NovelToon NovelToon
Adik Kesayangan Ku

Adik Kesayangan Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: jestimjaber

_tidak akan aku biarkan kau mendekati adikku Hans_

Gumam Samuel.

lalu Hans pergi dari ruangan Samuel dengan rasa kesal dan geram, ia sangat marah kepada Samuel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

datang ke kantor Hans

Setelah puas mengobrol dan bersenang senang bersama Hans luna meminta untuk pulang, tentunya Hans tidak akan membiarkan Luna pulang sendirian, ia pun mengantar Luna namun tidak sampai pintu gerbang ia menurunkan Luna di jarak sekitar dua rumah

" Terimakasih ya sayang untuk hari ini" Luna mengangguk

" iya sama sama Hans" Ia tidak lagi menyebut nya kak, namun dengan nama panggilan. Tentu nya atas keinginan Hans

Setelah itu Luna berjalan ke arah rumah nya, tatapan hans masih setiap menatap Luna

_Adik mu akan menjadi milik ku Samuel_

Gumam Hans, ia tersenyum licik

.

Saat tiba di depan gerbang rumah nya luna langsung masuk dan saat hendak menutup kembali gerbang, ia dikejutkan dengan suara bariton dari arah belakang tubuh nya

" Dari mana kamu?" luna langsung membalikan badan nya

" ka..kak samuel? Ngagetin aja" ia berusaha untuk tenang, meski ia sebenarnya sangat terkejut

" Jawab! Dari mana?" Luna tersenyum

" Habis dari rumah jesika, main sama dia awal nya mau ke mall tapi engak jadi" ia berharap Samuel mempercayai nya

" Yakin?" entah kenapa rasa nya samuel itu curiga terus, sejak ia mengetahui Hans menyukai adik nya

" beneran kak..nenek" untung nya sang nenek keluar, luna langsung memiliki celah untuk kabur

" baru pulang sayang? dari mana saja kamu?" luna tersenyum " main nek, sama jesika"

Nenek luna mengangguk, sedang samuel langsung berjalan begitu saja meninggalkan kedua wanita tersebut

" samuel marah ya sama kamu?" ucap nenek tiba tiba, luna mengangguk

" udah engak apa apa, dia wajar marah karena khawatir kamu kan adek kesayangan nya" luna langsung tertawa

Setelah itu luna langsung naik ke atas menuju ke kamar nya, ia benar benar masih syok dengan kejadian tadi yang dimana diri nya di tembak oleh Hans. Apalagi hubungan mereka saat ini tersembunyi.

Malam hari nya ke empat saudara itu sudah berada di meja makan mereka benar benar sangat menikmati makanan yang di buat oleh bibi. Samuel dan Al menurut luna sangat aneh hari ini tidak seperti biasa banyak bicara ia jadi sungkan

" bagaimana Al kerjaan di kantor lancar?" Al mengangguk

" lancar nek, proyek baru yang di kota B juga sudah hampir selesai" nenek langsung mengangguk

" nenek bangga deh sama kamu Al, sejak perusahaan di pimpin oleh kamu semakin maju saja" Alvaro tersenyum

Hanya Samuel dan Luna yang terdiam, sebenarnya Al dan nenek nya juga sama heran nya kenapa Luna dan Samuel menjadi pendiam gini padahal bisanya ada saja hal random yang Luna ceritakan dan ada saja tingkah samuel yang bikin orang rumah emosi

" Lu kenapa sam, banyak pikiran banget kayak nya" Samuel hanya menjawab dengan gelengan kepala

" iya, nenek juga merasa begitu. Putus cinta nak?" ucap nenek tiba tiba, Al hampir tertawa

Namun Samuel masih berlagak biasa saja entah apa yang sedang ia pikirkan

" kamu juga sayang, kenapa? Bertengkar sama tema mu?" ucap nenek, kedua pria tersebut juga menatap Luna

" engak nek, ya aku emang biasanya gini kan?" padahal ia merasa diri nya biasa saja

Hanya sedikit ia tidak banyak bicara seperti biasa nya, ya karena ia masih takut akan rahasia yang saat ini sedang ia sembunyikan

" Kapan kamu pendaftaran kuliah dek?" Sengaja Al mencari topik lain

" kayak nya si senin besok aku mau ke kampus, langsung daftar langsung kesana" jawab Luna

" mau kakak temenin? Nanti kakak bisa ambil cuti" Luna menggeleng dengan cepat

" engak usah kak, aku bisa sendiri nanti kata nya jesika mau temenin aku"

Setelah itu tidak ada pembicaraan apapun, setelah semua selesai makan langsung kembali ke kamar nya masing masing. Luna langsung mengambil handphone nya dan ber kirim pesan dengan Hans

.

.

Pagi hari nya Luna sudah berpakaian rapi dan turun kebawah, ia melihat Alvaro dan samuel sudah siap untuk pergi ke kantor.

" mau kemana dek?" tanya Alvaro, ia melihat Luna turun dari tangga

" Kerumah jesika sebentar, oh iya kak aku udah boleh pakai mobil ku kan?" Ucap Luna, Alvaro mengangguk

" boleh, tapi pelan pelan engak usah ngebut ngebut" Luna langsung berbinar dan tersenyum

" aku berangkat dulu Al, mau cek proyek dulu" Alvaro mengangguk

Nenek keluar dari kamar nya dan berjalan ke arah ketiga cucu nya itu, ia menatap kedua cucu laki laki nya

" Sudah mau berangkat Nak?" tanya nenek kepada samuel

" iya nek, hari ini aku ada kerja lapangan buat Cek pembangunan di kota C" nenek mengelus punggung cucu nya itu

" ya udah hati hati kamu, jangan lupa makan siang" ujar nenek, Samuel langsung mencium punggung tangan nenek nya dan pergi

" aku juga berangkat dulu nek, aku ada meeting nek" Nenek mengelus lengan Alvaro

Dan Alvaro langsung mencium tangan nenek dan pergi, luna langsung berdiri dan hendak mencium tangan sang nenek

" eh kamu mau kemana?" tanya nenek, karena tiba tiba cucu nya itu hendak mencium tangan nya

" aku mau kerumah jesika nek" nenek mengerutkan dahi nya

" kamu kok sering banget kerumah jesika, ada apa sih?" luna tersenyum

" engak ada apa apa sih, nenek kan tau teman aku cuma jesika jadi aku mau kemana lagi" Ujar Luna

Nenek sempat menatap wajah cucu nya itu cukup lama, lalu ia menyodorkan tangan nya untuk dicium luna setelah itu Luna memeluk nenek nya dan pergi. Hari ini pertama kali ia diperbolehkan mengendarai mobil sendiri oleh kakak nya

ia sudah lama tidak mengendarai nya sendiri, dulu saat ada papa nya ia sering jalan jalan dan luna di bolehkan untuk menyetir tapi sejak kedua orang tua nya meninggal Alvaro dan Samuel melarang nya

.

Saat di mobil ia baru benar benar bisa bernafas lega, ia langsung mengambil handphone nya dan menelfon jesika. Ia meminta jesika untuk menjaga rahasia nya

Tadi malam luna sudah menceritakan semua nya ke Jesika, tentu sang sahabat sangat terkejut bagaimana tidak tiba tiba Sahabat nya itu berpacaran dengan pria yang baru beberapa kali ditemui nya itu. Bahkan jesika banyak memberikan nasehat kepada Luna agar berhati hati dengan Hans tapi tetap saja dengan kepala batu Luna mengatakan Hans itu orang baik

Setelah mengatakan sesuatu kepada jesika melalui ponsel, luna langsung melajukan mobil nya menuju ke perusahaan milik Hans. Tadi pagi hans mengirimkan pesan kepada luna yang menyuruh nya untuk datang ke kantor nya.

Sesampainya di parkiran kantor luna memarkirkan mobil nya dan ia menggunakan masker serta kacamata nya untuk menutupi wajah nya dan langsung masuk kedalam

Ceklek

" sayang?" Hans langsung memberhentikan pekerjaan nya ia menatap luna yang baru saja masuk kedalam ruangan nya

" kak" sembari melepas masker dan kacamata nya

" aku kira kamu akan datang siang sayang, sini duduk" ia menepuk tempat duduk di sebelah nya.

Luna langsung duduk tepat disamping Hans, hans menatap kagum kepada kecantikan luna apalagi ia saat ini melihat nya begitu dekat.

" kenapa kak? Ngeliat nya gitu banget?" ucap luna sembari mengikat rambut nya

" kamu cantik" Luna tersipu malu " kakak ih bikin aku malu saja" Hans terkekeh

" oh iya kamu kesini sama siapa?" Luna langsung bersandar di dada bidang Hans

" aku ke sini pakai mobil sendiri" Hans kaget " kamu bisa nyetir?" luna mengerucutkan bibir nya

" kakak ngremehin aku" hans tertawa " ya engak sayang cuma aku kan engak pernah lihat"

Luna langsung menegakkan duduk nya " aku dari dulu bisa cuma kedua kakak ku tidak memperboleh kan" ujar luna

Luna bermanja manja dengan Hans, dan ngobrol ngobrol santai.

.

Di sisi lain saat ini Alvaro sedang meeting dengan Deril, karen kedua nya baru saja melakukan kerja sama kontrak. Pukul sebelas siang mereka baru saja keluar dari ruangan meeting

" ril " panggil Alvaro, deril langsung menoleh

" kenapa Al" ia mengangkat satu alis nya sembari menatap Alvaro

" kamu sibuk?" Deril menggeleng " engak, kenapa?"

" gue pengen ngobrol sama lu" deril terdiam

" ngobrol santai aja si kalo lu bisa" lanjut alvaro

" gue beresin laporan dulu habis itu gue turun, lu duluan aja" Alvaro mengangguk, ia menepuk punggung Sahabat nya itu dan turun

Sedang deril berjalan ke ruangan nya ya menyelesaikan laporan nya dan langsung menutup macbook nya, ia menaiki lift untuk turun. Ia mencari keberadaan Alvaro

" sorry ya gue lama" ujar Deril, entah kenapa akhir akhir ini alvaro melihat deril tuh tidak se semangat dulu

" santai, lu mau pesan apa?" Deril menatap buku menu " samain aja sama lu" lanjut deril

Setelah itu deril terdiam ia bahkan tidak menatap alvaro sama sekali ia menatap keadaan sekitar dengan mata yang menurut Alvaro tidak biasa

" Ril, lu kenapa si sebenarnya?" Ucap Alvaro tiba tiba, deril mengangkat satu alis nya

" kenapa apa nya? " jawaban deril membuat Alvaro kesal

" Lu keliatan lesu banget akhir akhir ini, ada masalah?" Deril terlihat menghembuskan nafas pelan

" engak si, oh iya gimana kabar luna?" tanya Deril tiba tiba, alvaro mengerutkan dahi nya

" kok lu tanya gue si? Bukan nya kalian sering bersama ya akhir akhir ini?" deril menggeleng

" gue sibuk banget di kantor engak sempet nemuin adek lu, makan nya gue tanya sama lu"

Padahal Deril sudah tau kalo luna saat ini berpacaran dengan Hans hanya ia akan memancing Alvaro dulu, seperti nya feeling nya benar luna diam diam berpacaran dengan hans tanpa sepengetahuan kedua kakak nya.

" terus setiap hari luna pergi itu beneran sama teman nya? Gue kira itu alasan doang karena mau ketemu sama lu" ujar Alvaro, ia terlihat binggung

" kalo gue sama dia udah pasti gue anterin balik lah, engak mungkin gue biarin pulang sendiri" Alvaro langsung berdecak " Ck"

" jadi adek lu kemana? beneran sama temen nya, lu yakin?" Alvaro terdiam

Mereka pun sama sama binggung hingga ia mengambil handphone nya dan menelfon Jesika sayang nya sudah beberapa kali tidak diangkat.

1
Bungamatahari
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!