Ketulusan Hati Seorang Istri Yang Di Hianati

"Mama, kita pe puru dari tadi malam rasa kram. Abis itu ilang. Mar ini so sering rasa kram. " ucap Maya.

"Adoh, May jangan-jangan ngana somo melahirkan!" Seru mamanya.

"Nintau lei ma. " kata Maya.

"Mari jo torang ka puskesmas. " ajak mamanya.

"Tapi ma, kita baru hamil 7 bulan nda mungkin somo melahirkan. " kata Maya.

"Pokoknya mari jo. Long ngana so ada persiapan perlengkapan bayi? " tanya ibunya.

"Kita juga belum siapkan perlengkapan bayi. " ucapnya.

"Kiapa ngana belum beli dang? " tanya ibunya.

"Karena kita hamil baru 7 bulan ma. " ucapnya.

"Astagfirullah Maya, kiapa baru ngana bilang pa mama dang? Kalau mo terjadi apa-apa pa ngoni. Adoh kasiang Maya. Mari jo torang pigi puskesmas jo. Kebelakang itu semua. " ucap ibunya.

Ketika sampai di puskesmas Maya langsung di bawa ke ruang bersalin untuk di periksa. Maya telah mengalami ketuban pecah dini saat usia kehamilannya baru memasuki 30 minggu. Saat itu, cairan ketubannya terus menerus mengalir. Bidan yang dipuskemas pun tidak berani membantu persalinan karena belum ada pembukaan. Ia pun akhirnya merujuk Maya ke rumah sakit.

Usia kehamilan Maya masih cukup dini sekitar 29 minggu atau disebut prematur. Kondisi tersebut terjadi setelah ia mengalami air ketuban yang merembes terus-menerus sejak 13 November 1996. Imbasnya, Maya terpaksa harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Setelah mendapatkan perawatan, kondisi Maya sempat membaik dan diperbolehkan untuk pulang. Namun beberapa hari kemudian tepat tanggal 18 November 1996, ia mengalami kembali air ketuban yang merembes dan kali ini bercampur dengan darah.

Walhasil, Maya memutuskan untuk pergi ke puskesmas dan kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Ibu dan Anak.

Langsung dirujuk ke IGD RSIA.

Saat di RS Maya harus di suntik alat pematang paru dan jantung, yang berefek badannya menjadi gatal-gatal. Selain itu, ia juga sempat diberi obat penahan kontraksi. Tetapi karena air ketubannya tinggal sedikit, Maya akhirnya harus diinduksi. Empat jam kemudian. dirawat terus sorenya kontraksi ketika diperiksa ternyata bokong bayinya udah keliatan.

"Mohon maaf bu, ini hanya bokongnya yang kelihatan, jadi tidak bisa melahirkan secara normal. " ucapnya saat ditemui di RSIA

"Lakukan lah yang terbaik dok. " ucap Maya pasrah.

Lantaran bokong sang anak sudah kelihatan, Maya pun langsung dibawa ke ruang operasi karena harus melahirkan bayi secara prematur dan sungsang, yakni kondisi saat kepala bayi tetap berada di atas meski sudah memasuki akhir masa kehamilan. Posisi ini akan membuat bokong dan kaki keluar terlebih dahulu saat bayi dilahirkan.

Pada 19 November tepatnya seminggu yang lalu, Diana berhasil melahirkan anak laki-laki dengan berat 2.100 gram atau 2,1 kg dan panjang sekitar 36 cm. Lantaran berat tubuhnya sangat rendah dan kecil, sang anak pun harus dirawat intensif di inkubator.

Maya merasa yakin meskipun anaknya terlahir prematur dan harus dipasang alat bantu di tubuhnya, bayinya akan tetap sehat. Meski begitu, ia harus menghadapi tantangan-tantangan anak yang lahir secara prematur, mulai dari tumbuh kembangnya hingga pengasuhannya.

Sedihnya, ia sempat merasa kurang ilmu tentang kelahiran prematur, sehingga harus banyak belajar informasi-informasi yang dapat menunjang perawatannya. Di sisi lain, Maya juga harus menahan rasa sedihnya usai dicibir oleh orang-orang di sekitarnya karena bayinya terlahir prematur dan tak memiliki suami pula.

"Anak pertama, perempuan, usia kehamilan saat ini 30 minggu 8 bulan kurang," kata dokter.

"Bayinya baru lahir tanggal 19 November, hari ini pas seminggu di NICU," katanya.

Meski kondisi sang anak saat ini masih dalam pantauan dokter, Maya tetap tak patah semangat. Dirinya juga berharap agar sang anak cepat pulih dan bisa berkumpul bersama.

"Kalau kita pe harapan pengen cepat-cepat keadaannya pulih, napasnya jangan dipasang alat bantu lagi, biar geraknya itu lebih enak dilihatnya, kan kalau pakai alat kelihatannya sakit kasiang. " imbuhnya lagi.

Satu bulan buah hatinya dirawat di rumah sakit, orang tuanya sendiri tidak bisa menyentuh ataupun menggendongnya.

Meski sudah pulang kerumah, pemeriksaan intensive selalu dilakukan setiap seminggu sekali. Bayi mungil yang butuh ekstra perhatian.

Perjuangan untuk membuat anaknya sehat sungguh luar biasa, serangkaian pemeriksaan yang dia jalani pun tidak mudah.

"Maya, ngana nda mo kase tahu pa Hasan kalau ngana sejak putus dengannya ternyata telah hamil anaknya Kong sekarang so melahirkan? " tanya ibunya.

"Nyanda perlu ma. Kasiang depe anak deng istri. Biar jo hanya torang yang tahu." Ucapnya.

"Mar ngana deng ngana pe anak yang lebih kasihan sering orang jaga buli. " ucap ibunya.

"Nda apa-apa ma, itu kita pe resiko. Kita so tau dia ada bini kita masih mau deng dia lei. Sampai-sampai sering melakukan hubungan terlarang dan tumbuh lah anak yang tak berdosa ini di rahim pa kita. Di saat kita tau kita hamil, kita sendiri lei yang kase putus pa dia. Jadi ini bukan depe salah. Karena dia nintau kita hamil. " ucap Maya.

"Oh iyo kalau bagitu. Yang penting ngana nda mo sakit hati orang-orang mo bully. " ucap ibunya.

"Nda akan ma. Dari kita hamil orang so sering bully Mar kita biasa saja. " ucapnya.

"Kalau mama lia-lia depe muka persis sekali deng hasan pe muka kang? " ucap ibunya.

"Iya ma, memang persis hasan tapi ini versi cewek. Kita yang 7 bulan bawa-bawa pa dia dalam puru Mar nda ada mirip deng kita. " ucap nya. Sambil mereka memperhatikan bayi mungil yang berada di dalam inkubator. Kemudian mereka pulang ke rumah. Karena anaknya Maya belum bisa di bawa pulang. Sedih rasanya mereka meninggalkan bayi mungil tersebut. Tapi mau bagaimana lagi.

Semakin bertambah usia, anak maya pun kini sehat seperti anak-anak lainnya yang lahir cukup umur. Maya tidak gentar karena proses melahirkan anak pertamanya itu memberikan dia banyak pelajaran sebagai orang tua tunggal baru.

Mayamemberikan nama Mutiara pada bayinya tersebut. Dengan harapan akan keindahan, keunikan, dan keberkahan bagi sang buah hati. Nama Mutiara, yang berarti permata indah dan berkilau, melambangkan keindahan, kesucian, dan kemuliaan.

Maya berharap anak mereka dapat memiliki sifat-sifat seperti mutiara, yaitu berharga, bersinar, dan menjadi kebanggaan keluarga.

Berikut beberapa aspek yang sering dikaitkan dengan pemberian nama Mutiara:

Keindahan dan Keunikan:

Mutiara dianggap sebagai permata yang indah dan unik, sehingga orang tua berharap nama ini dapat memberikan keunikan dan kecantikan pada anak mereka.

Keberkahan:

Mutiara juga sering dikaitkan dengan keberkahan, sehingga orang tua berharap nama Mutiara dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi anak mereka.

Harapan untuk Masa Depan:

Nama Mutiara juga dapat menjadi harapan bagi orang tua untuk masa depan anak mereka. Mereka berharap anak mereka dapat tumbuh menjadi sosok yang berharga, berharga, dan menjadi kebanggaan keluarga.

Kisah Pribadi:

Beberapa orang tua juga mungkin memberikan nama Mutiara karena ada kisah pribadi atau pengalaman yang terkait dengan mutiara dalam hidup mereka.

Pemberian nama Mutiara pada bayi baru lahir adalah yang penuh harapan dan cinta. Maya berharap nama ini dapat membawa keindahan, keberkahan, dan kebahagiaan bagi anaknya. Nama Mutiara tidak hanya sebuah nama, tetapi juga sebuah doa dan harapan yang diukir dalam hati orang tua untuk masa depan anaknya.

***

bersambung