" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 27 Kemana Vania?
Varo dan Zio bersama sampai di rumah
" Tumben kita sampai nya barengan" canda Varo
" hehehe bagaimana kerjaan mu?" tanya Zio
" Semua baik Zio bagaimana dengan Kuliah mu?" tanya Varo
" Semua baik berjalan lancar Var " ucap Zio terpaksa berbohong
Mereka memasuki rumah
" Bunda" ucap Zio dan Varo
" iyah nak tumben kalian berdua pulang nya barengan" ucap Irma tersenyum
" Hehehe iyah bun " ucap Varo
" Ya sudah kalian mandi gih setelah itu kita makan" ucap Irma
" Baik Bunda " ucap Zio dan Varo
Setelah mandi Zio dan Varo menuju meja makan disana sudah ada Sekar dan Irma
" Kemana Vania bunda apa belum pulang?" tanya Zio sementara Varo cuma diam tapi penasaran juga
Sekar dan Irma saling memandang
" kita makan dulu setelah ini ada yang ingin bicara kan" ucap Sekar
Zio dab Varo sangat penasaran apa yang akan di bicarakan bunda mereka dan kemana Vania
Setelah makan Sekar mengajak Zio dan Varo duduk di ruang tengah bersama Irma juga
" Zio Varo bunda ingin menyampaikan jika Vania sudah tidak tinggal di sini lagi dan Vania menitipkan salam untuk kalian berdua" ucap Sekar
Varo dan Zio sangat terkejut
" Apa ada masalah bunda mengapa tiba' Vania pergi?" tanya Zio
Sedangkan Varo mengepalkan tangannya merasa sakit di hatinya
" Bunda juga tidak tau Zi Vania cuma mengatakan jika ingin mencoba menjadi anak kos tapi bunda yakin itu bukan alasan utamanya" ucap Sekar menatap Varo yang terdiam
" Bunda Zio aku pamit ke kamar ya ingin mengerjakan beberapa berkas di kantor" ucap Varo lalu pergi
" Bunda apa ini ada hubungannya dengan Varo?" tanya Zio
Sekar dan Irma saling memandang
" Mengapa kamu berpikir seperti itu Zi?" tanya bunda Irma
" Aku merasa perubahan Vania dan Varo selama ini mereka jarang bertegur sapa bahkan terkesan saling menjauhi dan Zio yakin jika mereka saling memiliki perasaan " ucap Zio
" Jika mereka memang saling memiliki perasaan bunda hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mereka Nak " ucap Sekar
Sementara itu di kamar Varo
" Mengapa kamu pergi Van apa aku tidak ada artinya bagi kamu?" tanya Varo menatap foto Vania yang di cetak Varo tanpa sepengetahuan siapa pun
" Mencintai dalam diam itu sangat sakit" ucap Varo
" Aku akan mencari kamu Van dan aku pastikan kita akan berkumpul bersama lagi " ucap Varo
Di kosan Vania
"Aku merindukan kalian " ucap Vania menatap foto kebersamaan mereka
" Belum juga sehari jadi anak kos aku sudah sangat merindukan kalian apa aku bisa bertahan disini?" tanya Vania
Keesokan harinya saat di dalam taksi menuju tempat kerja nya Vania tidak sengaja melihat Varo membonceng seorang wanita dan mereka tertawa bahagia Vania merasa sakit di hatinya
" Kamu terlihat bahagia sementara aku tersiksa dengan perasaan ini" batin Vania
Selama berkerja Vania sama sekali tidak fokus membuat nya di marahi oleh atasannya sampai akhirnya jam pulang
Vania memesan taksi Setelah mendapatkan taksi Vania pun masuk ke dalam taksi yang melaju menuju kosannya tanpa Vania sadari Jika Varo mengikuti dari belakang
Sesampainya di kosan vania membayar taksi lalu menuju kamar kosannya suasana sepi karena kosan itu hanya 3 kamar dan vania kamar paling depan yang duanya di belakang dan sedikit jarak dari kamar Vania
Saat vania masuk ke dalam kamarnya seseorang juga ikut masuk membuat Vania terkejut dan lebih terkejut saat melihat orang yang ingin di hindari nya
" Varo mengapa kamu disini lebih baik sekarang kamu keluar" ucap Vania dengan ekspresi datar berusaha menahan perasaan nya
Vania terdiam saat Varo memeluknya erat membuat air mata Vania menetes
" Mengapa kamu harus pergi dari rumah?" tanya Varo tanpa melepaskan pelukannya
" Lepaskan" ucap Vania berusaha melepaskan pelukan ini
" Aku tidak ingin melepaskan kamu lagi Van" ucap Varo
Vania tertegun apa maksud perkataan Varo pikir Vania
" Apa maksud mu?" tanya Vania
" Aku mencintaimu Van sangat sangat mencintai mu" ucap Varo akhirnya mengakui perasaannya
Vania tersenyum tapi senyumnya hilang saat mengingat Varo bersama Wanita lain
Vania melepaskan pelukan Varo lalu menatap benci Varo
" Kamu berbohong" ucap Vania lalu menarik Varo keluar kamar nya tapi karena dorongan Vania tangan Varo terkena ujung pintu membuat tangan nya terluka Vania menarik Varo lalu mendudukkan pria itu di lantai kamarnya
Vania pun panik lalu mengambil hansaplas menutup luka Varo
Varo tersenyum mendapatkan perhatian kecil dari gadis yang di cintai nya
" Terimakasih Van" ucap Varo tersenyum Vania melihat senyum tulus Varo membuat jantung Vania berdetak Vania memalingkan wajahnya karena gugup
" Aku ingin kamu tau aku serius dengan ucapan ku tadi" ucap Varo
" Jangan membohongi ku Var aku melihat sendiri kamu berboncengan dengan wanita lain kalian terlihat bahagia pantas saja sikap mu berubah kamu menjauhi ku dan bersikap dingin " ucap Vania terisak
" Maaf jika Aku menyakiti perasaan kamu " ucap Varo memegang pipi Vania membuat mereka saling menatap
" Aku mencintai kamu selama ini kamu tau hati aku sakit saat melihat kamu memuji anak bu Aira bahkan aku perna melihat kalian duduk berduaan sambil tertawa lepas sakit Van melihat itu semua dari situ aku berpikir untuk menjauhi kamu aku tidak ingin karena perasaan ini kita saling menyakiti aku berpikir setelah kita menjauh perasaan ini hilang tapi aku salah justru ini semakin menyiksa ku dan soal wanita yang kamu lihat bersama ku dia sonya rekan kerja ku kami hanya berteman tanpa ada perasaan khusus karena aku hanya mencintai kamu" ucap Varo jujur
Vania memeluk erat Varo ternyata selama ini Vania salah paham dan mereka saling memiliki perasaan
" Aku juga mencintaimu Var aku awalnya tidak menyadari perasaan ini tapi semenjak kamu menjaga jarak dengan ku perasaan ini semakin tumbuh" ucap Vania
" Jangan menjauh lagi mari kita mulai Kisah kita berjanjilah untuk terus bersama " ucap Varo dan Vania tersenyum mengangguk kepalanya
Cup
Varo mengecup kening Vania
" Setelah ini bereskan barangmu kita kembali ke rumah aku tidak ingin kamu tinggal sendiri" ucap Varo
" tapi bagaimana jika bunda bertanya aku malu Var " ucap Vania
Varo tersenyum melihat tingkah Vania
" Mengapa kamu begitu mengenaskan sekarang" ucap Varo
" Ih aku serius Var apa lagi jika Zio mengetahui pasti aku akan di ejek " ucap Vania
" Aku yang akan bicara pada bunda dan Zio lagi pula hanya mereka keluarga kita kamu jangan khawatir " ucap Varo
" Baiklah aku serahkan semua sama kamu " ucap Vania
Lalu Varo membantu Vania membereskan barang nya dan mereka pun berencana akan pulang