NovelToon NovelToon
Karyawanku Bahagia, Aku Menguasai Dunia

Karyawanku Bahagia, Aku Menguasai Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin / Slice of Life / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sukma Firmansyah

"Apa gunanya uang 100 Miliar jika tidak bisa membeli kebahagiaan? Oh, tunggu... ternyata bisa."
Rian hanyalah pemuda yatim piatu yang kenyang makan nasi garam kehidupan. Dihina, dipecat, dan ditipu sudah jadi makanan sehari-hari. Hingga suatu malam, sebuah suara asing muncul di kepalanya.
[Sistem Kapitalis Bahagia Diaktifkan]
[Saldo Awal: Rp 100.000.000.000]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32: Konvoi Hijau dan Mafia Bertopeng

Markas Besar Rasa Nusantara (Sekarang: Bahagia Group).

Ruang Kendali Logistik (AI Command Center).

Pukul 20.00 WIB.

Layar raksasa di ruangan itu kini menampilkan peta digital Indonesia yang dipenuhi garis-garis hijau bergerak. Itu adalah visualisasi real-time dari ribuan truk logistik perusahaan yang sedang menyebar ke seluruh penjuru Pulau Jawa.

Mereka tidak lagi membawa mie instan atau sosis. Tangki-tangki stainless steel itu kini berisi jutaan liter VITALITA cair, siap didistribusikan gratis ke rumah sakit, puskesmas, dan posko darurat.

Kenzo duduk di kursi komandan, matanya tak berkedip menatap monitor. Jari-jarinya menari di atas keyboard, memberi perintah pada AI Omni-Logistics untuk mencari rute tercepat menghindari penyekatan jalan.

"Laporan Konvoi 1 (Jabodetabek): Aman. Distribusi ke RS Fatmawati dan RS Persahabatan selesai," lapor Kenzo.

"Laporan Konvoi 2 (Jawa Barat): Sedang melintasi Puncak. Cuaca buruk, tapi estimasi sampai Cianjur 2 jam lagi."

Rian berdiri di belakang Kenzo, masih mengenakan kemeja yang kusut dan bernoda darah (dari insiden di RS Pertamina tadi siang). Ia belum sempat pulang. Adrenalin masih memompa jantungnya.

"Gimana stok bahan baku, May?" tanya Rian.

Maya, yang duduk di meja samping dengan tumpukan telepon seluler, menjawab tanpa mengalihkan pandangan.

"Pemasok jahe merah dan madu dari petani lokal sudah kita borong semua dengan harga dua kali lipat pasar biar mereka semangat panen. Tapi..." Maya ragu sejenak.

"Tapi apa?"

"Ada laporan gangguan, Pak. Beberapa truk kita di daerah perbatasan Jakarta-Bekasi dihadang."

Rian mengernyit. "Dihadang siapa? Warga yang butuh?"

"Bukan. Preman. Mereka bersenjata tajam. Mereka membajak truk, memindahkan isi Vitalita ke jerigen mereka sendiri."

Kenzo memotong, "Bos, gue dapet visual dari *dashcam* truk yang dibajak. Cek layar 3."

Di layar, terlihat rekaman truk tangki yang dikepung sekelompok orang bertopeng. Mereka tidak terlihat seperti warga kelaparan. Mereka terorganisir. Sebuah mobil mewah menunggu di belakang mereka, siap menampung jarahan.

"Mereka bukan penjarah biasa," desis Rian. "Itu Mafia Obat. Mereka mau nimbun Vitalita gratisan kita, terus dijual mahal di pasar gelap pas stok langka."

Rian mengepalkan tangan. Di saat orang sekarat, masih ada manusia yang mencari untung dari nyawa.

"Sistem," batin Rian.

[ANALISIS SITUASI]

[Ancaman: Sindikat Mafia Medis]

[Tujuan Musuh: Menciptakan kelangkaan buatan (Artificial Scarcity).]

[Solusi: Pengerahan Kekuatan Fisik atau Dominasi Digital.]

[Saran: Gunakan Prototipe Drone Pertahanan (Sentry) yang baru selesai dirakit oleh Tim Gunawan.]

Rian tersenyum dingin. Ia ingat reward Bab 25. Cetak Biru Drone.

Selama seminggu terakhir, di sela-sela produksi mesin makanan, Pak Gunawan iseng merakit beberapa unit drone ini untuk menjaga pabrik.

"Kenzo, aktifkan 'Unit Walet'. Kirim ke koordinat pembajakan."

"Unit Walet? Maksud lo drone penjaga pabrik itu? Emang bisa nyampe sana?"

"Mereka sudah di atas truk. Gue suruh pasang di atap truk logistik utama sebagai standar keamanan baru," jawab Rian.

Kenzo menyeringai lebar. "Oh... *this is gonna be fun*."

Kenzo mengetik perintah override.

Di lokasi pembajakan (Perbatasan Bekasi).

Para preman sedang sibuk menyedot cairan hijau dari tangki truk ke jerigen mereka. Sopir truk Bahagia Group sudah diikat di pinggir jalan, babak belur.

"Cepat! Bos besar butuh barang ini malam ini juga! Kita bisa jual 100 ribu per botol!" teriak pemimpin preman.

Tiba-tiba, kotak hitam di atap truk tangki terbuka.

Dua baling-baling mendesing halus. Sebuah drone seukuran elang terbang melayang, menyorotkan lampu merah laser ke arah para preman.

"Apaan tuh? Mainan?" ejek salah satu preman sambil melempar batu.

Drone itu mengelak lincah.

[PERINGATAN: Maling Terdeteksi. Mengaktifkan Mode Pengusiran Non-Lethal.]

Suara robotik keluar dari speaker drone.

Duar! Duar! Duar!

Bukan peluru tajam, tapi peluru karet bertekanan tinggi dan gas air mata ditembakkan presisi dari drone itu.

"ARGH! Mataku!"

"Sakit woy!"

Para preman itu lari kocar-kacir, menjatuhkan jerigen jarahan mereka. Drone itu terus mengejar, menembakkan cairan penanda (cat permanen UV) ke tubuh mereka agar mudah diidentifikasi polisi nanti.

Di Command Center, Kenzo tertawa puas melihat layar.

"Target *clear*, Bos. Sopir aman. Polisi patroli sedang menuju lokasi."

Rian menghela napas lega. Tapi matanya tetap tajam.

Mafia kelas teri ini mudah diurus. Tapi siapa yang menggerakkan mereka?

Tiba-tiba, seluruh layar di ruangan itu berkedip merah.

Lampu ruangan mati-nyala. Alarm sistem berbunyi.

"Kenzo! Ada apa? Serangan siber?" tanya Maya panik.

Kenzo tampak bingung. Tangannya bergerak super cepat mencoba menahan intrusi. "Bukan, Bos. Ini bukan serangan DDoS biasa. Ini... ada yang mencoba mengambil alih kendali satelit komunikasi kita!"

Di layar utama, muncul sebuah kotak pesan hitam dengan tulisan hijau neon. Bukan dari Kenzo. Bukan dari Sistem Rian.

[PESAN MASUK: ENKRIPSI TINGKAT DEWA]

[PENGIRIM: UNKNOWN]

"Buka," perintah Rian.

Pesan itu terbuka perlahan.

"KEPADA RIAN, SANG PENYELAMAT PALSU."

"ANDA SEDANG MENGGANGGU EKSPERIMEN KAMI."

"VITALITA ANDA HANYA MENUNDA KEMATIAN."

"FLU BIRU HANYALAH FASE SATU. FASE DUA AKAN DIMULAI DALAM 24 JAM."

"- THE ARCHITECT -"

Hening.

Ruangan yang dingin itu terasa makin membeku.

"Eksperimen?" gumam Maya, wajahnya pucat. "Maksudnya... virus ini buatan manusia?"

Rian menatap pesan itu.

Instingnya benar. Flu Biru bukan bencana alam. Ini senjata biologis. Dan musuh barunya bukan lagi konglomerat serakah seperti Bramantyo, tapi seorang psikopat jenius—atau organisasi—yang bermain Tuhan.

"Kenzo, lacak IP-nya."

"Nggak bisa, Bos. Sinyalnya memantul dari 50 negara dalam sedetik. Ini hantu."

Rian mengepalkan tangan.

Sistem Future Tech memberinya Nano-Health Drink. Sistem tahu ini akan terjadi.

"Fase Dua..." Rian mengulang kata-kata itu.

"Maya, perintahkan semua pabrik untuk tingkatkan keamanan ke Level Merah. Kenzo, cari tahu segala hal tentang laboratorium bioteknologi ilegal di Asia Tenggara."

"Kita tidak lagi berdagang. Kita sedang berperang melawan kepunahan."

[TING!]

[MISI UTAMA BARU: THE WORLD'S IMMUNITY]

[Musuh Teridentifikasi: THE ARCHITECT (Organisasi Bioterorisme)]

[Tujuan: Temukan Sumber Virus, Ciptakan Vaksin Permanen, dan Hentikan 'Fase Dua'.]

[Reward: BLUEPRINT KOTA MASA DEPAN (Arcology City).]

Rian menatap notifikasi itu.

Kota Masa Depan?

Seberapa parah Fase Dua sampai-sampai Sistem menyuruhnya membangun kota sendiri?

"Istirahatlah sebentar, Tim," kata Rian pelan. "Besok, dunia mungkin akan berubah lebih gila lagi."

1
Purbalingga Jos
jangan kelamaan thor
Sukma Firmansyah: adohhhh, kopinya mana kopinyaaaa
biar author semangat wkwkwkkww
total 1 replies
Paulina al-fathir
wiiihh ceritamu memang the best lah 👏👏👏🤩🤩👍👍
Purbalingga Jos
jangan kelamaan dong
Sukma Firmansyah: baik diusahakan
total 1 replies
Paulina al-fathir
bagus banget ceritanya 😍😍smpi deg2an bacanya.mantap 👍💪
Denn King
gasss thorrr
Purbalingga Jos
lanjuuut donk
Travel Diaryska
mantull
Travel Diaryska
ini ceritanya bagus banget, tolong dilanjutin sampe tamat ya thorr🙏✨
Sukma Firmansyah: terimakasih atas support nya, jangan lupa like dan vote
agar author tetap semangat
total 1 replies
DREAMS
ini dilanjutkan atau sampai sini aja?
Sukma Firmansyah: baik
dibantu like/upvote
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!