Menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya,membuat seorang gadis bernama Renata harus kehilangan kesuciannya.
Seseorang sudah menjebaknya dan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab,dia harus menjalani hidupnya,hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Delon mengemudikan mobilnya dengan santai.Hari ini dia tidak ke kantor,dia membawa Renata kembali pulang ke rumahnya,rumah baru maksudnya.Rumah yang dibeli oleh orang tua Delon sebagai hadiah pernikahan.
" Loh Mas inikan bukan jalan menuju ke rumah kita" kata Renata.
" Kita tidak lagi tinggal di rumah lama sayang,mulai hari ini kita akan tinggal di rumah kita yang baru" tutur Delon.
" Mas beli rumah baru?" tanya Renata.
" Papa sama Mama yang menghadiahkan rumah itu untuk kita" jawab Delon.
" Rumah yang lama bagaimana,dibiarkan kosong gitu aja?" tanya Renata.
" Rencananya sih Mas mau jual rumah itu sayang,itu pun kalo kamu setuju" jawab Delon.
" Terserah Mas saja,Mas lebih tau apa yang terbaik untuk kita" ujar Renata.
Mereka telah sampai di rumah baru,rumah yang nampak lebih besar dari rumah yang lama.Lebih terlihat mewah dan megah.
" Ini rumah baru kita Mas?" tanya Renata.
" Iya sayang,yuk kita turun" jawab Delon lalu mengajak Renata untuk turun.
Delon merangkul pinggang Renata dan masuk ke rumah secara beriringan.
" Selamat datang,saya Ike dan ini Kiki yang bekerja di rumah ini" sambut pelayan sambil memperkenalkan diri.
" Saya Delon dan ini Istri saya Renata"
Delon mengajak Renata masuk ke kamar,agar Renata bisa beristirahat.
" Besar sekali rumahnya Mas,udah kayak museum saja" ujar Renata.
" Kenapa kayak museum?" tanya Delon.
" Karena barang barang-barang antiknya" jawab Renata.
" Ini semua untuk kamu sayang,untuk anak kita juga" ujar Delon.
" Terima kasih ya Mas,atas semua yang sudah Mas berikan" ucap Renata.
Tangan Delon pun mulai jahil," Sama-sama sayang" balas Delon.
Delon menarik tengkuk Renata dan mulai menyesap bibir Renata.Semenjak Renata hamil,Delon sudah jarang melakukannya.
Dengan lembut mereka saling membalas sesapan di bibir mereka.Renata yang sudah lama tidak merasakan belaian Delon pun terlihat cukup liar.Apalagi saat tangan Delon bermain cantik di balik segitiga pengamannya.
" Basah sayang" bisik Delon,hembusan nafas yang mengenai telinga pun membuat Renata merinding.
Delon sudah membuka semua kain penutup miliknya dan juga Renata.Dengan sangat lembut Delon melakukan belaian dan sentuhan di tubuh istrinya.
Suara seksi Renata pun menggema di seluruh ruangan,untung Delon sudah memasang peredam suara,jadi suara erangan dan aktivitas mereka hanya terdengar di dalam kamar itu saja.
" Oh sayang" racau Delon,tangan Renata bermain di rajawali sakti milik Delon.Membelai lembut dan sesekali memijatnya.
" Semakin bertambah Mas ukurannya" kata Renata yang terus memainkan benda yang sudah menjadi favoritnya.
" Kamu suka sayang?" tanya Delon sambil menggesek-gesekkan di dekat mulut goa milik Renata.
" Syu...ka mashh" jawab Renata terbata-bata.
" Suka gak sayang?" tanya Delon lagi tanpa menghentikan aktifitasnya.
" Enghh....su....ka" jawab Renata.
Jleb,dengan kekuatan tenaga dalam Delon menghujamkan tongkat sakti ke dalam goa keramat milik Renata,tidak lama terdengar suara-suara yang sangat indah dari mulut Renata,suara yang sangat disukai oleh Delon.
" Nghhhhh" lenguh Delon dengan tubuh yang menegang,semburan dari mulut tongkatnya menerobos masuk dan memenuhi setiap dinding goa milik Renata.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu di kamar Delon.Mereka yang masih diliputi oleh bayang-bayang kenikmatan sisa pergulatannya tadi pun memilih diam.Bukannya membuka pintu,Delon malah kembali menggempur Renata.
" Mas" kata Renata.
" Sekali lagi ya,mas janji gak akan menyakiti anak kita" ucap Delon dan Renata pun mengangguk.
Pertempuran berlangsung cukup lama dengan berbagai gaya.Delon merebahkan tubuhnya di samping Renata.Tangannya mengusap perut Renata dan pergerakan pun mulai terasa.Delon mendudukan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya di perut Renata.
" Hai sayang,Ayah baru saja mengunjungimu.Apa kamu suka bertemu ayah? setelah sekian lama kita tidak bertemu,pasti kamu merindukan oleh-oleh yang ayah bawakan untukmu kan.Oleh-oleh yang sangat berharga lo itu" oceh Delon pada perut Renata.
Cup
Delon mencium perut itu.
" Jangan lagi Mas,lelahku belum hilang" kata Renata.
...****************...
Di ruang kerjanya,Gino nampak serius menatap layar laptopnya.Kaca mata berbentuk petak bertengger di atas hidungnya.
Tok tok tok
Cindy mengetuk pintu ruang kerja Gino.
" Masuk"
Cindy membuka pintu lalu masuk.
" Ini laporan yang Bapak Minta" kata Cindy.
" Taruh saja di meja" titah Gino.
Cindy meletakan sebuah map di meja.
" Mas" panggil Cindy.
" Jika tidak ada keperluan lain,silahkan keluar" tegas Gino.
" Terima kasih" ucap Cindy lalu memutar tubuhnya dan berjalan keluar.
Meylan masuk ke ruangan itu saat Cindy melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Gino.
Cindy sempat melihat Meylan mencium pipi Gino.
" Jika memang dia sudah punya kekasih,kenapa dia menciumku tempo hari?" monolog Cindy lalu kembali ke meja kerjanya.
Di ruang Gino,
" Itu tadi siapa sih Mas,seksi banget?" tanya Meylan.
" Sekertaris Delon" jawab Gino.
Meylan manggut-manggut," Cantik ya.Renata tau gak tuh kalo sekertaris kak Delon cantik dan seksi begitu?" tanya Meylan lagi.
" Mau ngapain ke sini?" Gino memandang wajah Meylan.
" Gak ada perlu sih,cuma Meylan lagi suntuk aja di rumah" jawab Meylan.
" Kamu kan bisa mengajak cowokmu jalan-jalan" kata Gino.
" Emang boleh?" tanya Meylan dengan wajah sumringah.
" Boleh.Tapi,suruh dia datang dan izin langsung padaku" jawab Gino.
" Pasti,Nixon pasti datang.Terima kasih Mas" Meylan memeluk erat Gino bertepatan dengan Cindy yang masuk ke ruangan itu.
" Maaf" ucap Cindy lalu hendak kembali keluar.
" Cindy" panggil Gino.
Meylan menoleh ke belakang dimana Cindy sedang berdiri.
" Jadi ini yang..."
" Mey" Gino memotong perkataan Meylan.
" Sudah pergi sana,hari ini Mas bolehin kamu jalan sama cowok kasirmu itu.Tapi ingat,jangan melewati batasan dan jangan pulang malam" kata Gino.
Meylan pun kembali memeluk dan menciumi wajah Gino," Makasih Mas,Mey pergi dulu,bye bye" pamit Meylan dengan hati riang.
Cup
Tiba-tiba Meylan mencium pipi Cindy," Bye kak Cindy,Mey titip mas Gino si bujang lapuk ya" seru Meylan sambil keluar dari ruang kerja Gino.
Gino memandangi Cindy yang terlihat salah tingkah.Untuk sejenak suasana terasa sangat hening.
" Ada perlu apa?" tanya Gino memecah keheningan.
" Di lobi ada yang ingin bertemu dengan Bapak" jawab Cindy.
Gino beranjak dari duduknya,merapikan jasnya lalu berjalan mendekati Cindy.Cindy menundukkan kepala saat Gino mulai mendekati dirinya.
Grep
Gino menarik pinggang Cindy dan merapatkan ke tubuhnya.Dengan tangan yang lain,Gino mengangkat dagu Cindy.
" Jangan menundukan kepala jika sedang bersamaku" ujar Gino,seperti terhipnotis oleh perkataan Gino,Cindy pun mengangguk.
" Gadis pintar" ucap Gino yang langsung melahap bibir ranum Cindy.
Gino melepaskan sesapannya saat Cindy memukul dadanya karena kehabisan stok oksigen.Gino memegang pundak Cindy lalu mencubit baju yang dipakai oleh Cindy.
" Mulai besok pakailah baju yang bisa menutupi tubuhmu.Kamu hanya boleh tampil seksi di depanku" kata Gino.
" Kenapa begitu?" tanya Cindy yang sudah bernafas dengan normal.
" Karena mulai detik ini,kamu milikku.Hanya aku yang boleh melihat semua yang ada di tubuhmu" jawab Gino,lalu membali mendaratkan ciumannya.
Gino membimbing Cindy menuju sofa,lalu mereka pun duduk dengan tidak melepaskan sesapan di bibir mereka.
👏👏👏👏👏