_tidak akan aku biarkan kau mendekati adikku Hans_
Gumam Samuel.
lalu Hans pergi dari ruangan Samuel dengan rasa kesal dan geram, ia sangat marah kepada Samuel.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01
[ ' Apa? jadi mereka tidak bisa di temukan? ' ]
Prang!!!
Setelah mengatakan demikian ia langsung mematikan sambungan teleponnya ia langsung membanting handphone nya hingga pecah tanpa tersisa. Ia juga menendang beberapa barang yang sudah tergelatak di sekitar meja kerja nya.
sepuluh hari yang lalu sebuah Pesawat menuju ke swish dikabarkan menghilang semua para penumpang tidak dapat ditemukan, Bahkan batang pesawat pun saat ini belum juga terlihat sedikitpun tentunya membuat seluruh anggota keluarga yang menunggu kabar tersebut sangat khawatir.
" Kita sudah tidak memiliki harapan lagi Al, pihak maskapai sudah menutup semua akses pencarian "
Ucap seorang pria yang baru saja masuk kedalam ruangan tersebut, ia awal nya sangat kaget ketika melihat ruangan tersebut yang sudah berantakan bak kapal pecah
Dua pria tersebut adalah saudara kandung Alvaro atau yang kerap di sebut Al adalah anak bungsu dari keluarga Brahmana dimana ia memiliki dua orang adik yaitu samuel dan Luna. Saat ini samuel dan Alvaro mengantikan papa nya untuk memimpin perusahaan, samuel baru saja lulus dari universitas ternama di luar negri satu tahun yang lalu sedangkan Luna ia masih duduk di kelas Dua belas.
" Sial.. bagaimana bisa mereka memutuskan sepihak begitu saja!" nada nya terlihat sangat marah.
Samuel hanya terdiam ia juga tidak tau apalagi yang harus ia lakukan, mereka saling diam dengan pikiran nya masing masing.
" Bagaimana dengan Luna?" Sontak samuel langsung menatap ke arah kakak sulung nya itu
" Dia pasti akan sangat kecewa mendengar kabar ini " Sontak emosi Alvaro kembali memuncak
Drt Drt Drt
Alvaro yang mendengar handphone nya bergetar langsung berbalik arah dan mengambil handphone nya
[ 'Hallo kak' ]
Suara Luna terdengar dari sebrang sana, entah mengapa Alvaro merasa sangat sakit saat mendengar suara nya.
[ 'Hallo kak, dengar aku?' ]
[ 'Ah iya Hallo dek' ]
[ 'Aku ada dibawa bolehkah aku naik?' ]
Karena handphone nya di los speaker membuat Samuel juga ikut mendengar nya, kedua pria tersebut saling pandang.
[ 'Masuklah dek']
setelah itu sambungan teleponnya pun terputus, kedua pria tersebut masih sama sama diam, tak lama...
Brak!!
Tanpa ketuk pintu Luna langsung membuka pintu ruangan tersebut dengan sedikit kasar membuat kedua pria tersebut terlonjak kaget.
" Dek engak sopan " Ucap Alvaro dengan nada lembut nya
" Hehehe...maaf, loh kak sam ngapain disini?" Samuel langsung tersenyum menatap ke arah adik bungsu nya tersebut
" Lagi main sepak bola " ucap nya sembari mengacak rambut Luna
" Pantes ruangan nya berantakan gini kak, ganas banget main nya" ucap Luna sembari tatapan nya menyapu ke seluruh ruangan tersebut
Kedua pria tersebut hanya tertawa mendengar celotehan adik nya tersebut. Luna baru saja pulang dari sekolah ia sengaja datang untuk menemui kakak nya, saat ini mereka hanya tinggal bertiga dan ada dua pembantu juga dirumah nya, meskipun begitu Luna selalu kesepian ketika kedua kakak nya tersebut sibuk dikantor.
" Mana ada main sepak bola di dalam ruangan princess" Luna langsung mengangkat sebelas alis nya
" Terus, semua ini kenapa? Apa barusan ada gempa?" Alvaro langsung menyentil jidat adik nya tersebut
" Kamu udah makan dek?" Luna menggelengkan kepala nya " Belum kak, laper banget aku"
Luna langsung berjalan ke arah sofa dan menjatuhkan bokong nya tepat di sofa empuk di ruang kerja tersebut, Samuel langsung berjalan dan duduk di sebelah Luna.
" Mau makan disini, dirumah atau cari makan di luar?" Tawar Samuel, Luna langsung menegakkan badan nya kembali
" Kak, disini ada restorant baru tau kita coba yuk" Samuel dan Alvaro langsung menganggukkan kepala nya
......................
Mereka saat ini berada di sebuah Restorant yang baru saja dibuka terlihat banyak pengunjung yang datang sampai berdesakan untung nya Alvaro sudah menyuruh orang terlebih dahulu untuk memesan nya jadi mereka datang tinggal makan saja.
" Ayam nya enak ya kak " Sembari mengigit ayam bakar yang dipesan nya.
" Kamu suka?" Luna langsung mengangguk, Samuel membantu Luna untuk membersihkan sisa makan di pinggir mulut nya
Mereka terlihat sangat menikmati makanan tersebut, padahal sebetulnya yang menikmati makanan hanya Luna karena kedua pria tersebut masih saja kepikiran soal kematian kedua orang tua nya tersebut. dan juga bagaimana nanti reaksi Luna ketika mengetahui jasad kedua orang tua nya tidak ditemukan.
Setelah mereka selesai makan kedua pria tersebut diajak oleh Luna kesebuah minimarket untuk membeli stok cemilan yang habis, baru setelah itu mereka menuju ke rumah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Teman teman aku lupa memberi tau jadi si Alvaro tuh ceritanya punya dua handphone ya jadinya tadi si Luna bisa menelfon diri nya.
terimakasih yang sudah membaca jagan lupa like dan coment ya🙆