PERFECT MOMMY

Tutt

PRANK

Mendengar jawaban dari seseorang di sebrang sana membuat Arthur tidak bisa menahan amarah nya, pria itu melempar handphone nya hingga hancur tidak berbentuk, membuat Ramos semakin bergetar ketakutan melihat ke marahan taun nya

"sial" ucap Arthur umpat Arthur mengepalkan tangan nya kuat

memang semenjak Arthur tahu bahwa istri nya sudah melahirkan, tidak tahu kenapa tiba-tiba Arthur memerintah kan beberapa anak buah nya untuk mengawasi istri dan anak-anak nya dan melaporkan pada diri nya, entah apa maksud pria itu

tapi sayang Arthur tidak pernah mendapatkan informasi apapun tentang istri dan anak-anaknya, membuat Arthur tidak bisa fokus bekerja beberapa bulan belakangan ini, seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati pria kejam itu

bahkan sampai saat ini Arthur tidak mengetahui rupa anak-anak nya seperti apa, karena anak buah nya tidak pernah berhasil mendapat kan sedikit pun informasi tentang istri dan anak-anaknya, entah apa yang terjadi dengan perempuan yang berstatus menjadi istri nya itu, sehingga tidak pernah keluar kamar, hanya itu laporan yang Arthur terima, istrinya tidak pernah keluar kamar

Dan hari ini kemarahan Arthur sudah tidak bisa di tahan lagi, bukan nya mendapatkan informasi yang Arthur ingin kan selama ini tapi informasi dari bodyguard nya membuat Arthur tersulut emosi

"Sial, apa pria tua itu sengaja" ucap pria itu mengumpat ayah mertua nya

"berani sekali pria bau tanah itu membawa kabur istri dan anak-anak ku" lanjut Arthur tanpa sadar mengakui Zevanya sebagai istri nya

Arthur seperti nya saat ini kamu dalam Masalah besar, kali ini lawan mu bukan ayah mertua mu lagi, tapi kamu akan berhadapan langsung dengan perempuan yang kamu sia-sia kan, Zevanya Aurellia Ernest 😡

"Ramos, urus semua nya, kamu hubungi max, minta max datang ke mari untuk menghandle semua pekerjaan saya di sini, dua hari lagi saya akan pulang ke negara M" ucap Arthur datar

"baik tuan" jawab Ramos mengangguk kan kepala nya semangat

"akhir nya, tuan ku dapat hidayah" batin Ramos kesenengan

Arthur memutuskan untuk pulang ke negara M, Bagaimana pun Arthur ingin melihat bagaimana rupa anak nya, Arthur hanya mengetahui bahwa istri nya melahirkan bayi kembar laki-laki, yang artinya diri nya sudah menjadi seorang ayah dua anak, tapi sampai saat ini diri nya belum mengetahui seperti apa rupa anak-anak nya, nama nya saja Arthur tidak mengetahui nya

Siap kan mental mu Arthur untuk bertemu dengan istri mu versi baru, Author tidak tanggung jawab kalau nanti burung mu akan di patah kan 😏

"pergi" ucap Arthur mengusir asisten pribadi nya

"baik tuan, saya permisi" jawab Ramos menunduk kan kepala sopan, berjalan keluar dari ruang kerja Arthur

Hari ini Ramos sangat senang, karena tuan kejam nya akhir nya kembali waras dan mau kembali ke negara M, Ramos harap setelah ini tidak ada lagi Drama kabur-kaburan

Ramos saja bahkan sampai heran dengan tuan nya, bisa-bisa menyia-nyiakan perempuan se cantik nyonya nya, apa perlu diri nya mengantikan tuan nya itu, maka dengan senang hati Ramos akan menerima nya pikir Ramos saking kesal nya dengan ke bodoh tuan nya selama ini

Di dalam ruang kerja Arthur saat ini sedang berjalan ke rah sofa yang ada di ruang kerja nya, mendudukkan dirinya sambil bersandar, memejamkan mata nya, beberapa kali pria itu menghembuskan nafasnya kasar, entah apa yang ada di dalam pikiran Arthur saat ini

"kamu berhak membenci ku" batin Arthur menerawang jauh

selama ini Arthur sudah berusaha untuk mencintai dan menerima Zevanya Aurelia Ernest sebagai istri nya, tapi tidak pernah bisa, entah kenapa hati nya begitu keras, rasa nyaman pun Arthur tidak merasakan nya, perasaan nya begitu hampa dan kosong selama ini

Jujur saja selama hampir satu tahun tinggal di negara T Arthur tidak pernah ingat dengan istri nya yang ada di negara M, bahkan saat diri nya mengetahui bahwa istri nya sedang hamil pun tidak membuat hati nya tergerak untuk pulang sekedar melihat kondisi istri dan calon anak nya

Arthur Suami Brengsek? Iya, memang Arthur se brengsek itu, tapi bagaimana lagi hati pria itu benar-benar mati tidak ada perasaan apapun selama menjalani biduk rumah tangga bersama Istrinya Zevanya Aurelia Ernest

dari pada lepas kontrol dan berujung menyakiti Zevanya, mengingat Arthur tipikal orang yang gampang tersulut emosi, Arthur lebih memilih pergi menjauh dari perempuan yang berstatus menjadi istri nya itu

Tetap saja sikap Arthur tidak bisa di benar kan, Arthur tetap salah karena sudah menelantar kan istri nya meskipun selama ini Arthur tidak melupakan tanggung jawab nya, menafkahi Zevanya (secara materi).

Huuuuffff

Arthur menghembuskan nafas nya kasar, dan mengacak-acak rambut nya, tidak tahu kenapa beberapa beberapa bulan belakangan ini ada sesuatu yang mengusik pikiran Arthur, sesuatu yang selama ini tidak pernah sekalipun ada di dalam otak nya

tapi semenjak diri nya mendapatkan kabar bahwa istri nya sudah melahirkan tidak tahu kenapa hati nya seolah berdesir, seperti ada sesuatu yang sudah lama hilang kini kembali lagi

Arthur tidak tahu apa yang sedang diri nya rasakan, tapi yang pasti Arthur merasa sesuatu yang telah lama hilang dalam diri nya kini kembali lagi, apa mungkin karena kelahiran putra-putranya? Atau ada sesuatu yang lain, yang menjadi pemicu pikiran Arthur selama ini, entah lah, tapi yang jelas Arthur ingin pulang ke negara M secepat nya

Aneh? Sangat aneh, karena selama beberapa bulan ini Arthur tinggal di negara T, walupun sudah ribuan kali orang tua nya menyuruh nya untuk pulang ke negara M, Arthur tidak pernah menghiraukan nya, Arthur sama sekali tidak tergerak untuk pulang ke negara M, Yang ada di dalam pikiran Arthur selama ini hanya pekerjaan tidak ada yang lain

Tapi kenapa sekarang Arthur ingin pulang? Sebenar nya ada apa? Pikir Arthur masih bertanya-tanya pada diri nya sendiri

"maaf" ucap Arthur lirih menutup matanya

Kata-kata keramat yang tidak pernah Arthur ucapkan itu tiba-tiba meluncur bebas dari mulut tajam nya

Jam masih menunjukkan pukul dua belas siang, Arthur memutuskan untuk memejamkan mata nya sebentar, Arthur merasa kepalanya sedikit pusing memikirkan sesuatu yang menggangu pikiran nya selama beberapa bulan ini

belum lagi masalah baru, tentang istri dan anak-anak nya yang sudah di bawa pulang oleh ayah mertua nya, Arthur merasa kepalanya ingin pecah memikirkan itu semua