NovelToon NovelToon
Kualitas Mantan

Kualitas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Beda Usia / Pelakor / Persahabatan
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Arlena dan Dominus telah menikah lebih dari enam tahun. Tahun-tahun penuh kerja keras dan perjuangan untuk membangun usaha yang dirintis bersama. Ketika sudah berada di puncak kesuksesan dan memiliki segalanya, mereka menyadari ada yang belum dimiliki, yaitu seorang anak.

Walau anak bukan prioritas dan tidak mengurangi kadar cinta, mereka mulai merencanakan punya anak untuk melengkapi kebahagian. Mereka mulai memeriksakan kesehatan tubuh dan alat reproduksi ke dokter ahli yang terkenal. Berbagai cara medis ditempuh, hingga proses bayi tabung.

Namun ketika proses berhasil positif, Dominus berubah pikiran atas kesepakatan mereka. Dia menolak dan tidak menerima calon bayi yang dikandung Arlena.

》Apa yang terjadi dengan Arlena dan calon bayinya?

》Ikuti kisahnya di Novel ini: "Kualitas Mantan."

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Cerai

...~°Happy Reading°~...

Arlena menghembuskan nafas perlahan sambil melihat jam tangan, lalu melihat ke arah pengacara Amarta yang sedang mempersiapkan dokumen perceraian.

"Pak Amarta, karna ini tinggal tunggu direalisasikan, simpan dulu dokumennya. Ini hampir tiba waktunya makan siang." Ucap Arlena serius. Sontak pengacara Amarta melihat Arlena dan memikirkan yang dikatakan.

'Apa Bu Arlen berubah pikiran dan tidak mau tanda tangan surat cerai setelah Pak Domi setuju? Apa Bu Arlen sedang membalas Pak Domi?' Pengacara Amarta membatin, tapi melihat jam tangannya.

"Oh, iya, Bu. Hampir tiba waktu makan siang." Ucapnya sambil mengangguk.

"Pak Samuel, bagaimana kalau kita lunch dulu? Sambil menunggu kabar dari client Pak Amarta." Arlena bertanya kepada pengacaranya, tanpa menyebut nama Dominus.

"Silahkan, Bu. Bagaimana baik menurut Bu Arlen." Samuel mengerti maksud usulan Arlena. Mereka tidak usah menunggu sesuatu yang belum pasti waktunya. Karena butuh waktu untuk mencairkan uang ratusan juta.

"Bagaimana Pak Amarta?" Tanya Arlena.

"Saya sependapat dengan Pak Samuel." Pengacara Amarta menyingkirkan pikiran negatif yang terlintas di benak, lalu menerima usulan Arlena.

"Baik, Pak. Kalau begitu, saya tinggal sebentar." Arlena segera berdiri menuju ruang makan.

"Tari, tambahkan 1 (satu) lagi perangkat makan." Arlena yang mau makan siang bersama Samuel, jadi mengajak Amarta juga untuk makan siang bersama.

"Siap, Bu." Tari segera menambahkan perangkat makan seperti permintaan Arlena. Dia jadi mengerti, nyonyanya mau ajak makan semua tamu.

Setelah semua menu sudah disajikan dan perangkat makan sesuai permintaannya, Arlena kembali ke ruang tamu. "Mari bapak-bapak. Kita pindah ke ruang makan. Nanti kita teruskan lagi setelah perut terisi." Arlena mempersilahkan kedua pengacara sambil menggerakan tangan ke arah ruang makan.

"Kita lunch di sini?" Kedua pengacara bertanya bersamaan, membuat mereka bertiga tersenyum.

"Kita lunch di sini saja, sambil menunggu." Ucap Arlena lalu berjalan di depan untuk memandu jalan.

'Ternyata hanya Pak Domi saja yang berubah. Bu Arlen masih seperti biasa. Hangat, ramah dan baik hati.' Pengacara Amarta membatin.

Amarta pernah diajak makan malam bersama Arlena dan Dominus di rumah, kalau sedang membahas masalah hukum yang berhubungan perusahaan. Jadi bisa tahu, siapa yang berubah.

Amarta juga yakin, makan siang bersama bukan sudah direncanakan untuk bertiga. Karena Samuel juga terkejut saat diajak makan siang di rumah.

Saat makan siang, mereka bertiga makan seperti keluarga atau kenalan lama yang baru bertemu. Tidak ada pembicaraan tentang gugatan cerai. Hanya kasus-kasus hukum yang sedang menjadi hot issue, terutama yang menggangu perekonomian negara.

Mereka makan dengan tenang dan santai. Kemudian makan buah-buahan hingga ada pemberitahuan dari Dominus bahwa transaksi sudah sukses dan minta pengacara Amarta melakukan bagiannya.

Pengacara Amarta sudah foto lembaran yang berisi syarat kepada Dominus. Sehingga Dominus tahu, pihak Arlena tidak menerima uang tunai. Hal itu membuat Dominus makin emosi, harus berurusan dengan pihak bank.

Menjelang sore, sebelum waktu tutup bank, Arlena menerima notifikasi dari bank yang memberitahukan tentang uang yang masuk ke rekeningnya. Dia memperlihatkan notifikasinya kepada Samuel.

"Bu Arlen sudah tahu?" Pengacara Amarta bertanya setelah membaca pesan yang dikirim oleh Dominus.

"Sudah, Pak. Terima kasih." Arlena merasa lega, sudah diproses.

Pengacara Amarta mengeluarkan dokumen yang harus ditanda tangani Arlena. "Silahkan diperiksa lagi, Pak." Pengacara Amarta meletakan yang mau ditandatangi untuk dicek lagi.

Pengacara Samuel mengangguk lalu meneliti satu persatu dokumen yang akan ditanda tangani. "Silahkan tanda tangan, Bu." Pengacara Samuel meletakan dengan pena di depan Arlena, setelah diperiksa.

Arlena mengangguk lalu mengambil pena. Rasa ngilu di tangan seperti hatinya yang ngilu, menyadari akhir dari rumah tangganya. Dia hembuskan nafas perlahan, lalu tanda tangan.

Amarta yang melihat gerak gerik Arlena menyadari, Arlena berat untuk bercerai. Berbeda dengan Dominus yang sangat menggebu-gebu agar bisa bercerai. Gestur tubuh Arlena membuat dia terenyuh.

"Ini sudah, Pak. Terima kasih kerja samanya." Pengacara Samuel menyerahkan surat cerai yang sudah ditanda tangani. Begitu juga dengan pengacara Amarta menyerahkan lembaran syarat yang sudah ditanda tangani.

"Kalau begitu, saya langsung pamit, Bu Arlen, Pak Samuel." Amarta segera berdiri, karena merasa perubahan aura Arlena yang jadi dingin dan menahan kesedihan.

"Saya juga pamit, Bu." Pengacara Samuel ikut pamit untuk memberikan waktu bagi Arlena.

"Baik, bapak-bapak. Terima kasih." Arlena berkata pelan lalu mengantar mereka ke depan pintu.

"Terima kasih, Pak Amarta. Hati-hati. Semoga sukses." Arlena menyalami dengan hati sedih, karena tidak akan bertemu lagi.

"Amiiin. Insya Allah... Bu Arlen juga, jaga kesehatan." Amarta menyalami Arlena lama, karena tidak ada kata yang bisa diungkapkan lagi. Ucapan tulus Arlena mengandung makna yang dalam baginya.

'Seorang istri yang berusaha tegar menerima peristwa pahit dalam hidupnya, tanpa menyalahkan atau menuduh suaminya.' Amarta menyadari, saat membicarakan gugatan cerai, Arlena tidak pernah mengatakan apa pun untuk membelah dirinya atau menyalahkan Dominus.

"Terima kasih, Pak." Sontak Arlena menunduk dan refleks memegang perutnya.

"Terima kasih, Pak Samuel. Hati-hati di jalan." Arlena menyalami Samuel sebagaimana terhadap Amarta.

Samuel sengaja langsung pamit pulang bersama Amarta, agar tidak timbul prasangka negatif. Dia menjaga Arlena yang sudah resmi berstatus janda di depan Amarta.

Arlena memberikan isyarat kepada sopirnya untuk membuka gerbang, karena dia sudah tidak tahan berdiri menunggu Amarta dan Samuel keluar dari halaman. Hatinya sangat penuh setelah menanda tangani surat cerai.

Apa lagi dia melihat Amarta dan Samuel masih bercakap-cakap dan belum masuk mobil. Dia langsung masuk dan naik ke kamar setelah memberikan instruksi kepada Tari untuk tutup pintu rumah setelah tamu pulang.

~*

Di sisi lain; Amarta masih berdiri dan bercakap-cakap dengan Samuel. "Pak Samuel, nanti kalau ada waktu, kita bertemu untuk ngopi-ngopi." Ajak Amarta.

"Siap, Pak. Ini kartu nama saya. Pak Amarta info saja." Samuel sangat senang dan respect kepada Amarta, seniornya yang baik dan humble.

Amarta mengangguk lalu memberikan kartu namanya juga. Dia ingin bertemu dengan Samuel, karena sangat penasaran atas sikapnya sebagai pengacara Arlena.

Dalam hatinya terus bertanya, mengapa mereka cepat menyerah. Padahal kalau mau menuntut, Arlena bisa dapat lebih banyak bagian harta gono-gini. Hal itu menganggu rasa keadilannya, karena mengetahui kekayaan Dominus dan Arlena.

Setelah masuk ke mobil, Amarta langsung memeriksa ponselnya yang terus bergetar saat berbicara dengan Samuel.

Ketika melihat banyak panggilan tidak terjawab dari Dominus, Amarta segera menelpon. "Iya, Pak. Tadi sedang bicara." Amarta tidak menyapa lagi, karena mulai kesal terhadap Dominus.

"Kau tidak kasih info dari tadi."

"Saya akan kasih info, kalau sudah selesai."

"Sudah, beres semua?"

"Sudah beres. Sesuai gugatan dan sesuai syarat dari Bu Arlen."

"Ok. Saya kira dia mau akalin."

"Saya pun berpikir dan berharap itu terjadi... Ok Pak Domi. Saya mau jalan. Sampai ketemu." Amarta langsung mematikan ponsel saat mendengar Dominus bertanya apa maksudnya.

...~*~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
huh dasar ular betina Selina ini benar benar ya tak ada baik baiknya jadi orang dan di Bajing Dominus juga kek kerbau dicucuk hidungnya sudah tidak profesional lagi itu kan bukan desk job Citar ckckckck😱😏😏
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
ini belum apa2 sudah menghina orang lain. ini pasti sudah simpan dendam sama citra. 🔎😡
🍁ᴍɪᴍɪ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Dalam mimpimu pelakorr yang ada perusahaan makinn hancur klo dipimpin macam Dom2
🍁𝐘𝐖❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Aku suka ide ini hi hi biar tau rasa itu Di Bajiing & Besi Karatan 🤣🤣🤣
🍁Umma❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Baru hari pertama tanda tangan surat cerai si ulat bulu bertingkah sudah selayaknya bos yg bertindak arogan padahal belum dinikahi sama si Domi lho sudah minta pindah rumah dan mengincar perhiasan Arlena saja ❣️
🍁NITA❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Angkat kaki saja Citra sebentar lagi itu perusahaan hancur, pindah kerja ke tempat lain. Belum jadi nyonya dah belagu belatung nangka 😡
🍁HER❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
yaaaa kasih citra jadi korban songong selina. jadi gak sabar lihat dia dijorokin😡
🍁HER❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
dasar matre. semua mau diraup. selina gak tahu malu banget. pingin diketok peke sekop 🙈😡
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
astaghfirullah tuh dom" buta atau gimana kalau gini terus yang ada perusahaan bangkrut
Selina" dah nikmati dlu yang sekarang NNT kalau udah ada karma nyesel kau
gemes aku up Thor 😭
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
dih sok berkuasa aja tuh Selina nggak sabar jadi Bu Bos ya tapi nanti gimana ya kehidupan si dom" sama ulet bulu tuh setelah arlena tinggal 🤣hancur pasti
nggak sabar baca epsd selanjutnya up lagi kak
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
ya walaupun berat tapi mau gimana lagi udah bener deh kamu lepasin si dom" itu biar kamu tenang juga ❣️
🍁Sђå❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
jangan mau mengalah loh Ar mada kamu kebagian sedikit harta gono gininya🙄🙄
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
semoga terjadi. biar domdom merasakan MULAI DARI NOL YA 🔎😄🔎
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
setan kunti sok berkuasa ya gak pantas jadi bu boss arogan gitu 🤭
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
pengacara amerta menyadari perubahan dominus asal nya dari si setan kunti pak 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
wah arlena hebat penasaran nih nanti dominus jadi gimana setelah nya cerai🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
apa ya rencana arlena cuma segitu syarat nya ringan banget ya padahal ke pengadilan saja 🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
si dom2 sangat kurang ajar ya dulu pada saat terpuruk gak ingat apa pengorbanan arlena sampe tabungan deposito nya buat merintis usaha si dom2 kuliah di bayarin lagi
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
siapa yang bikin usaha maju ya arlena lah masa si dom2 hanya ngasih uang yang awal mulai usaha hanya ganti itu saja kejam si dom2
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
dom dom rakus banget ya gak adil bagi bagi harta gono gini nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!