Hampir Semua orang di desa Black Sword membenci Risa Ariz. Anak yatim piatu itu dijauhi, dianggap terkutuk, dan dipercaya menyimpan makhluk kegelapan di dalam dirinya.
Muak diperlakukan layaknya sampah, Ariz memutuskan untuk berbuat onar. Ia tidak melukai, tapi ia pastikan setiap orang di desa merasakan kehadiran dan penderitaannya: dengan menyoret tembok, mengganggu ketenangan, dan menghantui setiap sudut desa. Baginya, jika ia tidak bisa dicintai, ia harus ditakuti.
Sampai akhirnya, rahasia di dalam dirinya mulai meronta. Kekuatan yang ditakuti itu benar-benar nyata, dan kehadirannya menarik perhatian sosok-sosok yang lebih gelap dari desa itu sendiri.
Ariz kini harus memilih: terus menjadi pengganggu yang menyedihkan, atau menguasai kutukan itu sebelum ia menjadi monster yang diyakini semua orang.
"MINOTO NOVEL"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MINOTO-NOVEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29. TEMAN SELAMANYA..?
Mendengar suara orang itu, membuat Siro, menoleh ke belakang. Di barengi juga dengan ariz, yang ikut menoleh ke orang tersebut.
Siro: Zira..? Bagaimana bisa, kau keluar dari tempat pelatihan?"
Zira: "Saat para Ksatria itu... Di tugaskan untuk mencarimu. Aku diam-diam, pergi melewati gerbang belakang, dan kabur tanpa ketahuan." Sepertinya, ia ingin kabur sama seperti, Siro. "Aku tahu, kau sudah muak berlatih di tempat itu, dan aku tidak bisa diam di sana sendirian."
Siro terlihat bingung: "Kenapa kau merasa sendirian? Masih banyak para pelajar yang selalu bersamamu? Aku pikir, kau betah, tinggal di tempat itu?"
Sepertinya, perkataan Siro tadi, hanya tebakan nya saja. Jelas-jelas, Zira akan menjawab, dengan kedua tangannya terlipat di dada: "Mereka bukan siapa-siapa. Kau, adalah teman sebenarnya. Jika kau keluar dari tempat itu, maka aku pun akan selalu mengikuti mu...?"
Setelah berkata seperti itu, pandangannya tiba-tiba mengarah ke Ariz. Zira sempat ingin bertanya. Namun, karena perkataan berusan... Membuat Siro terharu, ia pun sontak memeluknya dengan erat, sambil menangis terharu: "HUAA..! AKU TIDAK PERCAYA, KAU, ADALAH TEMAN TERBAIK KU..! TIDAK SIA-SIA, KITA BERTEMAN SEJAK KECIL..!! HUAAA..!!" Tangisan terharu, semakin menjadi-jadi.
Siro, memeluk Zira terlalu kencang! Membuatnya sampai tidak bisa bernapas: "AKH! AKU TIDAK BISA BERNAPAS!"
Zira, meminta Siro, untuk melepaskan pelukannya. Siro pun melepaskan pelukannya dengan keadaan matanya masih menangis terharu. Ariz, hanya bisa menyaksikan kekonyolan mereka berdua. Dan saat Zira bisa kembali bernapas, ia, melihat wajah Ariz, dan berkata kepada, Siro: "Euum, Siro. Siapa dia?"
Oh iya! Siro lupa memberitahu, Zira, teman barunya itu: "Ahh..! Aku lupa memberitahumu!" Siro, berjalan ke belakang, Ariz, dan mendorongnya ke arah, Zira. "Ariz. Ini adalah teman terbaikku, Zira."
Ariz, menatap wajah anak itu: "Zira..? Kalau begitu, SALAM KENAL, ZIRA!" Penuh semangat, Ariz. Ia juga mengulurkan tangannya, kepadanya.
Namun sayangnya, Zira hanya diam saja. Tidak menjawab apapun. Ariz, Yang melihat anak itu diam saja, berpikir. Mungkin, ia tidak mau berteman denganya? Namun, Seperti nya Siro sudah tahu... Mengapa Zira bisa seperti itu. Tanpa berpikir panjang, ia pun menarik Ariz, dan berbisik kepadanya: "Hehe, Ariz. Maaf, Zira memang seperti itu. Saat pertamakali bertemu dengan teman baru, Ia pasti akan sulit untuk di ajak bicara." Ucapnya. "Sebaiknya, kau perkenalkan dirimu terlebih dahulu! Agar ia bisa berbicara kepadamu!"
Mendengar bisikan Siro, Ariz pun mengangkat dahinya... Seolah mengerti dengan apa yang ia bicarakan: "Ouh, Aku MENGERTI!" Ia pun mencoba berbalik, dan memperkenalkan dirinya. "Hai, Zira. Perkenalkan, Namaku, RISA ARIZ! Kau bisa memanggilku, ARIZ!"
Sayangnya, Zira masin belum berbicara satu kata pun, kepadanya. Ariz, yang melihatnya kebingungan. Namun, ia masih belum menyerah! Ia mencoba berkata hal yang lainnya: "Huh..? Euum... OH IYA! AKU MEMPUNYAI SEBUAH IMPIAN DAN TUJUAN! Euum.. Impianku, menjadi Ksatria yang hebat! Dan tujuanku, INGIN MENGALAHKAN AZURA, DI TANGANKU SENDIRI..!!" Ia meninggikan nadanya.
Mengalahkan AZURA, sendirian?! Perkataan Ariz tadi, membuat Siro menatapnya, dengan wajah yang sinis: "YA, YANG BENAR SAJA..?!! KAU, INGIN MENGALAHKAN, AZURA?! DI TANGANMU SENDIRI..?!"
Tentu saja, Siro tidak percaya dengan apa yang di katakan olehnya. Ia pun kembali berkata, dengan wajahnya yang terlihat serius: "APA KAU TAHU..? AZURA ITU, BUKAN SEMBARANG MUSUH BIASA..!! IA ADALAH RAJA KEGELAPAN... YANG SANGAT MENYERAMKAN! BAHKAN, PARA KSATRIA DI JAMAN DAHULU... TIDAK BISA MENGALAHKANNYA! APA KAU YAKIN, BISA MENGALAHKAN AZURA? Bahkan, kita juga tidak tahu... Bagaimana sosok Azura sebenarnya?!"
Mungkin apa yang di katakan Siro tadi, benar juga. Azura, adalah sebuah raja kegelapan yang sulit, untuk di kalahkan. Tapi, apakah perkataan Siro tadi, membuatnya memutuskan untuk menghilangkan tujuannya? Ohh... Tentu saja tidak! Ariz, malah terlihat semakin bersemangat! Seperti jiwa raganya yang memanas, seperti kobaran api! Ia menjawab, dengan nada yang tinggi, dan semangat jiwa raganya itu!
Ariz: "HEH! Siro, dengarkan baik-baik. Sekuat dan semenyeramkan apapun AZURA. AKU YAKIN, AZURA, akan aku kalahkan! WALAUPUN, AKU BELUM TAHU, BAGAIMANA SOSOK AZURA SEBENARNYA. TETAPI, AZURA HARUS MEMBAYAR... DENGAN APA YANG TELAH IA LAKUKAN... DENGAN ORANG-ORANG YANG TELAH KEHILANGAN SELURUH KELUARGANYA..!!! TERSERAH, KALIAN INGIN PERCAYA ATAU TIDAK. AKU AKAN TERUS BERUSAHA MENJADI KSATRIA YANG HEBAT, DAN MENCIPTAKAN KEKUATAN... AGAR BISA MENGALAHKAN AZURA!!!"
Mendengar seluruh tekad yang Ariz katakan tadi, membuat Siro, terlihat terharu! dan Zira, yang menatapnya karena kagum... Dengan apa yang di katakannya itu.
Siro: "Huh..?" Siro, terlihat ngelag. Hanya beberapa saat, Siro tiba-tiba terkagum-kagum dengan apa yang di katakan, Ariz. "WHOOAA..!!?? AKU TIDAK PERCAYA! KAU BENAR-BENAR BERTEKAD... INGIN MENGALAHKAN AZURA..! HAHAHA.. TIDAK SIA-SIA, AKU MENJADI TEMANMU, ARIZ!"
Setelah Siro berkata seperti itu, Zira, sepertinya sudah tidak meragukan Ariz lagi! Zira, mendekati Ariz, dan berkata: "Tidakku sangka. Kau, mempunyai tekad, untuk mengalahkan AZURA." Ucap Zira, kagum. "Aku juga sama sepertimu. Aku mempunyai tujuan... Agar bisa mengalahkan AZURA, dan menghilangkan rasa kebencian dan kejahatan, di dunia ini." Zira, Tiba-tiba mengulurkan tangannya, kepada Ariz. "Maukah kau berteman baik, denganku?" Ucapnya.
Ariz yang melihatnya tidak percaya! Akhirnya, ia berhasil membuat Zira, berbicara dengannya. Dengan senyum yang bahagia, Ariz pun membalas... Dengan mengulurkan tangannya. Mereka pun bersalam, dan Zira juga sempat memperkenalkan dirinya: "Namaku, ZIRA ARAZA. Kau bisa memanggilku, Zira."
Setelah berkata seperti itu, Ariz pun memperkenalkan dirinya: "NAMAKU, RISA ARIZ! KAU BISA MEMANGGILKU, ARIZ!"
Benar-benar mengharukan. Akhirnya, ariz memiliki teman untuk berubah! Ia pikir, Ia tidak akan bisa mendapatkan teman sama sekali. Ternyata, benar apa yang di katakan oleh Paman Reo, dan Bibi. Jika Ariz mempunyai hati yang baik, maka Ia pun akan mendapatkan teman yang baik juga. Perkataan mereka benar-benar tidak bohong. Di akhir kenalan mereka, Siro, mulai Merangkul bahu Ariz dan Zira... Sambil berkata dengan nada penuh semangat.
Siro: "BAIKLAH! KALAU KALIAN MEMPUNYAI TUJUAN YANG SAMA. MAKA AKU JUGA AKAN MENGALAHKAN AZURA, BERSAMA KALIAN! KITA AKAN TERUS BERLATIH, DAN MENJADI KSATRIA YANG SANGAT HEBAT! BENAR, ZIRA?" Ucap, Siro.
Zira: "EUM! Ariz, jika kau ingin tahu... Cara menggunakan pedang dan menggunakan elemen itu seperti apa. Kami akan mengajarimu."
Ariz, terlihat tidak percaya. Zira, dan Siro, akan mengajarinya cara menggunakan pedang dan membuat elemen?! Ia pun membalas, dengan sangat senang: "BENARKAH?! KALIAN AKAN MENGAJARIKU?!"
Siro: "TENTU SAJA! KITA ADALAH TEMAN SEKARANG. DAN HANYA KITALAH YANG MEMPUNYAI TUJUAN YANG SAMA. Tenang saja, Ariz. Aku dan Zira, akan mengajarimu semua yang telah kami pelajari, di tempat pelatihan!"
Ariz: "Ahh.. Kalau begitu, BERJANJILAH DENGANKU!"
Siro: "Yaah.. TENTU SAJA, KAMI JANJI. AKU TIDAK AKAN PERNAH MENGINGKARI JANJI-JANJIKU INI!"
BERSAMBUNG...
bukan mencari kekuatan/bakat yang baru. sesuatu bakal bagus, kalau kita rajin👍