NovelToon NovelToon
Ketika Aku Memilih Pergi, Dia Memilih Menyelamatkan

Ketika Aku Memilih Pergi, Dia Memilih Menyelamatkan

Status: tamat
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Bullying dan Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Tamat
Popularitas:85.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Flower Florencia hidup dalam tekanan—dari keluarganya yang selalu menuntut kesempurnaan hingga lingkungan universitas yang membuatnya merasa terasing. Di ambang keputusasaan, ia memilih mengakhiri hidupnya, namun takdir berkata lain.

Kim Anderson, seorang dokter tampan dan kaya, menjadi penyelamatnya. Ia bukan hanya menyelamatkan nyawa Flower, tetapi juga perlahan menjadi tempat perlindungannya. Di saat semua orang mengabaikannya, Kim selalu ada—menghibur, mendukung, dan membantunya bangkit dari keterpurukan.

Namun, semakin Flower bergantung padanya, semakin jelas bahwa Kim menyimpan sesuatu. Ada alasan di balik perhatiannya yang begitu besar, sesuatu yang ia sembunyikan rapat-rapat. Apakah itu sekadar belas kasih, atau ada rahasia masa lalu yang mengikat mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Tak lama kemudian, dokter yang menangani Flower keluar dari ruangan.

"Dokter, bagaimana dengan putri kami?" tanya Yohanes cemas.

"Untung saja pasien tidak mengalami luka dalam. Kepalanya memang terbentur cukup keras, namun beruntung tidak membahayakan nyawanya karena berhasil diselamatkan dengan cepat."

“Kapan Flower akan sadar?” tanya Wilson dengan nada khawatir.

“Kita masih perlu mengamati kondisinya dalam beberapa jam ke depan. Saat ini Flower masih belum sadar karena efek benturan di kepalanya. Namun, secara keseluruhan, kondisinya stabil. Kami optimis dia akan sadar dalam waktu 24 jam, selama tidak ada komplikasi lanjutan.”

“Dokter, apakah kami bisa memindahkannya ke luar negeri untuk menerima pengobatan di sana?” tanya Yohanes, suaranya penuh harap namun juga diliputi kekhawatiran. Ia menggenggam tangan istrinya erat, seolah mencari kekuatan dari sentuhan itu.

Dokter menghela napas pelan sebelum menjawab, “Untuk saat ini, saya tidak menyarankan pemindahan. Kondisi Flower masih terlalu rentan, terutama setelah benturan di kepala. Perjalanan jauh bisa memperburuk keadaannya. Saya mengerti keinginan Anda untuk memberikan yang terbaik, tetapi demi keselamatan pasien, lebih baik kita fokus pada pemulihannya di sini terlebih dahulu. Setelah kondisinya stabil, barulah kita bisa pertimbangkan opsi pengobatan lanjutan di luar negeri.”

***

Beberapa saat kemudian, keluarga Florencia berkumpul di kamar inap tempat Flower dirawat. Gadis itu masih terbaring lemah di atas ranjang, wajahnya pucat, dengan perban melilit kepalanya. Suasana kamar dipenuhi keheningan yang hanya dipecahkan oleh suara alat medis yang terus berbunyi pelan.

Yohanes berdiri di dekat jendela, menatap keluar dengan gelisah. “Sudah beberapa jam berlalu, Alan. Apakah masih belum ditemukan siapa pelakunya?” tanyanya dengan nada penuh tekanan.

Alan, yang sejak tadi memelototi layar ponselnya, menggeleng pelan. “Pa, belum ada informasi,” jawabnya pendek, frustrasi jelas tergambar di wajahnya.

Wilson yang duduk di sudut ruangan angkat bicara sambil merapatkan jasnya. “Asalkan terekam plat mobilnya, maka dia tidak akan bisa lolos,” katanya penuh keyakinan.

Namun, sesaat kemudian ekspresi Wilson berubah. Ia memandang ayahnya dengan sorot mata curiga. “Pa, ada yang membuatku penasaran,” ujarnya perlahan.

“Ada apa?” Yohanes menoleh dengan alis terangkat.

“Kenapa tiba-tiba Papa ingin mengirim Adik ke luar negeri? Apalagi kondisinya masih seperti ini,” tanya Wilson tajam, suaranya penuh kecurigaan.

Yohanes menarik napas panjang sebelum menjawab, “Ini adalah kesempatan agar Kim Anderson tidak bisa menemukannya. Dengan cara ini, adikmu juga tidak akan bisa menemuinya lagi.”

Wilson mengepalkan tangan di atas lututnya. “Pa, luka yang kita berikan kepada Adik cukup dalam. Sampai-sampai dia tidak berniat kembali berkumpul dengan kita. Dan andai Adik memang mencintai dokter itu… aku rasa itu bukan hal buruk,” ucapnya lirih namun tegas.

Alan tiba-tiba angkat suara, nadanya lebih tajam. “Wilson, mungkin saja selama ini dokter itu yang menghasut Adik. Itulah kenapa dia tidak mau pulang. Seorang pria membawa adik kita ke rumahnya—itu bukan sesuatu yang baik di mata orang. Nama baik Adik, bahkan nama keluarga, akan jadi bahan pembicaraan orang.”

“Aku telah menyelidiki tentang Kim Anderson,” kata Wilson, memecah keheningan yang mencekam. "Dia lulusan dari universitas kedokteran terbaik. Sejak muda hingga sekarang, tidak ada catatan buruk tentangnya. Dia juga tidak bergaul dengan orang-orang yang salah. Dan… tidak ada informasi bahwa dia memiliki pacar.”

Wilson menatap Flower yang masih tak sadarkan diri di ranjang, lalu kembali menatap ayah dan kakaknya. “Menurutku, dia bisa dijadikan pasangan Adik. Dia bukan hanya dokter biasa, Pa. Dia sudah meraih gelar Profesor—gelar yang sangat prestisius. Tidak semua dokter bisa sampai di titik itu.”

Alan mendengus pelan, menyilangkan tangan di dada. “Gelar bukan masalah utamanya,” ujarnya ketus. “Yang penting adalah, apakah dia benar-benar serius dengan Adik atau hanya main-main.”

Wilson menatap Alan, nadanya tenang namun meyakinkan. “Kalau dia tidak serius, dia tidak akan mencari Adik. Kita tunggu saja... dan lihat.”

"Apakah kau dapat informasi, Kim Anderson dari keluarga mana?" tanya Alan.

"Mengenai keluarganya masih belum bisa ditemukan, yang aku dapat adalah semua tentang kehidupan pribadinya. Sepertinya, Kim tidak suka ada yang tahu latar belakangnya," jawab Wilson.

"Seseorang kalau memiliki latar belakang buruk, dia pasti malu untuk publikasi. Apa lagi dia seorang dokter," ujar Zoanna

Di Mansion Kim Anderson

Cahaya dari layar monitor menyinari wajah tegas Kim Anderson yang duduk di kursi kantornya. Matanya terpaku pada rekaman CCTV yang menampilkan detik-detik tabrakan mengerikan siang tadi. Wajahnya gelap, rahangnya mengeras.

“Tuan,” ujar Sandro, berdiri tegak di samping layar, “seorang wanita mendorong Nona ke tengah jalan. Setelah itu, dia langsung kabur. Dan... Nona dilarikan ke rumah sakit tak lama kemudian.”

Kim mengepalkan tangan di atas meja, matanya menyala tajam. “Cari tahu Flower ada di rumah sakit mana. Segera!” perintahnya dengan nada mengancam.

“Baik, Tuan!” jawab Sandro cepat.

Kim berdiri, matanya tajam menusuk ke arah layar yang kini menampilkan wajah Flower yang terluka. “Cici Florencia… temukan dia malam ini juga,” katanya dengan dingin. “Kalau dia melawan... patahkan kakinya.”

Sandro mengangguk tanpa ragu. “Baik, Tuan.”

Kim kembali menatap layar, lalu bergumam lirih tapi penuh amarah, “Keluarga Florencia… kalian sungguh lamban. Flower sudah terluka… dan kalian masih belum bertindak.”

1
Seuntai Doa
Jngn ikut flower ...manjauh lbih baik blom tentu balik hidupmu bahagia..krn rasa trauma dan rasa sakit ht akan selalu membekas wlaupun sdh memafkan
Seuntai Doa
Lagu lama ..klu sdh ketahuan pasti ada drama menyesal
Seuntai Doa
Alan hnya pinter dl bisnis tp goblok dlm segala situasi
Seuntai Doa
Puassssss puasssssss
Seuntai Doa
Laki2 bejat pada akhirnya tergoda juga tp nikmati dulu sebelum semuanya terbongkar pada saatnya jngnkan nikmat mkanpun tdak akan doyan
Seuntai Doa
Lebih baik begitu ....keren kauu floooo
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Widya Wanz
wujudkan impianmu flower semangat 💪
pena: halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Akai Kakazain
thor....kmna ni mau di cari novel2 mu thor, aq cari pda gk ada yak, pils dong thor up nya di sni🤗🫰✊😘smua krya mu seru2 tw....
Pikachu: Makasih, kak. karena selalu setia ikuti karya author sampai akhir. NT adalah rumah pertama author. jadi akan selalu menulis di sini.
total 1 replies
Isnanun
lah tamat flower kan belum nunjukin kalo sukses la kok sudah tamat aja
yuning
betulan end ini?
Bu Kus
lha udah tamat aja thro kan belum sukses dan belum nikah juga
Bu Kus
untung Kim gak terlambat masih bisa ketemu flo
Hadrah Rara
bonchsap
neen
hah??? udah?
Laarni Ibrahim
Alhamdulillah, cerita yg hebat terima kasih penulis ..
hl
cepat juga end.pasti thor prang pembaca
🍓🍓🍓
lah sudah end aja lom nikah dan punya bocil cadel🙄
yuning
jangan biarkan Kim jauh darimu
Isnanun
sudah ketemu kan Kim Flowernya nyatain perasaan mu biar Flower tidak pergi jauh dan tidak menghindarimu
🍓🍓🍓
provokasi terus ci kan kalian emang klop sama bodohnya ntar pas bom meledak pada nyesel semua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!