Follow ig 👉 @sifa.syafii
Fb 👉 Sifa Syafii
Arka adalah seorang laki - laki anak semata wayang dari pasangan pak Hendro dan bu Widya. Dia tidak pernah jatuh cinta sebelumnya, hingga akhirnya cintanya berlabuh pada seorang gadis yatim piatu bernama Tia. Perjalanan cinta mereka tidak mudah tentunya lantaran kedua orang tua Arka menentang hubungan mereka.
Bagaimana akhir dari kisah cinta Arka? Dengan siapakah dia akan menikah? Yuk langsung saja simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Setelah kepergian Tia, Arka duduk di sebuah bangku di mana dulu mereka berpisah. Ia masih ingat Tia berjanji akan menunggunya pulang. Arka menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan menengadahkan wajahnya menghadap langit dengan memejamkan matanya. Teringat kenangan malam itu saat mereka akan berpisah satu hari sebelum Arka pergi ke Amerika. Tidak lama kemudian dada Arka terasa sesak dan sulit sulit untuk benapas. Bibirnya pun bergetar. Bulir bening pun mengalir dari ujung mata Arka membasahi pipinya.
Arka mengusap air matanya lalu bangkit dari kursi itu dan melangkahkan kakinya ke area parkir di mana motornya berada. Ia tetap setia dengan motornya ke mana pun ia pergi, kecuali ke perusahaan ia akan menaiki mobil. Ia meninggalkan taman itu dan kembali ke apartemennya.
Sesampainya Arka di dalam apartemen, ia segera masuk ke dalam kamarnya lalu mengambil gitarnya yang ia gantungkan di dinding kamarnya. Ketika sedih, hanya gitar itu yang menemaninya. Ia pun bernyanyi di balkon apartemennya sambil duduk di lantai.
Sing a sing
Bergetar hati ini
Saat mengingat dirimu
Mungkin saja diri ini tak terlihat olehmu
Aku pahami itu
Bagaimana caranya agar kamu tahu bahwa
Kau lebih dari indah di dalam hati ini
Lewat lagu ini ‘ku ingin kamu mengerti
Aku sayang kamu, ‘ku ingin bersamamu
Meski ‘ku tak pernah tahu kapan kau ‘kan mengerti
‘Ku coba ‘tuk berharap
Di akhir lirik lagunya Arka memejamkan matanya dan air mata pun lolos dari pelupuk matanya.
***
Beberapa hari kemudian
Perusahaan GC
Arka duduk di kursinya sambil menatap layar laptopnya. Tiba-tiba pintu ruangannya ada yang mengetuk dari luar.
“masuk!” seru Arka seperti biasanya.
Seseorang membuka pintunya dari luar lalu melangkahkan kakinya masuk. Arka mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang. Tiba-tiba ia tersenyum saat melihat orang itu.
"Hai Sa, bagaimana kabar Tia?" tanya Arka pada Salsa saat masuk ke ruangannya untuk mengantar dokumen. Ia tidak menanyakan kabar Salsa yang ada di depannya, melainkan menanyakan kabar mantan kekasihnya yang kini sudah menikah dengan orang lain.
"Mmm apa kamu belum mendengarnya?" tanya Salsa sambil duduk di kursi depan Arka dan menyerahkan dokumen pada Arka.
"Ada apa? Apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Arka dengan santainya dan membuka dokumen yang ada di depannya.
"Yup. Beberapa hari yang lalu Tia hampir tertabrak mobil saat hendak berbelanja di swalayan," jawab Salsa dengan antusias.
"Apa?! Tertabrak mobil? Lalu bagaimana keadaanya? Apa dia terluka?" tanya Arka sedikit emosional.
"Untung saja suaminya datang tepat waktu dan menyelamatkannya. Dia dirawat di rumah sakit beberapa hari, dan dokter mengatakan dia dan bayinya baik - baik saja," balas Salsa.
"Jadi dia sudah hamil? Aku belum mendengar kabarnya sama sekali," ujar Arka kecewa.
"Ya, suaminya sangat perduli dan sayang padanya. Kamu harus melupakannya dan mencari wanita lain yang mencintaimu Arka," kata Salsa memberi saran pada Arka.
"Tidak semudah itu Sa. Kamu tidak tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang," balas Arka.
"Ya, aku tahu perasaanmu. Baiklah aku mau kembali ke ruanganku dulu. Selamat siang Pak Arka," pamit Salsa sambil berdiri dan keluar dari ruangan Arka.
***
Beberapa bulan kemudian
Pak Hendro dan Bu Widya sedang pergi ke lapangan golf. Pak Hendro sangat menikmati waktunya yang sudah tidak bekerja di perusahaan lagi. Ia sudah menyerahkan urusan perusahaan sepenuhnya pada Arka. Ia yakin Arka bisa memegang perusahaannya. Universitas di Amerika selalu mencetak lulusan terbaik dan itu tidak diragukan lagi oleh Pak Hendro.
Di saat Pak Hendro beristirahat, Bu Widya memberikan minuman pada Pak Hendro dan mengelap keringat di dahi suaminya dengan tersenyum. Tidak lama kemudian di samping mereka datang pasangan paruh baya seumuran mereka yang baru saja datang. Pak Hendro melihat ke arah mereka dan terkejut.
“Pak Adam?” tebak Pak Hendro. Pak Adam pun menoleh pada sumber suara dan memicingkan matanya.
“Pak Hendro?” tanya Pak Adam seraya tersenyum.
Mereka pun saling menghampiri dan berpelukan. Sudah lama mereka tidak bertemu.
“Bagaimana kabar Pak Adam? Saya dengar sempat sakit?” tanya Pak Hendro setelah mereka duduk.
“Alhamdulillah sudah sehat. Sekarang perusahaan sudah dipegang anak saya yang nomor 2,” jawab Pak Adam.
“Berapa anak Pak Adam?” tanya Pak Hendro ingin tahu.
“Tiga. Yang pertama laki-laki ada di Jerman. Sudah memiliki perusahaan sendiri di sana. Yang kedua laki-laki juga dan sekarang memegang perusahaan saya. Yang ketiga perempuan sedang kuliah di Belanda,” jawab Pak Adam sambil menghitung anaknya dengan jarinya.
“Wah yang ketiga ini kalau jadi menantu kami cocok itu,” ucap Pak Adam sambil melirik Bu Widya. Pak Adam pun tertawa mendengarnya.
“Boleh juga tuh, nanti kita jadi besan dan perusahaan kita bisa bekerja sama selamanya,” balas Pak Adam senang.
Setelah itu mereka pun berbincang rencana indah mereka untuk menjodohkan anak mereka secepatnya.
***
Apartemen Arka
Malam hari Arka marah - marah tidak jelas. Ia merasa frustrasi karena tadi orangtuanya memberitahu bahwa dia akan dijodohkan dengan anak teman papanya. Semua barang dia buang sembarangan.
Selama ini Arka hanya mencintai Tia, tapi sekarang Tia sudah menikah. Dia belum pernah jatuh cinta pada gadis lain selain pada Tia. Bagaimana pun usahanya melupakan Tia tapi itu sia - sia.
Meskipun tidak pernah bertemu, tapi dia selalu mencari informasi kabar tentang Tia. Dia menyesal kenapa dulu tidak kembali secepatnya dari Amerika, sehingga bisa menikah dengan Tia lebih dulu. Apalagi kabar yang dia dengar, Tia menikah dengan dosennya sendiri. Dan yang lebih menyakitkan hatinya, kini Tia sudah mengandung anak suaminya. Itu berarti Tia sudah menerima suaminya setulus hatinya.
"Aaaarrrrgggg!!! Siapa gadis yang akan dijodohkan denganku? Apa aku harus menerimanya? Tapi aku tidak mencintainya, apalagi mengenalnya. Apa yang harus aku lakukan? Kalaupun aku menolaknya juga sia – sia, Tia sudah menikah," gumam Arka pada dirinya sendiri.
Arka pun mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu membuka galeri foto dan melihat foto - fotonya bersama Tia pada jaman SMA dulu. Tia sangat cantik, rambutnya dikuncir kuda. Matanya sayu, bibirnya imut, dan pipinya merah merona. Di foto itu terlihat Tia sangat bahagia sedang menikmati es krim di sebuah kedai bersama Arka.
Di foto lain terlihat Tia sedang berlarian di pantai dan banyak foto yang lainnya. Ketika Rindu dengan Tia, Arka selalu melihat foto Tia di ponselnya. Setelah puas memandangi foto Tia, Arka menyimpan ponselnya dan berlalu ke dalam kamar mandi lalu menyalakan shower dan mengguyur tubuhnya untuk meredam amarahnya.
***
Apartemen Reyhan
Saat hendak bersiap - siap tidur malam, Reyhan tiba - tiba mendapat telepon dari sekretarisnya dan mengabarkan kalau Reyhan harus pergi ke Jepang.
"Sayang, lusa aku harus ke Jepang karena urusan pekerjaan. Kamu tidak apa - apa kan aku tinggal?" ujar Reyhan tiba - tiba pada Tia setelah menerima telepon dari sekretarisnya.
"Berapa lama Mas?" tanya Tia.
"Mungkin semingguan," jawab Reyhan.
"Oh iya enggak apa - apa Mas, kamu tenang saja. Enggak usah khawatir," balas Tia sambil tersenyum.
"Apa kamu tinggal di rumah mama saja? Biar ada yang memperhatikan kamu kalau ada apa - apa?" tanya Reyhan pada Tia.
"Enggak Mas, aku di sini saja. Kalau aku bosan aku akan jalan - jalan ke rumah Salsa atau ke panti tempatku dulu," tolak Tia.
"Kalau ada apa - apa hubungi aku segera ya!" ujar Reyhan.
"Siap!" balas Tia sambil mengangkat tangannya seperti sedang memberi hormat.
mending buka hati dan belajar mencintai Jasmin
padahal penasaran gimana respon ibu Widya melihat Tia, yg lebih dulu jadi menantu pak Adam dan Bu Tari.
untung Ibu Tari tak seangkuh ibu Widya, walau awalnya sama tapi akhirnya ia direstui juga
yah Tia kok jadi perempuan juga terima-terima saja, mau dinikahi ia, dicumbui sama pacar LDR juga ia. antara Cinta dan Nyaman yah Tia🤭
lucu aja Thor, penasaran dengan respon Arka🤔