NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Janda / Nikah Kontrak / Paksaan Terbalik
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Devan Ganendra pergi dari rumah, karena iri dengan saudara kembarnya yang menikah dengan Dara. Karena dia juga menyukai Dara yang cantik.

Ia pergi jauh ke Jogja untuk sekedar menghilangkan penat di rumah budhe Watik.

Namun dalam perjalanan ia kecelakaan dan harus menikahi seorang wanita bernama Ceisya Lafatunnisa atau biasa dipanggil Nisa

Nisa seorang janda tanpa anak. Ia bercerai mati sebelum malam pertama.

Lika-liku kehidupan Devan di uji. Ia harus jadi kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama Nisa.

Bagaimana penyelesaian hubungan keluarga dengan mantan suaminya yang telah meninggal?

Atau bagaimana Devan memperjuangkan Nisa?

Lalu apakah Devan menerima dengan ikhlas kehadiran Dara sebagai iparnya?

ikuti kisah Devan Ganendra
cusss...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mertua Datang

"Kenapa sih kok ngelihat aku sebegitunya?" tanya Devan kepada Mbak Jannah dan juga Nisa.

"Kapan orang tuamu datang?" tanya Mbak Jannah kepada Devan.

Nisa masih diam membisu, karena memang tidak mau jika Devan meninggalkannya. Entah itu rasa cinta atau sekedar suka. Tapi pada intinya ia tidak mau kehilangan Devan.

Apalagi jika orang tuanya tidak setuju coba!, itu lebih menakutkan.

Bahkan dirinya sudah menyerahkan seluruh hidupnya untuk Devan.

"Baru berangkat dari Jakarta. Paling sebentar lagi nyampe!" sahut Devan santai.

Emang ga mikir jarak Devan ini. Jakarta Magelang kan lebih dari 500 km. Nah kalau sampai di tempat ini sebentar lagi?, naik apa coba?, Jet pribadi!!

"Lhah ngilang?" Sahut mbak Jannah.

"Mabur mbak!, kayak Superman!" Sahut Devan sambil cengengesan.

Devan duduk di sebelah Nisa, kemudian merangkulnya. "Yakin bapak bisa sembuh Nis. Doain yang terbaik!" Ucap Devan terhadap Nisa yang tampak bersedih.

Devan mengira jika Nisa sedang merenungi bapaknya yang sedang di dalam rumah sakit. Apalagi sebentar lagi akan di operasi.

Padahal Nisa sedang memikirkan nasib pernikahannya dengan Devan. Bagaimana ga takut!, kalau tiba-tiba orang tua Devan melarang hubungan pernikahan dengan Nisa ini. Bagaimana kalau orang tua Devan galak. Bahkan lebih kejam dari ayahnya?.

Atau malah nanti di jadikan babuu oleh orang tuanya. Atau malah Devan tidak diperbolehkan ketemu kembali dengannya.

Nisa sadar, jika Devan pasti bukan orang sembarangan. Terutama yang seharian ini mau menghabiskan uang-uangnya hanya untuk menuruti bapaknya.

Atau mamahnya akan murka jika mengetahui tentang Nisa yang seorang janda. Lebih banyak lagi bayang-bayang yang menghantui Nisa saat ini.

Nisa pun merebahkan kepalanya di bahu Devan. Agar semuanya bisa tenang.

Menenangkan pikirannya yang pasti. Semoga semua baik-baik saja.

"Sabar ya!, semoga tidak terlalu melebar lukanya. Dan lekas sembuh. Mas sih berharap semoga bapak taubat dengan perbuatannya!" Ucap Devan lirih, takut menyinggung perasaan Nisa.

Tangannya mengusap lembut bahu Nisa agar lebih nyaman saat ini.

Nisa meneteskan air matanya,sebab bukan hal itu yang menjadi gundah pikirannya. Ada hal lain yang menghantui pikirannya saat ini.

Dokter memberi tahu, jika pak Sabar sudah akan mulai di operasi. Sehingga pihak keluarga di suruh berdoa agar semuanya lancar, dan lekas mendapatkan penanganan yang terbaik.

Satu jam berlalu, namun belum ada tanda-tanda jika bapaknya Nisa selesai di operasi. Mas Hasan tampak sudah mulai mengantuk. Begitu juga dengan mbak Jannah. Namun matanya justru kembali terbuka ketika melihat seorang paruh baya mendekatinya.

"Assalamualaikum!!"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!" Sahut Mbak Jannah yang matanya mulai terbuka.

"Nyari siapa Bu?" tanya mbak Jannah kepada seorang wanita paruh baya dan lelaki bule.

"Mbak Jannah ya!" ucap perempuan itu.

Mbak Jannah ngangguk dan melihat mata ibu itu menyusuri setiap sudut ruang tunggu operasi.

Dimana disana hanya terdapat empat orang. Yaitu mbak Jannah dan suami serta Devan dan Nisa.

"Van!" Panggil wanita itu kepada Devan yang matanya terpejam.

Devan membuka mata dan kaget, karena bunda dan ayahnya sudah datang ke rumah sakit ini.

"Bun!, Yah!"

"Kamu ini!"

Pletak....!!!

"Aduh sakit yah...!!

Gerald menjitak putranya ini. Bagaimana tidak bikin mangkel coba. Sudah semingguan tidak kasih kabar kepada orang tuannya. Giliran ngasih kabar katanya sudah menikah.

Nisa membuka mata dan tampak terkejut melihat pasangan paruh baya di hadapannya.

"Ini Nisa ya?" Ucap Daniella dengan senyuman manisnya.

"Iya nyonya!"

"Hah!, nyonya?, Van! Kamu tidak kasih tahu siapa bunda?"

"Eh iya Bun maaf!, Nis ini bundaku Daniella dan ini ayahku Gerald!"

"Maaf!" Sahut Nisa kemudian menyalami keduanya dengan takzim.

Namun siapa sangka jika Daniella justru memeluknya dengan sayang. Membuat Nisa terharu hingga meneteskan air matanya.

"Oh ini orang tuanya Evan ya!" Ucap mbak Jannah yang sejak tadi penasaran.

"Iya mbak Jannah!" Sahut Daniella kemudian turut memeluk mbak Jannah.

Mbak Jannah terkejut bukan main. Ternyata orang tua Devan penuh kasih sayang.

"Itu suamimu mas Hasan?" Tanya Daniella kepada mbak Jannah.

"Iya Bu, bentar biar aku bangunin!"

"Ga usah kalau lelah." Sahut Ella.

Mbak Jannah mengabaikan, kemudian membangunkan suaminya itu.

"Mas!, Mas!, ada orang tuanya Evan lho!"

"Hah..!"

Mas Hasan pun bangun, kemudian mengusap kedua matanya. Lalu menyalami Gerald dan Daniella.

"Hasan Bu!" ucap Mas Hasan yang tampak gugup.

Daniella dan Gerald tampak biasa saja, tidak mencolok dalam penampilan bahkan cara berpakaian pun seperti pada umumnya.

Namun dari kata yang setiap kali di ucapkan, merupakan kata kasih sayang dan ketegasan.

"Kalau saya Ella dan suamiku namanya Gerald. bapak belum selesai operasi?" ucap Daniella kepada mbak Jannah dan juga mas Hasan.

Sementara Gerald sedang menginterogasi Devan dan juga Nisa. Nisa sebenarnya ketakutan ketika melihat wajah Gerald mertuanya, tidak menunjukkan senyuman sedikitpun. Namun nyatanya ucapan yang keluar dari mulut Gerald mengundang tawa Nisa dan Devan. Bahkan sindiran buat Devan suaminya itu.

"Belum Bu!, padahal sudah hampir dua jam ini!" Sahut Mas Hasan.

"Semoga lekas sembuh ya. Biar kita bisa ketemu!" Sahut Daniella.

"Jangan...!!" Sahut Mbak Jannah

"Lho kenapa?, toh kita nantinya besan kan?, baik dan buruk saya tetap menerimanya. Selama anak saya juga menerima putrinya!" Sahut Daniella.

Hal ini tentu membuat mas Hasan dan mbak Jannah lega. Karena ternyata keluarga Devan memahami hal itu.

"Kalian harus nikah ulang nanti!" ucap Daniella kepada Devan dan Nisa yang tampak asik ngobrol dengan suaminya.

"Lha kok di ulang Bun?" Tanya Devan.

"Kan baru siri!, besok resmi negara dan agama. Awas jangan macam-macam kamu Van!"

"Engga Bun!, satu macam aja!" Sahut Devan.

"Apa!"

"Bikin bunda dan ayah punya cucu!"

Pletak....!!

"Aduh yah!, sakit!"

"Makanya jangan macam-macam!" Sahut Gerald.

mereka pun mengobrol untuk sekedar mengakrabkan diri.

Mas Hasan dan mbak Jannah merasa lega. Karena keluarga Devan menerima Nisa dengan sangat baik. Bahkan Nisa kini selalu dipeluk oleh Ibunda Devan tanpa rasa risih, sering di cium malah.

Seorang Dokter keluar dari ruangan operasi. Mencari keberadaan Hasan dan Nisa.

"Maaf mas dan mbak...." Dokter menjelaskan tentang kendala yang terjadi. Sehingga proses operasi lama dan harus melakukan tindakan yang lain terhadap pasien.

Mas Hasan diminta untuk pendaftaran ulang tentang tindakan operasi lanjutan kali ini. Tentu hal ini membuat mas Hasan dan Nisa bingung. Kenapa tidak sejak tadi.

"Kalian dokter ngapain!", Cepat lakukan yang terbaik buat besan saya. Atau jika kalian macam-macam akan saya tutup rumah sakit ini!" Ucap Daniella dengan ketus kepada Dokter yang meminta pendaftaran ulang tindakan operasi lanjutan.

Katanya pasien mempunyai penyakit dalam, sehingga di luar batas penanganan luka yang belum lama terjadi.

"Nyo...nyonya Daniella!, Baik nyonya!" Sahutnya tampak ketakutan melihat siapa Daniella. Bahkan ia langsung masuk ke dalam untuk penanganan operasi lanjutan.

Hal itu menjadikan mas Hasan dan Nisa terkejut. Apalagi Nisa yang saat ini berada di dekat mas Hasan. Karena memang tidak tahu siapa Daniella sang mertuanya ini.

"Kalian tenang saja!, jika rumah sakit ini tidak bisa menangani ayahmu dengan baik. Biar bunda yang mengambil alih penanganannya!" Ucap Daniella yang tampak gusar dengan alasan-alasan dari pihak tertentu untuk pasien. Hingga kadang keluarga pasien kelabakan,apalagi masalah biaya.

Mas Hasan mengerutkan keningnya, begitu juga dengan mbak Jannah tentang siapakah sebenarnya orang tua dari Devan ini.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mar lina
apakah yg di sekap itu
ibu tirinya, Nisa???
lanjut thor ceritanya
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
sookkoorr kena geplak kan kamu van
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
hallah emang maunya dia itu di suapin 🤣
cip: lhohh ehhh lhoohhh🙈🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
up lagi yaa ditungguin lhoo
cip: iya😂😂😂😂
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
gagal ya coba lagi y van
cip: wkwkwkkwk
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: kan harus 🙈🙈🙈
total 3 replies
Rini A
Bagus
lanjutkan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
juniati kah itu🙄🙄🙄
Ropiyati Ropi
ceritanya di daerah muntilan nih..wkwkwk
jadi semangat bacanya deh
cip: lho kenal daerah Muntilan kak🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
nisa yg dipanggil sayank ehh aku nya yg salting🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: pernah tpi sekarang jarang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
cip: emang ga pernah dipanggil sayang?🤭🤭
total 2 replies
Wulan
Keren kak
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
Winda sama Wanda ini sarap atau apa yaaa....
kog bisa2nya kek gitu
cip: engga ikut-ikutan 🙈🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ngeri lah itu 2 manusia
total 3 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bahasanya agak serem yaa
neur
kereen KK 👌☕❤👍😎
cip: terimakasih
total 1 replies
Rian Moontero
lanjuuuttt👍🤩🤸🤸
cip: siap
terimakasih kak
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
itu beli motor kek beli permen saa🙈🙈🙈
cip: 😂😂😂😂😂 kan orang kaya
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
hajar dulu pikir belakangan ya sa...
kan mayan ada devan yg jadi jaminan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: lanjut bangg...
ada lagi g habis ini
cip: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
habis itu coba deh bilang i love u gitu...
cwek tuh perlu bukti ucapan juga lhooo
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ok sip
cip: iyaa 🙈🙈🙈
total 8 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
kan jadi pengen yg macem devan....
pokoknya yg bilang habiskan semua nya 😅😅😅😅
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
aduhhh pikiran ku jalan duluan🙈🙈🙈🙈🙈
cip: Waduhhhh 😂😂😂
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: cocok🤸‍♀️🤸‍♀️
total 23 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bang cip orang magelang kah kog paham daerah situ🙄🙄🙄🙄
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: mencurigakan
cip: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!