Gerbang Dunia Ghoib

Di Istana goib tiba-tiba barang kesayangan Nathan jatuh, Nathan terkejut melihat benda kesayangannya jatuh dan retak.

" Ada apa ini. " Gumam Nathan.

Ia menjadi gelisah, tiba-tiba Ia teringat sesuatu.

" Sekar...... !! "

Nathan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru namun tidak menemukan keberadaan wanita yang Ia cari. Rasa takut mulai menghantui nya, Ia pun berlari keluar dengan mata memerah.

" Nathan, tunggu..... ! Kamu mau kemana. "

Nathan menghentikan langkahnya tepat di depan pohon besar. Naomi melihat sebagian bunga yang nampak layu.

" Nathan, apa yang terjadi padamu. Apa yang membuat mu ketakutan, bukankah kamu sendiri sudah tau bahwa kamu tidak boleh memiliki perasaan itu. "

Nathan makin mengusap wajahnya kasar dan semakin Ia gelisah, bunga dan pohon besar yang ada di taman itu mulai menggugurkan daun dan bunganya satu persatu.

" Nathan.....!! Sadarlah. Apa ini semua karena manusia itu. " Tanya Naomi.

Mata Nathan bertambah memerah dan itu juga berlaku pada semua yang ada di dalam Istana itu, semua bunga berangsur layu.

" Ikuti Ibu....."

Meskipun Nathan membenci wanita itu namun Ia hanya mengikuti ajakan Naomi, mereka pergi ke suatu tempat.

" Lihatlah disana. " Naomi menunjuk sebuah dinding yang tertutup tirai berwarna merah.

Nathan heran namun akhirnya Ia melangkah dan membuka tirai tersebut, matanya memerah sempurna sangat terlihat kilat kemarahan disana ketika melihat apa yang ada di balik tirai itu.

" Tariqas.........!!!! " Gumamnya geram dengan tangan mengepal.

Di tempat yang berbeda, seseorang yang wujudnya menyerupai Nathan berusaha mendekati Sekar untuk memastikan kecurigaannya.

" Ternyata kau adalah manusia itu. " Batin Tariqas dengan tawa jahat penuh kemenangan.

" Akhirnya dendam ku akan terbalaskan, akan ku buat kau menghilang secara perlahan dengan membuat mu ketakutan. Bagaimana rasanya kehilangan orang yang begitu sangat berati dalam hidup mu Nathan. "

Tariqas menggerakkan tangannya, hawa jahat muncul di kedua telapak tangannya. Gumpalan hitam pekat berkumpul membentuk bola, dengan seluruh kekuatannya Tariqas mengayunkan tangannya dan menyerang Sekar yang berada di depannya dan membelakanginya sambil berjalan kedepan.

" Ah, Nathan. Bagaimana kalau kita kembali saja, sepertinya aku tidak mendapatkan apapun. " Ucap Sekar berbalik badan.

Alhasil serangan itu tidak mengenainya, Tariqas menjadi sangat geram. Ia semakin meyakini kalau wanita di depannya adalah manusia yang sudah tertulis dalam legenda ribuan tahun yang lalu.

" Ah iya benar juga, lebih baik kita pulang. Nanti kita lanjutkan lagi. " Sahutnya sambil berusaha tersenyum.

Berulang kali Tariqas mencoba menyerang Sekar namun selalu saja gagal, hal itu membuat kemarahannya menjadi berlipat ganda. Akhirnya kemarahannya sampai pada titik teratas, Tariqas mengerahkan semua kekuatannya untuk melenyapkan Sekar, namun lagi- lagi Ia gagal karena sebuah cahaya putih tiba-tiba muncul dan hilang bersamaan dengan hilangnya tubuh Sekar sebelum serangan Tariqas mengenainya.

Sekar heran karena tiba-tiba Ia sudah berada di sebuah ruangan, tadinya Ia merasa tubuhnya seperti kapas dan terbang hingga akhirnya berakhir pada sebuah ruangan yang terasa asing baginya.

" Dimana aku. " Gumam Sekar.

Sebuah kabut putih kembali melintas di depan Sekar dan muncullah sosok wanita yang pernah dia temui sebelumnya.

" Nyonya Naomi. " Gumam Sekar.

Di benaknya terlintas kemarahan wanita itu sebelumnya dan juga ketakutan parah teman-teman arwahnya.

" Ikut dengan ku. "

Tanpa bertanya Sekar langsung mengikuti kemana langkah kaki Naomi. Sekar terkejut melihat taman yang dulu sangat indah namun sekarang banyak yang layu.

" Ya Allah, kenapa dengan bunga- bunga yang ada disini, kok banyak yang layu. "

Sekar memandangi seisi taman, perhatian tertuju pada pohon besar yang juga terlihat mulai gersang. Sekar berlari kearah pohon itu.

" Ya Allah, pohon ini juga. Kenapa hanya menyisakan beberapa daun saja. Maaf Nyonya, sebenarnya ada apa. " Tanya Sekar memberanikan diri.

Naomi mengamati sekeliling sebelum akhirnya mengakatan beberapa hal yang semakin menyempurnakan keterkejutan Sekar.

" Apa itu adalah Aku.....!!? " Tanya Sekar dengan suara pelan ketika mendengar cerita Naomi.

Sekar mundur beberapa langkah karena shock melihat Naomi mengangguk pelan, Ia tidak menyangka kalau apa yang terjadi padanya saat ini memang sudah di percayai para arwah. Bahkan ceritanya sudah menjadi legenda sebelum Ia lahir kedunia ini.

" Iya Sekar, dulu taman ini juga pernah tandus setelah seorang manusia memasuki tempat ini. Namun ada keajaiban yang kemudian mengembalikan semua keindahan disini.

Sekar mendengar dengan seksama cerita dari Naomi.

" Baiklah kalau begitu, berati ada caranya untuk mengembalikan semua ini ke bentuk semula. Kalau itu benar-benar ada, aku siap melakukannya. " Ucap Sekar dengan penuh keyakinan.

Naomi menatap Sekar, Ia bisa melihat ketulusan di mata manusia itu. Naomi kembali mengatakan beberapa hal dan Sekar semakin di buat shock.

" Yang bisa mengembalikan keadaan menjadi lebih baik hanyalah sekuntum bunga yang ada di tubuh bayi perempuan dari manusia yang pernah menembus tempat ini. Karena dialah kunci dari semuanya. " Ucap Naomi.

Sekar menunduk, Ia mencoba mengingat cerita Ayahnya sebelumnya bahwa beliau pernah memasuki sebuah tempat terlarang yang berada di dunia lain.

" Bagaimana caranya Nyonya, aku akan melakukannya. "

Sekar menengadahkan kepalanya menatap sosok di depannya, Ia tau kalau semua yang terjadi saat ini merupakan kesalahan Ayahnya dan dia merasa bertanggung jawab untuk itu. Ya, setidaknya sebelum Sekar mengetahui apa konsekuensi yang harus Ia terima kalau Ia mencampuri semuanya terlalu jauh.

...****************...

...****************...