Mohon dukungan 😁😁
Like,komen dan vote ya cinta 👌👌👌
Aku Mawar Paramitha tidak percaya dengan ada nya Tuhan,Lalu mengapa aku diminta untuk percaya pada CINTA???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.Terkena racun
Setelah kepergian Mawar, ketiga pria itu saling tatap.Terutama Regan.
Dia sungguh tidak menyangka,ada wanita yang berani bertindak kurang ajar di depan Arthur.
Ahhh
"Arthur ! Tangan mu.!!!"
Regan tiba-tiba berteriak ketika mata nya tidak sengaja melirik kearah tangan Arthur.
Kelan dan Arthur juga mengikuti arah pandang Regan,dan mata kedua nya nyaris membola ketika melihat telapak tangan Arthur yang tadi di gunakan untuk mencengkram leher Mawar,kini berwarna hitam legam dan membengkak.
"Tuan Muda.."
"Kenapa??"
Ucapan Arthur terhenti ketika dia mengingat jika tangan nya sempat terasa kebas dan sakit karna ulah Mawar.
"Kita harus segera ke Rumah Sakit.Tangan mu terkena racun."
Regan segera mengajak Arthur untuk mendapatkan pertolongan.
"Apakah menurut mu wanita itu yang melakukan nya?"
Tanya Arthur dengan bingung.Karna selain dia,Mawar adalah satu-satu nya orang yang menyentuh nya.
"Kita cari tau nanti saja,yang terpenting sekarang adalah merawat tangan mu."
Regan juga berpikiran sama dengan Arthur,tetapi untuk saat ini keselamatan tangan Arthur adalah yang utama.
Bagaimanapun juga tangan Arthur menghasilkan puluhan Miliar tiap jam nya.
Jadi dapat di bayangkan berapa banyak kerugian yang di hasilkan jika tangan Arthur sampai tidak dapat di gunakan lagi.
Ketiga nya segera pergi ke Rumah Sakit tempat Regan bekerja.
♧♧♧♧♧♧
Sementara itu,di kediaman Paramitha.
Suasana hati semua orang tampak sangat buruk,terutama Baskara.
Bukan saja karna dirinya di tampar oleh Saka, sepupunya.Tetapi juga karna masalah keuangan yang tengah mereka hadapi.
Aulia yang jarang terlihat pun kini muncul kembali.
"Jadi melelang saham adalah keputusan akhir mu?"
Sartika tampak sepuluh tahun lebih tua saat ini.Berbagai kejadian akhir-akhir ini benar-benar menguras tenaga dan pikiran nya.
"Hanya itu cara yang dapat kita ambil Ibu.Arthur tidak mau membantu kita lagi,kali ini kita benar-benar dibiarkan sendiri."
Keadaan Baskara juga tidak jauh lebih baik dari Sartika.Kerutan mulai banyak bermunculan di wajah nya yang dulu rupawan.
"Jika memang sudah menjadi keputusan mu,maka aku hanya bisa mendukung mu saja.Lagi pula tidak mungkin kita menggunakan tabungan pribadi kita untuk Perusahaan."
"Inilah akibat nya jika kita membawa anak sialan itu kembali.Kesialan demi kesialan datang menghampiri kita."
Aulia yang sejak awal diam,kini angkat bicara.
Tulang pipi nya yang terlihat akibat luka karna lemparan koin milik Mawar,kini tampak lebih baik.Tampak nya Baskara menghabiskan banyak uang untuk itu.
"Tidak ada yang menganggap mu bisu bahkan jika kau tidak berbicara."
Suara Baskara tampak kasar tanpa kelembutan sedikit pun.
"Bukan kah yang kukatakan itu benar? Putri haram mu itu adalah pembawa sial.Bukan saja dia tidak membawa keuntungan apapun bagi kita,kini bahkan dia membuat kita nyaris bangkrut."
Rasa benci terpancar jelas di mata Aulia.Dan rasa benci itu tentu saja tertuju ke pada Mawar.
"Dan jika saja Putri mu yang baik tidak bertingkah kurang ajar,maka si pembawa sial itu tidak akan pernah di bawa kembali ke rumah ini."
Sartika bukan nya tidak memiliki pikiran yang sama dengan Aulia.Apalagi dulu, Sartika lah yang menjadi penyebab utama Hanna dan Mawar mengalami penderitaan yang tiada berkesudahan di kediaman mereka.
Namun semua itu tidak ada guna nya saat ini.Mawar juga sudah di bawa kembali,bersama dengan kebencian yang begitu besar darinya.
Kata-kata Sartika tentu saja menyentuh titik sakit Aulia.Dia yang sudah membenci Mawar,kini semakin bertambah membenci nya.
"Ibu selalu menyalahkan Alea tentang hal ini.Salahkan saja Arthur.Putri ku masih sangat muda,tentu saja dia belum siap jika harus menikah muda."
Dengan egois, Aulia menyalahkan Arthur.Menurut nya,jika bukan karna desakan dari Arthur maka Putri nya tidak akan kabur seperti ini.
Cih.
"Sekarang kau menyalahkan Arthur,padahal dulu ketika Arthur melamar Putri mu,kau adalah orang pertama yang mengumumkan nya kepada dunia.Seolah-olah kau takut jika tidak ada satu orang pun yang tidak mengetahui jika Arthur adalah calon menantu mu."
"Kau terlalu bermuka dua Aulia.Dan aku sarankan jangan sampai Arthur mendengar ucapan mu ini.Karna jika sampai dia mendengar nya dan menjadi tersinggung karna nya.Kau sendiri yang akan menanggung akibat nya."
Sartika merasa menyesal karna telah memilih Aulia,meskipun dia berasal dari keluarga yang lumayan terpandang dan berpendidikan,tetapi sifat angkuh nya terlalu membebani.
"Lakukan jika itu yang terbaik untuk perusahaan,Baskara.Dan jika bisa,panggil Mawar pulang,karna entah bagaimana aku merasa ini ada hubungan nya dengan dia."
"Sebelum terjadinya reruntuhan itu,dan Paman mu masuk Rumah Sakit.Mawar sempat datang kemari,tujuan nya sudah pasti meminta pertanggung jawaban atas apa yang terjadi kepada Nenek dan Pamannya."
"Dan aku yakin,dia semakin memendam banyak kebencian terhadap kita."
Baskara yang mendengar hal itu dari Ibu nya tiba-tiba tersadarkan.
Benar juga.
Pikirnya.
Jika ada orang yang akan bahagia dengan kehancuran Keluarg Paramitha,maka itu pastilah Mawar menjadi salah satunya.
Karna setiap dia menatap mata Mawar,yang Baskara lihat hanyalah kebencian.
Sudah saat nya Baskara melakukan penyelidikan ulang tentang Putri yang sudah dibuangnya ini.
"Baik Ibu, aku akan menyelidikinya kembali."
Baskara menjawab Sartika.
♧♧♧♧♧♧
Tak.
Plasss
Regan baru saja membuang sarung tangan yang digunakan nya ke tong sampah.Lalu segera mencuci kedua tangan nya,kebiasaan setiap Dokter setelah merawat pasien nya.
Ya.
Regan baru saja selesai menangani tangan Arthur yang keracunan.
"Wanita itu benar-benar menarik, sedikit saja kita terlambat maka kau harus siap kehilangan kegunaan tangan mu selamanya."
Regan berbicara sembari menatap Arthur yang tengah berfikir.
"Apakah seserius itu??"
Tanya Arthur seolah-olah tidak yakin.
"Kau bisa mencoba nya jika tidak yakin.Aku berani bertaruh,kau bahkan tidak mengetahui bagaimana cara dia meracuni mu kan?"
Pertanyaan Regan sangat mengenai Arthur.
Karna pertanyaan yang sejak tadi timbul di dalam benak nya adalah cara apa dan bagaimana Mawar bisa meracuni nya.
"Dia menaburkan bubuk racun dipermukaan kulit mu,dan racun itu sering di sebut sebagai racun 'penyengat lebah'.Racun yang cukup populer di Benua M."
"Cara racun itu bekerja adalah dengan meresap kedalam kulut melalui pori-pori kita,untuk lima detik setelah masuk akan terjadi pembekuan darah,lima menit tanpa penanganan racun akan mematikan saraf-saraf di sekitar area resapan nya.Dan jika hingga lima belas menit tidak dapat perawatan,maka kita akan mengalami kelumpuhan total."
"Dalam waktu satu jam,racun tersebut akan bercampur kedalam darah kita sehingga proses pembusukan akan dimulai sejak itu,tetapi tenang saja belum ada yang benar-benar mati karna racun ini,kita hanya akan hidup seperti zombi saja.Hidup dalam keadaan membusuk."
Penjelasan Regan membuat seluruh tubuh Kelan menegang,dia bergidik ngeri ketika membayangkan hal terburuk yang akan terjadi kepada Tuan Muda nya.
Sementara Arthur , dia tidak habis pikir dengan apa yang dialami nya kini.
Mawar,racun,ahli racun.
Semua hal itu berputar-putar di benak nya.
"Yang menjadi pertanyaan nya sekarang adalah bagaimana cara Mawar mengakses obat sepopuler itu?"
Baik Kelan maupun Arthur sama sekali tidak memiliki jawaban atas pertanyaan itu.
"Kau tidak tau?? Meskipun kalian hanya menjalani pernikahan kontrak,bukan kah terlalu berlebihan jika kau tidak mengetahui apapun tentang nya."
"Aku sudah pernah menyelidiki nya,namun semua hasil penyelidikan itu seperti nya hanyalah omong kosong yang tidak penting."
Arthur berkata dengan nada yang datar.Mata Elang nya menatap tajam kearah tangan nya yang dibalut dengan perban.
"Maksud mu adalah...?"
"Semua yang kami dapatkan tentang nona Mawar berbanding terbalik dengan kenyataan nya,Tuan Regan.Sepertinya nona Mawar memiliki banyak rahasia,dan yang kita ketahui hanya apa yang ingin diperlihatkan oleh Nona Mawar kepermukaan."
Kelan mengambil alih tugas menjelaskan kepada Regan,karna dia memahami jika saat ini Arthur pasti tengah memikirkan banyak hal.
"Ah..,seperti itu.Jika begitu, kau harus berhati-hati terhadap istri mu,Arthur.Dilihat dari kedua obat yang kau berikan kepada ku,dia pasti memiliki kaitan nya dengan Lembah Racun di Benua M.Atau setidaknya dia berkaitan dengan orang-orang itu.Kau harus ingat jika Dunia Hitam nyaris bangkrut karena mereka."
Regan memperingati Arthur dengan serius.
Arthur tidak segera menjawab Regan,melainkan berfikir dengan keras.
Jika Mawar memang adalah seorang wanita dengan rahasia yang besar,maka sudah saat nya Arthur memberi perhatian yang serius.
Dia tidak akan mengizinkan siapa pun yang berpotensi membahayakan Keluarga nya,berkeliaran bebas di sekeliling nya.
Dan Mawar tidak terkecuali.
"Kelan.."
Kelan segera mendekat ketika mendengar suara berat Arthur.
"Ya Tuan Muda."
"Kita akan berkunjung ke Dunia Hitam dalam waktu dekat,segera atur jadwal ku untuk kunjungan itu."
"Baik Tuan Muda."
Kelan akhirnya menyadari betapa serius nya Tuan Muda nya dalam menyikapi tentang Mawar.
Sementara itu,
Ketika Mawar kembali ke kediaman Wijaya,dia segera masuk ke kamar Arthur untuk membersihkan tubuh nya.
Mawar berdiri di depan cermin besar yang ada di kamar mandi dalam keadaan tanpa busana.
Mata yang hitam bagai lubang tak berdasar itu menatap tajam kearah lehernya yang memerah kebiruan.
"Sekali lagi maka aku pastikan kau mati."
Bisik nya dengan kejam.
Mata nya menyala penuh amarah.Berani-berani nya Arthur menyakitinya.Sepertinya nama 12 0 5 hanyalah vas kosong,terlalu banyak diam membuat dunia lupa bagaimana mengerikan nya dia.
Dan Mawar tidak akan mentolerir orang yang semena-mena terhadap nya.