NovelToon NovelToon
Twins Menjadi Anak Angkat Bos Mafia

Twins Menjadi Anak Angkat Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Perperangan / Fantasi Wanita / Penyelamat
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang mafia yang kejam dan dingin menemukan dua bayi kembar yang cantik di dalam dus yang di letakkan di tempat sampah. Mafia itu merasa iba dan merawat mereka. Kadang dia kesal, lelah dan ingin rasanya melempar mereka ke belahan dunia lain. Itu karena mereka tumbuh menjadi anak yang jail, aktif dan cerewet, selalu menganggu kesenangan dan pekerjaannya. Namun, dia sudah sangat sayang pada mereka. Mereka juga meminta mami sampai nekat kabur karena tidak diberikan mami. Dalam perjalanan kaburnya, ada seorang wanita menolong mereka.

Wanita yang cantik dan cocok untuk menjadi mami mereka. Bagaimana usaha mereka untuk menjadikan wanita itu mami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.24

Dhara dan Dhira terus melawan para penjahat.

Alkan tidak bisa konsentrasi, pikirannya bercabang dengan keselamatan anak-anaknya. Walaupun mereka hebat, tetap saja orang tua pasti merasa khawatir.

Empat orang sudah tumbang, tak sadarkan diri tetapi tidak mati. Alkana melawan dua orang sekaligus. Dhara dan Dhira masing-masing melawan satu orang.

Dhara menendang lawannya hingga terpental. Sang lawan tidak terima dia meludah ke samping dan keluar darah bersama dengan ludahnya. Tendangan Dhara cukup keras, dia sudah berlatih karate sampai ke tingkat delapan, begitu juga dengan Dhira.

Lawan Dhira kembali menyerang. Kali ini dia menyerang dengan lebih membabi buta. Dia tidak segan menarik rambut Dhara yang panjang dan dikuncir kuda. Lalu dia berusaha memberi pukulan di dada Dhara.

Untunglah Dhara dapat menangkisnya. Lalu dia menyerang balik lawan dan mematahkan tangannya. Nafasnya Dhara terengah-engah. Meskipun dia jago, tetapi dia masih kecil dan staminanya mudah lelah.

Tenaga sudah terkuras. Lawan tidak mau menyerah meskipun tangannya sudah patah. Dia kembali bangkit dan mengeluarkan senjata api, andalan terakhirnya.

Posisi Alkana tepat berada di belakang orang itu, sedang melawan dua orang lawan yang cukup tangguh. Sekilas dia melirik ke arah lawan Dhira dan Dhara, Dhara dalam keadaan bahaya. Lawan Alkana menyerang, Alkana terpaksa merelakan dirinya terkena pukulan di punggungnya demi melumpuhkan lawan Dhara yang memegang senjata api.

Alkana berusaha merampas senjata itu, dengan mencengkeram tangannya dan menariknya ke atas agar tidak menembak ke arah Dhara.

Dipatahkan tangan pria itu sehingga senjata itu terlepas. Lawan Alkana menonjok dan menendang punggung Alkana. Saat itulah bantuan datang. Anton bersama 10 pengawal lainnya segera membantu Alkana dan melawan musuh-musuh yang tersisa.

Mereka yang sudah tak sadarkan diri dimasukkan ke dalam mobil dan akan di bawa ke markas untuk di interogasi. Dhara dan Dhira segera diberi pertolongan pertama. Alkana sendiri tidak memperdulikan dirinya dia langsung menghampiri si kembar.

"kalian baik-baik saja? Tentu tidak, wajah kalian terluka, nanti kita langsung ke rumah sakit dan ke dokter kulit. Anak-anak Papi tidak boleh ada yang lecet harus tetap cantik." Alkana memeluk mereka dan mencium puncak kepala mereka.

"Kami baik-baik saja Papi, diobati di rumah saja, tidak usah ke rumah sakit," Ucap Dhara.

"Baiklah. Anton! Kamu ke markas, sebagian ikut saya pulang ke rumah!"

"Iya Tuan." Anton lalu memilih siapa saja yang akan ikut dengan Alkana.

Alkana kemudian pulang bersama twins di kawal oleh dua mobil. Sekarang Alkana duduk di belakang bersama si kembar. Begitu sampai di rumah, Anita terkejut bukan main melihat keadaan suami dan kedua anak sambungnya.

Dia langsung mengobati mereka. Anita juga menelepon Dominic untuk memeriksa ketiganya.

"Syukurlah kalian pulang dengan selamat!"

"Aku pergi dulu ada urusan sebentar," ucap Alkana.

"Papi, tunggu Dokter Dominic dulu, sebentar!"

"Nanti saja, ini sangat penting. Obati anak-anak saja." Alkana lalu pergi.

"Papi hati-hati!" teriak mereka bertiga kompak, pada Alkana yang sudah menjauh.

"Iya!" balas Alkana pada mereka dengan berteriak.

***

Alkana pergi menuju markasnya. Dia harus segera mengetahui, siapa sebenarnya yang ingin mencelakai dirinya dan keluarganya? Ini menyangkut keselamatan keluarganya.

Alkana mencurigai seseorang, tetapi dia ingin memastikannya terlebih dahulu.

Alkana sampai di markas langsung masuk ke dalam. Semua langsung berdiri dan menunduk hormat padanya. Dia langsung pergi ke tempat khusus interogasi.

Begitu masuk, Alkana melihat dua orang yang di ikat sudah babak belur. "Siapa yang menyuruhmu?" tanyanya tegas.

Tidak ada jawaban dari mereka. Alkana memberikan sedikit tamparan pada mereka.

"Katakan siapa yang menyuruhmu?"

Melihat tidak ada jawaban, Alkana langsung mengambil besi yang sudah dipanaskan. Lalu menempelkannya di paha salah satu dari mereka.

Dia kembali bertanya, tetapi sepertinya tahanannya ini memang keras kepala dan ingin di siksa, maka Alkana akan menyiksa mereka hingga mereka ingin memohon kematian.

Alkana mempunyai ide lain, dia meminta satu temannya di lepaskan. "Aku akan membebaskanmu, asal kau bunuh temanmu!"

"Tidak akan lebih baik aku mati!" Orang itu menolak.

"Setia kawan sekali. Bagus, tapi kita lihat apa dia juga setia kawan." Alkana tersenyum miring.

"Lepaskan dia!" titah Alkana. Anak buah Alkana melepaskan ikatannya.

"Ambi pisau itu!" suruh Alkana pada tawanannya sambil dia mengambil besi panas.

"Bagaimana rasanya jika besi panas ini menusuk matamu?" tanya Alkana. Pria tadi langsung mengambil pisau.

"Tancapkan di kakinya!" titah Alkana seraya tersenyum miring. Pria itu diam menatap temannya yang menggeleng agar dia tidak melakukannya. Kemudian dia melihat Alkana mendekatinya membawa besi panas. Dengan cepat dia langsung menusuk kaki temannya.

Suara teriakan menggema. "Bagaimana rasanya?" tanya Alkana. Kedua orang itu menangis.

"Katakan siapa yang menyuruhmu? Atau ku buat kalian saling menyiksa!"

"Smith, Wilton Smith!"

"Rupanya dia masih menggangguku. Lihat saja, ku hancurkan usahamu!" Alkana menyeringai dan menyuruh anak buahnya memberikan hadiah pada mereka.

"Lakukan dengan cepat," ucap Alkana. Lalu dia pergi.

Terdengar dua kali bunyi tembakan. Itulah hadiah dari Alkana yaitu mempercepat kematian. Alkana segera pulang, dia akan menyusun rencana di rumah untuk menghancurkan keluarga Smith.

***

Satu bulan sudah berlalu, perusahaan Smith sudah hancur. Alkana kini sedang bersantai bersama keluarganya. "Papi, masa Dhira di sekolah di gangguin sama cowok." Dhara mengadu pada Alkana.

Si kembar baru saja masuk sekolah, atas permintaan Anita. Mereka biasanya home schooling, Anita memberi pengertian pada Alkana, bahwa sekolah formal itu penting. Mereka akan belajar bersosialisasi dan mengenal berbagai karakter, mempunyai teman dan lain-lain.

Alkana akhirnya setuju. Mereka disekolahkan ke sekolah terbaik, saat ini mereka sekolah SD kelas dua. Setiap hari mereka akan di jemput oleh pengawal. Mereka sangat pintar dapat memahami pelajaran dengan cepat.

"Oh, ya. Perlukah Papi bereskan."

"Jangan, Dhira masih bisa mengatasinya," ucap Dhira.

"Baiklah Papi percaya sama kamu."

"Kalian sudah kerjakan PR?" tanya Alkana.

"Sudah Papi."

"Sekarang kalian tidur, sudah jam delapan."

"Iya Mami." Si kembar lalu mencium Alkana dan Anita lalu pergi ke kamar mereka.

"Sayang, kita juga tidur yuk!" Alkana merangkul Anita, membuat Anita terkejut dan tegang. Anita kadang masih suka merasa trauma akan sentuhan.

"Kamu kenapa?" tanya Alkana.

"Tidak apa-apa aku hanya terkejut saja."

"Maaf, jika mengejutkan kamu."

"Aku yang minta maaf, masih suka trauma akan sentuhan."

"Tidak apa sayang. Maaf, karena aku datang terlambat menolongmu."

"Tidak, kau datang tepat waktu. Entah apa yang terjadi jika saat itu kau terlambat, maka aku akan lebih terpuruk."

"Kapan kau terapi lagi?" tanya Alkana.

"Tiga hari lagi," jawab Anita. Alkana manggut-manggut.

"Sekarang, kita tidur yuk." Alkana bangkit dan mengajak Anita ke kamar.

Sampai di kamar mereka bergantian ke kamar mandi.

Alkana mematikan lampu dia tidak bisa tidur dalam keadaan lampu yang menyala. Anita dan Alkana naik ke tempat tidur. Alkana kemudian mendekap Anita.

"Sayang, apa kau bisa... kau tahu, ularku sudah bangun." Alkana berbisik pada Anita.

Anita menatap Alkana lalu mengangguk.

Walau dia masih takut, tapi Alkana adalah suaminya. Dia berkewajiban melayaninya.

Alkana sangat senang. Lalu dia mulai menyerang Anita dengan ciuman panasnya. Anita membelai ular Alkana di balik celananya.

Alkana semakin terpancing dan bergerak liar.

Dia melepaskan semua pakaian Anita dan dirinya.

Di mulailah petualangannya mencari kenikmatan.

Menaiki gunung kembar dan menikmati keindahannya, meninggalkan jejak merah yang menandakan bahwa itu miliknya.

Anita tak kuasa menahan suaranya. Dia mendesah menikmati setiap sentuhan dan kecupan. Di pegangnya ular yang berdiri tegak siap menyerang. Namun, Alkana belum puas mengeksplore gunung kembarnya.

Setelah puas Alkana turun gunung. Mencari gua untuk ularnya. Disusuri semua tubuh Anita dengan kecupan.

Sampailah dia di hutan gundul. Karena Alkana selalu rajin membabatnya. Dia melihat gua favoritnya dan mulai menyerang dengan mulutnya. Suara Anita semakin kencang sampai Alkana memasukkan ularnya ke dalam gua.

Lama ular itu mendekam hingga berganti macam-macam posisi. Sungguh Alkana merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tiga jam mereka berpetualang. Anita pasti merasa lelah akhirnya Alkana menyudahi petualangan mereka.

Dia mengecup lembut kening Anita lalu mengeluarkan ularnya, yang kembali tertidur. Alkana menyelimuti tubuh Anita yang polos. Dia lalu ke kamar mandi menyiapkan air hangat du bathtube, sementara dia mandi.

Setelah selesai mandi Alkana menggendong Anita, dan memasukkannya ke dalam bathtube, pagutan mereka terlepas. Sepanjang perjalanan menuju kamar mandi Alkana mencium Anita.

.

.

.

.

1
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Lanjuutt
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Okeh lanjut baca 😁 sepertina syeruu
Dewi Anggraeni
dgn memampaat kan anita jd korban anda kan tuan smith .. anda akan mencari keributan
Dewi Anggraeni
cemburu bilang pa boss sok jaim anda .
jgan2 Dominic kaka na anita yg tetpisah
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Iya cocok tuh sama2 galak
Dewi Anggraeni
baca nya ak yg meringis ya si willi d santap ikan .
kayanya anita bakal menimbulkan trauma
Hafizah Aressha R
tpi mafia.. knp g ada pebjagaan buat calon istri y
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
🤣🤣/Facepalm//Facepalm/ Bikin orang takut ae kau al
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
🤣🤣 Kasiman kalian
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Si kembar enak2an mkn papihna kelimpungan /Facepalm/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Mentang2 kembar kompak bener
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Bnr2 pampir emang
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Masih nyimak ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Mmpir 😄 Kirain juala di warung remang2 gitu yg gelap2an thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!