Sinopsis :
Seasons 1 Getatto Nel Pasatto :
Seasons 2 Guida Diventare Dea :
Dari seorang janda petani miskin yang hidup melarat berubah menjadi pejabat wanita terkuat yang di hormati satu benua? Bagaimana bisa?
[DING! Berhasil membeli buku 5 elemen ]
[DING! Berhasil membeli buku teknik pernapasan Surgawi ]
[DING! ... ]
[DING! ... ]
[DING! ... ]
Berawal dari sebuah "Pasar Sistem biasa" yang menjual perlengkapan kehidupan sehari-hari berevolusi menjadi
"Pasar Sistem Super"
"Pasar Sistem Lord"
"Pasar Sistem Langit"
"Pasar Sistem Dewa"
Chu Wei sang pemeran utama berhasil mencuri perhatian satu bumi berkat kekuatan nya dan menduduki kejayaannya. Di saat itu semua Matrial laki-laki baik muda maupun tua berlomba-lomba untuk menjadi pasangan nya.
"Apakah kamu masih mengenalku? "
Chu Wei. "Anda!!! "
[Kumpulkan Lebih Banyak Poin Pengalaman Untuk Mendapatkan Profesi Dewi/Dewa]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Huh, siapa yang awalnya mengatakan jika Sui An'ren tidak menyayangi bayinya! "
Tuan Yan tersenyum. "Anda semuanya tenang saja, kalian dapat melihat bayi itu dalam satu minggu kedepan. Karena kondisi Wu Hua Ning belum baik, jadi perayaan kelahiran akan di adakan lebih lambat"
"Benar! Wu Hua Ning melahirkan lebih cepat satu bulan! Saya akan membawakan nya buah-buahan yang segar! "
"Saya akan membawakan nya ikan segar! "
"Saya memiliki mentega dan telur di rumah, saya akan membawakan nya untuk nya juga"
Dalam sekejap berita ini menyebar, dan berita miring itu musnah dari pendengaran orang-orang.
Wu Hua Ning di dalam kamar nya mendengar berita ini, dia terharu dan mengeluarkan matanya. Kenyataan nya memang benar, Ibu mertuanya memang tidak memaksa anak laki-laki darinya, dia sendiri yang terlalu takut.
[ DING! Menyelesaikan permasalahan hidup, mendapatkan 10.000 poin pengalaman ]
[ Menyelesaikan masalah dengan sempurna, mendapatkan bonus 5.000 poin pengalaman ]
"Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari lebih mendapatkan banyak poin daripada menyelesaikan misi yang di berikan sistem. Ini lebih menguntungkan, terlebih sekarang saya tahu jika ingin menggunakan kekuatan Dewi tanpa berubah wujud saya bisa menukar nya dengan poin pengalaman, meskipun kemungkinan nya sangat kecil"
Malam hari setelah makan malam.
Setelah makan malam Chu Wei meminta anak-anak nya untuk berkumpul dia ingin membicarakan sesuatu dengan mereka.
Mereka duduk dan menunggu Ibu mereka berbicara. "Jadi seperti ini, Ibu ingin memperkenalkan kepada kalian seseorang yang Ibu tolong beberapa waktu lalu. Dia berasal dari Ibu kota dan sedang memiliki masalah yang cukup rumit, jadi dia akan tinggal di sini untuk sementara waktu" Mereka mengangguk. "Kalian tidak keberatan bukan? " Mereka dengan cepat menggeleng.
"Namun untuk menghindari hal yang tidak di inginkan, saya akan mengungkapkan kepada warga jika dia adalah kerabat jauh saya." Mereka mengangguk lagi, tidak ada protes hanya menurut dengan patuh.
Pintu terbuka dan masuklah Chen Ziyu, dia menyapa dengan sopan lalu berjalan mendekat. "Dia adalah Chen Ziyu, mulai sekarang dia tinggal di halaman belakang"
Mereka saling menyapa dengan ramah, dan Chen Ziyu tidak perlu khawatir karena anak-anak Sui An'ren adalah anak yang baik dan ramah.
"Chen Ziyu adalah seorang ahli bela diri, lebih kuat dari Tuan Hong."
"Wah, benarkah? "
"Apakah Tuan Ziyu yang mengajari anda bela diri Bu? " Tanya Yu Zhi.
Chu Wei mengangguk. "Benar, dan... Saya ingin kalian belajar dari Chen Ziyu. Mungkin di suatu saat... Keluarga Fu akan datang dan mencari masalah, kalian harus memiliki kekuatan untuk melawan nya kelak."
Mereka semua mengerti "Bu, saya ingin belajar bela diri dari Tuan Chen"
"Say juga! "
"Ya, saya juga bisa belajar"
Chu Wei tersenyum, dia berbalik menatap Chen Ziyu. "Anda bisa memulai nya kapan pun Anda bisa "
Chen Ziyu mengangguk. "Saya bisa memulai nya besok pagi, besok pagi-pagi sebelum matahari terbit datanglah ke halaman belakang"
"Baik guru! "
Setelah itu kemudian mereka pergi ke halaman nya masing-masing. Chu Wei kembali ke kamar nya, mempersiapkan ranjang empuk, camilan kripik kentang dan layar proyektor yang menampilkan drama China kuno melalui Handphone yang terhubung ke sistem dengan masker wajah putih yang terpasang di muka nya, dia menikmati malam nya dengan damai.
[ DING! Menikmati hidup dengan baik, mendapatkan 500 poin pengalaman ]
Chu Wei : full senyum.
Sementara itu Chen Ziyu memikirkan sesuatu yang pas untuk di berikan sebagai hadiah kepada murid baru nya. Dia perlu memberikan hadiah setelah menerima seduhan teh nanti, akhirnya dia memilih untuk membuat pedang dari kayu untuk hadiah.
Keesokan paginya.
Drap...
Drap...
Drap...
Pagi-pagi buta sekali Chu Wei terbangun mendengar sebuah suara langkah kaki yang cepat, dia kemudian berjalan ke arah jendela dan membuka nya. Melihat ketiga anaknya berlari dengan badan yang penuh dengan keringat.
30 menit sebelum nya.
Ketiga saudara laki-laki itu berdiri dan kemudian mereka berjongkok di hadapan Chen Ziyu yang duduk. Satu per satu dari mereka menuangkan teh untuk Chen Ziyu, Chen Ziyu meminum nya dengan puas. Rasanya dulu dia tidak pernah berniat untuk menerima murid, tapi sekarang tidak.
"Ekhem! Karena kalian sudah resmi menjadi murid saya, saya akan memberikan sedikit hadiah untuk kalian" Chen Ziyu mengeluarkan tiga pedang kayu yang di buat nya semalam, pedang kayu yang terbuat dari kayu cendana kuat yang terletak di dalam hutan.
Mereka dengan sopan dan satu kaki di jatuhkan ke tanah menerima nya. "Terimakasih guru! "
"Sekarang, mulai lah dengan berlari mengelilingi halaman depan tengah tiga keliling! "
"Baik Guru! "
Mereka dengan semangat berlari, suara langkah kaki mereka cukup terdengar kencang. Membangunkan beberapa penjaga dan dayang, termasuk Chu Wei.
"Semangat nak! " Teriak Chu Wei.
"Ya Bu! " Mereka semakin bersemangat dan berlari dengan cepat. Setelah hampir menyelesaikan tiga putaran, Yu Zhi dan Gu Mao berhenti untuk mengatur napas dengan keadaan lunglai sementara Gu Zhi yang sudah terbiasa capek di ladang masih berdiri tegap meskipun napas nya sedikit memburu
"Seperempat batang dupa, lambat!" Chen Ziyu menatap Yu Zhi dan Gu Mao. "Apakah kalian berdua ingin menyerah! "
Yu Zhi dan Gu Mao langsung berdiri tegak. "Tidak! "
"Bagus, selanjutnya...!! "
Meskipun jarak halaman pertama dan ketiga jauh, Chu Wei tetap bisa mendengar teriakan Chen Ziyu yang tegas karena pendengaran nya yang tajam. Dia sedikit memuji ketegasan nya dalam mengajar.
"Ayo lanjutkan tidur~ "
[ Ding! Naik tingkat, kekuatan anda setara dengan matrial arts kelas 17 ]
*
Sedikit Ilmu :
Upacara minum teh di Tiongkok, khususnya dalam konteks penerimaan murid baru atau tamu kehormatan, memiliki makna mendalam yang melampaui sekadar penyajian minuman. Upacara ini, yang disebut "Cha Dao" (jalan teh), merupakan ritual yang sarat dengan simbolisme dan filosofi, menggambarkan rasa hormat, penerimaan, dan penghargaan terhadap orang lain.
Makna Filosofi :
Rasa Hormat, Penerimaan, Penghargaan dan Syukur.
Thor semangat nulisnya ya 🥰🥰
aku selalu menunggu mu 😚😚
ta kasih bunga sembari menikmati kopi ya Thor.. biar tambah semangat nulisnya...
wei2 kerenn😘
Kamu itu masih SMA/kuliah? Kok bisa sih kepikiran bikin dua novel judul nya pake bahasa Italia? apa anak bahasa?
Novel pertama: Gettato Nel Passato (dalam bahasa Italia) arti nya terlempar ke masa lampau.
Trus novel kedua: Guida Diventare Dea (dalam bahasa Italia) arti nya panduan untuk menjadi Dewi.
Kalo 2 novel ini bener² karangan mu buat sendiri, aku salut sih. Keren banget ceritanya, ya walaupun dari novel pertama ke novel ke dua ada yg lupa nama nya, tapi so far secara cerita dan penulisan bagus.
Kebetulan aku lulusan S1 bahasa.
up nya le, kurang dongg..
/Angry/