NovelToon NovelToon
Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:345.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.

Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.

Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.

Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?

BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.


*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 29 - Laki-laki Yang Suka Ikut Campur

Nisha melihat wajah itu dengan penuh ketakutan. Pertemuan terakhir mereka sangat tidak mengenakkan. Dia kabur dari laki-laki itu. Sekarang apa yang harus di lakukannya? Apakah laki-laki ini akan kembali melakukan niatnya yang tertunda?

“Le…lepaskan Aku…” Nisha menjauhkan tubuhnya dari tangan Daniel. Pria itu menuruti keinginan Nisha, dia menjauhkan tangannya dari tubuh Nisha.

“Urusan Kita belum selesai Girl.” Danie menggeram, menatap Nisha dengan tajam.

“A…Aku tidak ada u…urusan de…dengan Anda.”

“Apa yang Kamu lakukan di sini? Menggoda pria tampan lagi?” Daniel menatap Nisha dari bawah sampai atas. Tatapan mata menilai.

“A…Aku tidak melakukannya…”

“Benarkah? Lalu sebutan apa yang cocok untuk wanita yang pura-pura tak sadarkan diri di depan seorang pria bila bukan menggoda namanya?!”

“Ak…Aku benar-benar tidak bermaksud…”

TING (Pintu lift terbuka)

Daniel melihat kesempatan itu. Sebelum Nisha tersadar, Daniel sudah memegang lengan Nisha dan membawanya bersamanya.

“Ikut Aku. Ada yang harus Kita selesaikan!”

“Le…lepaskan Aku. Le…lepaskan Aku… Aku harus pergi… Ada yang menungguku. Lepaskan Aku!” Nisha meronta-ronta, berusaha melepaskan pegangan tangan Daniel di pergelangan tangannya.

“Aku tidak akan melepaskanmu sampai Aku puas mendengar jawabanmu. Ikut Aku.”

“A…aku harus periksa kandungan. Bu Retno menungguku. Tolong lepaskan Aku, hiks…” Nisha mulai terisak. Daniel menghentikan langkahnya. Dia segera menoleh, menatap Nisha. Ekpresi wajah kesalnya langsung luluh begitu melihat air mata mengalir di sudut mata gadis itu.

Daniel melepaskan cengkraman tangannya. Ekpresi kesalnya sudah hilang, di gantikan oleh ekpresi lembut.

“Girl, jangan menangis. Cup...cup…cup…” Daniel salah tingkah. Sebenarnya dia sudah terbiasa melihat wanita menangis. Setiap wanita yang di campakkannya selalu menangis meraung-raung. Dan dia akan selalu bersikap dingin dan acuh tak acuh. Tapi tangisan wanita ini entah mengapa tidak bisa di acuhkannya. Gumpalan rasa bersalah memenuhi dadanya. Membuat Daniel menjadi pria paling jahat di dunia.

“Girl, ada yang membuatku penasaran. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan. Tolong ikut Aku sebentar, oke?”

Nisha masih terisak. Buliran air mata masih mengalir di wajahnya. Sesekali Nisha mengusap air matanya sembari tangannya mengusap bagian lengan yang di pegang oleh Daniel. Terdapat bekas merah di sana. Sepertinya cengkraman tangan Daniel terlalu kuat untuk ukuran gadis sepertinya. Hal itu semakin memupuk rasa bersalah Daniel.

“Girl, maafkan Aku. Aku tidak berniat kasar. Bisakah Kamu ikut Aku sebentar? Aku janji tidak akan memaksamu lagi. Ada yang harus kutanyakan padamu. Aku tidak akan pernah bisa tidur dengan nyenyak sebelum mendengar jawaban darimu. Mau ikut ya?”

Nada kasar Daniel berubah menjadi lembut. Membuat Nisha ragu, harus ikut laki-laki itu atau tidak.  Nisha memberanikan diri untuk menatap Daniel. Ekpresi Daniel membuat Nisha yakin bahwa laki-laki itu tidak berniat jahat kepadanya.

“Ikut ya. Kita tidak akan pergi jauh. Cukup di restoran di sebelah sana.” Daniel menunjuk restoran yang berada di dalam area gedung apartemen. Mata Nisha mengikuti arah yang di tunjuk.

“Ta…tapi Aku harus melakukan check up. Bu Retno sedang menungguku…”

“Girl, beri Aku waktu sepuluh menit untuk bertanya. Setelah itu Aku janji tidak akan mengganggumu lagi, Oke?”

Nisha menimbang-nimbang dengan penuh perhitungan. Waktu sepuluh menit bukanlah waktu yang lama. Bila dengan memberikan waktu sepuluh menit masalahnya dan laki-laki itu akan selesai, maka dia akan memberikan waktu itu. Kedepannya dia tidak perlu lagi ketakutan untuk keluar dari apartemen karena berpikir harus bertemu dengan laki-laki itu.

“Ba…Baiklah. Aku akan ikut…” jawaban Nisha membuat Daniel lega. Senyum menawan tersungging di bibirnya.

Nisha mengikuti Daniel dari belakang sembari tangannya sibuk mengetik pesan untuk bu Retno. Meminta wanita paruh baya itu untuk menunggunya barang sejenak. Daniel mengarahkan Nisha ke meja di pojok restoran. Dengan sopan dia menarik kursi untuk Nisha dan mempersilakannya untuk duduk. Karena jarang menerima perlakuan baik seperti itu membuat Nisha menjadi salah tingkah.

Daniel memanggil waitres dan memesan makanan kecil. Nisha memutuskan untuk tidak memesan apa-apa karena sungkan, sehingga Daniel yang memutuskan pesanan dia. Sembari menunggu makanan datang, Daniel mulai mengajukan pertanyaannya.

“Boleh Aku tahu nama lengkapmu Girl?”

“Ehm… Aku Tanisha Alifya. Biasa dipanggil Nisha…”

“Berapa umurmu Girl?”

“A…Aku 23 tahun…” Nisha menunduk, dia tidak berani menatap mata laki-laki itu langsung.

“Kalau boleh tahu, apa alasanmu melakukan hal itu Girl? Apa karena uang? Atau faktor lain?”

“Me…melakukan apa?” Nisha menengadah. Menatap Daniel dengan bingung.

“Pura-pura tertabrak mobil dan pingsan di depanku.”

“Ak…Aku tidak sedang berpura-pura…”

“Aku mendengarkan Girl. Lanjutkan penjelasanmu.”

Nisha menghirup napas dalam-dalam dan menjelaskan.

“Pa…pada hari itu Aku terlalu senang karena bisa keluar dari ruangan itu. Aku berlari ke pintu keluar. Namun karena terlalu senang, Aku tidak memperhatikan mobil yang mendekat. Ketika sadar, mobil itu jaraknya sudah terlalu dekat. Aku berpikir bahwa akan mati tertabrak dan menutup mata rapat--rapat. Kemudian Anda datang. Aku berpikir sudah mati dan bertemu dengan malaikat, karena itu Aku pingsan…”

Nisha mengakhiri penjelasannya dengan wajah tertunduk. Dia berharap pria itu bisa menerima penjelasannya dan masalah mereka selesai.

“Bertemu dengan malaikat? Girl, yang Kamu maksud malaikat adalah Aku? Aku?? Wajah setampan ini Kamu samakan dengan malaikat maut?? Wahh…hahaha…”

“Iy…Iya… maksudku tidak mungkin wajah setampan itu manusia. Itu pasti malaikat.’’ Nisha bergumam dengan polos, membuat Daniel tertawa terbahak-bahak.

“Girl, Kamu menganggapku tampan?”

“Iy…iya… semua orang juga pasti begitu…” Nisha mengangguk-angguk dengan polos. Membuat Daniel semakin tertawa keras.

“Oke Girl, Kamu berhasil membuatku terhibur. Aku akan menerima penjelasanmu masalah itu. Tapi ada hal lain yang ingin kutanyakan. Aku harap Kamu tidak keberatan untuk menjawab.”

“Iya, silakan jika ingin bertanya. Aku akan menjawab sebisaku…”

“Girl, apa Kamu sudah menikah?” Nisha menggeleng-gelengkan kepalanya, membuat Daniel tertegun.

“Emm…Girl, sorry… Ketika di rumah sakit Aku membaca hasil pemeriksaanmu. Apa Kamu sedang hamil?”

Nisha mengangguk-anggukan kepalanya sembari menunduk. Sepertinya dia mulai menebak pertanyaan pria itu selanjutnya.

“Apa ayah dari bayi ada?”

Nisha kembali menganguk-anggukan kepalanya.

“Memang ini bukan urusanku dan Aku tidak tahu cerita kalian. Tapi sangat di sayangkan bila seorang pria yang sudah menghamili seorang wanita namun tidak mau mempertanggung jawabkan perbuatannya!”

“Bu…bukan se…seperti itu…”

“Dimana dia sekarang?” Daniel bertanya dengan gusar.

“Ehh… dia sedang… Kenapa Anda bertanya keberadaan dia? Apa hubungannya dia dengan masalah Kita?” Nisha balik bertanya.

“Sangat berhubungan. Bila pria itu bertanggung jawab, dia tidak akan membiarkan kucing kecil berkeliaran kesana-kemari…”

“Kucing??”

“Ah lupakan. Dimana dia sekarang?”

“Dia tidak di sini.”

“Dimana?!”

“Anda tidak perlu tahu. Tuan Daniel, Anda tidak perlu ikut campur urusan Kami. Aku rasa masalah Kita telah selesai. Semoga ke depannya Kita tidak perlu berhubungan lagi. Selamat siang.” Nisha beranjak dari duduknya dan melangkah pergi. Meninggalkan Daniel yang masih termangu di kursinya.

***

1
Nurfa Vita
dah pernah baca tapi ttp suka
mbak ririn
gk prnh bosen baca novel ini sejak tahun 2019 mungkin, lupa² ingat, msh bkin mewek🥹
mbak ririn
😭
mbak ririn
🥹
Nita
anjj
Nona TIMOR
Mewek 😭😭😭😭
hasanah
kangen baca, datang lgi ke lapak ini. novel² yg baru rilis ngga ada yg se asik buatan erka
radeya quile
sudah ke 4 kali baca ini , tpi tetep suka
author lee
Zico ada bakat jadi penculik 😭😂
Rin Jarin
wow
Tarnyunah Tarnyunah
kangen nisa zico/Rose//Smile/
Cinta George Charlotte
gerombolan tawon ga tuh 🤣
Tania nazwa
novel bgus bgt sampe aku ulang2 terus bacanya gak bosen2
Yunika Christina Minggu
Topppppppp
Siti solikah
wah tertangkap
maryani
mewek lgi aku/Sob/
Aisyah dewi
sedih bngettt 🤧😭😭
@кιяαηαρυтяιѕυ
aduh geregetan, cek dong CCTV nya
maryani: itulah awal kesalahan zico
total 1 replies
@кιяαηαρυтяιѕυ
Gerry salut cemburu yah☺
@кιяαηαρυтяιѕυ
aku padamu kakak😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!