Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Kemarahan Justin
Adara memejamkan matanya melihat pertengkaran di depannya, kedua tangannya memeluk pinggang Azlan dengan erat.
“Dara, lo gak apa-apa kan ? lo ada yang luka gak ?” Tanya Azlan dengan berbisik berusaha menghindari pukulan Khalid
“Gue gak apa-apa kok, gue cuman takut aja. Gue gak pernah lihat orang yang tawuran kaya gini” Jawab Adara
“Lo tenang aja, lo aman kok sama gue” Ucap Azlan yang diangguki oleh Adara
Bahkan sekarang anggota geng Snake White sudah mengepung Adara dan Azlan, sedangkan Arghi, Syakir dan Lucky masih melawan beberapa anggota Snake White yang lainnya. Memang saat ini geng Wolf Black lebih sedikit dari pada geng Snake White.
“AZLAN, LO BAWA ADARA PERGI DARI SINI !. GUE SAMA YANG LAIN YANG AKAN MENGHADAPI MEREKA !” Teriak Arghi yang terlihat wajahnya sedikit membiru akibat terkena pukulan dari lawan
Azlan mengangguk mendengar teriakan dari Arghi, namun ternyata tak semudah itu menjauh dari lawannya karena Snake White terus menghalangi Azlan dan Adara.
“Nggak usah banyak bac*t, kalau kalian berani sini maju. Gue gak punya banyak waktu buat ngeladeni bac0tan lo semua” Sarkas Azlan memulai memasang Gerakan kuda-kuda
“Alah, so berani lo” Ejek Khalid
Bugh …
Satu pukulan keras melayang dari Azlan mengenai wajah salah satu anggota Snake White yang lain.
“Kurang ajar lo” Gertaknya merasa tidak terima, dia mencoba memukul Azlan namun dengan sigap Azlan menghindarinya
Bugh …
“Seharusnya sebelum lo ikut geng motor, lo harus berlatih dulu untuk memukul yang benar” Ejek Azlan sambil memberikan pukulan kepadanya
Bugh …
“Bisa-bisanya orang seperti lo bisa di terima oleh Khalid” Cibir Azlan
“Cowok cuco seperti lebih pantas jadi seorang pelayan” Lanjut Azlan
Adara yang melihat Azlan terus memukul lawannya dengan brutal menjadi taku sendiri, di tambah suara pukulan yang begitu keras membuat Adara menggenggam tangannya sendiri.
Sebelam memabwa Adara keluar dari sana, Azlan menyempatkan diri untuk berbicara dengan Khalid yang sudah berbaring tak berdaya.
“Jangan harap lo bisa sakiti orang yang gue sayang, udah cukup lo rebut Rani dari gue” Bisik Azlan
Sedangkan Khalid yang sudah terluka parah akibat pukulan brutal dari Azlan hanya bisa menatap kepergian Azlan dengan tatapan penuh kebencian.
“Gue pastiin cewek lo akan mati seperti Rani !, lo gak pantas punya cewek” Gumam Khalid
Setelah berhasil memabawa Adara keluar dari tawuran tersebut, Azlan melepaskan cekalan tangannya pada lengan Adara.
“Sekarang lo pulang aja, biar gue antar” Ujar Azlan
Sedangkan Adara hanya mengangguk, dia menatap sekeliling mencari keberadaan Riki yang tiba-tiba saja menghilang.
“Lo cari apa ?” Tanya Azlan melihat kegelisahan Adara
“Gak cari apa-apa kok, ya udah ayo pulang ini udah malam” Jawab Adara
Mereka pun pulang menggunakan motor milik Azlan, sepanjang jalan Adara merutuki kebodohannya. Bisa-bisanya dia lupa kalau hari sudah mulai malam, pasti Justin akan marah besar belum lagi masalah tadi siang yang membuat Justin mendiamkan dirinya.
“Rumah lo dimana ?” Tanya Azlan berteriak
“Sebentar lagi kok, rumah gue di pinggir jalan kok” Jawab Adara
“Oke” Ucap Azlan
*****
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di rumah milik Adara yang berlantai dua.
“Makasih sudah mengantarkan sampai rumah” Ucap Adara setelah turun dari motor Azlan
“Sama-sama” Jawab Azlan
Namun kedua mata Azlan jatuh pada bangunan rumah tersebut dengan serius.
“Itu bukannya Khalid ya ?” Gumam Azlan menatap bangunan rumah tersebut dengan serius
“Nggak salah lagi, memang benar itu rumahnya Khalid. Jadi Adara sama Khalid itu tetanggan ?” Lanjut Azlan setelah melihat seseorang keluar dari rumah tersebut yang tak lain lagi adalah mamanya Khalid
“Adara, lo tahu gak siapa tetangga lo yang tinggal di rumah itu ?” Tanya Azlan
“Gue gak tahu, soalnya gue belum pernah ketemu sama pemilik rumah itu. Memangnya kenapa ?” Ujar Adara
“Nggak papa sih, gue Cuma nanya aja. Yang penting lo harus jaga diri” Jawab Azlan sambil menatap Adara dengan lekat membuat Adara tertegun melihat tatapan yang diberikan oleh Azlan.
“Dari mana kamu jam segini baru pulang ?” Pertanyaan itu berhasil membuyarkan tatapan Azlan dan Adara, dengann cepat mereka menatap kearah sumber suara.
“Ka-kak” Panggil Adara terkejut
“Masuk” Titah Justin dingin menatap Adara dengan tajam
“Kakak, tapi aku bisa jelasin ini semua. Kakak jangan salah paham dulu” Ucap Adara
“Jelasinnya nanti aja, sekarang kamu masuk. Anak gadis gak bak pang jam segini, mau jadi apa kamu ?” Cibir Justin membuat hati Adara begitu sakit mendengar ucapan Justin
“Kenapa kakak bicara kaya gitu sama Dara ? kakak udah gak percaya lagi sama Dara ?” Lontar Adara sambil meramas baju karena merasa takut
“Masuk Dara !, apa kamu gak denger apa yang kakak ucapankan barusan ?” Ujar Justin
“Gue masuk dulu ya, makasih. Lo hati-hati di jalannya jangan ngebut” Ucap Adara kepada Azlan sebelum masuk ke rumahnya sednagkan Azlan hanya mengangguk
Setelah keperian Adara, Justin menatap Azlan dengan tajam.
“Dari kapan lo kenal sama adek gue ?” Tanya Justin
“Sejak dia masuk sekolah bang, karena kita satu sekolahan” Jawab Azlan sambil menggaruk leher belakangnya
“Gue ingetin sama lo, jangan pernah lo deketin adek gue lagi. bisa salah pergaluna dia kalau deket sama lo, baru saja satu hari dia masuk sekolah tapi dia sudah jadi anak pembangkang seperti itu” Papar Justin dengan datar
“Cepat pergi dari sini, udah malem” Lanjut Justin mengusir Azlan sambil meninggalkan Azlan
Azlan langsung menaiki motornya lalu menjalankannya.
“J*r abangnya Dara serem banget ya” Gumam Azlan
Justin menutup gerbang rumahnya, kemudian menyusul Adara yang sudah berada di dalam rumah. Sesampai di dalam rumah, dia bisa melihat keberadaan Adara yang sedang duduk di depan kedua orang tuanya.
“Kenapa kamu pergi gak bilang dulu sama kakak ?” Tanya Justin kemudian duduk di sebelah Adara
Saat ini Adara ingin sekali mneghilang dari hadapan keddua orang tua dan kakaknya itu, dia hanya menunduk tak berani menatap wajah mereka.
“Sejak kapan kamu mendadak menjadi bisu ?” Tanya Justin yang sudah tersulut emosi
“Justin ! nggak boleh bicara seperti itu, dia itu ade kamu” Ucap Reynand
“Tapi Dara salah pa, dia pergi tanpa bilang sama Justin dan pualng malam-malam di antar sama laki-laki lagi” Jelas Justin
Sedangkan Iyem, Riki dan Kevin berdiri tak jauh dari Adara. Ketiga setan itu tengah menonton drama yang akan terjadi pada keluarga Adara.
“Kasihan banget kak Dara, Kevin jadi gak tega lihatnya mam” Ungkap Kevin
“Mami juga sama gak tega” Jawab Iyem
“Sekarang kita lihat aja, gak usah ikut campur masalah mereka” Sahut Riki
“Justin, Dara pergi udah izin dulu kok sama mama” Ucap Khasandra mencoba membela Adara dari kemarahan Justin
“Udahlah ma pa, kalian gak usah belain Adara. Kali ini memang dia salah, kalian gak tahu kan, apa yang dilakukan oleh Dara tadi di sekolah” Jawba Justin membuat Adara mematung
“Kakak, Dara minta maaf” Cicit Adara sambil memilib ujung bajunya
“Gak perlu minta maaf, kalau kamu masih melakukan kesalahan” Jawab Justin sinis
masih setia baca