NovelToon NovelToon
Dinikahi Untuk Dibenci

Dinikahi Untuk Dibenci

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Playboy / Konflik etika / Angst / Romansa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

“Pastikan kau sembuh. Aku tidak menikahimu untuk jadi patung di rumah ini. Mulailah terapi. Atau…” Edward menunduk, berbisik di telinganya, “...aku pastikan kau tetap di kamar ini. Terikat. Tanpa busana. Menontonku bercinta dengan wanita lain di tempat tidur kita.”

Laras gemetar, tapi matanya tak lagi takut. “Kau memang sejak awal… tak lebih dari monster.”

Edward menyeringai. “Dan kau adalah istri dari monster itu.”

Laras tahu, Edward tidak pernah mencintainya. Tapi ia juga tahu, pria itu menyimpan rahasia yang lebih gelap dari amarahnya. Ia dinikahi bukan untuk dicintai, tapi untuk dihancurkan perlahan.

Dan yang lebih menyakitkan? Cinta sejatinya, Bayu, mungkin adalah korban dari semua ini.

Konflik, luka batin, dan rahasia yang akan terbuka satu per satu.
Siap masuk ke kisah pernikahan penuh luka, cinta, dan akhir yang tak terduga?

Yuk, baca sekarang: "Dinikahi Untuk Dibenci"!
(Happy ending. Dijamin!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Kado Malam Pertama

Bayu menatap layar laptopnya dengan rahang mengeras. Berita demi berita bermunculan, saling berlomba menampilkan aib keluarga wanita yang ia cintai.

Tangkapan layar komentar publik menumpuk.

Potongan video pernyataan Edward yang menyatakan akan menikahi Sherin—adik kandung istrinya sendiri—menjadi viral. Semua jadi bahan gunjingan. Trending nomor satu.

"Laras..." Suaranya pecah dalam bisikan. Jemarinya mengepal di atas meja. "Kenapa kamu gak keluar dari semuanya? Kenapa kamu masih di sana?"

Ia menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa, mata menatap langit-langit yang kosong, seperti berharap menemukan jawaban di sana.

"Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan dariku?"

Potongan kalimat Laras tempo hari terngiang kembali dalam ingatannya:

“Ada hal yang kadang tak perlu diketahui orang lain.”

"Hutang budi? Janji konyol? Apa itu?"

Bayu menunduk, menatap lantai dengan pandangan nanar.

"Atau..." Suaranya melemah, seperti takut pada jawabannya sendiri. "Kau menyembunyikan sesuatu yang kau anggap akan menghancurkan segalanya kalau sampai aku tahu?"

Tangannya mengepal begitu kuat hingga buku jarinya memutih.

"Suamimu... menikahi adik kandungmu sendiri. Tapi kau tetap diam." Ia meneguk napas panjang yang terasa seperti menelan duri. "Aku gak percaya kau bisa sedingin itu... kalau gak ada sesuatu yang kau lindungi."

Sesaat ia hanya terduduk diam.

Lalu, pelan-pelan, ia mengusap wajahnya. Pandangannya kabur. Kepalanya terasa berat, dadanya penuh sesak.

Ia mengangkat ponselnya, membuka galeri. Foto Laras tersenyum dari kejauhan. Foto lama, tapi selalu jadi tempat ia berlabuh.

"Laras... bahkan melihatmu dari jauh pun kini membuatku merasa tersiksa."

Suaranya pecah. Matanya memerah.

Ia memejamkan mata, mencoba menenangkan diri. Tapi percuma. Kepalanya dipenuhi kekhawatiran.

"Aku ingin menyelamatkanmu... tapi aku bahkan tak bisa menyelamatkan diriku sendiri."

Bayu tahu. Jika ia nekat melangkah... menghampiri Laras... Papanya akan bergerak.

Dan jika itu terjadi, semuanya akan berakhir.

Wanita yang ia cintai sepenuh hati...

akan hancur.

Dan mungkin—dengan cara yang bahkan tak sanggup ia bayangkan.

Ia terjebak. Laras terperangkap. Dan cinta mereka… kini jadi korban paling sunyi dalam perang yang tak pernah mereka pilih.

GEDUNG MEWAH – HARI PERNIKAHAN SHERIN & EDWARD

Kilatan kamera membutakan sesaat. Sorak-sorai memenuhi udara, riuh oleh tepuk tangan dan pujian media.

Sherin tampak menawan dalam balutan gaun pengantin modern berwarna putih gading. Senyumnya seanggun potret ratu di balik bingkai. Di sampingnya, Edward berdiri tegak. Jas hitam mahal membalut tubuhnya, tapi senyum di wajah itu... terlalu kaku, terlalu dingin untuk disebut bahagia.

"Ini yang kamu mau, Sherin," gumamnya dalam hati. "Menjadi milikku di mata dunia. Tapi kamu bahkan tak tahu... apa artinya menjadi milikku."

Tangan Edward menggenggam jemari Sherin, terlalu erat hingga sendi-sendi Sherin nyaris retak. Ia menahan meringis, tetap memasang senyum ke kamera.

“Aku bahagia,” ucap Sherin lembut pada wartawan, suaranya terdengar seperti mantra yang ia paksa keluar. “Kami ingin menata ulang segalanya. Demi masa depan kami... dan demi keluarga kecil kami nanti.”

Sorakan bergema. Tagar pun melambung.

#SherinEdwardWedding #PasanganTerbaik

KAMAR PENGANTIN – MALAM HARI

Gaun putih telah ditukar dengan gaun tidur sutra. Lampu temaram menyinari ruangan, namun kehangatan tak pernah benar-benar hadir.

Sherin duduk di tepi ranjang, menggigit bibir. Sementara Edward berdiri membelakangi, melepaskan jasnya perlahan.

“Kukira kau tak akan pernah menikahiku,” lirih Sherin, mencoba bersikap biasa.

Edward menoleh. Matanya... kosong.

Senyumnya mengiris.

“Aku berubah pikiran.” Ia menatap Sherin seperti benda. “Aku hanya ingin semua orang tahu kau milikku. Termasuk Laras.”

Sherin tercekat.

“Kau... gak pernah mencintainya... bukan?”

Edward mendekat. Tangannya membelai wajah Sherin — lembut tapi dingin seperti belati es.

“Tapi kau mencintaiku, ‘kan? Atau paling tidak... mencintai uangku, statusku, semua yang kubawa.” Ia menyeringai. “Itu cukup.”

Sherin menelan ludah. Tangannya gemetar halus.

"Apa ini sisi asli Edward?" pikirnya. "Kenapa aku merasa... dia menakutkan? Dia tidak akan membalas dendam karena aku memaksanya menikah di depan publik, 'kan? Tidak... dia tak akan berani. Aku sedang mengandung anaknya..."

Edward berdiri di depan cermin. Menatap pantulan dirinya sendiri seperti menatap musuh.

“Kau pikir, dengan menikahiku, semua dosamu menghilang?” ucapnya pelan, suara itu nyaris tanpa emosi namun mengguncang.

Sherin mengatur napasnya.

“Aku pikir... kita bisa mulai dari awal,” ujarnya nyaris memohon.

Edward terkekeh pelan.

“Dari awal?” Ia menoleh, mata itu gelap. “Kau menyebarkan foto-foto, Sherin. Kau ungkit masa lalu. Kau dorong media menjadikanku tokoh antagonis.” Ia mendekat. “Dan sekarang kau harap aku jatuh cinta padamu?”

Ia duduk di ranjang, wajahnya sejajar dengan Sherin.

“Kau hanya alat.”

Sherin menegang.

“Dulu... aku menggunakanmu untuk menghancurkan Laras. Sekarang... aku menikahimu untuk menghancurkan dua wanita sekaligus.”

Dunia Sherin bergetar. Ia tak bisa membedakan lagi antara rasa dingin AC atau ketakutan yang menjalari tubuhnya.

“Apa... maksudmu?”

Tok! Tok!

Sherin terkesiap.

Suara ketukan di pintu terdengar pelan... tapi menghantam jantungnya keras. Ia menoleh pada Edward — tak tahu apa yang akan dilakukan pria itu. Tapi ia merasa ada hal buruk yang akan terjadi.

Senyuman pria itu… bukan milik manusia.

"Malam panjang akan segera dimulai, Sayang."

Edward berdiri, berjalan ke arah pintu sambil menyeka rambut ke belakang. Tangannya meraih kenop pintu, dan sebelum membukanya, ia menoleh lagi pada Sherin.

“Selamat datang di neraka versiku.”

Edward membuka pintu.

Di ambang, berdiri seorang gadis muda dengan gaun ketat berwarna merah darah. Wajahnya cantik, namun pucat. Matanya menyiratkan kecemasan. Jemarinya terkepal erat di sisi tubuhnya, seolah menahan sesuatu—ketakutan, mungkin. Tapi bibirnya memaksakan senyum tipis.

“Masuklah,” kata Edward dengan suara yang terlalu hangat untuk situasi yang begitu dingin.

Sherin berdiri dari ranjang. Jantungnya berdegup tak karuan.

“Siapa dia?” tanyanya, berusaha terdengar tenang.

Edward menoleh ke arah Sherin, senyumnya melebar.

“Saksi... malam pertama kita.”

Sherin membelalak.

“Kau... gila.”

Tapi Edward hanya tertawa, lalu menggandeng tangan si gadis dan menutup pintu. Suara klik dari kunci pintu terdengar seperti palu hakim yang menjatuhkan vonis.

Gadis itu duduk di sofa dengan gemetar. Edward berjalan ke meja kecil, mengambil sesuatu dari laci. Sebutir pil kecil. Ia menuangkan seperempat gelas anggur, mencampurnya dengan pil, lalu menyerahkannya pada si gadis.

“Minum.”

Gadis itu ragu, namun tubuhnya terlalu takut untuk menolak. Tangan gemetar itu menggenggam gelas, dan perlahan—dengan napas tercekat—meneguknya sampai habis.

Sherin menatap adegan itu dengan tubuh menegang.

“Edward... apa yang akan kau lakukan?”

Edward menoleh pelan. Tatapannya menusuk, matanya seperti jurang tak berujung.

“Aku hanya ingin... memastikan kau tak akan pernah melupakan malam pertama kita, Sayang.”

Ia menarik kursi kayu dari sudut kamar, menyeretnya ke dekat ranjang, suara gesekannya melukai syaraf Sherin. Napas Sherin memburu. Ada yang salah. Ada yang sangat salah.

Gadis di sofa mulai memijat pelipis, wajahnya mulai limbung. Sherin mundur satu langkah. Tapi Edward sudah lebih dulu menghampiri dan meraih tangannya.

“Duduk.”

Suaranya datar, tapi ada kengerian di balik ketenangannya.

Sherin mencoba menolak, tapi tubuhnya tak bisa menolak ketakutan. Ia duduk di kursi itu.

“Apa yang—”

Belum sempat selesai, Edward membuka laci lain. Mengambil gulungan tali. Dalam sekejap, Sherin disergap. Tangan dan kakinya diikat erat pada kursi, lalu mulutnya dibekap lakban. Ia meronta, mencoba berteriak, tapi tak ada suara selain isak tertahan dari tenggorokannya sendiri.

Edward berjalan ke arah si gadis muda yang kini nyaris tak sadar.

Dengan lembut... ia membaringkannya di ranjang.

Sherin mencoba memalingkan wajah, mencoba menutup mata, tapi suara itu—suara kasur berderit, suara napas tercekat, suara tangisan tertahan dari mulut gadis itu—semuanya menusuk masuk ke telinga, memecah batinnya.

Air mata Sherin jatuh tak tertahankan. Tubuhnya gemetar. Ia ingin berteriak, ingin mengutuk, ingin mati.

Setiap detik seolah berlangsung selamanya.

Setiap desahan, setiap jeritan, setiap erangan... adalah cambuk ke jiwanya.

Inilah malam pengantinnya.

Inilah "kado" dari pria yang kini sah menjadi suaminya.

Dan Sherin tahu...

Ia tidak hanya kehilangan kebebasannya malam itu.

Tapi juga... sepotong dari dirinya yang takkan pernah kembali.

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
Fadillah Ahmad
Hadir Kak Nana. 🙏🙏🙏
Herman Lim
moga arka sang prajurit BS tolong laras
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bayu, kau harus tau. laras berada di tempat yg aman. sekarang kau bisa lari meninggalkan ayah sombongmu itu. cari laras bayu.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga arka & rekan2 militernya bisa melindungi laras & menghancurkan Edward.
Khanza Orioncraft
novel pling menantang adrenalin yg prnh aq baca di NT...bkin g sabar dg kelanjutannya,
Siti Jumiati
Alhamdulillah 🤲 Laras dapat perlindungan dari pak militer gk nyangka istri nya baik dan mau ikut melindungi Laras, semoga setelah ini Edward ditangkap masuk penjara karena kdrt dan Laras bisa cerai dari Edward.
semangat kak sehat selalu 🤲
mbok Darmi
semoga edward segera hancur lebur diceraikan laras dan justru dia yg ajan dikuliti sama arka
Agus Tina
Bagus ceritanya, cuma jangan biarkan Edward berhasil menangkap Laras kembali dgn cara menghancurkan orang2 baik yang telah menolongnya ...
abimasta
semoga laras benar2 aman bersama arka dan keluarganya
syisya
psikopet, edward gila
axm
sebenernya laras ditinggalin banyak warisan kasian diambil
Herman Lim
moga yg tolong Laras org yg baik yg BS bawa Laras ke bahagia yg sesungguhnya nya
Siti Jumiati
semoga setelah ini kebahagiaan menyertai mu Laras/Sob//Sob//Sob//Sob/
kamu sudah lama menderita dan kamu pantas untuk bahagia Laras...
Semangatt kak lanjut... sehat selalu 🤲
Dzimar Rezkiansyah
thor satukan Laras dgn Bayu ..kasian mereka saling cinta meskipun mereka sma2 dari 0
abimasta
semoga laras bisa lepas dari edward
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat laras. kamu kuat pasti selamat
mbok Darmi
saat nya pembalasan laras jgn patah semangat kamu hanya sebatang kara ngga ada yg perlu kamu cemaskan dan takutkan seandainya mati pun tidak akan ada yg menangisi jenasah mu yg ada ortu angkat mu seneng dan sherin adik lucknut mu pasti jadi sasaran kemarahan edward
axm
sykurlah larasa selamat,ayo laras tinggal balas mereka semua.bikin edward menangis darah dalama penyesalan
Dek Sri
semoga Laras selamat
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga Edward tidak membunuh laras. andai dia melakukan KDRT, itu akan memudahkan jalan laras
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!