NovelToon NovelToon
Dihamili Musuh Abangku

Dihamili Musuh Abangku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Bara tak menyangka bahwa ią menghabiskan malam penuh gelora dengan Alina, yang ternyata adalah adik kandung dari musuhnya di zaman kuliah.

"Siaap yang menghamili mu?" Tanya Adrian, sang kakak dengan mulai mengetatkan rahangnya tanda ia marah.

"Aku tidak tahu, tapi orang itu teman kak Adrian."

"Dia bukan temanku, tapi musuhku." cetus Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Impian Kami

Setelah mengantarkan adiknya, Adrian kini melangsungkan perjalanannya kembali untuk mengantarkan Nova. Gadis itu masih terlelap tidur, bahkan Adrian hanya bisa mengamati wajah bak malaikat itu dari spion mobilnya.

Gadis yang ia kenal sangat energik dan periang itu ternyata memiliki masa lalu yang pahit, masa lalu yang kini menjadikannya trauma dan rasa bersalah yang berkepanjangan dengan meninggal nya sang kakak.

Adrian yang sudah dua kali mengantar Nova ke rumahnya tak kesusahan mencari letak rumah gadis itu lagi, apalagi ketika Adrian mengantarkan Nova kerumahnya saat gadis itu tak membawa mobilnya ketika hadir dalam pernikahan Alina dan Bara.

Adrian melajukan mobilnya dengan cukup tinggi kecepatannya, hingga ia berbelok ke sebuah perumahan dan ia terkejut melihat kucing yang menyelonong lewat.

Untungnya Adrian sigap dan langsung menginjak rem, sehingga kucing itu tidak sampai terlindas. Karena rem mendadak itulah Nova terbangun dari tidur pulasnya.

Nova yang awalnya tidur berbaring dibelakang kini seketika ia terduduk, matanya ia kejapkan dua kali dengan menoleh ke arah Adrian yang saat ini netra tajamnya menatap kucing yang nyaris jadi korban.

Terlihat Adrian menghela nafasnya, tangannya memegangi dadanya sendiri.

"Kak Adrian ada apa?" Tanya Nova mendekatkan tubuhnya pada Adrian dan menepuk bahunya.

Adrian menoleh ke samping dan tatapannya tertuju pada tangan lembut Nova yang bertengger di bahunya. Nova yang tanpa sadar langsung menarik tangannya.

"Maaf kak...."

Adrian tersenyum pada sahabat baik adik nya. "Tidak apa Nova, tadi saya hanya terkejut saja. Maaf membangunkan tidur kamu." Jawab Adrian.

Nova seketika tertawa, ia lupa bahwa tadi selama perjalanan kerumah Alina ia terlelap tidur, bahkan ia kini tak melihat sosok sahabatnya di dalam mobil Adrian.

"Maaf kak kalo tadi aku tidur terlalu nyenyak, sampai tidak tahu Alina sudah kak Adrian antar." Tukas Nova yang merasa tak enak hati.

"Tidak apa, santai saja."

"Lalu kenapa kak Adrian tadi berhenti?" Tanya Nova.

"Itu lihat, kucing itu tadi menyebrang jalan asal nyelonong, untungnya tadi saya langsung menginjak rem." Ucap Adrian menunjuk pada kucing besar dengan motif 3 warna yang unik.

Nova pun menatap arah yang barusan ditunjuk oleh Adrian, memang benar ada kucing yang sedang bercengkerama dengan anak-anaknya.

***

Tepat pukul 8 malam pun tiba, semua anggota keluarga turun ke bawah untuk makan malam. Diruangan itu telah ada Robert dan istrinya, tak lama kemudian Bram datang seorang diri. Karena pria itu baru saja mengerjakan tugas akhirnya di ruangan kerja Robert.

Dan pria itu memperbolehkan Bram untuk singgah bahkan menempati ruangan nya. Kebetulan disana juga banyak referensi buku-buku lengkap Robert yang tersusun di rak-rak buku layaknya perpustakaan.

"Mana istri kamu?" Tanya Lisa.

Bram tak menjawab ia hanya mengedipkan bahunya, tanda ia tak tahu.

"Kau ini selalu saja acuh dan dingin pada istri kamu." Geram Lisa jengah.

"Bram jangan seperti itu, dia wanita yang akan memberikan kamu keturunan, hargai dia. Lagi pula apa salahnya kamu bersikap lembut pada Naura, dia kan istri kamu." Tukas Robert.

Lisa senang suaminya menasehati Bram, dan terlihat pria itu terlihat menatap ibunya dengan malas. Ia paham sang ibu sedang diatas angin mendapat dukungan dari suaminya.

"Tapi ayah aku menikahi Naura itu....." Ucap Bram yang terhenti karena ia akan mengatakan alasan ia dan Naura menikah. Namun sang ibu yang melihat gelagat tak menyenangkan pun langsung memotong ucapan puteranya.

"Bram, dengarkan ayahmu." Ucap Lisa dengan kode matanya yang seakan menyuruh puteranya untuk diam.

Paham akan apa yang diminta sang ibu Bram hanya berkata, "iya" saja.

Tak lama kemudian Alina dan Bara datang dan duduk di singgasana mereka, Robert terlihat jelas senang menatap wajah mantunya yang terlibat cerah dan penuh kebahagiaan.

"Bagaimana Alina keadaanmu baik? Kuliahmu lancar?" Tanya ayah mertuanya.

"Iya ayah, maaf tadi Alina datang terlalu sore, soalnya tadi Alina diajak kak Adrian jalan-jalan. Oiya ini sekedar oleh-oleh kecil dari kakakku ayah." Jawab Alina memberikan kantong kecil berisi Bika Ambon.

Robert menerima oleh-oleh dari menantunya dengan senyum, Lisa terlihat mencibir dengan menatap menantunya sinis.

"Terima kasih Alina, sampaikan terima kasih saya padanya."

"Tentu ayah." Tukas Alina.

Robert kemudian memangil pelayannya untuk menyajikan makanan itu diatas meja untuk menu kecil yang bisa dikonsumsi sebelum bahkan setelah menu inti makan malam nanti.

"Tolong iris-iris dan sajikan diatas meja sekarang ya?" Titah Robert pada maid nya.

"Baik tuan."

Alina terlihat senang ketika ayah mertuanya menyajikan makanan yang berikan kakaknya diatas meja.

Bram hanya menatap Alina yang kini kikuk berada disebelahnya, Alina bagai wanita yang diperebutkan oleh keduanya. Dan keduanya sama-sama orang yang begitu tampan.

Hingga Naura datang dengan jus yang berada ditangannya, lalu ia terjengit melihat suaminya duduk ditempatnya. Namun ia tahu bahwa suaminya sengaja duduk di tempatnya supaya bisa berdekatan dengan Alina.

Entah mengapa hanya dengan seperti itu bisa membuatnya panas.

"Kak itu kan tempat dudukku." Ucap Naura seolah ia ingin mengusir halus suaminya untuk menyingkir dari Alina.

"Maaf tapi aku sudah nyaman disini." Alasan Bram yang masih ingin berdekatan dengan Alina

Bahkan Alina terlihat tak nyaman, hingga akhirnya Lisa memaksa Bram untuk pindah.

"Bram, tututi keinginan istri kamu. Dia sedang dalam mode manja. Biasa kan orang yang sedang hamil keinginannya harus dipenuhi."

Bram hanya bisa mengeram, hingga ia akhirnya memilih untuk berpindah disamping. Naura pun segera duduk di samping Alina.

"Ayo kita makan sekarang." Titah Robert.

Tanpa banyak kata mereka yang ada diruangan itu makan dengan tenang, tanpa ada pembicaraan apapun. Naura menarik sudut bibirnya setelah ia selesai menghabiskan menu makan malamnya.

Begitu juga dengan Alina, ia juga menyisakan sedikit di piringnya, lalu Bara menatap istrinya.

"Kenapa tidak dihabiskan sweety?"

Alina mengeleng, "sudah kenyang kak." Jawab Alina yang kini ia meneguk air putihnya.

"Ya sudah tidak apa, jangan dipaksa." Tukas sang suami lembut.

Bram hanya memperhatikan nya saja, ia selalu teringat dimasa mereka pacaran ketika Alina tak menghabiskan makanannya ia pasti menyuapkan sisa makanan di piring itu ke kekasihnya.

Tapi itu dulu, kini semua telah berubah dan ia tak akan ada kesempatan untuk menyuapi Alina lagi.

Tanpa sengaja kedua sorot mata mereka beradu, seolah Alina dan Bram sama-sama masih belum bisa melupakan kejadian saat pacaran dulu.

Alina memutus pandangannya, untungnya Bara tidak melihatnya. Pria itu sibuk meneguk air putih yang ada di gelasnya hingga tandas.

"Oiya Alina ini aku kasih jus untuk kamu." Tutur Naura menyodorkan jus strawberry pada Alina.

Alina sempat memicing pas Naura, sebelum akhinya ia meraih jus itu dari tangan Naura. Sengaja Naura membeli jus itu di toko jus untuk Alina. Guna untuk meluluskan rencana jahatnya.

Terlebih lagi ia sering melihat Bram memberikan jus strawberry pada Alina, ketika mereka masih berpacaran. Dan itu artinya Alina sangat menyukai jus strawberry.

"Terima kasih Naura, tapi maaf aku sudah kenyang. Sebaiknya kamu yang minum saja, atau suami kamu." Tukaa Alina yang menolak halus.

Lalu Alina yang akan menyodorkan jusnya kembali pada Naura ditolak istri Bram.

"Aku tidak suka jus strawberry, kak Bram juga aku yakin tak suka. Lagian ini bisa kamu minum nanti ketika kamu haus tengah malam." Dalih Naura dengan paksaan secara halus.

Karena Alina tak enak pada Naura, dan itikad baik dari istri sah mantan kekasihnya itu akhirnya ia tak jadi memberikannya pada Naura.

"Thanks ya."

"Iya, semoga kamu suka ya?" Ucap Naura dengan kemudian ia memaksakan dirinya tersenyum tipis.

"Rasakan kamu Alina, setelah ini kamu akan dibuang dari keluarga ini, bye...bye janin s1alan." Gumam Naura dalam hati.

Alina dan Bara pun pamit pada keluarganya untuk kembali ke kamarnya, Naura hanya menatap penuh kelicikan. Sorot mata itu terlihat sangat mengerikan bagi yang melihatnya.

Seperti halnya keduanya, kini Bram dan Naura pun kembali ke kamar mereka.

"Tumben kamu baik pada Alina? Kamu tidak meracuninya kan?" Terka Bram mengerutkan alisnya. Dan sialnya itu membuat wajah Naura menjadi pias, tebakan yang keluar dari mulut suaminya kini membuatnya resah.

Takut saat nanti jika terjadi pada Alina, dialah yang menjadi tersangka dari itu semuanya. Namun sebisa mungkin Naura berusaha tetap tenang dengan kecurigaan Bram.

"Apaan sih kamu kak, tidak mungkin aku sejahat itu. Bisakah tidak selalu curiga dan kejam padaku?" Seru Naura yang kesal pada Bram.

"Kejam kamu bilang? Tidakkah kamu berpikir bahwa kamulah yang kejam? Kamu sudah merusak hidupku, impian kami...." Pertegas Bram kesal.

Entah mengapa rasanya ia sakit mendengar itu semua, ungkapan hati suaminya yang baru saja ia dengar.

"Impian kami?? Impian kalian maksudnya? Kamu dan Alina?" Kini terlihat Naura sudah menitikan air matanya tak kuasa melawan rasa sakitnya.

"Kau terlalu memaksakan hatiku Naura, dia hanya mencintai Alina." Teriak Bram dengan tangan memukul pelan pada dadanya.

Pernyataan itu menegaskan bahwa hati suaminya hanya untuk Alina, dan yang berhak menempatinya hanya Alina.

1
Yuni Songolass
kyok.e naura ki wes gendeng bojone pisan kalo sampe alina. keguguran naura jga harus gugur janinnya jga besrta dia juga
dindaaurora: itulah cinta, membutakan segalanya 😁
total 1 replies
اختی وحی
kalimat ny salah thor, harusnya bukan semalam. tpi malam itu.. krn kejadian ny sudah sebulan lalu
dindaaurora: ok nanti saya cek lagi kak
total 1 replies
vita
suka sm jln ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!