Bodyguardku Ternyata Seorang CEO

Setelah pemberian penghargaan kepada Sofia, Yopi langsung memerintahkan pestanya untuk dimulai. Seorang DJ memainkan musik yang membuat semua orang menari. Beberapa orang pun menikmati pesta sambil mencicipi minuman dan makanan yang dihidangkan.

Sofia sedang asyik berjoget dengan Alin di dance floor. Tiba-tiba dua pria yang mendekati mereka berdua dan ikut menari bersama saling berhadapan.

Okka menyenggol lengan Gio lalu menggunakan matanya menunjuk ke arah Sofia dan Alin. Gio mengikuti arah mata Okka, dan wajah Gio langsung memperlihatkan rasa cemburu, saat ada pria yang berani menyentuh wanitanya.

"Hajar, Ka" seru Gio menggulung sedikit lengan jasnya dan melongggarkan dasi yang dia pakai.

"Gaskeun!" balas Okka menggerakan lehernya seperti orang yang bersiap berkelahi.

Kedua pria itu yang tadinya berdiri di dekat meja bar langsung berjalan menuju dance floor. Secara bersamaan Gio dan Okka menepuk keras bahu kedua pria itu dan memberi tatapan tajam dan garang. Keduanya kompak mengangkat tangan sebagai isyarat agar kedua pria asing itu pergi.

Sofia dan Alin terkejut saat Gio dan Okka datang. Keterkejutan mereka bertambah saat kedua pria itu menarik pinggang mereka dan langsung mendekap tubuh mereka berdua.

Sofia langsung membeku saat mata Gio menembus ke dalam tatapannya. Sementara Alin hanya bisa menganga saat Okka meletakkan kedua tanganya di leher pria itu. Dan entah bagaimana DJ yang awalnya memutar musik EDM lalu menggantinya dengan musik dansa.

Kedua pasangan itu pun bergerak mengikuti alunan musik. Dari sudut pinggir dance floor, Karina berdiri dengan tatapan penuh kebencian yang jelas terarah kepada Sofia. Dia menggenggam gelas di tanganya begitu kuat.

"Aku membencimu Sofia. Kamu ada penghalang karirku. Akan aku buat kamu malu malam ini" gumam Karina lalu menengguk air di dalam gelas itu hingga habis.

Sofia merasa sangat gugup saat Gio menyentuh pinggangnya. Lalu mengegrakkan tubuhnya melakukan dansa. Jantung Sofia terus berpacu lebih cepat setiap detiknya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Sofia.

"Menjaga anda" jawab Gio datar.

"Penjagaan macam apa ini?" protes Sofia hendak menjauhkan tubuhnya dari Gio, namun pria itu lebih cepat mencegah Sofia.

"Saya takut pria itu akan melakukan hal kurang ajar kepada anda. Lagi pula dalam pesta ini semua mata pria tertuju kepada anda. Bukankah seharusnya anda waspada, jika salah satu di antara mereka, diam-diam membawa anda lari dari tempat ini" kata Gio sedikit menakut-nakuti.

"Jika mereka ada yang membawaku lari, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Sofia iseng.

"Saya akan memukul mereka dan berkata 'jangan sentuh kekasihku atau aku patahkan tanganmu' begitu" tegas Gio meyakinkan.

Sofia merasa jantungnya seperti berhenti berdetak dan pasti wajahnya sudah memerah karena malu setelah mendengar perkataan Gio. Tiba-tiba Sofia menginjak kaki Gio hingga membuat dekapan Gio terlepas. Dan disaat itu, Sofia meninggalkan lantai dansa beserta Gio.

Gio menggelengkan kepala sambil tersenyum lalu berkata, "Dia bisa malu juga ternyata," ucapnya.

Senyum tak pernah lepas dari wajah Okka selama dia memandangi wajah Alin.

"Berhenti menatapku!" tegas Alin.

"Kenapa? Ini mataku. Jadi suka-suka aku" balas Okka ketus.

"Di acara ini banyak wanita cantik. Tatap saja mereka" tutur Alin.

"Kalau kamu sudah cukup cantik kenapa aku harus menatap yang lain" kata Okka santai.

Alin langsung bungkam dan wajahnya langsung memerah saat mendengar perkataan Okka yang membuat dadanya berdesir hebat.

Setelah meninggalkan dace floor, Sofia berjalan menuju salah satu meja yang menghidangkan berbagai jenis minuman.

"Nona ingin minuman apa?" tanya seorang pelayan yang berjaga.

"Apa saja tapi non alkohol" pinta Sofia.

"Baik."

Dari kejauhan Karina terus memperhatikan Sofia. Dia tersenyum menyeringai sambil berjalan mendekati Sofia yang berada di sana. Karina pun berdiri di sebalah Sofia tapi dia memalingkan wajahnya dari Sofia. Karina meletakkan kakinya yang memakai heels tinggi dengan hak runcing tepat di atas ekor gaun Sofia.

Pelayan itu memberikan Sofia segelas jus apel. Dan Sofia menerima gelas itu lalu berterima kasih. Sofia hendak melangkah pergi dari tempat itu namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat Sofia merasa ada yang menahan gaunnya dan seketika terdengar suara robekan kain.

Sofia langsung menghentikan langkahnya saat merasa ada sesuatu yang terjadi pada gaunnya. Dan pandangannya tertuju pada ekor gaunnya yang sudah robek hingga sebatas pinggangnya.

"Sorry" lirih Karina dengan wajah seakan-akan dia sangat menyesal.

Mata Sofia tertuju pada kaki Karina yang berada di atas ekor gaunnya, lalu tiba-tiba Sofia menyiramkan air pada wajah Karina.

"SOFIA!!!" teriak Karina begitu keras saat wajahnya disiram oleh air jus itu.

Teriakan Karina langsung mengalihkan perhatian semua orang. Semua perhatian tertuju pada Sofia yang terlihat begitu marah bahkan napasnya tampak memburu. Begitu juga Karina dengan wajah sudah basah. Musik pun berhenti seketika dan suasana langsung hening dan terasa begitu tegang.

"Kamu membuatku basah!" protes Karina mengusap-usap wajahnya.

"Dan kamu sengaja membuat gaunku rusak hingga membuatku malu" balas Sofia sambil menunjuk wajah Karina.

"Aku tidak sengaja dan sudah meminta maaf kepadamu" bela Karina dengan wajah yang dibuat sedih.

"Tidak ada orang yang sengaja meletakkan kakinya di atas gaun seorang wanita jika tidak ada niat ingin merusak gaun itu" tegas Sofia dengan penekanan di setiap kata yang dia ucapkan.

Sofia rasanya sudah sangat geram dan ingin menampar wajah Karina. Saat Sofia akan melangkah untuk menghampiri Karina, ada yang menahan tangannya. Sofia menoleh ke arah orang yang memegang tangannya. Dan orang itu adalah Gio.

Gio langsung berjongkok di depan Sofia. Mengambil dua ujung gaun yang robek, lalu mengangkatnya dan mengikat menyatukan kedua ujung gaun itu di pinggang Sofia untuk menutupi robekan gaun itu. Hingga tercipta sebuah short dress.

Gio melakukan ini untuk mencegah agar orang-orang tidak menikmati bagian tubuh Sofia karena insiden ini. Dan hal ini bisa membuat Sofia merasa malu.

Sofia terus memperhatikan apa yang dilakukan Gio terhadapnya. Dan ini berhasil membuat amarah Sofia hilang. Tapi justru rasanya Sofia ingin menangis. Bahkan dia berusaha sekuat tenaga untuk menahan tangisnya.

Setelah Gio selesai, dia mengambil tempat untuk berdiri di hadapan Karina dan memberinya tatapan membunuh.

"Kamu telah membuat seekor singa terbangun dari tidurnya. Maka lihat esok pagi, apa yang akan terjadi kepada hidupmu" bisik Gio dengan nada dingin.

Karina langsung ternganga dengan mata membulat sempurna setelah Gio mengatakan itu. Dia terlihat bingung dengan maksud ucapan dari pria yang selalu bersama Sofia itu.

Gio meraih tangan Sofia dan membawanya keluar dari pesta. Alin hendak mengikuti Sofia namun dia ditahan oleh Okka. Laki-laki itu menggelengkan kepala sebagai isyarat agar Alin membiarkan Gio dan Sofia pergi berdua.