Tita Martin Bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Besar di kota B. Dirinya memiliki kekasih seorang dokter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenyataan
Tita Martin Seorang perawat baru yang di tempatkan di bagian bedah. Dirinya di beri kepercayaan sebagai asisten Dokter Rehan Sandika Ito. Yang merupakan dokter bedah senior yang tak lain pemilik Rumah Sakit keluarga ITO dimana dirinya bekerja.
Karena prestasinya Tita tak perlu bersusah payah untuk bisa masuk ke Rumah sakit ternama di kota B. Tita masuk atas rekomendasi kampusnya.
Tita termasuk orang yang mudah beradaptasi dimana pun berada. Termasuk di devisinya sekarang Tita dengan mudah berbaur dengan yang lainnya.
"Ta, apa saya masih ada jadwal?" Dokter Rehan.
"Tidak ada dok. Operasi ini yang terakhir." Tita.
"Baiklah. Setelah ini saya akan pulang jadi tolong selesaikan yang lainnya ya Tit." Dokter Rehan.
"Baik Dok." Tita.
Tita mengikuti operasi bersama dengan Dokter Rehan seperti biasa. Dokter Rehan selalu merasa puas dengan hasil kerja Tita. Dokter Rehan pun selalu memberikan kepercayaan penuh pada Tita.
"Hai Ta. Gimana operasinya lancar?" Tanya Mega perawat senior yang tak lain sahabat dari Istri dokter Rehan yakni Dokter Ayumi Ito seorang dokter anak yang sudah tak lagi berdinas di rumah sakit. Hanya sesekali datang untuk rapat pemilik saham.
"Alhamdulillah lancar Mba." Tita.
"Syukurlah. Masih ada jadwal?" Mega.
"Tidak ada Kak. Hanya tinggal merapihkan yang ini saja." Tita.
"Baiklah. Jangan terlalu di forsir besok masih ada waktu. Kakak pulang dulu ya." Pamit Mega.
"Iya Kak. Ini Tita juga mau pulang kok beresin ini dulu." Tita.
"Dokter Rehan sudah pulang?" Mega.
"Sudah sejak operasi usai tadi." Tita.
Kemudian Mega pun berlalu pergi dari ruangan mereka. Tak berapa lama Mega dan yang lainnya pun sama-sama pulang karena waktu mereka bekerja telah usai.
"Titaaa..." Panggil seseorang dari lobi Rumah sakit.
Tita mengamati orang tersebut. Begitu jelas terlihat siapa orangnya Tita pun langsung mengahmbur menghampiri sahabat sekaligus kakak iparnya Olla.
"Kok, ada di sini? Siapa sakit?" Tita.
"Ga ada yang sakit. Gw mau jemput adik ipar gw yang cerewet dan manja ini." Olla.
"Ceh,,, tumben." Tita.
"Balik ke rumah yuk. Mas.Nio mau bicara sesuatu." Ajak Olla.
"Tuh kan. Mana mungkin Lu jemput gw tanpa sebab." Tita.
"Yaelah sensi banget sih Lu. Ya udah ayok ah. Gw ninggalkin Cio nih." Olla.
"Terus Cio sama siapa?" Tita.
"Sama Bibik lah siapa lagi." Olla.
"Kali Bunda Lu titipin Cio." Tita.
"Bunda lagi ke tempat Sandi sama Ayah. Sandi mau kenaikan pangkat." Olla.
"Wow! Keren juga adek ipar. Kok Lu ga kesana?" Tita.
"Mana bisa Cio masih bayi." Olla.
Mereka pun pergi bersama ke rumah Olla dan Tanio Kakak dari Tita. Sepanjang perjalanan mereka berdua terus bercerita tiada henti. Sampai tak terasa sudah tiba di halaman rumah. Cio si bayi gembul sudah menyambut kedatangan Mama nya dalam gendongan Bi.Irah.
"Hai BabyBul." Sapa Tita pada Cio.
Baby Cio pun tersenyum menampilkan gigi ompongnya membuat Tita menjadi gemas. Tita pun mengambil alih Cio dari gendongan Bi.Irah.
"Titaaa...." Olla.
Daan... Oeekk....Oeeek... Baby Cio menangis kencang karena kaget mendengar teriakan sang Mama.
"Astaga! Olla. Liat anak Lu nangis kejer gini." Kesal Tita.
"Cup...Cup... Sayangnya Onty.." Tita menenangkan Cio.
"Lu baru datang dari rumah sakit ganti baju Lu dulu baru gendong anak gw." Umpat Olla langsung mengambil Cio dari gendongan Tita.
"Astaga! Sori gw lupa." Jawab Tita kemudian berlari menuju kamarnya yang ada di rumah Kakaknya itu.
Tita memang tak tinggal di rumah Tanio setelah Tanio menikah. Olla memilih tinggal di apartemen pribadinya demi menjaga privasi antara Tanio dan Olla. Hanya sesekali Tita menginap disana atau jika tiba-tiba Tanio atau Olla memintanya untuk datang seperti sekarang ini.
Setelah selesai membersihkan diri Tita pun kembali membawa Baby Cio bermain di halaman rumah belakang. Olla membiarkannya saja baby Cio bersama dengan Tita sementara dirinya menyiapkan makan malam bersama Bik.Irah.
Tita sangat asik bermain bersama Baby Cio. Sampai tak menyadari Tanio datang menghampirinya. Tanio terus memperhatikan sang adik yang bermain bersama Cio tanpa beban.
"Ta," Panggil Tanio.
"Abang! Ngagetin deh. Untung Cio ga nangis." Umpat Tita.
"Sudah lama?" Tanya Tanio.
"Sudah. Abang baru sampai?" Tita.
"Iya. Abang mandi dulu ya. Dimana Kak Olla?" Tanio.
Tanio selalu membiasakan Tita untuk memanggil sang istri dengan sebutan Kakak karena walaupun mereka bersahabat Olla sudah menjadi istrinya. Akan sangat tidak sopan jika terdengar orang jika Tita memanggil kakak iparnya hanya dengan menyebutkan namanya.
"Kakak di dapur bersama Bi.Irah." Tita.
Tanio pun pergi ke kamarnya untuk mandi setelah sebelumnya mengahampiri istri tercinta yang tengah memasak untuk mereka semua.
Setelah semua masakan selesai Olla bergabung bersama dengan Tita dan Baby Cio. Tak berapa lama Tanio pun ikut bergabung bersama. Mereka bermain bersama Cio melupakan sejenak apa yang akan Tanio bicarakan pada Tita.
Setelah makan malam Olla membawa baby Cio masuk untuk di tidurkan. Sementara Tanio dan Tita duduk di ruang keluarga. Olla sengaja memberi ruang pada suami dan adik iparnya untuk berbicara berdua.
"Ta, Abang mau tanya sesuatu boleh?" Tanio.
"Tanya saja Bang. Ada apa?" Tita.
"Bagaimana hubungan mu dengan Aldi?" Tanio.
"Baik. Kenapa memangnya?" Tita.
"Kalian sudah sama-sama bekerja. Kapan Aldi datang melamarmu?" Tanio.
"Ish! Abang." Tita.
"Kenapa? Ga salah dong Abang bertanya. Kalian kan sudah cukup lama pacaran." Tanio.
"Iya nanti Tita tanyakan sama Kak.Aldi." Tita.
"Telfonlah sekarang. Biar Abang bicara." Tanio.
"Ga bisa Bang. Dia lagi piket sekarang." Tita.
"Yakin?" Tanio.
"Ish... Apaan sih Abang." Tita.
"Dia lagi piket atau tunangan." Tanio
Deg
"K..Kok Abang bilang gitu sih?" Tita.
Tanio mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana dan membuka galeri foto. Setelah mendapatkan foto yang dia cari Tanio menyodorkan ponselnya pada Tita.
Duuuaaaarrr......
Bagaikan di sambar petir Tita melihat foto-foto Aldi yang tengah bertunangan dengan seorang perempuan yang sangat Tita kenal.
Tes... Tes...
Air mata Tita pun keluar begitu saja. Tubuhnya terasa kaku. Tita hanya diam menatap foto-foto Aldi dan pasangannya yang tak lain dokter Jessie sepupu dari dokter Rehan. Disana pun terdapat dokter Rehan dan keluarganya.
Tanio menatap penuh iba pada adik semata wayangnya. Tanio meraih ponselnya kemudian meraih Tita masuk kedalam pelukkannya. Tita pun menumpahkan segala rasanya di dada bidang Kakaknya.
Entah seperti apa perasaannya sekarang. Bukan hanya kali ini saja kakaknya mengatakan jika Aldi tak setia. Sudah beberapa kali Tanio mengatakannya dan kali ini bahkan lengkap dengan semua bukti fotonya.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat... 🙏🙏🙏