NovelToon NovelToon
Gadis Somplak Milik Cassanova

Gadis Somplak Milik Cassanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Nikahkontrak / Tamat
Popularitas:19.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rita Tatha

Memergoki sepasang manusia yang sedang bercinta, membuat Kumala Rasya Putri—Kurap—harus terjerat sebuah perjanjian konyol dengan lelaki itu. Pandu Nugraha Andaksa—Panu—harus menahan emosi setiap kali berhadapan dengan Rasya yang begitu menguji kesabarannya.

Lantas, akankah mereka terjebak dengan sebuah pernikahan seperti kisah novel pada umumnya? Atau akan ada kejutan luar biasa yang mampu membuat kedua orang itu saling jatuh cinta?

Mau tahu jawabannya? Baca kisah ini dan jangan lupa beri dukungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Pandu menghempaskan tubuhnya secara kasar di rumah pribadi miliknya. Dia merutuki dirinya sendiri yang selalu merasa rindu dengan sikap Rasya yang begitu ceplas-ceplos. Pandu berpikir buruk, mungkinkah Rasya sudah menggunakan pelet cinta? Bagaimana dia bisa terbayang-bayang wajah dan ucapan gadis itu terus-menerus?

Di saat sedang sibuk dengan lamunannya, ponsel Pandu terdengar berdering. Dia segera mengambil ponsel itu. Jantungnya berdegup kencang saat melihat sebuah panggilan video masuk dari nomor baru, tapi dari gambar profilnya terlihat foto Rasya dengan gaya anggunnya.

Tanpa dikomando, ibu jari Pandu sudah menekan icon hijau. Beberapa detik kemudian, wajah Rasya terlihat memenuhi layar.

"Om!" Suara Rasya terdengar begitu melengking. Pandu terdiam melihat wajah gadis itu. "Yaelah, si Om malah diem. Aku tahu kamu terpukau sama kecantikanku, Om."

Mendengar ucapan Rasya, Pandu mengembuskan napasnya kasar, sedangkan gadis itu hanya tertawa lebar.

"Ada apa kamu meneleponku?" tanya Pandu datar.

"Muka jelek amat, Om." Rasya terkekeh saat Pandu kembali mendelik padanya. "Aku cuma mau bilang kalau aku berhenti bekerja sama Om."

"Kenapa begitu?" sela Pandu, suaranya terdengar meninggi.

"Santai, sih, Om. Kenapa sewot gitu?" Rasya tidak menyadari kalau lelaki yang sedang diajaknya bertukar suara, saat ini sedang begitu gelisah. "Jadi gini, bapak itu ngasih pilihan sama aku. Dalam satu minggu kalau Om enggak datang melamar ke sini, aku bakal dinikahin sama si Parjan. Aku yakin kalau Om enggak bakal mau 'kan? Jadi, aku mau nyari cowok lain aja. Kemarin ada beberapa lelaki yang aku tolak."

"Apa kamu tidak berpikir dengan kamu bersikap seperti itu sama seperti wanita rendahan," sarkas Pandu. Wajahnya tampak penuh amarah.

"Apa yang membuat aku menjadi seperti wanita rendahan, Om? Toh, kalau dari mereka ada yang mau, aku akan latihan jatuh cinta. Bukankah cinta ada karena terbiasa. Eh, atau aku terima aja cinta Mas Gatra ya?"

Pandu mematikan panggilan itu secara sepihak. Setelahnya, dia mencengkeram ponsel itu dengan kuat, bahkan giginya bergemerutuk. Rahang Pandu mengeras saat teringat ucapan Rasya yang mengatakan akan menerima cinta Gatra. Pandu pun segera turun dari tempat tidur dan dengan langkah lebar keluar dari kamarnya. Arga yang sedang bersantai di ruang tamu, begitu heran melihat atasannya itu berjalan dengan begitu tergesa.

"Ada apa, Tuan?" tanya Arga penasaran.

"Kita ke rumah utama, Ga." Pandu meneruskan langkahnya tanpa menatap Arga. Walau begitu penasaran, tetapi Arga tetap berjalan mengekor Pandu.

***

"Mom," panggil Pandu setelah sampai di rumah utama. Lisa begitu terkejut melihat kedatangan putranya yang tiba-tiba.

"Tumben sekali kamu datang tanpa mommy suruh?" tanya Lisa heran. Pandu menyalami wanita itu lalu menghempaskan tubuhnya secara kasar di sebelah Lisa. "Kamu ada masalah?" Lisa menatap Pandu penuh selidik.

"Daddy mana?" Bukannya menjawab, Pandu justru balik bertanya.

"Ada apa?" Suara Ferdinan dari arah belakang berhasil mengalihkan perhatian mereka.

"Ada hal penting yang akan Pandu bicarakan, Dad," sahut Pandu. Ferdinan yang baru duduk di depan Pandu, menatap putranya dengan alis saling bertautan.

"Hal penting apa?" tanya Ferdinan tidak sabar karena putranya justru diam, dan keraguan tampak memenuhi wajahnya.

"Dad, Mom, kalau aku menikah dengan Rasya, apa kalian setuju?"

"Kamu mau menikah dengan Rasya?" sergah Lisa. Wanita itu bahkan sampai bangkit dari duduknya. Pandu menghela napas panjang dan mengembuskan dengan kasar.

"Mommy sangat setuju kalau kamu menikah dengan dia. Sepertinya dia anaknya baik." Lisa kembali duduk, wajahnya begitu semringah.

"Dad?" Pandu menatap Ferdinan dengan tatapan memelas.

"Apa alasan kamu akan menikah dengan Rasya? Padahal daddy lihat hubungan kalian tidak pernah akur." Ferdinan menatap Pandu dengan penuh selidik.

"Rasya bilang di depan orang tuanya kalau kita pernah tidur bersama. Padahal sumpah, Dad. kita belum pernah melakukannya." Pandu menjelaskan karena dia tidak ingin ada salah paham.

"Lalu bapaknya Rasya minta kamu menikahi putrinya?" tanya Ferdinan, dan Pandu mengangguk dengan cepat.

"Kalau begitu bersiaplah. Besok pagi kita akan ke rumah Rasya untuk melamarnya, kalau perlu kalian menikah sekalian."

"Daddy serius?" tanya Pandu memastikan. Ferdinan mengangguk cepat, sedangkan Lisa tersenyum senang. Bahkan, wanita itu membayangkan hidup bersama gadis yang ceplas-ceplos seperti Rasya pasti akan membuat hidupnya berwarna.

Pandu menarik keluar benda pipih dari saku celana saat merasakan benda tersebut bergetar. Wajah Pandu tampak gugup saat melihat nama yang tertera di layar. Pandu pun berpamitan keluar karena dia tidak mau kedua orang tuanya menguping pembicaraannya. Setelah memastikan tidak ada siapa pun, Pandu segera mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo."

"Om! Bagaimana bisa Om membeli perhiasan milikku yang sudah kujual?"

"Bisakah kamu memelankan suaramu?" ketus Pandu.

"Om, kok bisa sih beli perhiasan ini lagi?" Rasya berbisik sangat pelan.

"Bisakah kamu berbicara lebih keras!" omel Pandu.

"Astaga, laki-laki ganteng, tapi plin-plan! Jadi intinya gini ajalah, Om. Aku mau ngucapin makasih udah ngembaliin emas pertama yang kubeli dari hasil gaji pertamaku. Aku terharu."

"Jangan lebay!" bentak Pandu kesal.

"Om kenapa, sih? Sensi mulu sama aku. Makasih banyak Om yang tampan, baik hati, macho, idaman wanita ...."

Pandu tersenyum lebar mendengar gombalan Rasya. Pipinya bersemu merah, bahkan dia menggigit bibir bawah untuk menahan tawanya.

"Cie, yang lagi salah tingkah. Pipi bersemu merah, bibir tersenyum lebar dengan gigi putih yang terlihat jelas." Ucapan Rasya yang meledek membuat senyum Pandu memudar seketika.

"Siapa yang—"

"Aku mencintaimu, Om!"

Pandu kembali terdiam. Jantungnya berdebar kencang saat mendengar ucapan cinta dari Rasya. Dia merasakan hatinya berbunga-bunga, bahkan senyumnya semakin mengembang sempurna.

"Tapi bohong! Hahaha!"

"Kamu!"

Baru saja hendak marah, Rasya sudah mematikan panggilan itu secara sepihak. Pandu menendang udara saking kesalnya.

"Dasar gadis sialan!"

Selamat pagi gaes, selamat beraktivitas. Jangan lupa selalu jaga kesehatan.

Othor masih slow update. Kalau keadaan sudah benar-benar baik, nanti Othor crazy up lagi ya 🤗

1
Maa Yanti Maa Yanti
alaah emaaaa panuuu gawaatttt nih 🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
awas panu klau s kurap bnyak yg mau nyeseelll loo panu 🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
waduh bau bau nya ulet gatel dtang 🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
ganteng nya om panu 😍😍♥️♥️ panu kurap dn bisulan kereeen bngeett ntar anak nya kembar kadas dn korengan hdir 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
cantik nya s nenk kurap ♥️😍
Maa Yanti Maa Yanti
ampuun thoorr perutt sya sakit ketawaa aa muluuuu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
ampuun thoorr perutt sya sakit ketawaa aa muluuuu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
dimna " jg klau panu dn kurap sllu bersama 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
love you skebon tuk thoorrrr ku sayang ♥️♥️♥️♥️♥️
Maa Yanti Maa Yanti
ampuuun kuraaap kuraaap 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
ulet oh ulet 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
bner rasya keren 🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
seruuu thorr ♥️🫶 ngakaaaakkkkk bngetttt 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
panu kurap cocok bngettt 🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
bener somplaak raisya ntar bikin s om panu lieerrrr🤣🤣🤣🤣
Syifa Azhar
ya ampun q gak bisa berhenti ketawa baca kisah Zahra,kenapa mesti sial di depan cowok ganteng sih zae🤣🤣🤣
Erna Wati
luar biasa
sangat memuaskan
Yuyun Arianti
😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!