"Metta,, apa semua berkas yang di butuh kan untuk meeting siang ini sudah siap" tanya nya pada sekretaris yang bernama metta
"Sudah bos, semua berkas nya sudah lengkap, kita hanya perlu menunggu utusan dari pihak Klien nya saja" ucap metta sang sekretaris
"Bagus, kalau begitu antar kan surat nya ke ruangan ku, biar aku periksa kembali"
Hanna Purwati yang kerap di panggil Hanna atau bos Hanna oleh orang ² terdekat nya sekaligus bawahan nya,,, seorang wanita Yang tangguh dan mandiri, di usia yang sudah menginjak ke 27 tahun, seorang Hanna mampu meraih sebuah kesuksesan yang orang lain belum tentu bisa mendapat kan nya, bagai mana tidak,,,,
Dengan segala kegigihan dan semangat nya untuk bangkit akhirnya membuah kan hasil, ia yang dulu selalu di kucil kan dan di rendah kan bahkan di tinggal kan oleh kekasih nya sendiri hanya karna ia seorang gadis miskin sebatang kara......
****
Selanjutnya.....
Sebelum lanjut jangan lupa follow author dulu ya, agar author lebih semangat lagi🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
"Adit, mama kan udah bilang kamu diam aja gak usah bantu, kan kamu di sini tamu nya, mama gak mau kamu Sampai kecapekan lagi pula mama di bantu pelayan kok" ucap nyonya Rika saat melihat Radit yang juga ikut membantu
"Gak papa ma, Adit bosen aja di kamar terus, nungguin bang Rey juga belum Dateng jadi nya adit kesepian di kamar sendiri " sahut Radit
"Ya udah lah terserah kamu aja, tapi jangan sampai kamu kecapekan "
"Iya mama Rika yang cantikkkk,,,"
Sementara para pelayan sibuk menyiap kan beberapa macam keperluan lain nya,,, nyonya Rika dan kepala pelayan tengah sibuk berkutat di dapur dan memasak beberapa macam makanan dan tak lupa juga ia membuat Brownies panggang kesukaan Adit dan Rey
****
Di lain tempat....
Radex tengah menatap layar ponselnya dan terus memandangi Foto seseorang yang ada di layar ponsel nya itu ...
"Hanna, kenapa aku begitu bodoh selama ini, kau begitu terkenal akan kesuksesan serta kekayaan dan kecantikan mu, seluruh dunia mengenal mu dan kau juga berada tak jauh dari ku, tapi mengapa aku sampai tidak mengenal mu,,, Huhh, aku benar-benar bodoh,,,, kali ini aku harus bisa mendapatkan hati mu kembali, dulu kau cinta mati pada ku sampai² kau rela bekerja keras demi diriku, Aku rasa kau masih belum bisa melupakan ku, semuanya terlihat jelas dari sikap mu saat kau berhadapan dengan ku, Hhmm,,, Kali ini aku tak akan melepaskan mu lagi " gumam Nya dengan penuh percaya diri
Flashback on
Saat masih duduk di bangku SMP,,,
"Hanna, Lebih baik kita putus saja, aku sudah bosan dengan mu, kau hanya bisa membuat ku malu di depan teman² ku" ucap Radex
"Bang, aku mohon jangan tinggalin aku, aku rela melakukan apa pun demi kamu, asal kamu jangan putusin aku, aku cinta sama kamu" ucap Hanna yang sudah berlinang air mata
"Tapi aku sudah gak cinta lagi sama kamu, aku sudah mendapatkan wanita yang lebih cantik dari kamu, dia juga kaya raya dan apa pun yang aku minta selalu ia berikan, gak kaya kamu, udah miskin, jelek, dekil lagi, sadar Hanna sadar, mana ada cowo yang mau pacaran lama² sama cewe miskin kaya kamu"
Bagai disambar petir di siang hari, Seketika Hanna rubuh dengan semua penghinaan itu, HANCUR,,, itu yang di rasakan Hanna, Ia benar² tak menyangka, laki-laki yang selama ini ia cintai dengan penuh ketulusan, ia rela mengorbankan segala nya demi agar bisa memenuhi keinginan Radex, namun ternyata selama ini laki-laki itu hanya memanfaatkan nya, di saat Hanna sudah tak punya apa-apa lagi, ia pergi mencari wanita lain dan meninggal kan Hanna begitu saja tanpa rasa iba sedikit pun,,,
Hanna menangis sejadi-jadinya, sesaat sebuah tangan pun memegang pundak nya dan memberikan semangat agar Hanna bangkit dan melupakan Radex...
"Bang Roy" ucap Hanna saat melihat laki² yang memegang pundak nya
"Hanna kamu jangan sedih, laki-laki seperti Radex itu tidak pantas kamu tangisi, air mata mu itu sangat berharga bahkan jauh lebih berharga dari apapun" ucap Roy
"Tapi bang,,, aku cinta sama Bang Radex,, hiks hiks,,,"
"Udah udah, kamu jangan nangis lagi, aku akan selalu ada untuk mu,"
.
.
.
BERSAMBUNG