NovelToon NovelToon
Gadis Tengil Anak Konglomerat

Gadis Tengil Anak Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rosseroo

Seorang gadis remaja yang kini duduk di bangku menengah atas. Ia bernama Rona Rosalie putri bungsu dari Aris Ronaldy seorang presdir di sebuah perusahaan ternama. Rona memiliki seorang kakak lelaki yang kini sedang mengenyam pendidikan S1 nya di Singapore. Dia adalah anak piatu, ibunya bernama Rosalie telah meninggal saat melahirkan dirinya.

Rona terkenal karena kecantikan dan kepintarannya, namun ia juga gadis yang nakal. Karena kenakalan nya, sang ayah sering mendapatkan surat peringatan dari sekolah sang putri. Kenakalan Rona, dikarenakan ia sering merasa kesepian dan kurang figur seorang ibu, hanya ada neneknya yang selalu menemaninya.

Rona hanya memiliki tiga orang teman, dan satu sahabat lelaki somplak bernama Samudra, dan biasa di panggil Sam. Mereka berdua sering bertengkar, namun mudah untuk akur kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosseroo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POV Raymond

~POV Raymond

Setelah acara wisuda. Aku duduk termenung di dalam kamar. Saat bertemu dengan Alina kembali, aku sudah berjanji saat setelah wisuda, ingin bertemu lagi memberi kepastian untuk Alina.

Malam itu aku duduk di kamar lamaku. Cincin kecil yang kupersiapkan jauh-jauh hari di Singapura kini tergeletak di atas meja. Tanganku gemetar ketika menyentuh kotak beludru itu. Rasanya konyol—aku yang bisa bicara di depan dosen, presentasi di hadapan banyak orang, justru nyaris kehilangan keberanian ketika harus berhadapan dengan satu wanita. Wanita yang sama, yang sejak remaja selalu jadi alasanku berjuang.

“Besok…” gumamku pelan, “besok aku akan melakukannya.”

Detak jantungku tak berhenti berpacu. Aku tahu Alina masih butuh waktu menyesuaikan diri setelah pertemuan tadi. Tapi aku juga tahu, aku tidak kembali hanya untuk menyapa. Aku kembali untuk menepati janji.

Keesokan sore, aku mengajaknya berjalan ke taman kecil di dekat rumahnya. Matahari mulai turun, langit oranye keemasan, daun-daun berguguran diterpa angin. Aku menggenggam tangannya, hangat, membuatku sedikit lebih tenang.

“Alina…” suaraku bergetar, meski aku berusaha menahannya tetap tegas.

Dia menoleh, menatapku dengan mata teduhnya. “Ada apa, Ray?”

Aku berhenti melangkah. Jantungku berdentum keras di dada. Perlahan aku berlutut, membuka kotak kecil di tanganku. Cincin itu berkilau sederhana, tapi bagiku lebih berharga dari apa pun.

“Empat tahun aku menunggumu. Empat tahun aku belajar, bekerja keras, agar suatu hari bisa berdiri di hadapanmu tanpa ragu. Dan hari itu… adalah hari ini.” Napasku tercekat, tapi aku teruskan, “Alina… maukah kau menikah denganku?”

Untuk sesaat dunia berhenti. Hanya ada kami, langit senja, dan tatapan matanya yang kini basah oleh air mata.

Dia menutup mulutnya, terisak kecil, lalu mengangguk dengan senyum yang tak pernah kulihat seindah itu. “Raymond. Aku mau.”

Aku memasangkan cincin itu di jarinya, tangan kami bergetar tapi hati kami tenang. Saat berdiri kembali, Alina langsung memelukku erat. Dan aku tahu, semua rasa takut, semua penantian, semua janji masa remaja kami… akhirnya menemukan jawabannya di detik itu.

Aku berbisik di telinganya, “Terima kasih sudah menunggu. Terima kasih sudah percaya.”

Dia menjawab dengan suara lirih penuh cinta, “Kau pulang untukku, Ray. Dan aku akan selalu bersamamu.”

Langit senja menjadi saksi, cinta yang dulu hanya janji remaja kini resmi berubah menjadi ikatan seumur hidup.

Selang beberapa waktu, setelah aku mengurusi pekerjaan yang menumpuk di perusahaan ayah, juga rapat pimpinan tahuan. Aku benar-benar disibukkan oleh waktu.

Dan saat Rona sering mendapatkan panggilan dari sekolah karena ulahnya. Ayah selalu meradang dibuat nya.

Aku mencoba mendamaikan, dan ku bicara dari hati ke hati pada mereka. Aku hanya ingin di saat pertunangan ku yang resmi, keluarga ku dalam hati yang senang.

Rona sempat kaget saat mendengar ku akan bertunangan. Ia penasaran, gadis seperti apa yang mampu meluluh lantahkan hati seorang Raymond.

Aku bilang, bahwa gadis itu sudah lama aku incar. Hanya saja, waktu tidak berpihak padaku kala itu. Dan gadis itu meminta bertemu di versi dewasa kita.

Gadis yang selalu ku cintai selama ini, dari dulu hingga kini dan seterusnya. Alina namanya. Ia memang membuat sebuah galeri, karena ia seorang seniman yang suka melukis. Walau gedung galeri ya tidak terlalu besar. Tapi aku bangga, ia mampu berdiri sampai di titik itu.

Aku pun, melakukan segala hal agar keluarga Alina percaya, termasuk neneknya yang dulu sangat membenci diriku.

Nenek Alina tidak suka dengan orang konglomerat, karena beliau pernah di hina oleh kaum bangsawan yang hanya memanfaatkan drajat martabat yang dimiliki leluhur mereka turun temurun.

Aku berusaha sekeras mungkin untuk membuktikan, bahwa aku bisa berdiri tanpa embel-embel harta orang tua. Dan saat aku berhasil. Ayah memanggilku ke perusahaan nya.

Aku mendatangi keluarga Alina, dan memohon pada ke-dua orang tuanya, bahwa aku berjanji akan selalu menjaga dan mencintai Alina sepenuh hati.

Aku membuktikan, bahwa aku telah mampu berdiri dan memulai dari bawah saat di negeri orang, tanpa bakingan harta orangtua.

Alina membujuk keluarga nya agar bisa membuka hati dan mata padaku. Empat tahun, kami berpisah dan saling membenahi diri. Dan kini, kami bertemu di versi yang lebih bertanggung jawab.

Keluarga Alina akhirnya mau menerima ku, termasuk sang nenek yang awalnya sangat membenciku, bahkan aku tak peah berbuat salah sekalipun terhadap beliau.

Beliau yang awalnya berasumsi bahwa semua konglomerat atau bangsawan itu sama saja, namun akhirnya mindset itu berubah karena diriku.

Aku membawa Ayah dan nenek ke rumah Alina untuk bertemu dan melamar nya. Ayah dan nenek adalah orang yang berpikiran terbuka. Selama dia dari keluarga baik-baik, maka akan memberikan keturunan yang baik pula.

Saat di hari H pertunangan kami, aku merasa sangat bahagia. One step closer... Satu langkah lagi, aku akan sampai di titik dimana itu adalah impian ku selama ini bersama Alina.

Cinta yang tumbuh, yang sempat terpisah jarak dan waktu. Nyatanya, tak membuat rasa itu hilang. Justru semakin kuat, semakin besar, dan suci.

~Flash back off

1
Nurika Hikmawati
wkwkwk... aku ngakak sih di part ini
Nurika Hikmawati
prikitiw... kiw kiw
Nurika Hikmawati
ya ampun... kamu ditembak sam Ron. panah asmara sdh meluncur 😍
Nurika Hikmawati
knp dicegah sih sam... erina udh keterlaluan. harusnya biarin aja
Nurika Hikmawati
ini udh parah sih. knp harus bawa2 ibunya rona yg almarhum. perlu dibejek mulutnya
Nurika Hikmawati
kalau begini kamu memang mau pgn cari masalah sm rona aja kan?
Drezzlle
ogeb Rona, Dia itu sayang Ama lu
Peka dikit
Drezzlle
Nah bagus Rona hajar aja
Drezzlle
ih mulutnya, dengki banget sih
Dewi Ink
wah parah, dipasang kamera , gila tu bocah steve/Curse/
Dewi Ink
betuul, kan Meraka udah mulai dewasa biar nanti pas waktunya gak kaget 🤣🤣
Dewi Ink
rona anaknya sanguin ya, ga malu ngaku sama neneknya.. yawis atuh sama2 sukaa si😍
mama Al
wah ada Risma

terimakasih sudah di promosikan
mama Al
suiiit suuiit ada yang jadian
mama Al
samudra; aku tulus rona
mama Al
jangan gitu Erina, kamu layak dapat yang lebih dari dua pria itu.
Mutia Kim🍑
Wah bahaya si Steve malah naruh CCTV di boneka itu
Rosse Roo: emang, rada2 si diaaa🤧
total 1 replies
Mutia Kim🍑
Omoo omooo ternyata sudah lama dijodohkan🤭
Mutia Kim🍑
Cie yg mengakui juga perasaannya, langgeng terus ya kalian/Kiss/
🌹Widianingsih,💐♥️
Sabar Sam, kamu harus berjuang menundukkan hati dan egonya yang keras kepala....nanti lama-lama juga Rona akan luluh dan menerima mu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!