Bagi semua wanita, memiliki wajah yang cantik adalah sebuah keberuntungan dan membawa berkah namun beda hal nya dengan wanita dewasa bernama lengkap Dariella
Dariella menyembunyikan wajah cantiknya karena wajah cantiknya selalu membawa kesialan untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Kalix terkekeh lalu mengusap punggung dariella “Tidak masalah, kamu cukup mengizinkan saya untuk selalu berada di samping kamu. Rasa suka itu akan muncul jika terbiasa bersama. Pertimbangkan lah dariella, kamu tidak akan rugi jika menerima saya”
Riel berdecih, lalu melepas pelukannya “Pede banget” Gumam dariella
Kalix tersenyum kecil lalu mengusap sisa air mata dariella “Sekarang tidak usah memikirkan hal itu, kamu istirahat saja. Besok kita akan membicarakannya lagi. Jangan khawatir, kamu akan aman selama bersama saya, saya tidak akan membiarkan siapapun mengusik kamu. Jadi tidur lah dengan nyenyak tanpa takut akan apapun”
“Kalau kamu terbangun dan merasa takut, langsung hubungi saya aja, untuk malam ini sepertinya saya tidak akan pulang ke rumah orangtua saya. Ini sudah larut dan rumah orangtua saya cukup jauh, apalagi ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan malam ini juga, agar tidak membuang-buang waktu saya akan mengerjakan nya di sini saja"
"Kamu tenang saja karena saya tidak akan macam-macam saat kamu sedang tidur. Kalau kamu ragu, kamu bisa mengunci pintu kamar” Riel hanya mengangguk
“Selamat tidur” Mengusap pipi dariella sejenak lalu bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar itu
Riel mengelap bekas usapan kalix di pipinya “Merinding liatnya, dulu aja ketus” Herannya
Riel terdiam sembari memikirkan ucapan kalix “Dia beneran suka sama aku? Kalau memang beneran, aku harus gimana? Aku yakin tuh orang ga bakal berhenti ngejar aku sampai aku mau sama dia” Batinnya menghela nafas panjang
Beberapa menit kemudian riel tersenyum sembari mengusap air mata nya yang tiba-tiba mengalir “Dia mungkin adalah satu dari sekian banyaknya pria yang tertarik padaku tapi…… Tapi dia satu-satu nya pria yang tidak hanya tertarik dengan wajah ku tapi tertarik dengan kehidupan ku, jika itu adalah pria lain mereka mungkin hanya membiarkan aku dalam keadaan susah tanpa mau susah paya untuk menolongku, karena yang terpenting bagi para pria di luar sana hanyalah tubuh wanita”
“Setidaknya dia sedikit berbeda, dan tidak membuatku takut berada di dekatnya” Gumam dariella
****
Di sisi lain
Kalix menghampiri naka yang tengah duduk di ruang tengah sembari berbincang dengan seseorang di telepon yang kalix ketahui adalah seorang pengacara
“Bukti nya udah gue serahin semua ke pengacara dan besok beliau udah mulai kerja” Ucap naka setelah mematikan sambungan telfonnya
Kalix mengangguk “Lo perintahin orang buat nyari informasi mengenai latarbelakang dariella. Kalau perlu sampai ke akar-akarnya”
Naka mengernyit “Itu privasi orang bro, ngga boleh”
“Gue ngelakuin ini demi kebaikan dariella” Ketusnya lalu menghela nafas panjang “Selingkuhan ceo j group itu ibu kandungnya riel”
“HAAHHH?!!!!!!” Pekik naka syok
“Tapi gue ragu, dia bilang ibu nya seorang pelac*r dan dia ngga tau ayahnya siapa karena saking banyaknya ibu nya berhubungan dengan laki-laki diluar sana. Dia bilang dia dirawat dengan baik sama ibunya tapi hanya untuk dijadikan jala*ng”
“Perkataan riel yang bagian itu sedikit mengganjal bagi gue, gue curiga riel ini dulunya jadi korban perdagangan manusia, gue ngga yakin kalau perempuan itu ibu kandung riel. Lo bayangin aja, mana ada ibu kandung yang merawat anaknya dengan baik hanya untuk menjadikan anaknya seorang jala*g?!” Herannya
“Bentar bentar gue masih syok, kok bisa sih tuh pelakor ibu nya mba riel” Ucap naka masih tidak percaya
“Ahhh pantes aja muka mba riel pas ketemu tuh pelakor asem banget waktu dibali” Ucapnya mengingat bagaimana ekspresi dariella saat bertatap muka dengan sintia
“Anjir, ngga nyangka gue. Tapi kok ngga ada mirip-mirip nya ya ama mba riel ya. Kelakuannya pun ngga sama, biasanya kan buah jatuh ngga jauh dari pohonnya”
“Lo ngga usah banyak omong, lo dengar kan tadi gue bilang apa? Pokoknya gue mau secepatnya informasi tentang dariella, harus lengkap” Ucap kalix ketus
“Iya iyaa, tapi gue ngga bisa mastiin orang-orang suruhan lo bakal cepat nemuin informasinya. Apalagi lo minta ampe rinci banget”
“Ya udah yang penting nemu”
*****
Esok pagi nya, riel menatap pantulan dirinya di depan cermin. Pagi-pagi sekali seorang maid masuk kedalam kamar yang ia tempati dan menyiapkan beberapa baju untuknya beserta dalaman, baju-baju itu merupakan dress rumahan terlihat sangat cantik dengan motif bunga daisy namun riel menggerutu karna semua dress itu dress tanpa lengan, hingga lengan putih mulus riel terekspos
Riel menggerai rambutnya dan membiarkan wajahnya tetap polos lalu keluar dari kamar untuk membantu para maid di dapur, sebenarnya riel ingin pulang ke rumahnya tapi maid berpesan agar riel tidak pulang jika tidak mereka akan dimarahi oleh kalix
Terhitung ada 2 maid di dapur sedang menyiapkan sarapan, keduanya melongo menatap riel yang begitu cantik pagi ini meski wajahnya polos tanpa sentuhan makeup sedikitpun
“Pagi bi” Sapa riel ramah
“Ehh neng geulis, pagi” Sapa keduanya ramah
“Saya bantu ya bi”
“Ngga perlu neng, neng duduk aja. Ngga lama lagi selesai kok ini”
Riel tidak terbiasa dilayani seperti itu jadi dia tetap berdiri disana sesekali membantu lalu menyusun makanan di atas meja
Kalix yang ternyata tidak pulang ke kediaman orangtua nya semalam tampak baru saja keluar dari kamar tamu dengan wajah bantalnya.rencana nya ia ingin mandi terlebih dahulu tapi karena mengingat riel ada di rumahnya membuatnya ingin melihat riel terlebih dahulu, memastikan jika keadaan wanita itu sudah jauh lebih baik
Namun ia mematung ditempat kala melihat riel yang tengah menyusun makanan di atas meja, ia memegang dadanya dan merasakan jantungnya yang berdegup kencang sembari terus menatap riel “Cantik banget” Gumamnya
“Ehh aden kalix udah bangun” Sapa maid membuat riel mendongakkan kepalanya menatap kearah kalix
Untuk pertamakali nya riel melihat penampilan kalix yang berbeda, hanya memakai baju tidur dengan wajah bantal dan rambut yang acak-acakan. Anehnya kadar ketampanan pria itu justru meningkat dua kali lipat dengan penampilan seperti itu
“Pagi” Sapa riel
“E-emm p-pagi” Jawab kalix gugup lalu bergegas masuk kembali kedalam kamar
“Kenapa dia” Gumam riel heran
****
Sekitar 30 menit kemudian, kalix pun keluar dari kamar dengan penampilan yang sudah rapi tinggal dasi saja yang belum terpasang, kalix bergabung bersama riel di meja makan, ia duduk tepat di depan riel
“Kamu belum makan?” Tanya kalix saat melihat piring riel masih terlihat bersih tanpa ada sedikit pun lauk di atasnya
“Saya ngga mungkin makan duluan dari pemilik rumah”
“Makan saja, saya ngga mengharuskan kamu menunggu saya” Ucap kalix lalu mengambil piring riel dan mengambil beberapa lauk dan nasi untuk riel
“Makan” Ucap kalix setelah menyodorkan piring yang sudah penuh dengan nasi dan lauk
“Kebanyakan” Gerutunya
“Kamu harus makan yang banyak, kurus banget. Di terpa angin laut bisa terbang kamu” Ucapnya membuat riel mendengus kesal lalu memakan makanan nya
Kalix tersenyum kecil melihat ekspresi wajah riel “Gemes” Batinnya
Kalix pun ikut menyantap makanan nya sembari terus mencuri pandang kea rah riel, lagi-lagi kalix tersenyum kala melihat riel makan dengan lahap
“Pak kalix, kapan saya bisa pulang ke rumah atau pulang ke mess?” Tanya riel tiba-tiba
“Nanti” Jawab kalix singkat
“Nanti kapan?”
“Nanti” Jawab kalix lagi membuat riel mencebik kesal
“Kita ngga tau ada berapa banyak orang suruhan ibu kamu di luar sana, terlebih ceo j group terlihat bucin banget sama ibu kamu, saya yakin dia akan berusaha untuk membebaskan ibu kamu jika mengetahui ibu kamu ada di penjara. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mau tidak mau kamu harus tinggal disini sampai semua memiliki akhir yang jelas”
Riel terdiam sembari meremas sendok yang berada di genggaman nya, jujur ia merasa sedih mengetahui bahwa sang ibu saat ini berada di penjara terlebih seingat riel kaki sang ibu terluka karena tembakan “Bu, bahkan setelah apa yang sudah ibu perbuat sama aku, aku masih aja merasa ngga tega sama ibu” Batin riel lirih
Kalix yang melihat perubahan wajah riel sontak menaruh sendok nya lalu berdiri dan duduk di samping riel, riel sedikit tersentak kala kalix mengambil sendok yang berada di genggaman nya dan menaruhnya di piring lalu menggenggam tangannya
“Saya tau meski dia sejahat itu sama kamu namun kamu tetap merasa sedih karena bagaimanapun dia adalah ibu kamu tapi tetap saja dia adalah seorang criminal, kita ngga bisa melepasnya begitu saja. Walau terasa berat, kamu ngga boleh goyah. Ibu kamu harus dihukum” Ucapnya membuat mata riel berkaca-kaca hingga bulir bening pun menetes membasahi pipi mulus nya
Kalix mengusap air mata dariella lalu merapikan anak-anak rambut riel “Gimana kamu bisa lewatin semuanya sendiri hmm? Gimana bisa pundak kecil gini nahan beban seberat itu?” Mengelus pipi riel
“Bagi ke saya juga, biar pundak kamu ngga berat lagi. Kalau ngga mau berbagi, biar saya ambil sendiri dengan cara paksa”
“Jangan kasihanin saya pak, saya ngga perlu dikasihanin”
“Saya lagi memberi kasih bukan mengasihani”