Laluna Andara Putri gadis manis berusia 21tahun merupakan gadis periang lembut hati dan untuk fisiknya meskipun tidak terlalu tinggi tapi tubuhnya sangat ideal untuk gadis asia.
kehidupan tenang Luna terusik saat tanpa sengaja dia melihat seorang laki-laki yang sedang bersembunyi di bawah pohon dekat rumah Luna. Laki-laki itu sudah bersimpah darah dan hampir tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah. Luna langsung menolong pria itu dan menaikkannya ke atas motornya untuk membawa laki-laki yang akan memporak-porandakan kehidupan Luna yang tenang.
"siapa namamu"
"Luna anda...."
"Leo"
Novel pertama Author mohon dukungannya dengan selalu meninggalkan jejak happy Reading🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝘪𝘮𝘶𝘬𝘯𝘱𝘪, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘝𝘪𝘭𝘢 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰. 𝘏𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘥𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘪𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘪𝘬. 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘪 𝘷𝘪𝘭𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘣𝘰𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘶𝘥𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘦𝘣𝘶𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘳𝘪 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘣𝘢𝘬. 𝘗𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘓𝘢𝘭𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘪.
"nona segera ke bawah tuan Diego sepertinya sedang terluka" kata bik Ana
"apa bagaimana bisa" kata Luna panik dan langsung berlari menuju ke bawah
"kenapa tidak di bawa kerumah sakit" omel Luna sambil duduk di samping Diego yang sedang menahan sakit
"aku tidak apa-apa Kai sedang kemari" kata Diego
"kau kehilangan banyak darah Diego kalau kau mati maka aku akan sendiri lagi di dunia ini" kata Luna sambil mulai meneteskan air mata
"sudahlah Laluna bukanlah masih ada Brian" kata Diego mencoba menggoda Luna
"ah iya kau benar juga apa lagi Brian lebih muda darimu aku akan memintanya menikahiku sekarang juga dan kau akan menjadi saksinya dan...
𝘋𝘰𝘳....
"kak Brian...
"apa yang kau lakukan... " teriak Luna panik karena Diego tiba-tiba menembak lengan Brian yang membuatnya terhuyung kebelakang sambil memegang lengannya yang tertembak
"itu hanya pengenalan untuk Brian jika benar-benar kalian akan menikah bukan lengan yang akan aku tembak tapi kepala" kata Diego dengan tatapan tajam
"kau mengerikan Diego"
"jadi jangan macam-macam mulai saat ini, karena hanya aku yang bisa memilikimu" kata Diego penuh penekanan
"tapi aku bukan barang Diego" kata Luna dingin
"apa terluka lagi" kata dokter Kai yang baru tiba di vila
"kau lama sekali apa kau berjalan kemari buang saja mobil-mobilmu di garasi" kata Diego
"yayaya mungkin kau lupa jika aku butuh waktu 4jam untuk sampai kemari"
"jangan berdebat terus segera obati luka mereka berdua" potong Luna yang sangat khawatir karena darah yang keluar dari dada Diego semakin banyak
"bawa tuan Diego ke kamar tamu yang di bawah agar dia bisa langsung beristirahat setelah di obati" perintah Brian kepada anak buahnya
"mereka yang sudah mati urus pemakamannya dengan layak beri uang kepada keluarga mereka dengan layak" perintah Diego kepada Brian
"tunggu kak lenganmu perlu di obati juga" kata Luna yang melihat Brian akan pergi
"saya bisa mengobatinya sendiri nona saya sudah terbiasa jadi nona tidak perlu khawatir" kata Brian langsung pergi begitu saja
"tapi...
"nona Luna sebaiknya anda menemani tuan Diego sebelum dia berubah menjadi singa nanti" kata dokter Kai sambil berjalan sedangkan Luna yang mendengar itu hanya bisa pasrah dan mengikuti dokter Kai ke dalam kamar
"lukamu cukup dalam Diego bukanlah lebih baik jika kita kerumah sakit saja karena sepertinya kau butuh transfusi darah" kata dokter Kai sambil menyuntikkan sesuatu di dekat luka tembak yang ada di dadanya
"kau cukup memberikan aku obat 3hari saja pasti aku sembuh"
"kau keras kepala sekali" cibir dokter Kai
"Hai jangan bergerak Diego atau aku akan membiusmu total nanti" kata dokter Kai karena dia sedang memegang pisau bedah dan itu akan sangat berbahaya jika mengenai bagian vital di dada Diego
"nona Laluna apa kau bisa memegang tangannya sebentar karena gerakan kecil Diego bisa berakibat fatal padanya" pinta dokter Kai
"dia mana kuat menahanku" cibir Diego tak has fikir dengan ide dokter sekaligus sahabatnya itu
" apa sangat sakit dok" tanya Luna khawatir
"posisi peluru sangat dalam sedangkan Diego tidak pernah mau di bius total jadi kau bisa menyimpulkan sendiri kan rasanya" kata dokter Diego
"lukanya ada disebelah kanan kan maka aku akan memelukmu dari sisi kiri" kata Luna tanpa aba-aba langsung memeluk Diego dengan posisi sedikit intim
"ide yang baik nona kau bisa memeluknya dengan erat dengan tangan kirimu Diego tapi jangan sampai mematahkan tulangnya" kata dokter kai
"tapi...
"dokter lakukan" ucap Luna memotong kata-kata Diego yang seperti ingin protes
𝘪𝘴𝘩𝘩𝘩𝘩 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘩 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘰𝘬𝘵𝘦𝘳 𝘒𝘢𝘪 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘳𝘶 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘳𝘪 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘭𝘶𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘦𝘳𝘢𝘵 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘭𝘶𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳 1𝘫𝘢𝘮 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 3𝘱𝘦𝘭𝘶𝘳𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭 𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢
"Laluna ini adalah obat yang harus di minum tepat waktu aku sedah menulis dengan detil jadwal pemberian obatnya. Ganti perbannya setiap pagi caranya seperti yang aku ajarkan tadi, jika terjadi sesuatu langsung hubungi aku" pesan dokter Kai sebelum pergi meninggalkan vila
"bik Ana tolong jaga Diego dia sudah tertidur aku akan membersihkan diri dulu di kamar" kata Luna
"Baik nona" jawab bik Ana
𝘋𝘪𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘓𝘶𝘯𝘢....
"hhhhh nyaman sekali, aku sangat ingin pulang ke negaraku apa nanti Diego akan mengabulkannya, aku akan tanyakan kepadanya saja saat dia sudah benar-benar sembuh" kata Luna sambil berendam di bathup kamar mandinya
"tapi aku tidak mau sampai bertemu Leo nanti saat aku keluar dari sini, apa kau sangat menikmati kehidupan bebas mu Leo" gumam Luna
𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪 𝘕𝘰𝘵𝘳𝘢 𝘊𝘰𝘮𝘱𝘢𝘯𝘺
"tuan saya dapat telpon kantor catatan sipil katanya akta cerai anda sudah 1tahun belum di ambil" kata Jack yang membuat Leo bingung
"akta cerai bukankah Luna meninggal bagaimana bisa keluar ada akta cerai, Jack selidiki ini sepertinya ada sesuatu yang tersembunyi di balik akta cerai itu. Biar aku yang mengambilnya sendiri" kata Diego yang langsung pergi begitu saja meninggalkan berkas-berkas yang menumpuk di mejanya
"ada apa sebenarnya...." gumam Leo