kehidupan seorang wanita berubah drastis ketika mempunyai ke tiga anak yang genius .
Shila sangat syok ketika tahu diri nya hamil
dan tidak tahu siapa yang telah menghamili nya . Bahkan ayah nya sendiri mengusir nya karena Shila sudah membuat malu keluarga karena kehamilan nya .
Saat itu hidup Shila sangat hancur
Tapi setelah melahirkan ketiga anak nya hidup Shila berubah drastis .
Shila melahirkan ketiga anak yang genius masing memiliki IQ dan EQ yang tinggi .
ketiga nya memiliki bakat masing masing
menguasai bidang seni, musik , bela diri , belajar dan hacker .
Bahkan di usia yang sangat muda di usia nya yang baru berumur 5 tahun ketiga anak nya sudah bisa membantu nya mencari uang dalam bakat nya selain penghargaan juga mendapat hadiah uang jutaan rupiah itu sangat di luar dugaan di usia 5 tahun anak Shila memiliki bakat hebat luar biasa membuat shila bangga.
Akankah ketiga anak nya membantu mencari ayah kandung ketiga anak nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Prangg....
Amarah Rani sedang memuncak karena Shila berhasil membawa Bi Inem pergi , Rani benar - benar sangat marah sehingga semua barang yang ada di rumahnya ia lempar sebagai pelampiasan amarahnya.
"Arghh.." Ucap Rani kesal
"Dasar kalian tidak berguna , menjaga satu sandra saja tidak bisa, percuma saya bayar kalian mahal - mahal tapi kerja kalian tidak becus ." Bentak Rani pada anak buahnya .
"Maafkan kami bos ." Ucap Pria kekar itu
"Arghh.. pergi kalian saya muak lihat muka kalian disini kerja saja tidak becus ." Ucap Rani kesal mengusir semua anak suruhannya. keempat pria kekar itupun pergi meninggalkan rumah Rani .
"Awas saja Shila kau sudah membuat ku marah , aku tidak akan membiarkan mu menghancurkan hidup ku tunggu pembalasan ku Shila , kau akan menerima akibatnya ." Gumam Rani dengan suara beratnya .
Keesokan paginya
Shila mengerjapkan kedua matanya melihat Zeni di samping nya yang masih tertidur pulas .
Shila bangun dari tidurnya Shila meregangkan otot - otot nya yang merasa pegal karena perkelahian kemarin.
"Ah,, punggung ku , rasanya badan ku sakit semua ." Ucap Shila setelah meregangkan otot - otot nya.
"Zen, zeni .. bangun ini sudah pagi , kau tidak akan bekerja ." Shila membangunkan Zeni di sampingnya .
"Badan ku terasa di tusuk- tusuk aku tidak sanggup bangun Shila ." Gumam Zeni dengan mata masih terpejam.
Shila tak mengindahkan ucapan Zeni Shila turun dari ranjang tidurnya lalu melangkah keluar kamar nya .
Di luar Shila di kejutkan dengan Bi Inem yang sudah memasak untuk sarapan pagi .
"Bibi.. " Ucap Shila yang masih terkejut lalu melangkah menghampiri Bi Inem yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan .
"Non Shila sudah bangun "Ucap Bi Inem ketika melihat Shila yang berjalan ke arah nya.
" Bibi .. Bibi kenapa repot - repot masak badan Bibi kan masih pada sakit semua , lebih baik Bibi istirahat saja ya ."Ucap Shila khawatir.
"Bibi baik - baik saja kok non, badan bibi gak sakit sama sekali jangan khawatir " Ucap Bi Inem yang mengelus lembut pipi Shila .
"Lebih baik non Shila bangunkan anak - anak , mereka harus siap - siap untuk sekolah ." Ucap Bi Inem yang sudah selesai menyiapkan sarapan .
"Ya sudah kalau begitu Shila ke kamar anak - anak dulu ." Ucap Shila seraya melangkahkan kaki nya menuju kamar Joanna , Jolie dan Joy .
"Joanna sayang ayo bangun sudah pagi ." Ucap Shila yang mengelus punggung Joanna yang tertidur tengkurep .
"Bentar mami 5 menit ." Ucap Joanna yang masih memejamkan matanya .
"Kamu sekolah , nanti terlambat ." ucap Shila
"Libur dulu ya mami , badan ku pegel - pegel semua ." Timpal Joanna .Yang merasakan badan nya sakit semua mungkin karena perkelahian kemarin yang melawan beberapa preman yang menjaga Bi Inem.
"Ya sudah kalau gitu tapi sarapan dulu ayo bangun ." Ucap Shila yang mengerti keadaan anak- anak nya karena Shila sendiri pun merasakan nyeri di tubuhnya.
"5 menit lagi mami ." gumam Joanna .
mendengar jawaban dari Joanna Shila pun keluar kamar Joanna lalu melangkah ke kamar Jolie dan Joy .
Mereka semuapun menjawab perkataan yang sama dengan Joanna meminta libur sekolah karena badan mereka pada sakit semua .
Setelah 5 menit semuanya berkumpul di ruang makan untuk sarapan tak terkecuali Zeni .
"Bibi kalau badan Bibi ada yang sakit kita ke dokter nya ." Ucap Shila yang khawatir
"Tidak usah non Bibi baik - baik saja cuman pegel - pegel saja nanti juga hilang nyeri nya mungkin karena tangan dan kaki Bibi yang di ikat ." Ujar Bi Inem.
"Mama Rani benar - benar keterlaluan , apa mama Rani menyakiti Bibi ? apa saja yang mama Rani lakukan pada Bibi ." Tanya Shila yang khawatir seraya memeriksa sekujur tubuh Bi Inem.
"Bibi baik - baik saja non , justru yang Bibi khawatirkan adalah non Shila , Nyonya tidak akan diam saja apalagi setelah tahu kalau non yang membebaskan Bibi juga yang membawa Tuan . non Shila harus hati - hati ya " Ucap Bi Inem khawatir .
"Tenang saja Bi , Shila kan punya tiga ajudan ." Ucap Shila seraya tersenyum ke arah Joanna , Jolie dan Joy yang mulut nya belepotan karena makanan nya .
"Sayang untuk hari ini kalian istirahat saja ya , jangan masuk sekolah dulu pasti kalian sangat lelah ." Ucap Shila tersenyum yang menatap ketiga anak nya itu.
"Makasih mami ." Ucap JJJ kompak lalu kembali menghabiskan sarapannya.
"Non , sekarang Tuan dimana ? " Tanya Bi Inem
"Papa di rumah sakit Bi , ini juga Shila mau ke rumah sakit mau jenguk papa sebelum ke kantor Shila titip anak - anak ya Bi ." Ucap Shila yang siap berangkat .
"Baik non Bibi akan jaga anak - anak non Shila jangan khawatir ." Ucap Bi Inem
"Pintu nanti di kunci saja ya Bi , kalau ada tamu yang tidak di kenal jangan di bukakan pintu ." Ucap Shila khawatir kalau Rani akan datang kapan saja dan mungkin menyuruh orang suruhannya.
"JJJ "Panggil Shila pada ketika anak nya JJJ pun menoleh pada Shila .
" Mami berangkat dulu nya ."
"Iya mami , TTDJ ." Ucap JJJ kompak
"TTDJ ? " Ucap Shila yang tidak mengerti istilah yang di ucapkan ketiga anaknya itu.
"Hati - hati di jalan mami ." Ucap Joanna
"Owh.. love you sayang ." Shila tersanjung oleh ketiga anak nya itu yang semakin hari semakin pintar saja.
"Love you to mami ." Ucap JJJ kompak .
Shila pun berangkat bersama Zeni.Tapi sebelum ke kantor Zeni mengantarkan Shila ke rumah sakit terlebih dulu .
"Zen ,terimakasih sudah mengantar ku ." Ucap Shila ketika sudah sampai di rumah sakit .
"Yakin tidak akan di tunggu , gak apa apa kok aku nunggu disini ." Ucap Zeni dari dalam mobil.
"Tidak usah nanti aku bisa naik taksi kamu duluan saja ke kantor ." Ucap Shila yang tidak ingin membuat Zeni menunggu. Setelah mendapat jawaban dari Shila Zeni pun melajukan mobilnya kembali menuju perusahaan Wallandou group.
Setelah Zeni pergi Shila masuk ke dalam rumah sakit untuk bertemu Adithama , Shila merasa lega karena Adithama mendapatkan perawatan yang baik di rumah sakit dan Adithama pun terlihat tenang .
"Bagaimana keadaan papa saya dok ? " Tanya Shila pada dokter yang merawat papanya.
"Keadaannya semakin membaik , tapi untuk mata nya kami belum bisa mengoperasinya karena belum ada pendonor tapi kami akan usahakan ." Ucap dokter .
"Terimakasih ya dok , lakukan yang terbaik untuk papa saya ." Ucap Shila
"Akan saya usahakan ." Ucap Dokter.
"Kalau begitu saya permisi ." Ucap dokter yang keluar dari kamar Adithama.
"Pa, Shila bawakan sarapan untuk papa , setelah bangun papa makannya ." Ucap Shila seraya mengusap lembut tangan Adithama .
"Suster , kalau papa saya bangun tolong berikan ini pada papa saya nya , pastikan dia memakan nya ." Ucap Shila pada suster yang ada di kamar Adithama.
"Baik bu ." Ucap Suster itu .
"Pa , Shila pulang dulu ya besok Shila kemari lagi ." Ucap Shila yang mencium kening papa nya lalu keluar dari kamar rawat.
Di luar sana Shila melihat Alvin yang berjalan menyusuri lorong rumah sakit .
Karena melihat Alvin disana Shila berlari ke arah Alvin .
"Alvin " Teriak Shila sambil berlari . mendengar namanya di panggil Alvin pun menoleh ke arah Shila .
"Shila ." gumam Alvin yang melihat Shila berjalan ke arah nya.
"Alvin sedang apa disini ? Tanya Shila ketika sudah di depan Alvin.
" Saya mengantar Tuan Muda check up ."Jawab Alvin.
"Tuan muda kenapa sakit ?." Ujar Shila panik .
"Bukan ,ini memang jadwal check up nya Tuan Muda ." Ujar Alvin
"Kalau boleh tahu check up apa ya ?." Tanya Shila penasaran .
"Oh itu , 6 tahun lalu Tuan Muda pernah mengalami kecelakaan cukup fatal membuat kepalanya terbentur keras , jadi sebagian memori ingatan nya hilang Tuan Muda jadi tidak ingat ." Jelas Alvin .
"Maksud nya Amnesia? ." Ucap shila .
"Mm.. semacam itulah , Oh iya kamu sendiri sedang apa disini ? apa kamu sakit ? " Tanya Alvin balik.
"Oh ..saya sedang menjenguk papa saya ." Jawab Shila .
"Shila kamu bisa tunggu Tuan Muda sebentar , saya ada urusan sebentar jadi saya harus pergi ." Ucap Alvin.
"Oh iya tidak apa - apa kalau ada urusan penting pergi saja Tuan Muda biar saya yang tunggu ." Ucap Shila .
"Kalau begitu aku pergi dulu nya , kamu lurus saja lalu belok kiri nanti ada ruangan dokter Gunawan nanti kamu tunggu saja di luar ." Jelas Alvin.
"Iya Alvin ."
Setelah mendengar jawaban Shila Alvin pun pergi lalu Shila berjalan ke ruangan dokter Gunawan yang di arahkan Alvin.
Setelah menunggu sekian lama Vero pun keluar dari ruangan itu .
"Selamat pagi Tuan Muda ." Ucap Shila yang mengejutkan Vero .
"Kamu sedang apa disini ? dimana Alvin ?" Tanya Vero yang masih kaget.
"Alvin barusan pergi Tuan katanya ada urusan , apa Tuan Muda perlu sesuatu ?" Tanya Shila dengan ramah .
"Tidak ." Jawab Vero singkat.
"Alvin kebiasaan kenapa tidak memberitahu ku kalau dia pergi " gumam Vero yang terdengar Shila
"Iya Tuan muda ? " ucap Shila yang mendengar gumaman Vero .
"Apa? ."
"Tadi Tuan muda bilang sesuatu ."
"Tidak , tidak bilang apa - apa ." Ucap Vero lalu melangkah pergi .Melihat Vero pergi Shila pun mengikutinya dari belakang hingga sampai di lobby .
"Alvin tadi bilang kemana ? " Tanya Vero
"Saya tidak tahu Tuan , Alvin hanya bilang ada urusan sebentar ." Jawab Shila .
"Alvin gimana sih , malah pergi begitu saja saya gak bawa mobil lagi ." Ucap Vero yang tidak melihat mobil Alvin di depan rumah sakit.
"Sedang apa kamu disini ? " Tanya Vero mencairkan kecanggungan.
"Kebetulan papa saya sedang di rawat disini " Ucap Shila .
"Oh ." Ucap Vero dengan wajah andalannya .
"Astaga ." Ucap Vero yang terkejut karena ponsel nya tertinggal di ruangan dokter tadi .
"Ada apa ? Tuan ." Ucap Shila yang terkejut.
"Ponsel saya tertinggal kamu tunggu disini , saya ambil ponsel saya dulu . ingat ! jangan kemana - mana " Ucap Vero yang melangkah masuk kembali ke rumah sakit.
Di ujung jalan ada seseorang yang memperhatikan Shila dari dalam mobil
"Shila kamu harus mati ." Ucap Orang itu yang sudah siap menginjak pedal gas dan akan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.
Sedangkan Shila tidak menyadari mobil yang sedang melaju kencang kearah nya , Shila sibuk dengan ponselnya sedangkan Vero dia sedang mengambil ponsel nya yang tertinggal.
Mobil itu semakin dekat dan lebih dekat
wanita itu tersenyum ketika melihat Shila sudah di depan mata nya.
Tinnn...
Bugh...