Ganhia Wijaya, seorang gadis cantik yang penurut dan pekerja keras, hidup dengan tenang di bawah naungan keluarganya yang sederhana. Namun, kedamaian itu hancur ketika ayahnya terjerat utang besar kepada Tuan Danendra Mahendra, seorang pengusaha muda yang kaya raya namun terkenal dengan sifatnya yang dingin dan sombong. Demi menyelamatkan bisnis keluarganya yang hampir bangkrut, ayah Ganhia memaksa putrinya untuk menikah dengan Danendra, meski hatinya menolak.
Akankah mereka menemukan kebahagiaan di tengah pernikahan yang dilandasi oleh sebuah kontrak yang penuh tekanan?
yuk mampir yuk di karya pertama aku🙏😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merlin.K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu Part 2
Ganhia berusaha tetap tersenyum saat berdansa dengan Raka tapi matanya tetap tertuju ke arah Danendra yang kini berdiri di sisi ruangan menatap tajam ke arah Ganhia, jantung Ganhia mulai berdetak kencang. Bukan karena berdansa dengan Raka tapi karena tatapan Danendra yang seolah ingin menelannya hidup-hidup.
Raka sesekali memperlihatkan senyum manisnya kepada Ganhia, mencoba mencari perhatian Ganhia namun Ganhia tak mempedulikannya dan sejak tadi fokus Ganhia hanya ke Danendra.
Ganhia mulai merasa perasaan asing yang mulai muncul di di hatinya rasanya Ganhia sudah tidak nyaman melihat Danendra berdansa dengan wanita lain apa lagi itu adalah Alea mantan kekasih Danendra yang mungkin akan kembali menjadi pujaan hati Danendra.
"ah kenapa aku merasa sakit melihat mereka seperti itu?, jangan bodoh Ganhia ini adalah waktu yang tepat untuk mereka bisa kembali lagi mengenang kisah mereka dan mereka akan kembali lagi bersama dan kamu akan bebas, ya benar aku akan segera bebas." gumam Ganhia dalam hati Masi mengikuti gerakan Raka tetapi matanya terus fokus ke Alea dan Danendra.
Ganhia menghentikan gerakannya saat melihat tangan Alea mulai menyentuh pipi Danendra dengan manja sebelum Danendra meninggal Alea di lantai dansa sendirian.
"kenapa berhenti?, Kamu tidak apa-apa?" tanya Raka dengan polos tapi dalam hati Raka tau Ganhia cemburu melihat Alea memegang pipi Danendra " sepertinya mereka sudah saling mencintai tapi mereka masih gengsi mengungkapkannya" lanjut Raka lagi dalam hati sambil tersenyum tipis.
Ganhia menggelengkan kepalanya pelan "maaf saya..... Saya sudah letih Tuan saya ingin istirahat" kata Ganhia singkat sambil menunduk sopan dan segera kembali ke tempat duduknya.
Claudia yang melihat kakak iparnya sedikit cemberut, mulai menatapnya dengan heran "kak Nhia ada apa? apa kak Nhia baik-baik saja".
" tidak apa-apa hanya sedikit letih" jawab Ganhia cepat sambil menatap ke arah tempat Danendra berdiri, tapi Danendra sudah tidak ada lagi di sana.
Sementara itu dari kejauhan Danendra memperhatikan semua gerak-gerik Ganhia, mulai dari tatapan Ganhia yang jelas-jelas menyiratkan rasa tak suka saat melihatnya dengan Alea, gerakan tubuhnya yang panik saat Raka menggodanya, dan cara Ganhia langsun pergi meninggalkan Raka dari lantai dansa semua gerakan Ganhia menjadi isyarat yang cukup jelas untuk Danendra.
Dan untuk pertama kalinya malam ini, bibir Danendra tertarik membentuk senyum kecil, dingin namun penuh kemenangan.
" akhirnya aku melihat mu cemburu Nhia, mari kita lihat apakah kamu Masi ingin lepas dariku" bisik Danendra dalam hati.
Dirga yang berdiri tak jauh dari Danendra mengamati senyum Danendra dengan heran dan mulai melirik ke arah pandang Danendra " oh ternyata pujaannya sudah di sana, tapi melihat nona cemburu lucu juga ya apalgi dengan muka cemberut seperti itu " kata Dirga dalam hati, tapi setelah sadar dengan apa yang dia katakan Dirga langsun memukul-mukul pelan kepalanya "dasar Dirga bodoh kenapa kamu memuji istri Tuanmu jangan sampai Tuan muda mengetahui kalau aku perna mengagumi nona Muda".
" kelihatan Nona muda mulai cemburu Tuan lihat saja mukanya saat cemberut saat melihat anda dengan nona Alea"
Danendra melirik Dirga sekilas " jangan memperhatikan wajah istriku Ga, kalau ingin bola matamu Masi tetap berada di tempatnya"
"is untung dia tidak tau kalau aku sudah memuji Nona muda bisa mati aku kalau manusia dingin ini tau, dasar Tuan muda posesif" maki Dirga dalam hati mana berani mengatakannya langsung ke Danendra.
"maaf Tuan " kata Dirga sambil menunduk.
" jaga Ganhia jangan biarkan pria Playboy itu mendekatinya lagi".
" bukanya anda tadi mengatakan biarkan saja"
" sekarang tidak karena misiku berhasil " jawab Danendra singkat sambil melangka dengan senyuman tipis setipis tissue.
Acara dansa mulai melambat lampu ruangan di redupkan menyisakan cahaya tamaran dari lampu gantung kristal yang berkilau lembut, para tamu mulai kembali ke meja masing-masing, sebagian Masi larut dalam tawa dan percakapan ringan tapi berbeda dengan Ganhia yang hanya duduk diam menatap kosong ke arah gelas jusnya yang belum disentuh.
Claudia dan Gisel kebetulan sedang berbicara dengan tamu lain di meja sebelah menyisakan Ganhia sendiri.
Danendra yang melihat moment itu langsung melangka menghampiri Ganhia dari sisi kanan meja tanpa suara dan berhenti tepat di samping Ganhia.
" kelihatannya kamu sangat menikmati berdansa dengan pria Playboy itu?" suara Danendra terdengar pelan namun tajam, nyaris seperti bisikan dingin.
Ganhia terkejut tubuhnya menegang dan menoleh cepat menatap Danendra dengan mata membulat " T..Tuan... Sa..saya tidak bermaksud.."
belum selesai Ganhia berbicara Danendra duduk di kursi kosong di samping Ganhia dan mencondongkan tubuhnya dan berbisik di telinga Ganhia " sepertinya akhir-akhir ini aku terlalu baik kepadamu, tunggu saja nanti aku akan memberikan mu hukuman karena lancang berdekatan dengan pria lain bahkan berdansa dengannya"
Wajah Ganhia langsung memerah Ganhia menggeleng cepat " apa yang dia katakan akan menghukummu karena berdansa dengan pria lain? Hei Tuan Sombong apa kabar dengan anda yang di peluk mesra dan di pegang-pegang pipinya oleh wanita lain apa saya juga harus menghukum anda" kata Ganhia penuh emosi tapi kata-kata itu hanya bisa di ungkapkan Ganhia dalam hati.
" ti... Tidak aku hanya.."
"jangan bohong" potong Danendra dengan suara tenang tapi menusuk " atau kamu senga menerima ajakannya karena kamu tidak ingin kalah dariku karena aku berdansa dengan Alea lalu kamu cemburu dan menerima ajakannya"
Ganhia menggigit bibir bawahnya bingung harus menjawab apa hatinya berdebar hebat Ganhia ingin menyangkal tapi sorotan mata Danendra begitu yakin seolah Danendra telah menangkap basah Ganhia.
Danendra berdiri perlahan " kamu tidak perlu menjawab, wajahmu sudah cukup menjelaskan semuanya" kata Danendra lalu melangkah dengan pelan meninggalkan Ganhia dengan dada yang semakin berdetak kencang dan kepala yang semakin dipenuhi tanya dan perasaan yang tidak bisa Ganhia jelaskan lagi.
Hallo pembaca setia " Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda" apa kabar semuanya mohon maaf Author jarang up karena Author lagi banyak tugas jangan bosan ya menunggu cerita selanjutnya dan jangan lupa tinggalkan jejak dan sarannya Terimakasih 🥰🙏
ternyata hanya untuk di panggil
sayang....
lanjut thor ceritanya
sedikit demi sedikit
telah tumbuh
lama" buanyak
dan bucin...
lanjut thor ceritanya