khirani alesya putri seorang siswi sma ahir mengalami kekacauan dalam sekolah nya setelah rotasi kelas yang dilakukan sekolah setiap tahun,ia berjumpa dg bayu endrian laksmana . teman sekelas nya yg menjadi pengganggu ketenangan belajar khiran.
khiran yg tomboi pintar dalam pelajaran bahkan menguasai semua olah raga,jadi kacau setelah bertemu dg bayu.iya hampir putus asa karena mengecewakan orang tuanya.
khiran berhasil menyingkirkan bayu dalam hidup nya dan bertemu kembali dg bayu setelah 7 tahun berpisah..bagaimana kah kelanjutanya..kita nikmati keseruan dan kerendeman mereka bareng2 yuuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5 lebih baik di pukuli dan maki2 daripada di diamkan
Hari ini kiran sudah mulai berangkat sekolah lagi,dia sudah sembuh dari sakit nya,tepat nya di paksa sembuh .
Karena sebenarnya kiran hanya pura2 sakit,dia malu atas peristiwa di kantin tempo lalu.
Grup di anak kelas 12 IPA1 semuanya menggosipkan tentang dirinya dan bayu,ada juga vidio2 yg berkelebatan di status chat temen2 nya.
"ini generasi bucin coooy..." begitu caption teman2 sekolah nya yg sempat mengunggah vidio dirinya dan bayu.
ada juga "cinta ditolak dukun bertindak,ada juga --kasih bunga bank pasti nggak nolak...😂😂" dan banyak caption lain nya yg membuat kiran semakin kesel dan benci sama bayu.
Bayu tersenyum lebar setelah memasuki kelas dan melihat kiran sudah bertengger anteng di bangku nya.
kiran terlihat sedang mencatat pelajaran yg beberapa hari ini tertinggal sebelum ada guru yg masuk kelas,lumayan kan.
Kiran tertinggal jauh beberapa pelajaran karena terhitung 3 hari tidak masuk kelas.
"echa sayang..." bayu langsung duduk di bagku belakang miliknya,dia memasang wajah cengengesan seperti biasa nya.
"diem..! Gue lagi nyatet pelajaran yg tertinggal." bayu ahirnya diam dan memasang wajah jutek saat fia memasuki kelas dan duduk di sebelah nya.
Sampai pelajaran usai dan jam istirahat tiba,bayu tidak mengganggu kiran.mungkin dia jera dengan sentakan kiran tadi.
Semua siswa seperti biasa, pergi kekantin saat jam istirahat.
Kiran menolak pergi saat meli dan sekar mengajak nya,ia menolak sebab belum selesai mencatat pelajaran yg tertinggal.
Ia tidak mau ketinggalan materi karena setengah bulan lagi akan di laksanakan semester pertama.
Sudah seminggu berlalu dan kiran tidak pernah menanggapi godaan bayu,dia hanya akan mengatakan kata "diem...!" dengan sentakan seperti beberapa hari lalu,karena merasa bersalah ahirnya bayu hanya mengamati kiran dari jauh.
Di kantin di kelas ,saat pulang sekolah pun dia mengikuti kiran dari kejauhan.
Hingga hari ini mereka masih bertahan dengan sikap diem dieman seperti orang yg pacaran dan sedang marahan.
Kiran keluar dari toilet sekolah dan terkejut ketika berpapasan dengan bayu,tapi keterkejutannya di hilangkan dan merubah raut mukanya menjadi jutek tampa ekspresi lagi.
Kaya pura pura nggak kenal gitu,saat mereka persis berpapasan.
"echa tunggu...!" bayu memanggil kiran dengan nada dingin,kiran menghadap bayu,malas sebenarnya tapi ia mau tau apa yg di inginkan bayu kali ini.
"apa..!" kiran membalas tak kalah dingin,pandanganya lurus sorot matanya memendam kebencian.
"aku mau ngomong sama kamu..!" bayu masih memakai suaranya dengan dingin,ia perlahan lahan maju ke arah kiran.
Tatapan nya tajam ,kiran sampai tidak bisa berpaling dari tatapan bayu karena tersihir dengan tatapan tajam nan serius dari mata bayu.
Kiran terdesak ketembok karena bayu terus melangkah maju.
"ma mau apa lu..!? Ngomong ya ngomong aja nggak usah deket2 gitu..!" kiran sudah menyilangkan tangan nya di dada tanda waspada.
bayu menghentakan satu tangan nya ke tembok dan makin dekat kewajah kiran.
"aku mau ngomong..kalo mata lu..." bayu menjeda kata kata nya,kiran gugup dan takut.
takut juga ada murid atau guru yg memergoki mereka bisa2 mereka di kira melakukan yg tidak2 .
"aa apa lu,? Ma mata gue kenapa.?" kiran sampai tergagap
"mata lu ada belek nya...whaaaahaaahaaa..." bayu tertawa terpingkal pingkal.
Kiran lekas merapikan ujung2 mata nya.
"lu..! lu bohongin gue ya een dodol...!" kiran menunjuk bayu dan bayu lekas berlari menuju kelas sambil meledek menjulur kan lidah nya.
"awaaaas lu dodol..! Sini lu kalo berani...!" kiran mengejar2 bayu sampai depan kelas.
Sebenarnya bayu sengaja mengejar kiran,saat jam pelajaran dan kiran pamit kepada guru untuk ke toilet.
Bayu sengaja ingin mengerjai kiran,dia tidak tahan dengan sikap dingin kiran.
Bayu lebih baik di pukuli dan di maki2 dari pada di diam kan oleh gadis itu.
Bayu mengetuk pintu kelas dengan nafas ngos ngosan,dia masuk sambil cengengesan.
Mode jail bayu sudah aktif,radarnya sudah berfungsi kembali karena kiran sudah memaki maki dirinya.
Beberapa saat kemudian kiran pun mengetuk pintu dengan nafas ngos ngosan juga.
Dia menenggak botol bekal nya,haus banget berlari dari ujung toilet sampai kelas nya yg berada di ujung ruangan juga.
"echa sayang..." bayu mulai lagi dengan ke jailan nya.
"diem lu..! aws aja nanti..!" kiran berbisik karena takut guru mendengar.
"habis ngapain kalian,?kenapa kalian ngos ngosan gitu...?!" meli memandang curiga ke duanya.
Bayu hanya nyengir 2 nggak jelas persis orang sint** sedang kan kiran menyikut meli.
Ia meletakan telunjuknya di bibir takut guru mendengar dan menghukum dirinya, sementara fia merengut kecil karena tak bahagia melihat bayu sudah ke mode cengengesan terhadap kiran,berarti perang dingin mereka sudah berakhir.
Waktu pelajaran berjalan kondusif sampai bel pulang sekolah,semua murid berbondong2 berlarian menuju parkiran berebut ingin cepat keluar dari sekolah dan pulang kerumah,ada juga yg main atau sekedar nongki2 bersama best frend.
Kiran membawa motor hendi keluaran 2011 ,motor tua jadi maklum harus di engkol dengan sedikit kuat.
Kiran bukan termasuk kedalam golongan orang berada .dia hanya kalangan yg tak susah2 amat,tapi harus tetap hidup berhemat untuk tabungan masa kuliah nya nanti.
Mengenai motor,tak apalah butut. Tidak seperti teman2 yg lain yg memakai motor2 metic keluaran terbaru.
Ayahnya hanyalah pedagang bubur ayam yg mangkal di kios dekat kampus,dan ibu nya buruh di pabrik rumahan,jadi upah nya pun tak seberapa.
Di SMA semesta memang bayaran bulanan juga cukup mahal,maka dari itu .
kiran cukup tahu diri dengan belajar yg giat dan membagi uang saku dengan se maksimal mungkin,agar ketika memiliki kebutuhan printilan,
dirinya tak terlalu meminta pada orang tuanya.
Seperti kebutuhan uang kas sekolah atau sekedar print tugas atau kebutuhan fotokopi untuk tugas2 sekolah lain nya.
Orang tuanya juga memiliki anak lain yg membutuhkan biaya juga.
Walau pun hidup dengan serba pas pasan ,tapi orang tua kiran berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan pembayaran sekolah kiran dan satu orang adik nya.
Jadi selama ini kiran tak pernah mamiliki tunggakan biaya.
Kiran juga sering membantu paman dan bibi nya menunggu warung sembako saat pulang sekolah dari jam 4siang sampai jam 9 malam jika tidak ada ekskul di sekolah.
Kiran akan di kasih uang tiap malam minggu oleh paman nya,lumayan buat jajan seblak atau sekedar jalan dengan best friend2 nya,meli dan sekar.
Mereka berbeda,mereka dari keluarga yg cukup berada. Meli adalah anak dari juragan kontrakan dan orang tua sekar memiliki toko sembako tapi di tengah kota.
Kiran sedang memasukan kunci motornya dan menegak kan motornya untuk di engkol dari samping kanan,karena cukup alot (kaya motor milik othor 😆 ).
Jegleg..greng....motor sudah menyala karena bayu tiba2 mengengkol dari samping dan dengan sengaja memegang tangan kiran yg sedang memegang dengan kuat setir motor.
"lu..!" belum juga kiran berkata.
"sama2 echa sayang..." bayu berlalu begitu saja meninggalkan kiran,menuju motornya yg di parkir jauh di ujung sana.
"dasar dodol...!" kiran sesikit berseru,seperti menggerutu tapi tampa sadar sedikit menyunggingkan senyuman nya.
"cieee...." meli dan sekar menyikut kiran.
"bisa ke geeran juga lu sama si bayu...hahaha..." mereka meledek kiran.
"apaaan sih..!" kiran menaikan gigi motornya dan ngeloyor pergi,enggan jadi bahan olok2 an.
Ia tersipu dan malu dalam perjalanan.