NovelToon NovelToon
My Lovely Husband

My Lovely Husband

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Suami ideal / Tamat
Popularitas:553.8k
Nilai: 5
Nama Author: AfkaRista

"Kita akan menikah dua bulan lagi, sampai kapan kita akan merahasiakan ini pada Raya?"

Deg

Raya mematung. Kakinya tiba - tiba melemas. Jantungnya seolah berhenti berdetak mendengar kalimat yang keluar dari mulut sang sahabat. Haidar dan Sintia akan menikah? Bahkan pernikahan mereka sudah didepan mata. Bukankah itu artinya hubungan mereka sudah pasti terjalin sejak lama? Tersenyum miris, Raya merasa jadi manusia paling bodoh yang mudah dipermainkan.

Pulang dengan luka hati, siapa sangka tiba - tiba datang lamaran dari Axelio, anak sahabat lama Papanya. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan singkat, Raya memutuskan menerima pinangan Axel.

Lantas, akankah kehidupan rumah tangga Raya dan Axel bahagia? Bagaimana cara Axel membuat Raya move on dan berubah mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Axel baru saja membuka mata. Ia mengerjap pelan. Wajahnya masih terasa sedikit ngilu karena ada beberapa lebam di sana. Ia mengedarkan pandangan. Tidak ada Raya di dalam kamar. Dengan langkah pelan, Axel beranjak dari kasur kemudian turun ke lantai bawah. Tujuannya adalah dapur, tempat dimana kemungkinan besar istrinya berada

"Sudah bangun, Mas?", sapa Raya lebih dulu

"Kita jadi pindah?"

Raya dan Papa Brama menatap Axel sedikit heran, "Pindah kemana?", tanya Raya bingung

"Bukankah kamu ingin kita pindah ke tempat yang lebih damai?"

Papa Brama tertawa, "Kamu bangun - bangun sudah halu! Makanya sebelum tidur baca doa dulu. Ke tempat damai, kamu mau ke surga? Mati?"

Axel terlihat cengo, ditatapnya istri dan Papanya bergantian. Dia menghampiri Raya yang duduk disamping Papa Brama, "Semalam kamu mengatakan ingin pindah kan, Sayang? Kamu bilang ingin pergi ke tempat dimana tidak ada orang - orang dari masa lalu yang mengganggu hidup kita lagi"

Raya tak bisa menahan tawanya,"Kamu sepertinya mimpi deh, Mas. Tidak ada yang mengatakan bahwa kita akan pindah"

"Kamu tidak sedang merencanakan ingin meninggalkan Papa di usia tua kan Xel?"

Axel diam tak menjawab, suami Raya itu menggaruk keningnya yang tidak gatal. "Apa iya mimpi bisa senyata itu?"

"Apa otaknya sedikit bergeser setelah berkelahi dengan mantanmu?" tanya Papa Brama pada Raya

"Entahlah, Pa. Bisa jadi begitu"

"Jadi masalah pindah itu hanya mimpi?", Raya dan Papa Brama mengangguk, "Kita tidak jadi pergi ke tempat yang damai?"

Plak

Papa Brama menggeplak paha Axel dengan keras, "Sepertinya kamu harus diperiksa. Papa rasa otakmu benar - benar bergeser"

"Sayang, Papa KDRT padaku?"

Raya tertawa sambil menggelengkan kepala, "Sebaiknya kamu mandi terus sholat. Biar pikiran kamu lebih tenang"

"Aku nggak stress ya, Sayang" seru Axel tak terima

"Yang bilang kamu stress juga siapa, Mas? Tidak ada"

Papa Brama mencebik, "Daripada kamu bengong terus, lebih baik makan!"

"Kelihatan bukan masakan Raya" komen Axel

"Memang bukan. Itu Papa yang masak. Papa memang nggak izinin Raya masak. Dia kan masih dalam masa penyembuhan"

"Mertua yang baik"

Papa Brama tergelak, "Memang"

Ting Tong

"Siapa pagi - pagi sudah bertamu?" tanya Axel sedikit kesal

"Buka sana!", perintah Papa Brama

Axel beranjak dengan malas. Dengan langkah santai, dia berjalan kemudian membuka pintu

"Mau apalagi kamu datang kemari? Belum puas sudah membuat keributan kemarin?" tanya Axel jengah

Haidar tidak menjawab, namun Ida yang berkata, "Maaf kalau kedatangan kami kemari tidak berkenan di hatimu. Tapi saya dan putra saya datang kemari, ingin menyelesaikan masalah yang sedang kalian hadapi"

Axel melipat kedua tangannya, "Masalah itu datang dari putra Anda, Nyonya. Dia yang selalu membuat onar!"

Ida menghela nafas, "Saya tahu. Tapi kali ini kedatangan kami memang untuk menyelesaikan masalah kalian. Saya janji, setelah ini, Haidar tidak akan mengganggu kalian lagi"

Axel menatap Haidar malas, "Dia bahkan tidak mengatakan apapun. Bisakah ucapan Anda dipercaya?"

Haidar menghela nafas, "Aku tidak akan mengganggumu dan Raya lagi setelah ini"

Axel tertawa sinis, "Aku sungguh percaya padamu!"

"Xel, siapa tamunya? Kenapa tidak disuruh masuk?" Papa Brama baru keluar dari dalam rumah. Namun saat melihat Haidar dan Ida yang ada disana, raut wajah Papa Brama berubah datar,

"Selamat pagi, Pak Brama?"

"Pagi" sahut Papa Brama singkat

"Silahkan masuk. Kita bicara didalam saja"

Axel berdecak mendengar Papanya mempersilahkan musuhnya masuk. Hendak protes, namun lirikan Papa Brama membuat Axel menghela nafas.

Akhirnya Axel dan Papa Brama mempersilahkan keduanya masuk.

"Sebenarnya saya sudah lelah meladeni kalian berdua"

Papa Brama menyikut lengan sang putra. Walau bagaimana pun, Haidar dan Bundanya adalah tamu dirumah mereka

"Maafkan ucapan anak saya"

Ida tersenyum canggung, "Tidak masalah Pak Brama. Saya paham"

Papa Brama mengangguk, "Jadi, ada perlu apa kalian sebenarnya?"

"Sebelumnya, apakah kalian bisa memanggil Raya kemari? Saya ingin bicara dengannya"

"Tidak bisakah bicara denganku saja?"

Melihat Ida menggeleng, Axel membuang nafas kasar, "Saya akan panggilkan istri saya dulu". Axel sengaja menekankan kata istri saya agar Haidar sadar, bahwa Raya adalah miliknya seorang.

Tak berselang lama, Raya datang dan ikut duduk diruang tamu. Sebenarnya, Raya enggan menemui mereka, namun karena Axel meyakinkannya, maka ia pun bersedia.

"Jadi, apalagi yang ingin kalian sampaikan? Tanya Axel menahan kesal

Ida menghela nafas ,"Saya dan Haidar kemari, sebenarnya ingin meminta maaf"

"Kalau hanya minta maaf, hal itu bisa pasti akan dilanggar lagi. Bukankah anak Anda orang yang plin plan?"

Haidar berusaha meredam emosinya, namun semua harus clear hari ini. Dia tak mau ada masalah lagi apalagi sampai Bunda mengambil langkah nekat

"Xel, beri mereka kesempatan untuk menjelaskan" gumam Papa Brama.

Raya hanya memperhatikan obrolan mereka tanpa niat mengatakan apapun

"Saya minta maaf atas sikap dan keegoisan saya kemarin. Dan juga sikap Haidar yang selalu membuat keributan dengan kalian. Tapi kali ini, aku pastikan dia tidak akan mengganggu kalian lagi"

Axel dan Raya saling menatap, seolah berkomunikasi lewat pandangan mata

"Kami sudah terlalu banyak membuat kekacauan dirumah kalian, jadi aku sungguh - sungguh minta maaf"

"Dari tadi, Anda hanya mengatakan hal yang hanya berputar di kata maaf"

Ida tersenyum canggung, "Maafkan saya"

Papa Brama hanya bisa menghela nafas. Ia menatap Haidar. Wajah mantan kekasih menantunya itu terlihat tertekan

"Mungkin Haidar bisa menjelaskan kedatangan kalian kemari karena apa"

Haidar menghela nafas. Tujuannya datang kemari sudah jelas, tapi untuk mengatakan yang sebenarnya, entah kenapa dia tak bisa

"Saya berjanji, tidak akan mengganggu kalian lagi. Dan kami juga akan segera pindah ke luar kota"

Raya menatap mantan kekasihnya, berusaha mencari kebohongan di sorot mata pria itu, namun sepertinya apa yang Haidar katakan adalah fakta.

"Kalau kalian pindah keluar kota, bagaimana nasib Sintia? Dia butuh support untuk menjalani semuanya. Kalian tidak akan meninggalkannya disaat dia terpuruk kan?", tanya Papa Brama

"Aku sudah memutuskan untuk tetap menunggunya" Haidar berkata dengan nada pelan. Ingin sekali dia menatap Raya, namun Haidar tak berani.

"Kami akan tetap mengikuti proses hukum yang berjalan. Dan kami akan tetap mendampingi Sintia apapun yang terjadi" tambah Ida. Dia menatap Raya lalu tersenyum, "Kami tidak akan meminta tuntutannya dicabut. Tapi kalau boleh, bisakah kalian meringankan hukuman Sintia?"

Deg

1
Khairunnisa Hassan
aku pernah keguguran perasaan hati mana yg tak sedih dan terguncang
Ernawati
baru baca langsung suka
Reni Setia
aku suka,,, tapi masih menggantung
ikapermana
gass terus 🤣🤣🤣
ikapermana
mampus kamu axel..
ikapermana
memang ya,bibit pelakor ada di mana2...
sudah akhir zaman...😔
슈가
Luar biasa
Agustiany
suka
Wulan Sari Batubara
lanjut
lai Juleha
waduh
lai Juleha
kayanya bakal seru nih
Alifah Azzahra💙💙
Nikmati sajalah Tuan Axel🤣🤣🤣
Alifah Azzahra💙💙
Modus Nih Bang Axel🤣🤣🤣
Alifah Azzahra💙💙
Mampir dlu yah Thor 🥰🥰
Sunny Kwok
Luar biasa
Khoerun Nisa
kasian Haidar sbnrnya tidak bnr2 slh cm GK jujur aja tp klu aku juga akan bingung gmn cara untuk jujur takut bnr2 raya ninggalin..
raya keburu ngambil keputusan Nerima lamaran harusnya meminta penjelasan dulu..
Atiah arini
good
Lina Herlina
dulu Haidar gak punya malu...skg sintia
Lina Herlina
ada hadirnya Sintia aja Haidar gak bisa mencintai...apalagi ini Sintia gak ada di sisinya selama beberapa lama waktunya...ya lebih memudahkan Haidar untuk mencintai perempuan lain.
Lina Herlina
regina kok gak takut ya cari gara2 ma Axel lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!