Luka hati yang begitu dalam dan bahkan hampir saja membunuh dirinya, membuat seorang wanita hampir saja menyerah, namun sebuah kenyataan di dapati, dimana dirinya akan membalaskan dendamnya dengan Cinta lama yang datang kembali.
Bagaimana seorang wanita bernama Victoria akan menjalani kehidupan selanjutnya, sanggupkah dia memberikan hatinya kembali setelah menerima pengkhianatan dari suaminya sendiri.
Victoria dengan semua luka dan putus asa, merubah takdirnya bersama dengan identitas baru sebagian Rosanda.
Salam sehat dan jangan lupa bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VicRos 4
Satu Minggu berlalu, Rumah megah yang ditingali terasa sepi tanpa pemilik sebenarnya yang telah tiada, Victoria merasakan perih saat mengingat semua kenangan di setiap sudut rumahnya.
Namun hidup harus tetap berjalan, yang utama adalah mulai memikirkan semua aset yang tidak sedikit dan telah ditinggalkan oleh Ricardo tanpa pesan apapun.
Sebenarnya tabungan pribadi dan uang yang di kumpulkan oleh Victoria tidak sedikit, lebih dari cukup untuk melanjutkan hidup bersama dengan Sella, namun Aset yang nilainya tak terkira juga hak sah dari putri satu-satunya suaminya yaitu Sella.
Victoria merancang rencana, mengawali semuanya dari Permasalahan apa yang sebenarnya di hadapi suaminya, sekarang Ricardo tak mungkin bisa di tanya, apalagi menjelaskan semuanya.
"Gracia, mungkin dia tau sesuatu" Gumam Victoria dengan penuh semangat segera berganti baju sebelum nanti akan menjemput Sella di siang hari.
Perjalanan yang tidak memakan waktu, kebetulan sekali jalanan lancar terkendali, dan Victoria pun akhirnya sampai juga di Restoran sang suami.
Memasuki kawasan dengan ramai pembeli, beberapa pegawai yang melihat kedatangan seseorang segera menyapa dengan hormat, lalu salah satu dari mereka mendatanginya.
"Nyonya Victoria"
"Hem, apa Gracia ada?"
"A-ada, di ruangan Tuan_" sejenak kata-kata karyawan itu terhenti, dan Victoria pun tak jadi melangkah lagi.
"Di ruangan Tuan Ricardo?" tanya Victoria menebak lanjutan kalimatnya.
"Iya Nyonya"
"Oh, baiklah" ucap Victoria, lalu melanjutkan langkahnya lagi, kali ini sendiri karena pegawai yang tadi di persilahkan melanjutkan tugasnya lagi oleh Victoria.
Dada Victoria terasa sedikit sesak, saat tangannya akan meraih gagang pintu ruang kerja suaminya, namun sekuat tenaga berusaha untuk menahan semuanya, dan akhirnya_
Ceklek
Pintu terbuka, dari pandangan pertama yang ada, disana sudah ada Gracia yang duduk sambil mengerjakan sesuatu diatas meja kerja suaminya, Victoria memaklumi nya, karena memang Gracia yang saat ini sangat tau seluk beluk pekerjaan di Restoran ini.
"Selamat pagi Gracia" ucap Victoria.
Gracia terkejut, segera menoleh dan berdiri dari tempatnya, "Victoria?", kenapa tak mengabari ku?" ucap Gracia lalu kemudian menghampiri Victoria dan memeluknya sejenak.
Keduanya lalu menempatkan diri di kursi sofa yang ada di ruangan itu, Gracia memanggil beberapa pegawai nya untuk menyiapkan minum dan makanan kecil yang bisa dinikmati sambil berbincang.
"Maaf, aku terpaksa bekerja di ruangan ini, karena beberapa berkas bisnis yang harus aku teruskan kelanjutannya, sebelum meninggal Ricardo banyak memberikan pekerjaan yang belum sempat aku selesaikan" ucap Gracia.
Victoria tersenyum, "Tidak masalah, aku percaya padamu" ucap Victoria.
"Hanya ingin jalan-jalan, atau ada kepentingan lain?" tanya Gracia.
Victoria terdiam sejenak, tak langsung menjawab dan menata kalimat pertama yang akan diucapkannya.
"Apa di Restoran ini baik-baik saja?" tanya Victoria.
"Apa Tuan Ricardo mengatakan sesuatu sebelum kepergiannya?" Gracia balik bertanya.
Gelengan kepala di berikan oleh Victoria untuk menjawabnya, karena begitulah kenyataan yang sebenarnya.
"Tidak, Ricardo hanya mengatakan jika ada masalah yang serius untuk di sampaikan, dan hari itu sebelum berangkat kerja, dia berjanji padaku akan menceritakan sepulang dari sini, tapi sayang, dia_" Victoria terdiam, menunduk dan berusaha menahan air matanya.
"Aku mengerti" ucapnya.
"Jadi kau tau permasalahan apa yang menimpanya?"
Gracia mengangguk samar, lalu lebih mendekatkan diri, nampak sekali ada sesuatu yang serius dan akan di ucapkan.
"Restoran ini dalam masalah"
"Masalah?, apa maksudmu?" tentu saja Victoria terkejut, karena yang dia tau semua berjalan seperti biasanya, bahkan pelanggan di Restoran bisa di bilang sangat ramai setiap harinya, lalu di mana masalahnya?
Gracia lalu berdiri, mengambil berkas dalam map merah dan membawanya di dekat Victoria.
"Ini adalah hutang piutang Tuan Ricardo" Gracia memberikannya.
Victoria segera meraihnya, membuka perlahan dan melihat sejumlah kertas dengan angka nominal yang fantastis, dan juga ada perjanjian di dalamnya, dimana jika dalam tempo yang di tetapkan tidak ada pelunasan, maka Restoran akan secara otomatis jatuh di pihak yang lain.
Terkejut bukan main, Victoria bahkan mengulangi melihat dan membaca berkas-berkas itu lebih dari tiga kali, hingga sesuatu membuatnya penasaran.
"Bagaimana mungkin Ricardo mempunyai hutang sebesar ini, dan untuk apa?" tanya Victoria.
Gracia hanya terdiam, tak memberikan jawaban, lalu kemudian mengucapkan sebuah kata, "Aku tidak bisa menjawabnya"
"What?, bukankah kau sekertaris nya, hutang ini sangat besar Gracia, dan yang aku tau selama ini Ricardo tak membeli apapun, bahkan Aset keluarga masih tetap yang seperti aku tau sebelumnya, tidak ada penambahan sama sekali" Victoria menjelaskan dengan serius.
Gracia masih terdiam, lalu kemudian menatap Victoria, "Mungkin ada hal lain yang tidak kau mengerti, apa Tuan Ricardo tak mengatakan sesuatu?, mungkin tentang hal lain selain aset keluarga?"
Victoria merasa aneh akan pertanyaan Gracia, lalu mencoba berpikir kembali, barangkali ada yang terlewat olehnya, namun tak ada ingatan apapun seperti yang di duga oleh Gracia.
"Tidak ada, Ricardo tak pernah menyembunyikan apapun dariku selama ini, hanya sebelum meninggal dia berjanji akan menceritakan masalahnya, dan aku rasa soal hutang piutang ini, tapi untuk apa semua ini?, dan kenapa Ricardo sampai berani berhutang begitu banyak?"
Gracia terdiam kembali, sedangkan Victoria masih mempelajari kembali berkas-berkas itu sekali lagi.
Tertera degan jelas, Jatuh tempo hutang itu tinggal satu bulan lagi, dan semua di awali di tahun sebelumnya, itu berarti permasalah hutang ada di tahun sebelumnya, setahun sudah Ricardo menyembunyikan masalahnya dari Victoria, tapi mengapa?, itulah yang terus menerus menjadi pertanyaan Victoria saat ini.
Waktu terus berjalan, dan Victoria tak bisa lagi melanjutkan perbincangan karena sudah menunjukkan pukul dua belas siang, waktunya melakukan perjalanan untuk menjemput Sella di sekolahnya.
"Aku akan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, soal hutang piutang ini, dan maaf aku tidak bisa berbincang lama disini, aku harus menjemput Sella di sekolah, maafkan aku sudah menganggu waktu mu Gracia" ucap Victoria.
"Tidak masalah Victoria, salam untuk Sella"
"Hem, mungkin aku akan sering datang untuk tau soal Restoran ini, maaf, aku harus turun tangan sekarang, karena bagaimana pun Restoran ini peninggalan Ricardo, aku akan ikut menjaga bukan hanya untukku tapi juga Sella"
Gracia tersenyum, mengangguk pelan dan kemudian ikut berjalan mendampingi Victoria menuju ke pintu keluar, lalu keduanya berpelukan.
"Hei, kau sepertinya lebih berisi sekarang" Victoria baru menyadari kalau Gracia lebih gemuk dari sebelumnya.
"Aku hanya kurang mengontrol makanan saja" jawab Gracia sambil tertawa kecil.
"Oh ya, tidak masalah, kamu masih terlihat cantik Gracia, wajahmu bahkan tampak lebih segar" ucap Victoria yang kini memperhatikan Gracia dari atas sampai bawah.
"Terimakasih pujiannya, aku harap kamu juga menjaga kesehatan mu Victoria, dan kau sangat cantik Victoria"
"Terimakasih, aku pergi dulu" Victoria segera melangkahkan kaki, meninggalkan restoran milik suaminya.
Ada senyuman saat berada di lantai bawah, pengunjung restorannya begitu banyak, dan mereka sampai tak melihat Victoria kini berjalan pelan sambil memperhatikan.
"Semoga Nyonya Victoria menyadarinya" terdengar sebuah ucapan yang membuat Victoria seketika menghentikan langkahnya.
Jangan lupa like, Vote, Komen dan tonton iklannya.
Bersambung.
lanjut thor...