Sungguh malang nasib seorang Mylea Canssandra Shin.
ia harus kehilangan bayi dalam kanduangannya dan menjalani perawatannya sendirian di rumah sakit paskah kegugurannya.
Tak cukup sampai di sana,
keluarga sang suami meminta suami Cassandra untuk menceraikannya.
dalam keputusasaannya, ia justru membuat seorang laki laki kehilangan istrinya dan seorang bayi kehilangan ibunya.
bagaimana nasib Cassandra ketika laki laki itu menuntut keadilan kepadanya tanpa mau mengerti kondisinya......
cerita baru aku.....
" SEBATAS IBU SUSU UNTUK ANAKMU "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28 mulai merawat
Sepeninggal Ryu,
Lea kembali melangkah mendekat ke aran inkubator bayi laki laki mungil yang luar biasa tampan itu.
Masih sekecil itu, tapi bayi itu sudah terlihat sangat tampan.
Bibirnya nampak mungil namun sedikit tebal dan kemerahan.
Wajah bayi itu seketika mampu mengalihkan dunia Lea.
Kedua netra Lea menatap tak berkedip sosok mungil itu.
Kedua tangannya nampak berpegangan pada pinggiran inkubator itu.
" siapa namanya suster ?! " tanya Lea kemudian saat ia tak kunjung menemukan tulisan yang menunjukkan sebuah nama menempel pada inkubator itu.
Lea bersuara dengan suara lirih dan netra yang
masih setia menatap wajah tampan dan lucu bayi laki laki itu.
" tidak tahu nona..." jawab perawat itu yang sontak membuat Lea menoleh dengan cepat dan menatap aneh juga penuh tanya kepada perawat itu.
" maaf nona....sepertinya presdir belum memberi nama kepada tuan kecil " jelas perawat itu seolah paham arti tatapan Lea.
" presdir ?! Tuan kecil ...?! " cicit Lea.
" ya nona...
laki laki barusan adalah presdir Ryuga, dia adalah pemilik rumah sakit itu.
Dan bayi ini adalah putranya " terang perawat itu lagi.
Tatapan Lea kembali kepada sosok mungil di dalam inkubator itu.
Kening Lea berkerut mengingat kembali ucapan laki laki yang katanya adalah presdir Ryuga tadi tentang ibu dari bayi itu yang telah tiada.
" apa benar...mamanya telah tiada ?!? " tanya Lea dengan suara yang mulai bergetar.
Bayang bayang kecelakaan yang mengerikan itu kembali berputar di kepalanya.
Matanya terpejam sejenak kala benturan itu seolah masih jelas terasa.
Kedua jemarinya semakin mengerat memegang pinggiran inkubator bayi Ryu.
" iya nona...
tuan kecil masih berusia tujuh bulan di dalam kandungan saat kecelakaan itu terjadi.
Seharusnya ia di lahirkan bulan ini.
tapi bulan ini ia justru telah berusia dua bulan.
Nona Shelia istri presdir Ryu meninggal paskah kecelakaan itu.
sementara saat itu usia kandungannya masih tujuh bulan.
Terpaksa...tuan kecil harus di lahirkan prematur " jelas perawat itu lagi.
Lea mematung seketika. Tatapan matanya tiba tiba berubah sendu.
" aku bukan pembunuh....aku tidak pernah berniat ingin bunuh diri " cicit Lea pelan tanpa sadar dan nyaris tak terdengar.
" nona..." suster Suci merasa aneh menatap kepada Lea.
" aku bukan pembunuh seperti yang laki laki itu tuduhkan kepadaku....
aku masih cukup waras untuk melakukan bunuh diri. Aku tidak bersalah..." cicit Lea merasa sangat tertekan dengan tuduhan Ryuga tadi kepadanya.
Suster Suci menatap Lea tak mengerti. Jujur ia tak mengerti apa pun dengan ucapan seperti meracau yang keluar dari bibir wanita di hadapannya itu.
Lea masih tenggelam dalam ingatannya pada peristiwa kecelakaan itu.
Hingga ia tak mendengar suara tangisan yang cukup melengking di depannya.
" nona....nona...permisi " perawat Suci terpaksa sedikit menghentak lengan Lea karena wanita itu yang nampak melamun.
" hah...ada apa ?! " Lea terkejut dan tergagap.
" maaf nona, tuan kecil menangis " jawab suster Suci dan sontak membuat Lea menunduk menatap bayi mungil di hadapannya itu yang saat ini memang tengah menangis.
Wajah bayi itu bahkan telah nampak memerah.
Lea kebingungan....
Ia tak tahu harus berbuat apa.
" a...a...apa yang harus aku lakukan ?! " cicitnya bingung.
Ia memang tak pernah berinteraksi dengan seorang bayi sebelumnya.
Karena ia yang memang tak memiliki keponakan dari kedua kakak kakaknya karena mereka yang memang belum menikah.
Sedangkan keponakannya dari Reyhan, mereka sudah terlalu besar untuk bisa di sebut sebagai seroang bayi.
" sebentar nona, saya akan mengambilnya " pamit suster Suci berniat mengambil bayi itu dari inkubator dan Lea pun sedikit minggir.
" biarkan nona Lea yang menggendongnya suster " tiba tiba dokter Emma bersuara.
Entah sejak kapan dokter obxyn itu berada di ruangan itu.
Dan ada orang lain yang datang bersama dokter Emma.
Dia adalah dokter Wira.
Dokter spesialis anak yang di tugaskan Ryu untuk merawat sang putra yang terlahir prematur.
Lea menatap ke arah dokter Emma dan dokter Wira bergantian.
" a..aku tak tahu bagaimana caranya " cicit Lea kemudian dengan wajah sedikit panik karena bayi kecil itu semakin kencang menangis.
Dokter Emma melangkah maju mendekat ke arah inkubator dan kemudian ia meraih tubuh mungil itu dengan sangat hati hati.
Tak lama sambil menggendong bayi mungil itu, dokter Emma mendekat kepada Lea.
" gendonglah dia dan dekatkan dia di dada anda nona.." kata dokter Emma kepada Lea kemudian meletakkan bayi itu di gendongan Lea.
Dengan tangan gemetar Lea menerima dan berusaha menggendong bayi itu.
Menuruti naluri dan kata hatinya, Kedua tangan Lea memeluk bayi dalam gendongannya itu.
Nyesss....
Tiba tiba saja ia merasa ada yang berbeda di sudut hatinya.
Terasa damai dan....menyenangkan.
Perlahan ia mulai menggoyangkan tubuhnya, bayi mungil itu mulai diam di dalam gendongannya.
Kini...ia mengusap usapkan wajahnya ke dada Lea dengan lidah yang seakan mencari sesuatu.
" sedang apa dia....kenapa dia bertingkah begini ?! " tanya Lea merasa bingung dengan tingkah bayi mungil itu.
" sepertinya tuan kecil lapar dan haus nona, dia pasti sedang mencari susunya " jelas suster Suci.
" lalu tunggu apa lagi, berikan botol susunya...nanti dia keburu menangis lagi " jawab Lea sedikit panik.
Rasanya tak tega melihat wajah bayi itu menjadi kemerahan karena menangis seperti tadi.
Suster Suci menoleh menatap ke arah dokter Emma dan dokter Wira secara bergantian.
Namun kedua dokter itu hanya bisa menghela nafas.
" suster...kenapa kau diam saja, berikan botol susunya padaku " pinta Lea lagi
" nona....
anda lupa presdir melarang saya memberikan susu itu kepada tuan kecil karena anda yang harus menyusuinya...." kata suster Suci mengingatkan Lea.
Mendengar ucapan suster Suci, sejenak Lea membeku. Ingatannya perlahan kembali pada beberapa waktu yang lalu.
Ya....
Pria itu memang memerintahkannya untuk menyusui bayi itu.
Tapi...
" aku...?! " Lea sontak mendongak menatap suster Suci.
aakankah lea dapat menyusui baby R.
😀😀❤❤❤❤
Jangan Nyesel ya ryu km nanti,belum tahu dia caca itu siapa??
balas aja..
biar tau rasa..
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
crash damuel sedang disiksa ama Ryu...
❤❤❤❤❤❤❤
❤❤❤❤❤
apakah mereka pernah bertemu sebelumnya???!???
Penasaran siapa yg ndorong dia,sampai jatuh gini?