Dipaksa Nikah

Haikal hanya duduk mainkan ponselnya, sok sibuk padahal sebenarnya dia hanya main game saja. Sesekali dia mencuri pandang kearah istrinya yang terbaring di atas ranjang. Cahaya redup dari lampu yang dia pasang membuat suasana menjadi terkesan romantis.

Bayangan indahnya tidur sambil memeluk tubuh istrinya membuat sesuatu di bawah sana memberontak. Haikal memaki dirinya sendiri yang selalu saja bergetar saat berdekatan dengan istrinya. Padahal mika selalu menggunakan pakaian yang tertutup berbeda dengan mantan kekasihnya Amira yang selalu tampil seksi dan modis.

Mika memakai piyama tidur panjang dan celana panjang. Wajahnya juga tak bermake up, tapi mengapa semakin cantik di mata Haikal.

Haikal berusaha menepis rasa yang mulai tumbuh dihatinya, tapi semakin dia berusaha rasa itu justru semakin kuat dan mendorongnya untuk ikut tidur dan memeluk istrinya. Haikal ingin membenamkan mika di dalam pelukan hangatnya dan memberikannya kenyamanan.

Haikal meletakkan ponselnya dan naik ke atas tempat tidur, ikut merebahkan dirinya dan memeluk mika dari belakang.

Haikal menarik tubuh mika merapat ke tubuhnya dan memeluknya erat. Dia sengaja melingkarkan tangannya di pinggang mika.

Tak lama kemudian dia pun tertidur pulas.

Pagi menjelang, mika membuka matanya perlahan. Gelap, hanya cahaya dari lampu senter yang mulai meredup yang menerangi kamar tersebut.

Dimana aku? mengapa kamar ini berbeda dan apa ini, tangan? siapa yang memeluk ku?" bathinnya terkejut.

Mika membalik tubuhnya dan coba melepaskan tangan Haikal namun bukannya lepas, Haikal semakin memeluknya erat.

Kini wajahnya berhadapan langsung dengan wajah Haikal yang masih tertutup rapat. Perlahan ingatan nya kembali, dia teringat tadi malam mati lampu dan dia tidur di kamar Haikal.

Mika dengan jelas melihat wajah Haikal yang tampan, Jantung nya jadi berdebar tak karuan. Posisi yang begitu intim, namun mika tak berusaha untuk melepaskan diri, ada perasaan nyaman berada di pelukan Haikal. Mika hanya diam dan memandangi wajah tampan suaminya.

Haikal sejak tadi sudah bangun, namun dia berpura pura tetap tertidur, dan saat tadi mika mencoba melepaskan pelukannya dia semakin erat memeluknya.

Dia memandangi wajahku, aku yakin dia juga memiliki perasaan yang sama dengan ku. Tunggulah mikayla sebentar lagi kau akan jatuh cinta kepadaku. bathin Haikal.

Haikal yang tak sabar, perlahan membuka matanya dan pura pura terbangun. Melihat Haikal membuka matanya, mika menjadi bingung sendiri dan tak tahu harus berbuat apa. Dia memejamkan matanya dan berpura pura tidur.

Haikal tersenyum geli melihat Mikayla, Aku tahu kau pura pura, lihat apa yang akan aku lakukan. bathinnya.

"Kay, kau sangat cantik, bahkan di dalam tidur mu kau terlihat cantik." ucap Haikal

Mikayla masih tetap memejamkan matanya.

Tiba tiba "Cup'

Haikal mendaratkan bibirnya diatas bibir mikayla. Dia hanya menempelkan bibirnya saja.

Mata mikayla seketika terbuka lebar, Dan menatap mata Haikal yang juga terbuka menatap wajahnya.

Haikal langsung mengangkat bibirnya dan tersenyum lebar, "Morning kiss, sayang." ucap Haikal tertawa garing.

Mika menatapnya dengan tatapan marah. Dia mendengus kesal, karena Haikal mencari kesempatan dalam kesempitan.

"A...aapa yang kau lakukan?" ucap mika terbata.

Lagi lagi Haikal tertawa lucu dengan sikap Mikayla.

"Aku mencium istriku, apa itu salah?" tanya Haikal.

Bodoh, mengapa aku menanyakan itu, harusnya aku marah dan memakinya. rutuk mika di dalam hatinya.

" Salah, karena ...karena kau mencium ku tanpa ijin dariku, lagipula kau sudah berjanji tidak akan...." mika bingung memilih kata yang tepat untuk melanjutkan kalimatnya.

"Aku berjanji apa? aku berjanji untuk tidak meminta hak ku padamu kan? dan aku menepatinya, aku hanya mencium istriku, aku tidak berjanji untuk itu." ucap Haikal dengan tersenyum lebar.

Sayangnya senyum Haikal justru terlihat manis dan menggemaskan.

"Ya...tapi tetap saja, kau tidak boleh melakukannya, jika bukan tanpa ijin dariku." ucap Mikayla lagi.

"Hahahaha...." Haikal justru tertawa.

"Baiklah nyonya Haikal yang cantik, bolehkah suami mu ini mencium mu." ucap Haikal dengan nada lembut.

"Tidak," jawab mika cepat. Tangan dan tubuh mika gemetar saat dia mengatakan tidak.

Haikal tersenyum tipis, dia tahu saat ini mikayla sedang gugup.

"Tadi kau bilang aku harus minta ijin, sekarang saat aku minta ijin kau menolak. Lalu aku harus bagaimana?" tanya Haikal yang tiba tiba mengeratkan pelukannya.

"Bee...lepas" ucap mika mencoba meronta.

"Lima menit, aku janji lima menit, setelah itu aku akan melepaskan mu. Jangan banyak.bergerak atau kau akan membangunkannya." ucap Haikal masih dengan nada lembut.

Membangunkan siapa? bukankah hanya ....Aaaaa apa maksudnya, tidak....!!!! teriak mikayla di dalam hatinya setelah menyadari maksud ucapan Haikal.

"Bee, lepas. Sudah mau subuh dan kita harus bersiap untuk sholat subuh. Apakah kamu nggak sholat?" tanya mika akhirnya.

"Aku akan melepaskanmu dan sholat subuh dengan satu syarat."

"Syarat, apa itu?" tanya Mikayla bingung.

"Mulai malam ini dan seterusnya kau harus berjanji untuk tidur disini bersamaku." ucap Haikal.

"Apa tidak ada syarat lain?"

"Tidak." jawab Haikal dengan cepat.

Mika menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan berat, haikal lagi lagi memanfaatkan keadaan dan aku tak bisa berbuat apa apa. bathin mikayla.

"Baiklah aku setuju, sekarang lepaskan aku." ucap mikayla.

"Cup' Haikal kembali menciumnya.

"Yang tadi tidak masuk hitungan, sayang." ucap Haikal tersenyum.

Mika segera mendorong tubuh Haikal dan berlari ke kamar mandi. Di balik pintu dia kembali memegang dadanya yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

Apa kejutan dari pesta ulang tahun Karin? Dan apa lagi ulah nakal babang Haikal untuk mendapatkan hati istrinya?

Terus dukung penulis dengan like, vote dan koin seikhlasnya. Terima kasih