Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Max menarik tangan Kimmy ke menuju parkiiran tempat mobil mereka berada.
"Masuk... " ucap Max dingin
"Max.. lepas Max. Kamu mencengkram tanganku terlalu kencang" rintih Kimmy kesakitan saat Max menarik lagi tangannya Kimmy namun Max seperti tidak menghiraukan dirinya.
" Aku sudah ngomong ke papa kalau pernikahan kita akan segera dilakukan. dipercepat". Ucap Max.
"Max kamu gila ya, bukannya kamu butuh adaptasi disini?" ucap Kimmy.
"Aku bisa beradaptasi setelah menikah. Kenapa memangnya?. Kamu tidak setuju?. Aku tau Kimmy hari ini kau sudah dua kali bertemu dan mengobrol dengannya. Jangan lupa Kimmy, dulu dia membuat mu sangat tidak berharga" ucap Max lagi.
"Max, kamu berlebihan, aku hanya mengobrol karena bertemu tidak sengaja dengannya bukan untuk kembali dengannya" ucap Kimmy kemudian
"Kau sudah berjanji untuk tidak berbicara dengannya Kimmy" ucapnya kemudian lalu mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi.
"Max, pelan-pelan bawa mobilnya aku takut" Ucap Kimmy yang takut. namun Max tidak memperdulikannya dan tetap mengendarai mobil dengan ecepatan tinggi untuk mengantar pulang Kimmy padahal pestanya masih baru di mulai tadi, tapi Max memutuskan untuk pulang karena hatinya sudah panas melihat Kimmy dan Nico.
Sementara dari tempat yang lain Nico meneguk minumannya dengan cepat berulang-ulang kali tanpa berkata apapun. Marvin yang bisa melihat keadaan hati temannya itu tidak baik hanya bisa menggeleng. Nico saat ini mabuk dan Marvin membantunya untuk mengantarkannya ke rumah pria itu,
"Bagimana ini Marvin?" tanya Nico kemudian di tengah-tengah kesadarannya yang mulai hilang.
"Aku senang dia kembali, tetapi kenapa aku merasa sesak seperti ini mendengarnya akan menikah?. Dulu sekali dia bilang dia mencintaiku, tapi sekarang dia akan menikah dengan orang lain" ucap Nico berceloteh.
Marvin bingung harus menanggapinya bagaimana ucapan sahabatnya itu.
"mereka masih merencanakan pernikahan Nic, seblum Kimmy benar-benar menikah berarti kau masih punya kesempatan" ucapnya untuk menghibur.
******
Setelah mengantar Kimmy pulang, Max tidak langsung kembali ke rumah. Dia mengelilingi kota itu dengan mobilnya berputar putar mengabsen semua tempat di kota itu untu melampiaskan kemarahannya sampai dia akhirnya memutuskan untuk berhenti disebuah club mewah.
"Berikan aku sebotol whisky" kata Max pada seorang bartender disitu, kemudian ia meneguk alkohol itu dengan sangat bringas karena hatinya dipenuhi rasa marah.
"Kenapa kau masih mencintainya Kimmy? bukankah kau sudah berjanji akan menjauh darinya? bukankah kau sudah seharusnya aku satu-satunya orang yang ada di dalam hatimu?" gumamnya pelan sembari terus meneguk alkoholnya sampai kesadarannya mulai hilang.
"Max... kau disini Max? " samar-samar ia dengar seseorang memanggil namanya meskipun ia tidak bisa melihat dnegan jelas siapa perempuan itu.
"Max... heloooo Max" ucap perempuan yang ternyata ialah jeslin.
'Astaga dia terlalu banyak minum jadi tidak sadar. Dia kesini bersama siapa? bukankah tadi mereka bilang akan ke pesta pernikahan rekannya?" Tanya kimmy pada dirinya sendiri sambil berusaha membangunkan sahabatnya itu. n
" Sepertinya dia datang sendiri. baiklah akan kuantar saja dia pulang". Tapi aku tidak tau dimana rumahnya yang sekarang ucap jeslyn linglung.
'Akan kubawa ke hotel didepan saja" kata Jeslyn simpel. lalu memapah Max menuju hotel di sebebrang club malam itu. Sebenenernya Jeslyn juga tidak terlalu menegetahui tempat ini. Ini pertama kali Jeslin datang ke club malam itu pun karena temannya memaksanya untuk hadir.
"uhhhk kau ini berat sekali Max" Ucap Jeslyn menggerutu sambil memapah Max menuju kamar yang sudah ia pesan tadi.
Jeslyn menjatuhkan badan Max di tempat tidur hotel kemudian membka sepatu pria itu.
"hah... sudah selesai biar saja dia tidur disini malam ini. Aku akan menceramahinya besok". katanya sambil berdiri dari tepi tempat tidur. Namun belum sempat ia berdiri Max menarik tangannya hingga Jeslyn menimpa tubuh Max. Jeslyn bisa melihat jelas wajah tampan Max saat ini. dengan sangat dekat.
"M... Max.." ucap Jeslyn gugup.
"Aku mencintaimu ! Apakah kau tau itu? harus berapa kali aku mengatakannya padamu!"
DEG...
Jantung Jeslyn tiba-tiba bergemuruh saat itu juga?.
"Max.. kau sedang mabuk... jangan bercanda" Ucap Jeslyn.
"Aku dengan sadar, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. tidak bisakah kau merasakan itu?" ucap Max meracau dengan mata yang enggan terbuka.
Max meraih wajah Jeslyn dan kemudian "cup". Tanpa aba-aba Max menyatukan bibirnya dengan bibir Jeslyn.
Jeslyn terkejut dan tidak bereaksi saat itu. hatinya bertanya-tanya apakah memang benar Max mencintainya? ucap Kimmy dalam hati.m
Kemudian max kembali menyatukan bibirnya lagi dan kali ini memagut bibir gadis itu. Jeslyn ingin menolak tetapi tindakannya tidak sesuai dengan jalan pikirannya. Ia justru membiarkan Max memagut bibir nya yang semakin lama semakin menuntut.
"M...max... aku tidak bisa bernafas" Ucapnya ngosngosan
"Aku menginginkanmu" Ucap Max tepat di telinga Jeslyn dan kemudian kembali memberi ciuman pada gadis itu. Semakin lama tangannya menjalar kemana mana dan Jeslyn pun ikut larut dengan permainan yang dibuat oleh Max. Ia tahu dia akan menghadapi masalah besar setelah ini tapi ia tetap tidak bisa menolak saat Max memberikan satu persatu sentuhan yang membuat ia semakin melayang.
*******
Halo readers..... Sampai jumpa di episode selanjutnya. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya supaya aku ngga ngerasa sendiri loh hihihihi.
paling ngga aku tau kalau cerita ini ditunggu oleh beberapa orang. Meskipun memang penulisan dan idenya belum sempurna karena aku masih baru mulai untuk mencoba membuat karya tulis.
Jadi tolong dukung aku heheheheh