NovelToon NovelToon
Crazy Rich Husband

Crazy Rich Husband

Status: tamat
Genre:Komedi / Contest / Badboy / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Suami ideal / Tamat
Popularitas:6.1M
Nilai: 5
Nama Author: Okta Diana

Berniat berlari dari penagih utang, Kinan tak sengaja bertabrakan dengan Reyhan, laki-laki yang berlari dari kejaran warga karena berbuat mesum dengan seorang wanita di wilayah mereka.

Keduanya bersembunyi di rumah kosong, sialnya persembunyian mereka diketahui oleh warga. Tanpa berpikir lama, warga menikahkan paksa mereka.

Keinginan menikah dengan pangeran yang mampu mengentaskan dari jerat utangnya pupus sudah bagi Kinan. Karena Reyhan mengaku tak punya kerjaan dan memilih hanya menumpang hidup di rumahnya.

READER JULID DILARANG MASUK!

Ini hanya cerita ringan, tak mengandung ilmu pelajaran, semoga bisa menjadi hiburan!

Tik tok : oktadiana13

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Okta Diana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbuat Baik

"Ya berbuat baik." Dahinya berkerut memandangku. Aku langsung mencium pipinya. Kini dia menunduk dengan pipi merona. "Udah selesai nyuci piringnya? Di daerah sini ada supermarket?"

Kinan mengangguk pelan. "Sekitar empat kilo meter dari sini."

Aku mengangguk dan mencebikkan bibir. "Baiklah, ayo kita ke sana!"

Aku menarik langsung menarik tangannya. Kinan mengehentikan langkah saat berada di depan kamar. "Aku ganti baju dulu!"

"Boleh aku melihatnya?" godaku yang membuat wajahnya mengernyit. "Ya sudah sana! Lima menit gak keluar aku masuk ya!" ancamku karena hafal sekali cewek pasti sangat lama untuk berdandan.

Kinan mengerutkan kening dan masuk dalam kamar. Aku duduk di ruang tamu dengan menyulut sepuntung rokok. Baiklah, aku akan beradaptasi tinggal disini bersamanya. Ini tantangan baru bagiku.

Aku mengambil ponsel di saku celana dan mencoba mengirim pesan pada Mama. Jika mengirim pesan pada Papa yang ada akan diceramahi sampai katam.

Ma, untuk beberapa hari ke depan aku gak pulang. Mama jangan khawatir! Aku baik-baik saja dan bahagia di sini.

Aku menaruh ponsel di meja dan menghisap rokok kemudian menghembuskan asapnya gusar.

Ponselku berbunyi, aku mengambilnya. Pasti ini pesan dari Mama.

^^^Kamu marah sama Papa sampai gak mau pulang ke rumah? Nanti Mama akan rayu Papa untuk merubah keputusannya.^^^

Aku mematikan rokok yang masih setengah di asbak. Bagiku membalas pesan Mama lebih penting dari rokok ini.

Tolong bilang sama Papa, Rey sudah punya Ma. Soal pekerjaan yang Papa berikan, Rey akan terus pantau walaupun dari jauh.

Tak lama kemudian, Kinan keluar dengan memakai baju dan riasan sederhana tapi tak membuat kecantikannya pudar. Ah, aku bahkan belum pernah membelikannya baju. Suami macam apa aku ini.

Aku mengulurkan tangan untuk menggandengnya. Tangannya masih dingin, sedingin sikapnya padaku. Aku membukakan pintu mobil untuknya. Lalu aku berlari kecil memutari mobil dan masuk ke dalamnya.

Ponselku lagi-lagi berbunyi.

^^^Hati-hati! Di mana pun kamu berada! Mama akan terus mendo'akanmu!^^^

Aku terharu sekaligus bahagia. Dengan cepat aku membalas pesan Mama.

Terima kasih Ma, Rey sayang Mama.

Aku menaruh ponsel dan melihat Kinan. Dia sudah memakai sabuk pengaman. Padahal aku ingin memakaikannya sekaligus menciumnya. Ya sudah mungkin belum rezekiku.

Aku menyalakan mobil dengan kecepatan sedang sembari menikmati pemandangan malam di kota ini. Sesekali aku meliriknya. Dia hanya terdiam, tak tau kenapa. Aku mengangkat kedua bahu. Baiklah, yang pasti nanti malam akan ku buat menjerit penuh kenikmatan.

Setengah jam perjalanan akhirnya sampai juga. Aku terus menggandeng tangannya.

"Kamu mau beli baju, sepatu, tas? Ambillah sesukamu!"

Dia menunduk seraya menggelengkan kepala. Kenapa hati ini sakit sekali melihat sikap dinginnya?

Nanti setelah sampai di rumah aku akan bertanya apa masalahnya.

Aku mengambil banyak bahan makanan. Minyak goreng, mie instan, gula, teh dan susu. Memasukkannya ke troli, sampai penuh.

"Buat apa sebanyak ini?" Pertanyaan Kinan tak aku hiraukan. Aku terus berjalan menuju kasir. Mengeluarkan kartuku untuk membayarnya.

"Kamu benar gak mau belanja baju?" tanyaku sekali lagi. Aku sebenarnya juga ingin membeli beberapa baju pasti baju yang ku bawa tak akan cukup. Namun, belanjaan ini sudah membuat mobil tak cukup menampungnya. Baiklah, besok saja belanja lagi.

Kami sudah berada dalam mobil. Aku meraih sabuk pengaman dan memakaikannya. "Apa kamu tak merindukanku?" tanyaku dengan mendekati wajah cantiknya, dia nampak gugup menggemaskan. Aku meraih dagunya dan mengecup bibir indah itu. Dia terus saja memejamkan mata.

Kenikmatan memang bukan dilihat tapi dirasakan. Ucapannya masih teringat jelas di otak. Aku mencoba meraba perutnya dan mulai pelan tanganku naik ke atas.

"Rey ... jangan disini!" Tangannya mengehentikanku.

Aku terkekeh kecil mendengarnya. "Lalu dimana?" Aku mengangkat kedua alis. Dia menunduk malu dan menggigiti bibir bawahnya. "Dibilang jangan digigiti terus bibirnya!" Tak mampu aku menahan sesuatu yang mengeras di bawah sana saat melihat kebiasaannya seperti ini.

Tidak, aku harus menahannya. Aku menggelengkan kepala dan mulai melajukan mobil. Kali ini kecepatan aku tambah. Rasanya tak sabar untuk sampai rumah.

Setelah sampai rumah, aku langsung bertanya pada Kinan. "Rumah Pak RT mana?"

Dia mengerutkan kening. "Untuk apa?"

"Ya sebagai warga baru aku harus laporan dong! Nanti kalau kita digrebek lagi pas lagi enak-enaknya gimana?"

Dia menutupi mulutnya. Aku tau pasti lagi menahan tawa. Jika mengingat itu semua rasanya ingin sekali mengajak makan bakso berisi mercon para warga yang menikahkan kami paksa.

Kinan menunjukan arah rumah ketua RT itu. Papa pernah mengajariku sedikit beradaptasi dengan lingkungan sekitar dulu. Bukannya mau menyogok dengan bahan makanan ini, tapi biarlah semua menjadi pemanis saja dari pada hanya dengan tangan hampa.

Aku melajukan mobil yang ternyata jaraknya tak jauh dari rumah Kinan. Kami langsung di sambut oleh keluarga ketua RT. Wajah mereka nampak bingung menatap kami. Aku menjabat tangan mereka.

"Ya ada perlu apa?" tanya ketua RT itu pada kami. "Loh ini Kinan 'kan?"

"Iya Pak," jawab singkatnya.

"Kamu pulang kapan? Dan ini ... ini siapa?"

"Kenalin Pak, saya Reyhan suaminya Kinan! Saya kesini mau bersilaturahmi sekaligus melapor kalau saya dan Kinan akan tinggal di sini."

"Oh iya, mari masuk kita ngobrol di dalam." Ketua RT itu menyilahkan kami duduk di ruang tamunya. Menurutku dia dan keluarganya sangat ramah.

Kami berbincang sebentar dan aku memperkenalkan diri singkat. Mereka menerimaku tinggal di sini. Ada perasaan lega. Aku mengeluarkan seluruh bahan makanan dari dalam mobil dan memberikannya pada ketua RT itu.

"Ini banyak sekali Mas Rey?"

"Bisa dibagikan dengan warga sekitar Pak!" Aku memang sengaja walaupun tau ini semua tak akan rata.

"Baiklah, terima kasih banyak. Nanti saya akan bagikan pada para warga."

Aku mengangguk. "Salam untuk mereka, jika ada waktu saya akan berkenalan pada mereka."

"Di sini setiap bulannya ada pertemuan rutin dan arisan kok Mas, semua warga wajib ikut! Nanti Mas Rey bisa kenalan dengan mereka."

Apa arisan? Aku ikut arisan?

Senyum setengah ku berikan pada ketua RT itu. "Ya ... nanti saya akan datang Pak! Ya sudah kami permisi pulang dulu!"

Pak RT mengantar kami sampai mobil. Di dalam mobil Kinan terus saja tersenyum tak jelas. Firasatku dia kali ini menertawakanku.

"Kenapa?"

"Enggak," jawabnya singkat seraya membuang muka. Kami turun dari mobil dan berjalan masuk rumah.

"Kamu udah ngantuk?" Dia hanya menggelengkan kepala. Kami duduk di sofa. "Kemarilah!" Aku menepuk-nepuk paha, mengisyaratkan agar dia duduk dipangkuanku.

Lama sekali, aku menariknya paksa. "Kamu kenapa?" Aku menyelipkan anak rambut di telinganya. Dia tertunduk dan meremas tangannya. Mungkin aku akan mengajaknya bicara nanti. "Kamu gak capek 'kan malam ini?" Aku memiringkan kepala menatap manik matanya.

Dia menggelengkan kepalanya. "Ya udah kita malam ini berbuat baik season dua ya?"

Yang kemarin pikirannya menjurus ke terminal siapa?

Yuk kita berbuat baik lagi!

1
Ridwan
Luar biasa
Sultan Arsyaq
visula Reyhan kurang keren tbor
Sastri Dalila
✅✅✅✅
Evi
itu terhitung besar thoor
rabiatul Ada. Wiah
Luar biasa
rabiatul Ada. Wiah
Buruk
Hari Saktiawan
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂🤣🤣😂😂🤣😂🤣😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Septi Ardianto
Luar biasa
jeje
perempuan nya menyebal kan dan bodoh
jeje
cewe nya nyebelin banget
George Lovink
Ceritanya bagus banget...konflik yang ringan...pokoknya wuenakk dibaca dan nggak banyak bab 👍👍
pelangi_jingga🍁
👍👍
Susi Andriani
astaga🤭🤭🤭
Susi Andriani
guanteng🤭🤭🤭
Susi Andriani
ku sukalah
marBowo yuNi
Luar biasa
istrinya namjoon
ya Allah kata kata nya Rey",mampu menghamili "ialah tiap ada kesempatan selalu aja Leo masuk sang kar😂😂😂
istrinya namjoon
eh si Rey abis main gak mndi wajib dia,🤣🤣🤣
istrinya namjoon
aku langsung searching di google baru ngerti,ap ia si Rey suka gituan ya aplg yg cuma cuma🤔🤔🤔
istrinya namjoon
good kisser, setengah jam ciuman bisa pingsan tu sikinan.ap Rayhan murahan ya.aku suka klo crazy rich itu yg gak suka mainin cewek yang cool gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!