NovelToon NovelToon
SUARA

SUARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Mama kemana, ti? Kok ndak pulang - pulang?"
-----------

"Nek nanti ada yang ajak kamu pergi, meskipun itu mamak mu, jangan ikut yo, Nduk!"
-----------

"Nggak usah urusin hidup gue! lu urus aja hidup lu sendiri yang rusak!"
-------------
"LEA! JANGAN DENGER DIA!!"
-------------
"GUE CUMA MAU HIDUP! GUE PENGEN HIDUP NORMAL!! HIKS!! HIKS!!"
-------------
"Kamu.. Siapa??"
----
Sejak kematian ibunya, Thalea atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Lea tiba - tiba menjadi anak yang pendiam. Keluarga nya mengira Lea terus terpuruk berlarut larut sebab kematian ibunya, tapi ternyata ada hal lain yang Lea pendam sendiri tanpa dia beri tahu pada siapapun..

Rahasia yang tidak semua orang bisa tahu, dan tidak semua orang bisa lihat dan dengar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 6. Mencoba menyelamatkan Lea

Semua orang mencari keberadaan Lea siang itu, bahkan ayah Lea yang baru saja datang bersama teman nya pun kini langsung ikut mencari Lea. Lea benar - benar hilang tanpa jejak, tetangga - tetangga juga tidak melihat Lea sama sekali.

"Lea!"

"Lea!"

Kini semua orang mencari Lea. Desa itu tidak begitu luas sebenar nya, dalam satu desa hanya ada beberapa rumah dan sisa nya pekarangan - pekarangan milik warga yang masih luas - luas.

"Gak enek mas!" Ujar teman ayah Lea.

"Leaaaa!" Teriak ayah nya.

Ayah Lea menyesal sekarang, dia merasa takut kehilangan putrinya. Lea tidak di temukan di manapun, bahkan tidak ada di rumah tetangga atau di tempat biasanya Lea main.

"Lea!"

"Lea, kamu di mana nduk.." Teriak bude Win.

Semua orang sudah kembali berkumpul sekarang, mereka semua juga sama tidak menemukan Lea. Nenek Lea sudah histeris, dia terus menangis sampai pingsan berkali - kali.

"Semua tempat sudah di cari, tapi Lea ndak ada di manapun, pie iki!?" Ujar pakde nya Lea.

Ayah Lea yang semula sudah kalut tiba - tiba seperti mendapat firasat tentang dimana keberadaan putri nya, tiba - tiba saja ayah Lea berlari tanpa menghiraukan kakinya tersandung bebatuan di jalan sampai berdarah.

"Mas! Sampean mau kemana?!" Panggil teman nya.

"Cari Lea!" Sahut ayah Lea sambil berteriak.

Warga semua heran melihat ayah Lea yang berlari seperti orang kesetanan, dan yang lebih heran lagi ayah Lea berlari ke jalan yang menuju ke arah pemakaman..

"Mosok Lea di makam?" Gumam salah satu warga.

Berpindah ke sisi ayah Lea, ayah Lea berlari sampai tersungkur di tanah lapang yang menuju ke arah pemakaman, dia menangis dan terus bergumam minta maaf pada mendiang istrinya.

"Tolong Rianti, tolong jangan bawa anak kita.. tolong maafin mas." Gumam nya sepanjang dia berlari.

Mata nya sudah begitu sembab,seluruh tubuh nya kotor dengan tanah sebab dia terjatuh dan jari kakinya berdarah sebab dia tersandung bebatuan jalan sepanjang dia berlari menyusuri jalan menuju ke pemakaman.. Dan ketika sampai di depan makam Rianti..

"Ya Allah, Lea.." Ayah Lea menemukan Lea sedang tertidur di atas makam ibunya.

Tubuh Lea kecil meringkuk di atas makam ibunya yang masih baru, dari matanya seperti ada bekas air mata yang masih basah.. tanda mungkin Lea menangis di sana. Tangis ayah Lea pecah dna dia langsung menghampiri Lea dan memeluk putri kecilnya itu.

"Maafin bapak, nduk.. Maafin bapak.." Ujar nya sambil memeluk Lea.

Lea masih tidak sadar, badan nya masih panas dan wajah nya pucat. Dengan segera ayah Lea menggendong Lea dan berlari menuju pulang, Lea harus segera di periksa oleh pak mantri dan di beri obat penurun panas.

Orang - orang yang melihat ayah Lea berhasil menemukan Lea terkejut, mereka tidak menyangka Lea sungguh akan di temukan di pemakaman.

"Ketemu di mana mas, Lea ne?" Tanya teman ayah Lea.

"Di atas makam Rianti." Sahut ayah Lea, dan semua orang terkejut.

"Pak, tolong periksa Lea pak." Ujar ayah Lea pada pak mantri.

"Ayo - ayo mas, bawa pulang Lea nya." Ujar pak mantri.

Semua orang yang melihat kejadian itu penasaran, mereka terus mengikuti Lea sampai Lea tiba di rumah. Tapi demi ketenangan Lea, bude dan pakde nya melarang orang - orang masuk kedalam. Supaya saat Lea sadar dia tidak ketakutan melihat keramaian.

Lea lalu di beri obat penurun panas oleh pak mantri, tapi Lea kecil masih terus bergumam sambil merintih dan menangis.

Pak mantri lalu memberi tahu ayah Lea apa yang terjadi pada Lea dan apa yang ada di rumah nenek Lea itu, bahwa ibunya Lea di jadikan tumbal dan Lea juga di targetkan sebagai tumbal juga oleh seseorang yang menggunakan pesugihan dan ilmu hitam.

"Lea ikut mama.. Lea ikut mama.." Gumam Lea.

"Biar saya yang urus pak, terimakasih sudah menolong anak saya." Ujar ayah Lea, sambil menggenggam tangan Lea.

Entah mengapa ayah Lea berkata demikian seolah dia mampu menangani perang ghoib itu.

"Nggih, mas. Dengar - dengar sampean juga orang yang bisa.. Kalo sampean butuh bantuan bisa cari saya." Ujar pak mantri.

"Nggih pak, matur kesuwun. Mak mantri orang sibuk, banyak orang yang butuh bapak, semoga pak mantri selalu sehat." Ujar ayah Lea.

"Aamin, mas. Kulo permisi kalo begitu." Ujar pak mantri dan ayah Lea lekas bangun menyalami pak mantri.

Setelah Lea di periksa dan di beri obat penurun panas, pak mantri pun pergi.. dan setelah rumah itu sepi, tangis ayah Lea kembali pecah, dia memeluk tubuh putri kecil nya dan terus bergumam meminta maaf.

"Maafin bapak yo, nduk.. Maafin bapak." Ujar ayah Lea berulang kali.

"Kok koe iso kejem karo anakmu dewe, toh? Lea lho masih kecil, koe maen pergi - pergi ae ndak mikir perasaan anakmu!" Pak de Lea akhir nya angkat bicara.

"Lea butuh kasih sayang mu sebagai bapak. Dia di tinggal ibune haruse koe iso menghibur Lea tapi koe malah melu lungo! Waras ndak kamu iki!?" Imbuh pakde nya Lea.

Ayah Lea hanya diam memejamkan matanya sambil menangis, kalau dia angkat bicara pasti akan menjadi pertengkaran hebat antara dirinya dan kakak ipar nya itu.

"Wes mas.. Ruslan kan wes mulih.. Ayo keluar aja, kasihan Lea." Ucap bude Win.

Dan akhir nya pakde Lea pun keluar dari kamar ayah Lea, pakde Lea ini merupakan orang yang sabar dan penyayang sebenar nya, dia hanya marah saat sesuatu sudah teramat di luar batas. Dan menurut nya ipar nya itu yaitu ayah Lea, sudah sangat keterlaluan karena meninggalkan Lea saat Lea butuh figur nya.

Waktu berlalu, ayah Lea baru saja keluar dari kamar nya setelah hari sudah hampir maghrib. Teman nya yang masih setia menunggu di rumah nenek Lea terlihat bangun dan menghampiri ayah Lea yang berjalan gontai.

"Pie mas? Lea sudah ndak panas?" Tanya teman nya.

"Masih panas, Lea belum bangun sejak tadi." Ujar ayah Lea lemas.

"Rus, coba koe panggil yai atau ustad.. Ibu takut Lea kenapa - kenapa." Ujar nenek Lea.

"Ndak usah bu, nanti malam biar aku yang urus iki. Lea tidur sama ibu dulu ndak apa - apa toh? Aku mau sholat malam." Ujar ayah Lea.

"Ndak apa - apa ndak apa - apa, Lea biar sama ibu." Ujar nenek Lea.

"Mas, tulung nginep di sini yo mas, tulung jaga melek bantu aku jaga rumah iki." Ujar ayah Lea.

"Iyo mas, iyo." Sahut teman nya.

Kebetulan teman ayah Lea ini juga merupakan orang yang sedikit tajam, dia bukan seorang yang ahli tapi dia sedikit mengerti pasal dunia ghoib.

Lalu malam harinya..

Malam itu terasa begitu mencekam, entah mengapa.. Tidak ada ada angin, sehingga terasa gerah padahal tidak mendung. Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, dan sejak maghrib ayah Lea tidak keluar kamar sama sekali, dia sedang ber dzikir di kamar nya sementara teman ayah Lea mengaji di ruang tamu.

Nenek Lea juga tidak bisa tidur dan terus mengipasi Lea kecil dengan kipas yang terbuat dari anyaman bambu, Lea sudah tidak bergumam tapi wajah nya masuh pucat. Nenek Lea harap - harap cemas dengan kondisi cucu nya itu, dia takut Lea benar - benar di bawa pergi dan di jadikan tumbal.

"JELEDERR!!"

Cahaya kilat petur yang begitu terang nya sampai menembus masuk ke rumah itu, suaranya menggelegar sampai membuat teman ayah Lea terkejut, lalu tiba - tiba ada angin masuk dan memadamkan semua api lampu teplok di rumah nenek Lea.

"Astagfirullah.." Teman ayah Lea yang sedang mengaji itu tidak bisa melihat apapun karena tidak ada penerangan.

Teman ayah Lea meraba - raba meja mancari korek nya, setelah ketemu dia menyalakan nya tapi.

"FUH!"

"Astagfirullah!"

Teman ayah Lea itu terkejut saat api dari korek apinya di tiup secara tiba - tiba oleh sesosok perempuan yang wajah nya tiba - tiba muncul di depan nya dan hilang lagi, teman ayah Lea sempat melihat mata dari sosok perempuan itu hitam total dengan retakan - retakan di wajah nya.

"Kamu jangan ikut campur!! Atau kamu akan mati." Aya teman Lea mendengar suara dari sosok itu.

Dia merinding, sebab dia sama sekali tidak bisa melihat apapun, bahkan cahaya bulan sekalipun tidak menembus kedalam rumah itu sama sekali padahal sebelum nya cahaya kilatan petir begitu terang nya.

"Jangan ikut campur!!"

Lagi, teman ayah Lea terkejut saat mendengar suara wanita itu kini berada tepat di telinga nya. Tapi mulut nya terus berdzikir sebab dia tahu itu hanya cara setan menggagalkan usaha nya membantu ayah Lea yang juga sedang berdzikir di dalam sana.

"JELEDERRR!!"

Lagi suara petir menyambar, sepertinya hujan badai turun mengguyur desa itu. Teman ayah Lea kini mengaji dengan menghafalkan ayat - ayat yang dia bisa hafalkan karena korek apinya tiba - tiba hilang dari genggaman tangan nya.

Dan di tengah suasana yang mencekam itu, tiba - tiba saja Lea menangis. Nenek Lea yang ada di dalam kamar mencoba memeluk dan menenangkan Lea, tapi suara tangis nya tidak berhenti juga dan malah semakin keras.

"Mama.. Lea mau ikut mama.." Lea hanya terus berteriak seperti itu.

"JELEDER!!!"

Kilatan petir kini kembali menyambar dan betapa terkejut nya nenek Lea melihat ada banyak sosok pocong berdiri mengelilingi ranjang nya saat cahaya dari kilatan petir itu menembus kedalam kamar nya.

"Ya Allah.. astagfirullah, astagfirullah.." Nenek Lea memeluk erat - erat tubuh Lea.

"Mau ikut mama, hiks.. Hiks.. Lea mau ikut mama." Lea terus menangis dalam tidur nya, tubuh nya makin panas.

Di dalam kamar, ayah Lea mendengar suara tangisan anak nya tapi dia menguatkan hati dan jiwa nya supaya tidak menangis, sebab itu akan membatalkan apa yang sedang dia lakukan sekarang. Ayah Lea terus berdzikir dan terus fokus berdzikir meski dia sangat ingin melihat putrinya.

"Tolong ya Allah.."

BERSAMBUNG!

1
Dinda Putri
karya yang bagus
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Nah kan kunti merah ngikutin 👻😤
SENJA
hayoloh! siapa lagi ini 😳
SENJA
heleh bowo laki2 cangkem wedok! lea emang masih kecil kok! wajar minta pangku! ga wajar iku kowe! lanang ga gelem ibunga kerja yah kerja lebih keras wo jangan nyir2in anak kecil 😳
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
waduh kasian bgt sih si Lea, lagi bapak nya kok gendeng bgt sih, biarin dia sama UTI nya tp dibiayain hdp nya jgn diem aja. kerja buat apa klo bukan buat anak udah tahu bapaknya ga Nerima dia kan kasian anak kecil kek gtu ga tahu apa²
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
astaghfirullah cucu mu lohh itu kung.. kok yo tega🤧🤧🤧
Rere Emon
duh ya allah lea
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
tega banget yut, anak kecil ditinggal sendirian di luar 😥
Ai Emy Ningrum: ngeri nya ada yg nyulik ceu..tau sendiri jaman sekarang mah ,rawan ga anak laki2 anak perempuan 😌😌
total 3 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah di tinggal ya di ambil demit
asry14
capek bgt jadi Lea, bacanya aja ampe sesek
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yawes Lea melu ae karo kunti abang ....hiks...hiks....
Tinggal sama demit mungkin lebih baik😅, daripada sana sini gak diterima
Lalu kendalikan tuh para setan, buat nakut2 para orangtua yang tak bertanggungjawab....
atau jadi dukun sekalian ....
balikkan keadaan ,jadikan dirimu wanita sukses.
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: hidupku dulu waktu kecil juga susah,jadi ngikut orang biar bisa sekolah
istilahnya ngenger
total 4 replies
Hary Nengsih
wah sapa tuh
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: kunti merah cah ayu...
total 1 replies
Nureliya Yajid
lanjut thor
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Bener kan tebakan ku, Lea pasti mau di tinggal dirumah bapaknya. Anak sekecil itu harus rela menanggung kebencian dari orang² terdekatnya😭😭
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
pada akhirnya Lea tetep akan di bawa juga ke rumah mak tuanya
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
lahh selama ini kmu kerja uangnya kok nggak pernah di ksih ke Lea atau utinya lohh.. pantes aja bowo marah
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
itu nenek nenek yg pernah bantu dara kali ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waduh lea bisa liat lagi 🫣 kayana gara2 makan roten tadi
💜⃞⃟𝓛 S҇ᗩᑎGGITᗩ༄⃞⃟⚡
aura indigo
Lea sdh berkembang lagi
miris nasibnya Lea ,
jgn2 nenek2 itu yg mengawali terbuka nya mata batin Lea
Husein
suara anak ayam... Lea masih dikejar Kunti merah... duh smg ada yg bs bantu Lea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!