NovelToon NovelToon
Bunga Kering Vs. Narsistik Gila

Bunga Kering Vs. Narsistik Gila

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pembaca Pikiran / Pelakor jahat
Popularitas:695
Nilai: 5
Nama Author: Tri Harjanti

Jarang merasakan sentuhan kasih sayang dari suami yang diandalkan, membuat Mala mulai menyadari ada yang tidak beres dengan pernikahannya. Perselingkuhan, penghinaan, dan pernah berada di tepi jurang kematian membuat Mala sadar bahwa selama ini dia bucin tolol. Lambat laun Mala berusaha melepas ketergantungannya pada suami.
Sayangnya melepas ikatan dengan suami NPD tidak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak konflik dan drama yang harus dihadapi. Walaupun tertatih, Mala si wanita tangguh berusaha meramu kembali kekuatan mental yang hancur berkeping-keping.
Tidak percaya lagi pada cinta dan muak dengan lelaki, tetapi jauh di dasar hatinya masih mengharapkan ada cinta tulus yang kelak melindungi dan menghargai keberadaannya di dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Harjanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehilangan yang Besar

“Bram… sshhh…” desah Nana membisiki telinga Bram tanpa henti.

Sementara fokus Bram terpecah karena dering ponsel yang tanpa henti.

Nana begitu beringas menjambak rambut Bram, membuka pakaiannya sendiri dan kedua tangannya hampir saja membuka celana Bram ketika Bram langsung menghentikannya.

“Nanti dulu, Na!” tolak Bram mundur ke belakang. Nana melotot. Baru kali ini Bram menolak dirinya.

“Ada apa, Bram??” tanya Nana sinis.

“Perasaanku tidak enak. Rasanya ada sesuatu yang terjadi, tak keruan di dalam dada.”

Bram mencoba mengangkat tangan Nana dan meletakkan di bagian dada yang terbuka. Tapi langsung dihempaskan Nana.

“Sini coba rasakan!” Bram masih mencoba agar telapak tangan Nana merasakan denyut kecemasannya. Tapi sekali lagi Nana menghempaskan.

“Tak mau!” Tubuh Nana menjauh dari Bram. Mengenakan pakaiannya kembali. Gusar dan marah.

Bram berdecih. “Kau selalu begitu kalau keinginanmu tidak tercapai.”

“Iya, memang. Semua yang aku mau harus kudapatkan. Kalau kamu tidak mau memuaskanku, maka kucari yang lain!”

“Nana!” Bram naik pitam.

Nana tidak peduli. Berkemas dengan cepat dan sibuk menelepon seseorang. Tidak jelas siapa yang dihubungi. Bram juga tak peduli, dari sejak awal hubungan mereka tanpa ikatan. Jadi bila Nana sedang ingin bersama pria lain, Bram tak boleh merajuk.

Hubungan ini, lebih seperti simbiosis mutualisme. Seharusnya tak boleh saling baper. Namun, Nana terlalu egois menerapkan peraturan sepihak. Bram tak boleh cemburu padanya, sedangkan Nana … justru sangat cemburu pada Mala. Padahal Mala istri Bram yang sesungguhnya. Bram bukannya tak sadar bila yang ia lakukan itu keliru, tapi teramat sulit melepaskan diri dari godaan Nana.

Nana pergi meninggalkan Bram setelah membanting pintu hotel, yang menjadi percuma. Sebuah penahan membuat pintunya tetap tertutup pelan. Bram hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Nana.

Drrt … kali ini Bram mengangkat panggilan teleponnya.

“Halo, iya. Kenapa Moya? Ba-baiklah, Papah segera pulang!”

Bram mematikan ponselnya. Benar saja, pantas perasaannya tak keruan sejak menginjakkan kaki di hotel ini.

Moya, putri ke duanya baru saja mengabarkan … kalau nenek mereka—ibu dari Mala—meninggal dunia.

***

Senja mengguratkan lembayung sendu. Menciptakan bias di hati Mala seolah ini mimpi dan bukan kejadian nyata.

Bagaimana tidak, kemarin siang dirinya baru saja saling memaafkan dengan Mama. Tak menyadari bahwa kemarin itu adalah pelukan terakhir untuk Mala.

Malamnya tak ada kabar bila ibunya sakit. Hanya pagi hari, Ayah mengabarkan sedang berada di rumah sakit. Menemani Mama yang merasakan nyeri di bagian dada.

Siang hari, Mala mendapat kabar kembali bahwa Mama yang kemarin berbincang dengannya telah menghadap Sang Kuasa.

Wajah Mala terlihat lelah. Para tamu masih ramai berdatangan. Setelah pemakaman ibunya yang berlangsung sore tadi, belum ada secuil nasi pun memasuki lambungnya. Maya dan Moya menemaninya, selalu ada di sisinya. Mia dipangku Bram, ikut menemani Bram berbincang menemui tamu. Beserta keluarga Bram dan juga ayah Mala.

Depan rumah dipasang tenda duka, tapi wajah orang-orang dalam tenda itu ... tak ada yang mencerminkan duka.

Kematian seperti halnya fase kehidupan yang memang harus dijalani.

Datang dan menghilang. Orang-orang mulai terbiasa mendengar kematian mendadak. Memaklumi bahwa di dunia yang makin tua ini, ada banyak virus yang berkembang.

Dan Mala yang tahu betul bila ibunya sehat. Menyimpan sendiri rahasia pertemuan kemarin siang untuk dirinya sendiri.

Sebenarnya mencurigai, jikalau kesehatan ibunya merosot setelah mendengarkan pengakuannya.

Apakah Mama terlalu terguncang atas kejujuran Mala yang selama ini menaruh dendam pada ibu kandungnya sendiri?

Mala mencoba mencari dan memperhatikan wajah ayahnya. Pria tua itu ... masih bisa tertawa oleh guyonan yang dilempar tetangga.

Sekonyong-konyong Mala merasa mual. Ini sunguh tak adil bagi ibunya. Pria yang banyak gagalnya itu yang membuat hidup ibu Mala menderita. Dan kini pria itu tertawa hanya selang dua jam setelah istri yang berjuang untuknya terkubur di dalam tanah.

Mata sembab dan kelelahan batin luar biasa membuat Mala mengantuk. Sadar jika hampir terlelap di antara keramaian tamu membuatnya malu.

Oh, apakah begini sikap anak tunggal yang baru saja kehilangan ibunya?

Mala jadi kecewa dengan dirinya sendiri.

Lalu apa bedanya aku dengan yang lain?

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Nurika Hikmawati
Semangat terus ya Mala... kamu pasti biaa bngkit
Nurika Hikmawati
gantian coba kamu yg di rumah Bram!
Nurika Hikmawati
ceritanya bagus, penulisannya enak dibaca.
Nurika Hikmawati
kasihan sekali mala... sabar ya mala
Nurhikma Arzam
agak seram ya boo
Nurhikma Arzam
curiga sama bram asem
Janti: emang asem sie dia
total 1 replies
Nurhikma Arzam
kereen nih semangat thor
Janti: makasih yaa
total 1 replies
Meliora
🥺 Drama ini sukses membuat saya terharu.
Janti: Makasih yaa👍
total 1 replies
Dulcie
Kisahnya bikin meleleh hati, dari awal sampai akhir.
Janti: makasih kk udah mampir👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!