NovelToon NovelToon
Dear Akara

Dear Akara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Balas Dendam / Anak Genius / Konflik etika / Dokter Genius / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amari Antares

"Ahh indah sekali ciptaan mu tuhan, bahkan selain senja, suara deburan ombak saja membuat hatiku tenang."-

"Hmm mulai sekarang aku juga suka ombak."-

"Benarkah? apa karena ombak juga menenangkan mu? "-

"Tidak juga, karena aku suka apa yang kamu suka saja."-

"Kalau begitu, Aku akan suka semua yang kamu suka deh, kamu suka apa?"-

"Aku suka kamu."-

"Ohh kalau begitu aku akan menyukai diriku sendiri."-

"Dasar nih cowo gak peka-peka."-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dasar Ibu-ibu.

        𖤓HAPPY READING𖤓

TOK

TOK

TOK

"Adit... tolongin dit..." seru Janari dari luar pintu, Alvin yang ngintip pun nepok jidat.

CEKLEK

"Eh Janari, ada apa ya?" tanya Adit.

"Ini aku eh bukan, Alvin mau minjam motor mu boleh?" tanya balik Janari, mukannya seperti cabe genjot menahan rasa malu.

"Owh itu, boleh kok, bentar ya aku ambil kuncinya." Adit pun kembali masuk ke kamar untuk mengambil kunci motornya. "Nih, tapi jangan lama-lama ya, soalnya malam aku mau pergi."

"Ya, gak lama kok, terimakasih dit." ucap Janari.

"Sama-sama, sa ae gue mah Jan." Janari pergi Adit pun masuk ke kamar.

"Astagfirullahaladzim...Al!!" Janari benar-benar terkejut ketika Alvin yang tiba-tiba muncul dari balik tembok.

"Hehehe, boleh minjam?" tanyanya tanpa rasa bersalah.

"Boleh, nih tapi jangan lama-lama katanya." jawab Janari sambil memberikan kunci motor tersebut.

"Oke sip, ayo gas kita ke ATM dulu." mereka berdua pun keluar untuk mengambil motor.

"Eh tunggu Al," Janari menahan lengan Alvin.

"Kenapa lagi?" ujar Alvin sambil melepaskan genggaman tangan Janari.

"Farhan sama Samy gak di kasih tahu dulu nih, nanti dia marah mereka marah di tinggal sendiri." balas Samy.

"Ah kagak bakal marah, toh kita cuma sebentar mereka kagak baperan kok orangnya, udah lah kita pergi." Alvin pun melenggang pergi menuju parkiran di mana motor Adit berada.

Mendengar perkataan Alvin, Janari pun hanya mengangguk dan memutuskan untuk keluar gerbang terlebih dahulu.

"Mau ke mana Dek?" seru pak Doni.

"Mau keluar sebentar pak, bapak mau nitip sesuatu?" jawab Janaru sambil menghampiri pak Doni.

"Boleh dek, beliin bapak gorengan, terserah lah gorengan apa aja." ucap Pak Doni sambil merogoh saku celananya.

"Nih beli sepuluh ribu aja." pak Doni pun memberikan uang dua puluh ribu rupiah kepada Janari.

"Ya pak, itu aja nitip nya?" tanya Janari memastikan.

"Iya itu aja lah, bapak gak da duit lagi." jawabnya sambil cengegesan.

TIT

TIT

"Yaudah pak saya mau berangkat, assalamu'alaikum..." Janari pun berlari menghampiri Alvin yang menunggu di luar gerbang.

"Wa'alaikumussalam." sahut pak Doni.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Tutup gerbang hey." peringat Alvin.

"Ya, kan ini aku lagi dorong..." balas Janari.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan area kosan menuju jalan raya.

"Emang ada, pasar atau warung sayur yang buka malam-malam gini." tanya Janari.

"Apah? gak denger!" Alvin menimpali perkataan Janari.

"Emangnya ada pasar buka malam." ucap Janari sambil mencondongkan muka ke depan.

"Ada, PASPIN buka kok malam-malam, kita ke sana aja." -

"Ohhh." -

Sekitar 10 menit melajukan motor, Alvin pun menepi di depan ATM yang sepertinya agak ramai.

"Ramai ey, apa pindah aja ya." ujar Alvin.

"Dah ini aja, jauh kalau nyari ATM lain takutnya gak keburu kan Adit mau pake motornya." balas Janari.

Mereka berdua pun turun dari motor dan menghampiri orang-orang yang sedang mengantri, ada kali 7 orang.

"Kamu yang antri ya, aku mau chat orang dulu." Alvin meninggalkan Janari di tengah gerombolan orang yang sedang mengantri.

makin lama, makin banyak orang yang berdatangan termasuk ibu-ibu berkerudung hijau yang turun dari mobil berwarna putih.

Pokoknya urutannya Janari ke 3 nah ibu-ibu itu bukan di belakang Janari tapi di belakang orang lain yaitu urutan ke 7 terbelakang.

Setelah orang yang di dalam keluar otomatis Janari keurutan kedua begitupun selanjutnya, ketika menunggu giliran masuk, tiba-tiba ibu tadi itu nyamperin Janari sambil bilang.

"Saya duluan ya dek." ucap Ibu tersebut.

Janari hanya diam tidak menjawab, sampai Alvin nyamperin ibu tersebut. "Ada apa ya bu?"

"Ini dek, saya duluan ya soalnya saya ngantrinya lama." balas ibu tersebut tanpa rasa bersalah.

Alvin langsung nyeletuk "Eh bu emangnya ibu kira kita diam berdiri di sini dari tadi ngantri ambil air wudhu apa? maaf ya bu tapi gak bisa kami ngantri dari tadi dan kepepet waktu, lebih baik ibu kembali kebelakang."

"JADI ANAK MUDA JANGAN GAK SOPAN DONG SAMA ORANG TUA, DI SURUH NGALAH GAK MAU!" ibu itu tambah nyolot.

"Ibu... kami hormati ibu kok kami gak bicara dengan nada tinggi tapi tolong hargai kami yang lebih muda ya..............." balas Alvin yang sepertinya hampir emosi.

"YA KALIAN INI KALAU MAU MENGHORMATI BIARIN SAYA DULUAN, NGALAH DIKIT AJA GAK MAU DASAR!" ibu itu melenggang pergi tanpa rasa malu.

"Aneh tuh ibu-ibu." gumam Alvin.

"Udah tuh ambil aja uangnya, Farhan nelpon aku angkat dulu." Janari hanya mengangguk tapi pandangannya tetap pada cewe yang ada di dalam ATM tersebut.

"Itu kenapa lama banget ya." Janari pun ingin menghampiri perempuan tersebut untuk bertanya.

"Mbak, udah belum?" tanyanya tapi masih di luar.

Perempuan itu menoleh dan bengong sebentar ketika melihat wajah Janari di luar pintu kaca. "Cakep." batinnya dalam hati

"Mbak, jangan ngelamun." tegur Janari.

"Ya udah kok." perempuan itu pun buru-buru mengambil uang yang sudah keluar dan memasukkannya ke dalam dompet.

Bukannya langsung keluar saat membuka pintu, perempuan itu malah nanya namanya.

Janari terdiam sejenak mencerna apa yang di maksud perempuan itu, sebelum menjawab ia mengingat kata-kata Farhan yang mengatakan bahwa "Jangan kasih tahu nama asli kamu ke orang yang baru di kenal apalagi cewe."

Dengan reflek Janari menjawab "Bambang." walaupun dia sedikit kaget dengan apa yang di ucapkan barusan.

"Hah Bambang?" perempuan itu tidak percaya bahwa lelaki tampan di hadapan nya bernama Bambang. "Nama ku Anita." Janari hanya tersenyum dan langsung masuk tanpa membalas uluran tangan Anita.

Anita merasa di cuekin pun langsung pergi juga menuju mobilnya yang tak jauh dari sana. "Ada gila-gilanya juga tuh orang tua namain anak secakep itu bambang, apa jangan-jangan ibunya waktu hamil fans berat Bambang Pamungkas ya." gumam Anita dan kemudian memasuki mobil hitam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

CEKLEK

Dhilan yang sedang makan buah pun sedikit terkejut dengan kedatangan kakaknya.

"Kau baik-baik saja kan?" tanya Meina merasa cemas sambil memeluk Dhilan.

Dhilan tidak menjawab, ia masih saja mengunyah anggur yang ada di dalam mulutnya.

"Orang tanya jawab." balas Meina sambil menyentil dahi Dhilan.

"Ya baik dong, lihat badanku kekar gini." ucap Dhilan percaya diri.

"Dari mananya kekar, kurus kerompong gitu, di tambah lagi badannya pendek." setelah mengatakan itu Meina langsung keluar.

"Awas ya kak, aku juga bakalan tinggi kok." seru Dhilan.

"Kakak do'akan dek!" jawab Meina dari luar.

Meina menongolkan kepalanya dari balik pintu. "Oh ya tunggu di sini, kakak mau nengok bang Delvin."

Dhilan hanya mengangguk, sambil mulutnya ngunyah terus.....

"Oh ya, aku belum bilang CAKAIP gue ke kakak." gumam Dhilan. "Tapi, nanti lah makan lebih penting.

Di ruangan Delvin, suasana hening berbeda dengan ruangan Dhilan yang masih terdengar suara TV.

Di sini hanya terdengar suara monitor yang berbunyi menandakan pasien masih bernapas.

Hati Meina terkikis melihat keadaan abangnya yang seperti ini. "Gue cincang tuh orang yang berani nyentuh keluarga gue." batin Meina sambil menatap Delvin yang tengah terlelap akibat efek obat bius.

DRRTTT...

"Kami sudah menemukan markasnya." 📱

"Pantau terus, sebentar lagi akan ku bantai mereka semua." 📱

"Baik." 📱

Panggilan pun berakhir.

"Pembalasan ku akan lebih kejam dari itu." gumam Meina.

******************************🖕

"Di mana kamu sama Janari, aku cariin loh keliling ruangan kosan." 📱

"Lagi pergi, mau beli mentahan buat masak." 📱

"Oh, jan lama-lama loh." 📱

"Ya..." 📱

"Airnya di kamar mandi dingin pool, lagi manasin air di teko nih.📱

" Sendirian di dapur? "📱

" Yaiyalah, Adit sama yang lain kayanya di kamar deh soalnya gak ada siapa-siapa, sepi...Samy di kamar aja tuh ngedon."📱

"Yakin sendiri nih..." 📱

"Apaan sih, lagian kamar mandinya kagak ada water heater." 📱

"### Namanya juga murah, jangan ngelunjak loh." 📱

-

-

Jangan lupa like dan kritikannya Guyyss💙💙 🤟

1
Cantika Putri
Ceritanya bagus, tapi kok sepi ya. /Grievance/
Cantika Putri
Semangat Thor/Curse/
Shivam Racseqar.: Ya, Terimakasih atas dukungannya ya.
total 1 replies
Mile
/Hey/
Viona Regina
/Facepalm/
saysen
Apa ini Sam/Facepalm/
saysen
Kok aku ngerasa, ini perbuatan nya si Dhilan ya/Curse/
saysen
Bisa aja si Rangga cari perkara
saysen
Bisa ke pemikiran gitu namainnya/Facepalm/
saysen
Keren
saysen
Kocak si Janari
Mile
Si Arman bikin kaget/Facepalm/
Mile
Bisa-bisanya ya Allah/Facepalm/
Mile
Gak bisa kalau gak kompor ya Janari/Bye-Bye/
Mile
Sama kaya aku waktu di urut. Pasti di geplak bapakku. /Facepalm/
Mile
Kurang ngajar si Zale.
Mile
Paling nanti lo minta balikan lagi. /Sweat/
Mile
Sudah kuduga.
Mile
Ngakak
Mile
Cara cepat melunasi hutang/Sweat/
saysen: Sangat cepat
total 1 replies
saysen
Wah kritikannya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!