Yasmine (26 tahun) Menikah dengan Evander Christophe (32 tahun) selama dua tahun.
Namun Yasmine tidak pernah diterima di keluarga Christophe karena latar belakangnya yang hanya merupakan anak yatim piatu.
Suatu ketika, sebuah insiden membuat Yasmine kehilangan calon anak pertamanya. Ia disalahkan, bahkan dianggap penyebab kematian calon anaknya sendiri.
Namun siapa sangka, usai ia memutuskan bercerai. Yasmine rupanya masih memiliki keluarga. Dia merupakan putri seorang konglomerat yang terkemuka dikota.
Dia tidak butuh lagi cinta dan Evander yang telah mencampakkannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11.
Yasmine meraba perutnya. Ia tidak menangisi pernikahan Evand. Yasmine justru teringat pada calon anaknya yang telah tiada.
"Jangan pernah menangisi pria seperti itu, Yasmine!" Zoe tiba-tiba muncul setelah mendapatkan kabar dari Alex.
Zoe sungguh kesal setelah mendapatkan kabar dari Alexander kalau mantan suami Yasmine sudah menikah lagi.
Bahkan mereka menggelar acara pernikahan mewah disebuah hotel, dan mereka juga mengundang awak media untuk menyiarkan langsung acaranya.
Zoe duduk disebelah Yasmine setelah meraih remote control lalu mematikan siaran televisi.
"Aku tidak menangisi pria itu, bu. Yasmine hanya teringat pada anak Yasmine!" Jawab Yasmine.
Setelah tinggal diluar negeri, Yasmine mulai membuka hidup barunya. Ia seperti mendapatkan jati dirinya kembali. Yasmine sudah cukup pulih dan bersemangat, semuanya berkat Zoe dan Alex yang selalu mendukungnya.
"Sayang, ibu tau bagaimana perasaan kamu! Anak kamu sudah bahagia sekarang! Jadi, kamu juga harus menunjukkan pada mereka semua, kalau kamu bisa bahagia dan hidup baik tanpa mereka! Orang-orang yang sudah menindas dan mencampakkan kamu seperti sampah!"
.....
Acara pernikahan akhirnya selesai. Kini Shovia sudah resmi menjadi istrinya Evander Christophe. Shovia sudah menjadi bagian keluarga Christophe yang terhormat.
Shovia menunggu Evand didalam kamar yang sudah disiapkan khusus untuk malam pernikahan mereka.
Shovia berdandan cantik dengan gaun tidur tipis berbahan satin. Wanita itu duduk ditepi ranjang.
"Kenapa Evand belum juga masuk kamar? Kemana pria itu?" Gumam Shovia.
Karena sudah satu jam menunggu, Akhirnya Shovia berinisiatif menelpon pria tersebut. Namun baru akan menekan tombol call, pintu kamar tiba-tiba saja dibuka.
Evand muncul dengan setelan jas yang rapi. Pria itu berdiri diambang pintu. Kornea matanya melihat seisi ruangan.
'Mulai sekarang kamu harus membiasakan diri menjadi Nyonya muda Christophe, Yasmine. Meskipun pernikahan kita dirahasiakan!'
'Ya. Aku akan berusaha untukmu, Evand!'
Yasmine sungguh gugup ketika akhirnya mereka masuk kedalam sebuah kamar. Evand membawanya ke vila pribadi milik pria itu, bukan kekediaman Christophe.
'Evand, apa malam ini kita akan?' Yasmine bertanya dengan malu.
Evand mendekati Yasmine yang terlihat gugup dan malu untuk pertama kalinya. Pria itu menjatuhkan Yasmine diatas ranjang lalu merangkak diatas tubuh Yasmine yang terlentang pasrah.
'Yasmine... Aku menginginkanmu!'
"Evand! Kenapa kamu diam disini?"
Evand seketika tersadar dari lamunannya karena suara Shovia. Dia justru mengingat malam pernikahannya bersama Yasmine.
Evand menatap sekeliling kembali. Dia juga menatap Shovia yang ternyata bukan Yasmine.
'Yasmine, kenapa aku terus memikirkan Yasmine?'
Shovia berjalan mendekati Evand, berdiri didepan pria itu lalu melingkarkan tangannya dileher pria yang berstatus sebagai suaminya.
"Evand, malam ini malam pernikahan kita!" Ucap Shovia dengan genit.
Pria itu justru diam saja, seakan masih terus memikirkan sesuatu.
Setelah sadar, Evand justru melepaskan tangan Shovia dari lehernya. "Jaga batasanmu, Shovia!" Evand berjalan menghindari Shovia sembari membuka jasnya lalu duduk disofa.
"Jangan pernah lupa dengan perjanjian kita! Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, bahkan termasuk membuatku bercerai dari Yasmine!" Ucap Evand sembari melonggarkan dasinya.
Shovia mendecakkan lidahnya dengan kesal. Bisa-bisanya Evand merusak moodnya dengan membahas perjanjian nikah mereka.
Yang membuat Shovia tambah kesal bukan hanya ia ditolak Evand, tapi Evand menyalahkannya karena bercerai dari Yasmine.
"Evand! Aku tidak lupa dengan perjanjian kita! Tapi sekarang, kamu dan Yasmine sudah bercerai. Aku istri kamu satu-satunya, apa salahnya kalau kita menikmati malam bersama? Dan satu lagi, aku tidak memintamu bercerai dari Yasmine!" Sahut Shovia dengan kesal.
"Meskipun aku dan Yasmine sudah bercerai, hubunganku denganmu tetaplah terjadi hanya karena sebuah kesepakatan! Jangan pernah lupa, kalau kamu yang menekan ku!"
Evand berdiri lagi. Pria itu justru meraih jas dan merapikan kembali pakaiannya.
"Tidurlah disini, aku mau mencari udara segar!"
"Kau mau kemana, Evand?" Teriak Shovia.
Namun Evand tidak menjawabnya. Pria itu meninggalkan kamar dan Shovia dimalam pernikahan mereka.
"Yasmine sialan! Mereka sudah bercerai, tapi Yasmine masih saja membuat masalah!" Shovia melemparkan bantal, menarik selimut hingga taburan kelopak mawar diatas ranjang hancur berserakan.
"Lihat saja Yasmine, aku pasti bisa membuat Evand jatuh cinta! Evand akan bertekuk lutut padaku!" Gertak Shovia dengan tekad yang kuat.
.....
Evand mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Malam sudah larut, jalanan nampak sepi membuatnya leluasa untuk menguasai jalan.
Setelah 20 menit, akhirnya pria itu sampai disebuah Villa yang lumayan jauh dari kota. Evand langsung turun, lalu masuk kedalam Villa pribadi yang biasa ia gunakan untuk menenangkan diri.
Tidak ada siapapun yang pernah ia bawa kesana, kecuali Yasmine. Yang tau Villa itu hanyalah Yasmine, dan Henry. Setiap pagi, akan ada dua orang yang akan membersihkan Villa.
Evand duduk di tepi ranjang. Begitu masuk, justru Evand mencium aroma parfum Yasmine yang ketinggalan.
"Kamu menyalahkan ku atas kematian anak kita! Padahal kamu juga menjadi penyebab utamanya, Evand!"
"Evand, Aku ini hanyalah wanita miskin yang sangat keluargamu benci! Aku tidak memiliki apapun seperti Shovia Brooklyn!"
"Apa yang kau maksud, Yasmine?"
"Tuan Evander Christophe, lebih baik kita bercerai saja!"
"Kemana perginya Yasmine? Kenapa dia bisa menghilang begitu saja?"
.....
Disebuah cabang perusahaan besar ditengah kota, Wanita itu duduk dengan santai sambil membaca majalah popular seputar bisnis didalam ruangannya.
Seorang pria masuk kedalam ruangan. Pria tampan, dengan balutan jas rapi.
"Yasmine, ini makanan untukmu!" Renald Collins. Sepupu Yasmine dari keluarga Alexander Kaylor.
Yasmine menoleh. "Renald! Kau kebiasaan membuatku kaget!" Gerutu Yasmine.
Selama satu tahun melanjutkan S2, Yasmine akhirnya lulus juga. Yasmine langsung turun tangan menangani perusahaan cabang grup Kaylor yang berada diluar negeri.
Pria yang usianya lebih muda satu tahun dari Yasmine itu hanya tersenyum nyengir, lalu duduk disebelah Yasmine.
"Aku tidak menyuruhmu membawakan makan siang!"
"Aku sedang ingin saja, Yasmine! Sebagai adik yang baik, aku ingin memanjakan kakakku!" Ucap Renald.
Yasmine memicingkan matanya curiga. "Kau pasti ada maunya!"
Renald tersenyum manis. "Yasmine, peluncuruan produk kosmetik baru kita sudah siap. Kita butuh aktris papan atas untuk menjadi model iklannya! Jadi, kapan kita pergi ke Finshdom?"