MENUNGGU

Aku dan Sania bertemu di sebuah pertemuan bisnis saay aku mula-mula bergabung dengan perusahaan papa, Sania adalah sosok yang gigih dan pekerja keras. Aku juga sempat membuat perusahaan supliernya bekerja sama dengan keluargaku sampai kontraknya habis.

Hubungan kami mulai semakin dekat sebab dia memang mudah berbaur dan tampak menyenangkan menjadi rekan, hingga hubungan kami semakin lama semakin dekat lalu memutuskan untuk menjalin hubungan.

Semua berjalan dengan manis, normal seperti hubungan percintaan lainnya, saling support, memberikan kejutan, tempat berbagi cerita dan melepaskan lelah.

Namun tiba-tiba di beberapa bulan hubungan kami aku mendapatkan sidang dari kedua kakak dan ibuku, aku di minta memutuskan hubungan aku dan Sania, mereka mengatakan Sania bukan wanita baik, dia suka dugem dan ongkrong di kelab bergaul dengan orang-orang banyak di dunia gemerlap itu.

Menurutku Sania adalah sosok yang baik, semua itu hanya pelepas lelah dia saja karena banyak memikirkan pekerjaan, aku juga sering pergi ke kelab bersamanya.

Aku sudah menjelaskan pada keluargaku tapi mereka tetap mengatakan ketidaksetujuan yang sama atas hubunganku dan Sania.

Namun aku tetap membiarkan itu sampai akhirnya di tahun dimana aku semakin sibuk berkerja aku menangkap basah dia sendiri seburuk apa dia sebenarnya.

Dia berselingkuh dengan seorang pria yang merupakan mantan kekasihnya, dan mereka kembali bersama 1 tahun ini.

Lelaki itu bernama Enrico pria dewasa jauh diaatasku mungkin berusia 35tahuna, dia tidak tahu bahwasannya Sania berhubungan denganku, karena memang aku dan Sania terus menutupi hubungan kami karena seperti yang aku katakan keluarga dan orang tuaku tidak menyukai Sania, tapi tetap aku memberikan semua yang terbaik untuknya, cinta, harta dan semua hal yang bisa membahagiakannya.

Hari itu aku masih di Sydney, belum waktunya untuk kembali. Namun beberapa hari Sania menghilang, dia tidak mengabariku benar-benar aku tidak tahu keberadaanya.

Dan akupun panik tidak tahu harus mencari dia kemana sebab Sania tidak pernah memperkenalkan siapapun temannya kepadaku, hanya sebatas hay lalu selesai.

Karena kekhawatiranku yang membuncah aku mengutus seseorang untuk melacak Sania. Dan dia benar tidak berada di Jakarta aku semakin panik, berfikir buruk tentang dia yang mungkin saja di culik.

Dan ternyata di hari ke 4, seseorang yang aku utus mengatakan, Sania berada di Belgia, dia ikut lelaki bernama Enrico itu melakukan perjalan bisnis dan mereka sekalian berlibur.

Sialan.

Aku benar-benar telak dan langsut mengusut semua, dan aku dapati Enrico dan Sania sama-sama berselingkuh. Enrico sudah beristri dan yang membuat aku shock adalah Sania dan Enrico sudah lama sekali berhubungan.

Lucunya aku dengar kepergian hari itu ada perpisahan mereka sebab mereka akan mengakhiri perselingkuhan mereka dan Enrico akan berpindah ke Belgia membawa istri serta anaknya.

Aku tertawa, bisa-bisanya aku dipermainkan oleh seorang pelacurmurahan!

Lalu dengan gampang dia kembali ke Indonesia selesai berlibur dan mengatakan padaku, seminggu kemarin dia ada disebuah desa kecil menangani sebuah pertanian di pelosok yang memakai jasa suppliernya di tempat itu sulit sinyal dan dia juga sudah berusaha menghubungiku lewat Email kantor sebelum berangkat namun aku tidak meresponnya.

Dia sungguh licik dia mengirimkan itu ke Email pribadi yang jarang aku gunakan, itu hanya cara pengalihan dia dan bersyukur aku tidak membaca email itu malah melacak semua kebusukannya.

Sampai aku kembali ke Indonesia di hari yang sudah terencanakan, aku masih berpura-pura tidak tahu apapun.

Malam itu Sania tidak ada di appartemen, dia pergi bersama Enrico sebab lelaki itu berangkat besoknya ke Belgia. Namun dia mengatakan pergi bersama Yolanda dan menginap dirumahnya.

Di saat yang tepat aku lihat sahabatnya ada di ranjang appartemen sedang tidur, dan sesuatu mengimpuls ke otakku. Balas dendam terbaik ada di sahabatnya, aku akan membuat aku di nikahi dengan gadis itu seolah-olah terpaksa dan lihat nanti aku balas dia lewat orang terdekatnya itu.

Entah siapa gadis di ranjang itu, dia tidur seperti mati, aku datang dan pergi lagi lalu kembali membawa minuman tetap tidak bangun.

Ku lihat dari atas hingga ke bawah gadis yang tertidur dengan dengkuran kuat itu, sangat bukan typicalku. Wajahnya lumayan cantik dengan tubuhnya kurus, aku naik ke ranjang lalu membuat kakiku menindih pahanya, lalu menggoyang-goyangkan wajahnya dia tetap tidak bangun seperti beruang di musim dingin yang hibernasi atau seekor kerbau yang di sumpal kain telinganya.

Dan aku pun memilih benar tertidur saat terlalu banyak minum, kepalaku sakit. Tinggal menghitung waktu di hari ulang tahunku pasti akan ada yang datang mencariku, yang mana sejak tiba dari Aussie aku belum pulang kerumah.

Dan benar saja semua terjadi 1 jam kemudian. Si kerbau panik saat melihatku dan keluargaku sudah pasti shock melihat semua yang tersusun seperti keingiannku.

Darrr...

Lalu Sania datang menjalankan kembali actingnya di hadapanku.

Kita sama-sama pemain handal ayo kita bermain sayang. Ucapku saat melihat kepanikannya.

.

.

.

...Salam sayang mba payung minta dukungannya ☔...