NovelToon NovelToon
Seniman Jalanan Ternyata CEO

Seniman Jalanan Ternyata CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:32.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Cerita ini lanjutan Aku Yang Tidak Sempurna.

Bakat yang di milikinya adalah warisan dari sang mama yang seorang pelukis terkenal.

Namun ia lebih memilih menjadi pelukis jalanan untuk mengisi waktu luangnya. Berbaur dengan alam itu keinginannya.

Dia adalah Rafan Nashif, seorang pelukis jalanan dan sekaligus seorang CEO di perusahaan.

Namun tidak banyak yang tahu jika dirinya seorang CEO, bahkan pacarnya sendiri pun tidak tahu.

Sehingga ia di hina dan di selingkuhi karena di kira hanya seorang seniman jalanan yang tidak punya masa depan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran, mampir yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika nama tempat, nama orang ada yang sama itu hanya kebetulan semata dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7

Rafan menghela nafas. "Jika bukan karena kakek Agung orang baik, aku tidak akan bersimpati pada Jeremy," gumamnya.

Rafan melihat jam tangannya ternyata sudah sangat lewat. Akhirnya Rafan mengunggu waktu magrib terlebih dahulu, baru setelah itu ia akan pulang.

Ridho ternyata belum pulang, karena dia menunggu Rafan pulang, barulah ia akan pulang.

"Kamu belum pulang?" tanya Rafan.

"Tanggung Tuan, sebentar lagi waktu magrib," jawab Ridho.

Akhirnya keduanya sholat berjamaah di ruangan Rafan. Perlengkapan sholat sudah tersedia, karena memang sudah di sediakan oleh Rafan. Setelah selesai sholat, barulah mereka pulang dengan tujuan masing-masing.

Sepanjang perjalanan kendaraan cukup ramai, sehingga Rafan tidak bisa menyetir terlalu laju.

Hingga akhirnya Rafan pun tiba di rumah. Keluarganya sudah bersiap-siap untuk melaksanakan sholat isya.

"Baru pulang Nak," tanya Seruni.

"Iya Ma, ada sedikit urusan tadi. Kakek Agung datang ke perusahaan. Jadi terpaksa menunggu selesai magrib baru pulang," jawab Rafan.

"Ya sudah, bersiaplah kita sholat bersama," kata Seruni.

Rafan mengangguk kemudian masuk ke kamarnya untuk mandi. Tidak butuh waktu lama, ia sudah berganti pakaian dan bergabung dengan keluarganya.

Selesai sholat dan makan malam, mereka berkumpul di ruang tamu. Rafan duduk di samping mamanya.

Sejak kecil Rafan memang dekat dengan Seruni. Hingga dewasa pun ia tidak berubah.

"Ada apa Pak Agung datang ke perusahaan?" tanya Jovan.

"Masalah kerjasama," jawab Rafan.

Jovan mengerutkan keningnya, setahu dia Agung sudah melepaskan tanggung jawabnya kepada Jeremy.

Tapi Jovan tetap berpikiran positif. Tebakan nya mungkin Jeremy belum kenal betul tentang kerjasama mereka.

Rafan juga tidak menceritakan tentang perseteruan antara dirinya dengan Jeremy. Menurutnya itu adalah masalah pribadi, jadi tidak perlu di ceritakan.

"Aku istirahat dulu Ma, semuanya," ucap Rafan.

"Ya, pasti kamu capek. Oh ya, carikan mama menantu secepatnya," goda Seruni.

"Ma, aku belum berpikir untuk mencari istri. Lagipula untuk mencari yang benar-benar baik itu sulit," ujar Rafan.

Kemudian Rafan pun berlari kecil menaiki tangga. Kalau berlama-lama ia takut Oma nya juga ikut minta di carikan cucu menantu.

"Memangnya cari istri seperti mencari gorengan," gumam Rafan. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

...****************...

Hari-hari berlalu ...

Hari ini Rafan kembali ke aktivitas nya di jalanan. Seperti biasa, ia membawa tas ransel dan perlengkapan lainnya.

Dengan berlari kecil ia menuruni anak tangga. Sesampainya di bawah, ia mendapati keluarga nya sedang berkumpul.

Bahkan ada Dian, Aldi dan Farrel. Sari dan Kosim juga datang berkunjung. Mereka merindukan cucunya yang jarang sekali menemui mereka.

Walau pun di rumah mereka ada anak Inem, tapi tetap beda. Mereka tetap merindukan Rafan.

Oh ya, Inem bersama suami dan anaknya tinggal bersama Sari dan Kosim. Itu semua atas permintaan Sari dan Kosim itu sendiri.

Bahkan suami Inem di pekerjakan oleh Kosim untuk menjaga minimarket milik Kosim. Sementara anaknya di sekolahkan di Jakarta.

Semua biaya di tanggung oleh Seruni dan Jovan. Dan pembantu rumah tangga yang dulu, dia sudah berhenti. Karena mengikuti anak dan menantunya tinggal di kota Bandung.

"Kami baru saja datang, kamu sudah mau pergi," kata Sari.

"Nenek, nanti aku akan menemui nenek di rumah," ujar Rafan.

"Huh, selalu saja begitu, buktinya tetap saja kami yang berkunjung," sela Kosim.

Rafan tidak bisa berkata apa-apa, karena yang di katakan oleh Kosim ada benarnya. Rafan selalu bilang ingin berkunjung, tapi ada saja yang membuatnya tidak sempat untuk datang ke rumah nenek nya.

Rafan mengobrol sebentar dengan keluarga nya sebelum akhirnya ia pamit untuk pergi jalan-jalan.

Farrel yang biasa nya malas ikut, sekarang malah ikut. Namun baru saja mereka keluar rumah, Rafli datang bersama mama dan papanya.

Rafli adalah anak dari pasangan Warna dan Gusti. Sekarang sudah menginjak usia remaja dan sudah duduk di bangku sekolah SMA.

"Eh Cil, mau ikut gak?" tanya Farrel.

"Aku bukan bocil lagi kak, aku sudah dewasa," jawabnya yang tidak terima di bilang bocil.

Rafan dan Farrel tertawa mendengar Rafli mengatakan dirinya sudah dewasa. Padahal usianya baru belasan tahun. Hanya saja postur tubuhnya jangkung, jadi terlihat sudah dewasa.

"Mau ikut gak?" Farrel mengulangi pertanyaannya.

"Mau ke mana?" tanyanya balik.

"Ke benua Afrika," jawab Rafan sambil naik ke atas motornya. Sementara Farrel masuk ke dalam mobilnya.

Rafli pun ikut masuk ke dalam mobil. Tapi sebelum itu ia meminta izin terlebih dahulu kepada papa dan mamanya.

Suasana di dalam rumah menjadi heboh, karena mereka semua datang. Hanya Inem dan keluarganya yang tidak datang, karena mereka pulang ke Jogja untuk beberapa hari.

"Inem tidak kemari Bu?" tanya Warna.

"Inem dan suaminya pulang ke ke Jogja, katanya ada keluarga nya yang akan melangsungkan pesta pernikahan," jawab Sari.

Kosim menanyakan Rafli, karena ia tidak melihat anak itu masuk ke dalam rumah. Warna pun mengatakan kalau Rafli ikut dengan Rafan dan Farrel.

Sementara Rafan dan Farrel sudah dalam perjalanan. Mereka menuju kota tempat keramaian.

Dan akhirnya mereka pun berhenti di tempat tujuan. Di hari libur tempat ini cukup ramai.

"Bro, apa gak capek? Senin sampai Sabtu kerja di perusahaan, Minggu berada di luaran, atau Jalanan," ucap Farrel.

Rafan tidak menjawab ia masih dengan kegiatannya melukis tanpa menghiraukan apapun lagi.

"Rafan!" Terdengar suara yang begitu familiar di telinganya. Tanpa melihat orangnya pun Rafan sudah tahu kalau itu adalah Renata.

Rafan tidak menjawab, ia semakin menyibukkan diri dengan pensil yang ada di tangannya.

"Rafan, maafkan aku. Aku selama ini sudah salah menilai mu. Bisakah kita kembali seperti dulu?" tanya Renata dengan nada lembut.

Tidak ada lagi kata-kata hinaan, tidak ada lagi kata-kata makian. Yang ada hanya kata memelas ingin kembali seperti semula.

"Rafan, bicaralah," ucap Renata.

Rafan menghentikan melukis nya. Ia kemudian menghadap ke arah Renata yang masih berdiri tidak jauh darinya.

"Aku ke sana dulu ya, yuk Cil," kata Farrel mengajak Rafli pergi.

Rafli pun mengikuti Farrel, mereka menuju mall yang tidak jauh dari tempat mereka berada.

Kini hanya Rafan dan Renata saja. Orang lain mana perduli dengan mereka. Renata semakin mendekat ke Rafan.

"Maaf ya, aku bukan pabrik daur ulang," ucap Rafan. Kata-kata yang sama saat menjawab perkataan Jeremy.

Satu kalimat saja sudah membuat Renata bungkam. Dia tidak tahu lagi mau bicara apa? Rafan kembali melanjutkan melukis nya tanpa menghiraukan Renata.

"Mas, kalau minta di lukis berapa ya bayaran?" tanya seorang laki-laki.

"Seikhlasnya saja Mas, berapapun tidak masalah," jawab Rafan.

Laki-laki itu pun minta di lukis bersama pasangannya. Rafan meminta keduanya duduk di depan Rafan.

Mereka tidak boleh bergerak selama dalam proses melukis. Rafan pun mengatur posisi mereka agar terlihat lebih menarik saat di lukis.

Hanya beberapa menit, sebuah lukisan indah pun siap. Kebetulan keduanya orang berada, jadi mereka membayar 20 juta untuk lukisan tersebut.

1
Risma
lanjut kak
Sabaku No Gaara
huuftthh...akhirnya udh bisa FANS ...hihihi
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Fatkhur Kevin
akhirnya jadian juga
Azahra Rahma
waduh si Ningsih parah bgt,,ke Mbah dukun ,,untung rafan orangnya rajin sholat
kaylla salsabella
lanjut Thor
Sani Srimulyani
ternyata semua ini idenya Jovan, emang tokcer idenya
ciemountzz😛
nah gt dong.. sng aq.. next
suti markonah
wajar sih tari ga lgsg nerima cinta rafan~ dalam hidup hati² jg sangat di perlukan ketika mau pilih pasangan..apalagi rafan dari keluarga berada..
Sabaku No Gaara: betull kakk...
terkadang hati² aja bisa jatuh apalagi yg gk hati²...✌🏻😅😅😅
total 1 replies
ciemountzz😛
mk ny jgn jual mhl... aq jijik liat cwek gn
Azahra Rahma: bukan jual ,, lestari hanya merasa tidak pantas utk rafan yg nyaris sempurna,, paket komplit,,tampan, kaya, baik hati
ciemountzz😛: aaaa bnr kk💪💪
total 3 replies
ciemountzz😛
wuuih ngeri x... jauh" yg sprt ni ya allah
Heni Mulyani
lanjut
ciemountzz😛
dasr wnt gl... kk jgn sampai rafan kena ya... aq jijik..
suti markonah
semangat rafan..kejar tari sampe dapat..karna tari jg ada rasa ke kamu..hanya saja tari merasa minder...mungkin nanti di saat pergi ke negara p tanpa kabar dan ga pernh datang tari baru sadar arti kehilangan
kaylla salsabella
lanjut Thor
Risma
lanjut kak
Sani Srimulyani
biasanya kalo lama ga ketemu baru deh merasa kehilangan dan disitu kita akan sadar dengan perasaan kita sendiri.
Hana
malas kalau pakai ilmu ilmu hitam
Pa'tam: Maaf hanya untuk sedikit konflik saja, sebagai bumbu cerita bahwa masih ada orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu.
suti markonah: cuma sekedar lewat kak ilmu hitamnya..terkecuali klo rafan bener kesantet aku jg males baca..cerita di sini yg jahat mah ga lama²
total 3 replies
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Fatkhur Kevin
tari gk pd. di tinggal nyesel loh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!