Pernikahan Rocky dan Brigita rupanya menjadi awal munculnya banyak konflik di hidup mereka. Brigita adalah bawahan Rocky di tempat kerja. Mereka harus menikah karena satu alasan tertentu.
Statusnya sebagai seorang janda yang mendapatkan suami perjaka kaya raya membuat gunjingan banyak orang.
"Aku harus bisa mempertahankan rumah tanggaku kali ini,"
Apa dia berhasil mempertahankan rumah tangganya atau justru lebih baik berpisah untuk kedua kalinya?
***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 - Arga dan Brigita
Ingat ketika Brigita bertemu Leo, setelahnya ia pulang dengan pikiran yang kacau. Satu sisi dia memikirkan bagaimana caranya mengungkap kelicikan Rocky, namun di sisi lainnya ia malah terngiang ucapan Leo yang mengajaknya kembali bersama.
Tepat pukul 00:00 Brigita baru tiba di rumah, Ken yang terlelap di kursi penumpang terlihat begitu tenang.
“Maafkan Mami, Nak. Belum bisa membahagiakanmu, semua karena keegoisan Mami dan sekarang Mami berjanji akan menebusnya.” tangan lembut Brigit mengusap halus rambut Ken.
Hampir saja air matanya jatuh.
Keluar dari mobilnya, Brigita memanggil Iza untuk membantu menggendong Ken. Sementara dirinya membereskan tas ransel berisi keperluan anaknya yang ada di kursi belakang.
Wajahnya sudah terlihat lelah, mandi dengan air hangat adalah solusi seraya ia menunggu Rocky pulang.
Pukul 2 dini hari…
Suaminya tak kunjung pulang. Padahal dia berharap Rocky pulang dan meminta maaf pada dirinya atas tindakan Kakaknya.
“Pulang atau tidak?” Isi pesan singkatnya ke Rocky.
^^^“Tidak, Sayangku. Aku harus menemani Mama dan Kak Ira, mereka menginap di hotel. Jangan tunggu aku dan tidurlah. Kita bertemu besok di lounge.” balas pria itu.^^^
Brigita melempar ponselnya di ranjang. Duduk tersandar sambil memeluk kedua lututnya.
“Besok aku akan ungkap kecuranganmu!” gumam Brigita.
.
.
Pagi sekali setelah mengantar anaknya sekolah, ia melajukan mobil ke lounge. Dengan pakaian formal serta menenteng tas kecil mewah dan riasan sederhana dia berjalan ke resto tempat para tamu hotel sarapan.
Dia melihat Rocky, Ira dan Mamanya sarapan bersama.
Brigita mendekat, menarik kursi kosong di samping Rocky. “Apa aku bisa ikut sarapan dengan kalian?”
Seketika mereka semua terkejut dengan kedatangan Brigita.
“Sarapan dengan gaya mewahmu seperti itu?” cicit Ira. Kemudian pandangannya beralih ke Rocky. “Istrimu selalu glamour seperti ini walau hanya sarapan?” ketusnya.
Rocky menoleh ke Brigita dan mencium punggung tangan istrinya. “Good morning, Love. Kamu selalu tampil cantik setiap hari.” tanpa rasa bersalah sama sekali.
“Aku baru tahu jika seorang dokter yang di pandang baik oleh semua pasien rupanya tidak memiliki etika yang baik,” sahut Brigita pada Ira sambil menyunggingkan senyum.
“Jaga bicaramu!”
“Kau yang seharusnya menjaga perkataanmu!” jawab Brigita lagi tidak mau kalah. Tekad nya sudah bulat untuk menunjukkan secara nyata bahwa dia membenci keluarga Rocky.
Rocky meletakkan sendok dan garpunya sedikit di hentak. Mereka pun terdiam.
“Kenapa tidak membelaku di depan keluargamu?” tanya Brigita setelahnya.
Tidak ada satu pun kata yang keluar dari mulut Rocky.
“Apa keluargamu juga mendukung hal-hal tidak baik?” tanya Brigita lagi. “Apa mereka juga mendukungmu melakukan kecurangan di perusahaan?” lanjutnya.
Rocky menoleh, matanya tajam menatap Brigita. “Urusan pekerjaan jangan pernah kau campur adukkan dengan urusan pribadi!”
Brigita menyilangkan kedua tangannya, diam tanpa gentar sama sekali. Emosinya sudah memuncak tapi ia tidak mau terlihat murahan.
“Kalau memang adikku melakukan kecurangan, kau juga menikmati hasilnya kan?” ketus Ira.
“Jika aku tahu maka aku tidak sudi menerimanya,”
Mamanya berusaha melerai, banyak pasang mata menatap mereka meski suara mereka lirih namun kata yang keluar semuanya penuh penekanan.
Brigita berdiri tanpa perlu mendengar jawaban dari Rocky lagi. Ia berjalan meninggalkan tiga orang yang terlihat kesal.
“Kacau kan sarapan kalian,” batin nya tertawa sangat keras.
Sampai seorang pria tinggi berbadan ideal menghampirinya di tengah jalan menuju lounge.
“Kamu pasti Brigita,” katanya.
Mata Brigita melihat dari atas hingga bawah pria itu, senyum keluar dari bibirnya. “Kamu Arga, pacar Lena adikku. Ada perlu apa?”
“Bisa kita bicara sebentar di ruanganku?”
Arga langsung saja melangkah ke arah ruangannya di ikuti Brigita yang tidak menanyakan alasan.
“Aku tahu kamu sedang menyelidiki Rocky,” ucap Arga tanpa basa basi.
“Tidak ada urusannya denganmu,” jawabnya sambil berbalik badan akan meninggalkan ruangan Arga.
“Maaf, tidak bermaksud lancang. Ini juga merupakan percakapan pertama kita. Tapi kamu perlu tahu suamimu mengincar kekasihku, atau mungkin kamu sudah tahu?”
Brigita menoleh kembali.
“Dia memang brengs3k, jaga saja Lena dengan baik,” paparnya.
“Aku bisa bantu kamu ungkap siapa Rocky sebenarnya. Tapi tidak bisa gegabah, karena dia orang yang mengerikan,”
Ekspresi Brigita seperti tidak percaya dengan apa yang akan di lakukan Arga yang statusnya hanya seorang manager hotel. Rocky bisa berbuat lebih kejam.
“Jangan melawannya, nanti kamu akan menderita,”
“Dia yang akan menderita karena melawanku, dia akan tekejut ketika tahu siapa aku sebenarnya,” jawab Arga yang terlihat percaya diri.
Seakan tidak ingin ada campur tangan orang lain, Brigita tetap memilih pergi tanpa setuju dengan rencana Arga yang mengajaknya berkomplot.
.
Rocky sudah di ruangannya menunggu Brigita menemuinya.
Begitu wanita cantik itu masuk, tangan Rocky langsung mencengkram rahangnya. Mendorongnya sampai terpojok di dinding.
“Istri tidak berguna, kau sengaja mempermalukanku di hadapan banyak orang?” rahang Rocky mengeras, gertakan giginya terdengar jelas oleh Brigita.
Tangannya semakin kuat mencengkram.
“Menikahi janda saja sudah membuatku malu, jika bukan karena kau hebat dalam pekerjaanmu dan juga banyak orang mengagumimu aku tidak sudi menikahi seorang seperti kamu,” pekiknya.
“Kalau begitu kita bercerai saja!” tantang Brigita.
“Pasti tapi tidak sekarang,”
“Aku yang akan mengurus surat perceraian kita!”
“Coba saja kalau kau berani, maka orang di sekelilingmu akan menderita.” Rocky melepaskan tangannya.
Brigita dengan cepat membuka ponsel menunjukkan bukti kecurangan nya yang mana ada tanda tangan Rocky disitu. Bukan takut justru Rocky tertawa senang.
“Aku bisa membuat bukti itu berbalik pada Dyandra, dapat dari j4lang itu kan?” ucapnya sengit. “Kalau kau ingin melihat temanmu melahirkan di penjara tidak apa, lakukan saja kirim bukti itu pada Mr. Chris.”
“Jelas disitu ada tanda tanganmu,”
“Mana yang lebih di percaya olehnya, aku atau Dyandra dengan reputasi buruk selama dia bekerja,”
Brigita diam sejenak. Benar kata Arga, kata Leo dan kata Dyandra bahwa Rocky memang mengerikan.
Rocky memiringkan kepalanya, menatap Brigita dari dekat. Wajahnya berubah seperti seorang psikopath yang siap membunuhhh.
“Jangan merusak rencana hidupku. Apa kau tidak tahu semuanya terasa menyenangkan, melihat orang lain menderita?” suara Rocky terdengar berat. “Seperti saat mantan suamimu tercinta mengalami kebangkrutan akibat filmnya gagal?”
Degh!
Brigita tercengang mendengarnya. “Jadi itu ulah Rocky?” batinnya.
Tapi ia masih diam, berusaha tenang meski detup jantung nya pasti terdengar jelas oleh Rocky.
“Mau lihat pria itu lebih menderita?”
Air matanya seketika menetes, sekuat tenaga di tahan akhirnya luruh juga. Ia mengingat kembali momen indah bersama Leo. Meski banyak kekurangan rupanya itu lebih baik dari pada hidup bersama Rocky.
“Menangisi dia?”
“Aku tanya kau menangisi dia, Istriku?”
rekomendasi dech...
dijamin penasaran dan gemesin..
sukses thor
geli banget celap celup gitu kali
eeuyuh...ogah banget🤑
gretet aku ☺️☺️