"Plak!!!",Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Arya,membuat Arya marah.
"Kau!!".
"Tega kamu mas membawa perempuan lain kerumah bahkan bercinta diatas ranjang kita,apa kau semiskin itu sampai tidak bisa menyewa kamar hotel untuk melampiaskan hasrat bejadmu!!!",teriak Hanum marah.
"Dia akan menjadi nyonya Wiguna yang baru menggantikan dirimu!",teriak Arya.
"Apa,kenapa apa salahku!!!".
"Salahmu karena kau mandul,sedangkan dia sekarang sedang mengandung anakku!.
Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk membina sebuah rumah tangga,tapi semua hancur dengan datangnya perempuan lain dikehidupan mereka.
Dengan hati hancur dan sakit hati Hanum memutuskan memilih bercerai dengan Arya dan mencoba kembali kedunia modeling dan memilih menjadi model majalah dewasa.
Tapi ditengah perjalanan balas dendamnya muncul Dom Alexander pria yang lebih segala galanya dari Arya yang tertarik dengan pesona seorang Hanum.
Ikuti kisah perjalanan hubungan mereka.
Happy reading😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Bertemu Duo nenek Sihir.
Hanum baru saja selesai mandi,saat melihat Dom sudah rapi memakai pakaiannya.
"Kau akan pulang sekarang?",tanya Hanum sambil merapikan dasi yang dipakai Dom.
"Hemmm,sepertinya lain kali aku akan membawa beberapa stel baju untuk kuletakkan disini",ucap Dom.
"Untuk apa,bukankah kau punya tempat penyimpan baju sendiri dirumahmu".
"Bukankah sekarang ini juga rumahku",jawab Dom dengan menaikan sebelah alisnya.
"Sejak kapan, jangan sembarangan mengklaim hal itu".
"Apa kau tidak suka kalau aku sering singgah kemari,hemmm",ucap Dom dengan memeluk pinggang ramping Hanum.
"Ini rumahku jangan berpikir untuk menguasainya".
"Aku tidak tertarik dengan rumahnya tapi aku tertarik dengan pemiliknya lebih menggoda",ucap Dom dengan mengecup bibir Hanum.
"Hentikan,jangan lakukan itu".
"Kenapa,bukannya menyenangkan seperti ini".
"Pergilah sekarang karena sebentar lagi Wendy akan datang kemari".
Dom mengerutkan keningnya mendengar Hanum menyebutkan nama seseorang.
"Dia teman sekaligus asistenku",terang Hanum sebelum Dom bertanya padanya.
"Aku tidak bertanya padamu".
"Aku menjelaskan, bukankah kau juga ingin bertanya".
"Tidak aku lebih suka menunggu penjelasanmu lebih dulu,sebelum bertanya".
"Sudahlah cepat pergi sana, aku yakin sekarang Wendy sudah berjalan menuju kemari".
"Baiklah nyonya Alexander aku pergi sekarang,sampai jumpa lagi nanti".
Dom berjalan keluar dari Apartemen Hanum menuju mobilnya.
Sementara itu Hanum segera menutup pintu Apartemennya setelah Dom keluar dari tempatnya,tapi baru beberapa menit dia menutup pintu tiba tiba seseorang sudah menekan bel pintunya lagi untung saja saat membuka dia tidak mengira itu Dom yang kembali lagi kerumahnya.
Hanum membuka pintu dan dilihatnya Wendy berdiri disana dengan wajah merona dan nafas tersengal sengal.
Saat Hanum membuka pintu Wendy segera menerobos masuk kedalam apartemen Hanum.
"Hanum!!,kau harus dengar ini kau tau aku tadi berpapasan dengan siapa saat akan masuk kedalam liftmu ini?",ucap Wendy dengan wajah bersemangat.
Hanum menggeleng.
"Dom...Dominic Alexander!!",ucapnya.
Mendengar itu Hanum sangat terkejut dia sampai terbatuk karena tersedak air putih yang sedang diminumnya.
"Siapa?",tanya Hanum.
"Dominic Alexander pemilik Dom Agency kau taukan?".
Hanum mengangguk"Lalu bukannya itu hal biasa".
"Apa maksudmu biasa,ini berita terhots kamu tidak berpikir dia tinggal disini bukan?",tanya Wendy.
"Aku tidak tau dan itu bukan urusanku".
"Kenapa kau bilang begitu kalau benar dia tinggal disini....atau jangan jangan..ada yang ditemuinya disini".
"Mungkin".
"Apa kekasih barunya ya?".
Hanum kembali terkejut mendengar ucapan Wendy.
"I..itu bukan urusan kita,ayo kita berangkat sekarang",ajak Hanum.
"Tapi apa kau benar benar tidak penasaran soal itu Hanum,kalau benar itu bisa jadi senjata untuk melawan para nenek sihir sombong itu".
"Jangan suka mencampuri hidup orang karena kita belum tentu lebih baik dari mereka".
"Kamu baru dapat hidayah bicara seperti itu?".
"Hemmm,tadi malam,ayo berangkat".
Hanum menarik tangan Wendy untuk keluar dari dalam Apartemennya.
Sampai diarea parkiran Apartemen Hanum,Wendy mengedarkan pandangannya seperti sedang mencari sesuatu.
"Apa yang kau cari?",tanya Hanum dengan masuk kedalam mobilnya.
"tentu saja mobil Dom apakah masih ada disini?".
"Huffft,sebentar lagi kau mirip stalker",ucap Hanum,dengan melajukan mobilnya meninggalkan Area parkiran Apartemen.
***
Pemotretan hari itu selesai lebih cepat karena cuaca yang tiba tiba berubah,jadi para kru dan fotografer menghentikan kegiatan mereka.
"Kita lanjutkan lain kali nona Hanum",ucap Fotografer pada Hanum.
Hanum mengangguk"Kalau begitu saya permisi terimakasih untuk hari ini",ucap Hanum pada seluruh kru.
Mereka mengangguk,kemudian Hanum segera berganti baju diruang ganti setelah selesai segera berjalan kemobilnya.
"Kita pulang sekarang?",tanya Wendy sambil mengikuti Hanum berjalan disampingnya dengan membawa barang barang milik Hanum.
"Hemmm,apa kau ingin pergi kesuatu tempat?".
"Bagaimana kalau kita sedikit jalan jalan",ajak Wendy.
"Kemana?,aku ingin segera pulang dan beristirahat ".
"Ayolah,Hanum bagaimana kalau kita belanja hari ini,sedikit menghabiskan uang yang kita cari tidak berdosa".
"Kamu yakin sedikit bukankah kau bisa seperti orang gila kalau sudah belanja",ucap Hanum.
"Karena kita mencarinya juga seperti orang gila apa kau lupa".
"Ya kau benar kita mencari uang bahkan tidak memperdulikan anggapan orang tentang kita, berdosa rasanya kalau uang itu hanya kita simpan saja bukankah begitu Wendy??".
"Kau benar ayo kita bersenang senang menghabiskan sebagian dari dosa kita",kelakar Wendy.
Mereka berkendara menuju Mall besar yang ada dinegara itu.
Hanum memarkir mobilnya diparkiran Mall lalu berjalan turun dari dalam mobil.
"Wah akhirnya kita berada ditempat para pendosa sekarang",kelakar Wendy.
"Jangan banyak bicara cepat turun dan ingat batasi pengeluaran kartu kreditmu jangan sampai limit kali ini".
"Oh Tuhan seharusnya tadi pagi aku mangancam tuan Alexander agar mau menyerahkan kartu tanpa limit miliknya jadi hari ini aku bebas belanja apa saja".
"Berhenti mengatakan hal yang tidak penting seperti itu,kau pikir kau bisa".
Wendy menggeleng sepertinya lain kali aku harus mengamati Apartemenmu, agar tau siapa yang ditemuinya disana".
Hanum diam mendengar apa yang diucapkan Wendy.
Mereka berjalan berkeliling Mall,melihat toko toko yang menjual berbagai tas sepatu serta pakaian bermerek kelas dunia.
"Kau ingin membeli sesuatu?",tanya Hanum pada Wendy.
"Kurasa sepasang sepatu baru,tas baru juga pakaian baru dari merek huruf C,bagaimana denganmu?", jawab Wendy.
Hanum mengangkat bahunya"Mungkin sesuatu dari merek H,C atau P kita lihat saja nanti".
"Baiklah ayo kita ketoko mereka",Wendy menarik tangan Hanum untuk masuk kedalam toko yang dimaksud.
Didalam toko petugas toko menyapa mereka ramah dan bertanya barang apa yang mereka cari lalu Wendy dan Hanum mengatakan apa yang mereka inginkan saat pelayan toko menunjukan tempat dimana benda itu berada, tiba tiba ada yang menyapa mereka dari belakang.
"Wah lihat siapa yang kita temui hari ini Sister".
Mendengar suara familiar yang sangat tidak ingin ditemuinya, Hanum langsung menarik tangan Wendy untuk pergi dari toko itu,tapi segera ditahan oleh Wendy.
"Kenapa bukannya kita akan belanja disini?".
"Lainkali saja Wendy aku benar benar tidak berminat melayani mereka".
"Apa maksudmu tidak berminat,apa jangan jangan kau memang tidak punya uang untuk membeli barang disini,apa tubuhmu itu,tidak menghasilkan banyak uang untukmu",hina Clarisa pada Hanum.
"Kau...",Wendy bermaksud menjawab apa yang dikatakan Clarisa tapi ditahan oleh Hanum.
"Ayo pergi masih banyak waktu untuk membeli apa yang kita mau".
"Apa kamu benar benar tidak punya nyali lagi untuk melawanku, apa ingin kubantu kau membayar barang yang kau inginkan kurasa uang sakuku dan saudariku dari suami kami cukup untuk membelikan kalian masing masing sepasang".
''Berhentilah berbicara denganku karena aku benar benar tidak berminat menanggapi semua ucapanmu itu".
capek deh
nama mirip2 jadi lupa
berantem terus