"Ternyata, orang yang aku kira menyayangi ku, adalah orang yang mengharapkan kematian ku, " ujar jiwa Ciara lurus di atas salju yang dingin.
"Tuhan... jika aku di beri kesempatan untuk hidup kembali, aku mohon Tuhan, ijinkan aku untuk membalas semua rasa sakit ini.. " ujar Ciara kembali.
Cetasss..
Jleederrr..
jleedeerrr..
"Aku tau Tuhan, kau mendengar semua ucapan ku, ".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-6. Benar-benar Menyenangkan
"Aku rasa dia akan bisa melewati harinya sendiri, seperti yang kita lihat tadi, dia bisa mengembalikan jebakan itu, " ujar pria itu mengingat sikap Ciara tadi siang.
"Apa yang Tuan katakan benar, " ujar sang pengawal.
……………………………………
Prankk
Prankk
Pyaarr
Pyaarrr
Plakk
Plakk
Buugg
Buuggg
"Ampun.. ampun Nona, saya salah, ampuni saya Nona, " ujar lirih pelayan kecil, dia sudah terkapar lemah tak berdaya karna Mei Ling menyiksa nya.
Setiap rencana nya gagal, maka Mei Ling akan marah besar, dia akan menyiksa siapa saja, hingga amarah nya mereda.
Mak said: Gelo sugan si Mei Ling teh, salah apa coba itu pelayan?.
"Berhenti Mei Ling, berhenti, " teriak Mariana menghentikan aksi gila sang anak.
"Pelayan kecil itu, jual dia, aku tak ingin melihat nya lagi, " perintah Mei Ling pada pengawal.
"Jangan Nona, jangan jual saya, " ujar pelayan kecil itu memohon.
Srakk
Jleb
Tanpa perasaan Mei Ling mem-bu-nuh pelayan kecil itu.
"Buang mayat nya di gunung, biarkan bi-na-tang buas memakan bangkai nya, " ujar Mei Ling.
Para pengawal sudah tak asing dengan hal itu, mereka sering melihat kekejaman Mei Ling, jika tak di jual mereka pasti akan di bu-nuh saat itu juga, dan lebih kejam nya lagi Mei Ling membuang jasad mereka.
"Apa kamu akan terus seperti ini? sudah berapa pelayan yang kamu bunuh? kendalikan emosi mu itu, Ibu tidak mau kelakuan mu terkuat, apa jadi nya jika Ayah mu tau, " ujar Mariana.
"Aku hanya kesal, rencana ku gagal, dia.. tak ada yang terjadi padanya, tapi aku, aku harus menanggung malu, " ujar Sania.
"Jangan khawatir kan hal itu, kamu tak sampai di nodai, dan untuk orang itu, dia sudah di habisi, " ujar Mariana.
"Apa dia mengatakan siapa orang yang memerintah kan nya? tanya Mei Ling.
"Tidak, sampai mati dia tutup mulut, " jawab Mariana.
"Kurang ajar, Ibu perbuatan siapa ini? kejadian ini baru pertama aku alami, biasa nya juga kita tak pernah gagal, Ibu, apa wanita bodoh itu ada kaitan nya? ibu lihat sendiri kan dia tidak apa-apa, " ujar Sania curiga pada Ciara.
"Kau ini, kalau dia di balik semuanya, dari mana dia mendapatkan uang? kau tau sendiri bukan, uang nya selalu Ibu potong, ingat memerintahkan seseorang pasti harus di bayar, " ujar Mariana.
"Tapi kenapa rencana ku gagal? Ibu tau sendiri kan selama ini rencana kita selalu berjalan dengan mulus, " ujar Sania.
"Mungkin dia hanya beruntung, sudah lah, masih ada hari berikutnya, kita atur kembali semua rencana nya, setidaknya nya dia pergi dari kediaman ini, ingat Sania.. tujuan kita adalah memiliki semua harta miliknya, " ujar Mariana.
"Aku tetap menginginkan dia mati, wajah nya terlalu merusak pemandangan ku, aku tak ingin ada wanita yang cantik dariku, " ujar Sania.
"Percuma cantik juga kalau bodoh, para lelaki tak akan mau pada wanita bodoh, " ujar Mariana.
"Tetap aku tak suka wajah nya, " ujar Sania.
"Maka hancurkan wajah itu, " ujar Mariana enteng.
"Hmmm.. ucapan Ibu boleh juga, " ujar Sania menyeringai seperti iblis.
……………………………
"Ternyata berpura-pura baik itu melelahkan, baru sehari saja aku selelah ini, lalu bagaimana dengan mereka? mereka melakukan nya selama bertahun-tahun, dan dengan bodoh nya aku percaya akan ke pura-puraan mereka, Ibu.. apa kau kecewa kepadaku? aku terlalu bodoh Ibu, aku begitu terbuai dengan kebaikan palsu mereka, dengan mudah juga aku menyerahkan semua yang ku miliki, Ayah.. lihatlah, Putri mu ini tampak memalukan, pasti Ayah menyesal mempunyai Putri seperti ku, " monolog Ciara dalam hati, merutuki semua kebodohan nya di kehidupan yang lalu.
"Ibu dan Ayah tenang saja ya, di kehidupan kedua ku ini, aku tak kan bodoh lagi, dan mereka pasti akan mendapat balasan atas semua perbuatannya, " gumam lirih Ciara.
…………………………………………
"Jangan, jangan, tidak, jangan lakukan itu, Putri ku Putri ku, jangan, Putri ku... " teriak seseorang lalu terbangun dari tidur nya.
"Istri ku kau kenapa?" tanya seorang pria tampak begitu khawatir.
"Suami ku, hiks..Putri kita, hiks..Putri kita, mereka.. mereka.. hiks.. mereka mem-bu-nuh nya, " ujar wanita itu dengan terisak.
"Tenang lah kau hanya bermimpi, itu semua tak kan terjadi, " ujar sang suami mencoba menenangkan sang istri.
"Hiks.. hiks.. aku takut, aku takut akan mimpi itu hiks.. aku takut itu menjadi nyata" ujar sang istri.
"Jangan berbicara yang bukan-bukan percayalah padaku, Putri kita cerdas, dia pasti bisa melindungi diri sendiri, sekarang lebih baik kita pulihkan kekuatan kita, agar kita bisa keluar dari tempat ini, " ujar sang suami.
"Maafkan aku Suami ku, aku hanya terlalu khawatir pada Putri kita, kau benar, kita harus pulihkan kekuatan kita, kira harus bisa keluar dari tempat ini, " ujar sang istri.
"Tak apa-apa aku mengerti, aku juga sama seperti mu yang mengkhawatirkan Putri kita, maka dari itu, ayo kita sama-sama kembalikan kekuatan kita, " ujar sang suami.
………………………………
"Bagaimana? apa dia masih bertahan hidup? dan bagaimana? apa sudah ada lagi wanita yang di kirimkan ke kediamannya?" tanya seorang wanita paruh baya, namun masih terlihat sangat cantik, dia adalah Selir agung di Kekaisaran Permata.
"Keadaan nya semakin parah sayang, dia bertahan namun dalam kesakitan, tapi aku belum mendapatkan kabar lagi mengenai hal itu, jika pun ada aku akan langsung melapor kan nya pada mu sayang, " jawab seorang pria, sambil mengelus lembut paha mulus sang Selir, pria itu adalah seorang Jenderal.
"Ahhh, kau nakal Jenderal, " desah sang Selir.
"Aku ingin, " ujar sang Jenderal serak.
"Jangan sekarang, karna Kaisar bodoh itu akan datang, aku tak ingin rencana kita gagal, " ujar sang Selir.
"Sebentar saja sayang, aku tak kuat, " ujar sang Jenderal langsung melahap melon besar sang Selir, Selir itu pun tak bisa menolak, karna dia juga menginginkan nya.
"Jangan bermain-main te aahh, terus aahh langsung saja aahh, aku tak kuat, " ujar sang Selir di selangi desahan nya.
"Sesuai keinginan mu sayang, teruslah pendedahan, pangil lah nama ku aahh,, " ujar sang Jenderal tak kalah mendesah.
Maka terjadi lah pergumulan panas di antara mereka, Selir Agung dan sang Jenderal, mereka sering melakukan hal menjijikan itu di belakang Kaisar.
(Hayoh.. coba tebak Jenderal apa?😂)
"Aahhhh... " desahan kenikmatan keluar dari mulut mereka, mereka merasakan pelepasan secara bersamaan, dan pergulatan panas itu membuat mereka kelelahan.
Sang Jenderal terkulai lemas memeluk tubuh polos sang Selir, begitu pun sang Selir nampak begitu lemas.
"Terimakasih sayang, kau selalu memuaskan ku, tapi permainan ini masih kurang, " ujar sang Jenderal sambil kembali melumat melon kembar sang Selir.
"Aahhh Jenderal.. segera lah pergi aahh, aku harus bersiap-siap aahh, " ujar sang Selir meremas rambut sang Jenderal menikmati setiap lumatan sang Jenderal, di melon kembar nya.
"Hahh.. padahal aku masih..
Yah... Bersambung.
lanjut thorr
lanjut up lagi thor💪💪💪💪