NovelToon NovelToon
OBSESSION

OBSESSION

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / EXO / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Sam Lee

Yun dan Sean adalah sepasang kekasih dengan kepribadian yang berbeda, Yun yang penyayang dan lembut mampu menaklukan sifat keras dalam diri Sean. Sean yang merupakan ketua genk motor tersohor sangat mencintai Yun, pria itu juga posesif pada Yun. Yun juga memiliki perasaan yang sama, walau sering dibuat jengkel oleh sifat kekanakan pria itu. Mereka bahagia memiliki satu sama lain, tapi...

Semuanya berubah kala Yun harus pergi, kondisi keuangan keluarganya merosot tajam. Yun tak ingin pergi, ia ingin bersama Sean. Tapi Sean berubah, pria itu membuatnya memutuskan untuk pergi dari sisinya. Ia mencoba memulai kehidupan baru dengan kepribadian baru, ia pun bertemu pria berkepribadian tak tersentuh. Sama dengan Sean, pria itu adalah anggota genk motor di kota itu. Saat pria itu tak sengaja mendekatinya, semua orang jadi menjodoh-jodohkan mereka, Yun pun memutuskan untuk dekat dengan pria sekali lagi.

Apa yang akan terjadi selanjutnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Labyrinth

"Cepat berkemas, gak ada waktu lagi buat main-main." Ujar Stuart, tegas.

"Kenapa buru-buru sih, Bang?" Protes Sean, padahal dirinya baru bangun, tapi sudah disuruh berkemas.

"Loe tuh terlalu buang-buang waktu disini, kita juga ada kerjaan disana."

"Kerjaan apa?" Tanya Kai, penasaran.

"Temen gw diculik, tapi dia udah balik kok. Gw cuman mau mastiin aja keadaannya gimana, jadi harus balik buru-buru."

"Kenapa gak duluan aja sih?"

"Gw gak yakin, loe bakalan balik kalo gw berangkat duluan." Ujar Stuart, tajam. "Cepetan, kita juga harus pamit sama genk motor yang ada di kota ini, loe harus minta maaf atas semua kekacauan yang terjadi baru-baru ini."

"Bang, ntar gw ketemu Yun lagi, gw gak bisa balik lagi. Gimana?" Tanya Sean, setengah merengek.

"Loe tuh laki, masa cengeng begini sih? Loe udah janji mau lepasin Yun, kan?"

"Gak janji, cuman terpaksa..."

"Loe udah kalah, masih aja ngeyel." Ujar Stuart, tak mengerti lagi.

Sean hanya menghela nafas berat, ia melempar pakaiannya ke tas dengan asal.

"Zee gimana, Kai?" Tanya Stuart, mungkin ingin mengalihkan pembicaraan.

"Dia diantar Chandra pulang duluan, udah sampe kok." Jawab Kai, nadanya terdengar aneh di telinga Sean yang cukup mengenalnya itu.

Stuart melirik Sean yang mulai berubah ekspresi, lalu menghela nafas. "Cepetan ya, bentar lagi kita berangkat ke basecamp DS sama yang lain."

"Bang..."

"Cepet!! Gak ada bantahan..."

***

Yun terbangun dari tidur panjangnya semalam dengan mata setengah tertutup, ia menatap Dega yang masih tidur disampingnya. Semalam Dega masuk angin, dia muntah-muntah dan demam, jadi mereka terpaksa pergi ke penginapan.

Yun memeriksa suhu tubuh pria itu, ia tersenyum merasakan kondisinya sudah cukup baik. Semalam Dega rewel sekali, ia tak mau ditinggalkan sebentar saja, membuat Yun harus tidur bersamanya, padahal dia takut ketularan sakit.

"Yun..."

"Kakak udah bangun?" Tanya Yun, lembut.

"Aku pusing..."

Dega menenggelamkan kepalanya ke lekukan leher Yun, membuat Yun mengusap kepalanya.

"Mau minum obat? Atau ke rumah sakit? Kakak udah baikan sih, cuman..."

"Kita pulang sekarang, ntar aku dimarahi Josh kalau gak pulang." Jawab Dega, tapi ia tak beranjak.

"Katanya mau pulang?"

"Aku merindukanmu, sebentar saja..."

***

"Hei, pulang hari ini loe?" tanya Jay, tanpa dosa, membuat Sean menatapnya sinis.

"Ya."

"Sayang banget ya, Dega gak bisa dateng hari ini? Dia mungkin lagi senang-senang sama Yun sekarang."

"Apa maksud loe?"

"Dega lagi sama Yun berduaan semalaman, loe gak tau?"

"Hah? Kemana mereka?"

"Mana gw tau, Dega juga gak ngasih tau..."

Sean terdiam, lalu ia menghampiri Stuart. "Bang, Dega gak ada disini."

"Gak ada? Kemana dia?"

"Dia sama Yun, semalaman di luar..." Ujar Sean sambil mengepalkan tangannya, tampaknya ia marah.

"Yaudahlah..."

"Bang, kita harus cari mereka, sekarang juga!!"

"Hei, itu udah bukan urusan kita lagi, Sean!! Biarkan saja, toh mereka sepasang kekasih..."

"Gw juga pacarnya Yun, Bang, tapi gw gak berani sampe nyulik Yun semalaman, berduaan pula."

"Yang kemarin apa? Loe maksa Yun tinggal sama kita, kan?"

"Itu karna... Yun akan aman sama gw, sama loe, dia gak akan kabur sama Dega." Ujar Sean, kesal.

"Sean, Yun udah bukan urusan loe lagi." Ujar Stuart, membuat Sean menatapnya. "Lepasin dia, dia..."

"Gak mau, gw gak mau lepasin dia sama si cupu itu. Gw bakal cari dia..."

"Ada apa ini? Kok rame di luar? Ada masalah lagi?"

Sean menatap Josh yang baru masuk ke basecamp mereka dengan alat bantu berjalannya, ia tiba-tiba menarik jaket Josh. "Bilang sama gw, dimana Dega sekarang?"

"Sean!! Hentikan!!" Ujar Stuart, pria itu segera menarik tubuh Sean, tapi ia kalah tenaga. "Sean!!"

"Loe pasti tau kan, dia dimana sekarang?"

"Ya!! Loe ngapain sih? Baru aja minta maaf udah bikin rusuh aja, gila loe?" Teriak Yuta, ia berusaha melepaskan Josh dari cengkraman Sean, tapi ia tak bisa.

"Dimana dia?? Loe mau gw hajar lagi, hah?"

"Sean!!"

"Diem, Bang, gw bisa selesein masalah gw sendiri. Kalo loe mau pergi, pergi aja, gw bisa cari Yun sendiri." Teriak Sean, kesal.

"Gak gini caranya, Bego!!" teriak Jay, tak terima. Tentu saja, Josh baru saja keluar dari rumah sakit karna mereka, dia gak akan biarin hal itu terulang lagi. "Lepasin Josh, lepasin!!"

"Tenang dulu, kenapa? Gw masih gak ngerti..." Ujar Josh, ia kesusahan untuk melepaskan diri karna ia masih tak terbiasa memakai alat bantu.

"Sean, lepasin, duduk dulu. Ok?" Ujar Kai, ia sendiri tak tega melihat Josh susah payah melepaskan diri dari Sean yang sedang marah.

"Gw tau dimana Dega, tapi lepasin Josh dulu!!"

***

Yun menghela nafas, rupanya keadaan Dega bertambah parah. Dia demam dan lemah, sama sekali tak bisa bergerak dari atas kasur.

"Kita gak bisa pulang hari ini, ya?" Tanya Dega, parau. "Josh hari ini pulang dari rumah sakit..."

"Aku udah bilang sama Kak Wendy kok, Kakak istirahat aja dulu. Nih makan buburnya, ntar dingin." Ujar Yun, ia menyodorkan bubur pada Dega, tapi Dega menggelengkan kepalanya.

"Aku gak mau makan, Yun, kepalaku sakit..."

"Kakak harus makan, abis itu minum obat. Kalau Kakak masih belum sembuh pas Kak Wendy datang, Kakak bakal dibawa ke rumah sakit."

Dega tersenyum, ia mengusap tangan Yun. "Apa aku sedang bermimpi sekarang?? Yun, yang dulu selalu kupandangi takut-takut, sekarang adalah pacarku." Ujarnya, lembut.

"Aku gak menyeramkan, kenapa Kakak harus takut?" Tanya Yun, tersenyum. "Kakak pasti sakit karna gak mau ke rumah sakit, waktu itu."

"Aku baik-baik aja, Yun, gak separah Josh kok." Ujar Dega, pelan.

"Tetep aja Kakak harus diperiksa, apalagi Kakak gak pernah bener-bener istirahat."

"Kamu kayak Wendy tau gak? Bawel banget, aku tau kondisi tubuhku sendiri, Sayang..." Jawab Dega, tersenyum.

"Tapi buktinya sekarang Kakak sakit, kenapa coba kemarin gak ke rumah sakit malah nantangin Kak Sean?" Omel Yun, kesal.

"Hush!! Yang penting sekarang kamu ada disini, sama aku." Ujar Dega, membuat Yun mau tak mau tersenyum juga.

"Makan buburnya..."

Tiba-tiba bel berbunyi, membuat Yun menoleh. "Aku bukain pintunya, bentar." Ujarnya sambil beranjak dari tempat duduknya...

Brak!!

"Kak Sean!!"

"Dimana Dega?" Teriak Sean, tanpa bisa dikendalikan. "Dimana dia?"

Brak!!

Sean mendorong pintu ruangan tempat tidur Dega dengan kasar, ia segera menerjang Dega yang tengah tidur...

Bugh!!

"Brengsek!!"

1
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
tetap semangat ya,Thor buat update terus
tutiana
Luar biasa
Sam Lee: makasih, semoga terhibur ❤
total 1 replies
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
bagus
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
semangat terus ya Thor dan jangan lupa mampir juga di karyaku,cintaku bertepuk sebelah tangan
spirit thor
Sam Lee: makasih, ntar mampir kalo ada waktu yaa...❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!