NovelToon NovelToon
Mawar Berduri (Roselina)

Mawar Berduri (Roselina)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Tiri / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:681.9k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Ini adalah kisah Si pemeran antagonis di dalam sebuah novel. Wanita dengan sifat keras hati, kejam, dan tidak pernah peduli pada apapun selama itu bukan tentang dirinya sendiri.

Seperti pemeran antagonis dalam sebuah cerita pada umumnya, dia ada hanya untuk mengganggu Si protagonis.

Tujuan hidupnya hanya untuk mengambil semua yang dimiliki Si protagonis wanita, harta, karir, kasih sayang keluarganya, bahkan cinta dari protagonis pria pun, ingin ia rebut demi misi balas dendamnya.

"Aku akan mengambil semua yang Karina dan Ibunya miliki. Aku akan membuat mereka menanggung karma atas dosa yang meraka perbuat pada Ibuku!" ~ Roselina ~

"Apa yang kau lakukan itu, justru membuat mu mengulang kisah Ibu mu sendiri!" ~ Arsen ~

"Ternyata, laki-laki yang katanya pintar akan menjadi bodoh kalau sudah berpikir menggunakan perasaannya, bukan otaknya!" ~ Roselina ~

Akankah Roselina Si wanita yang tak percaya dengan yang namanya cinta itu akan berhasil membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan hanya sekedar balas dendam

"Kenapa kau datang menemuiku pagi-pagi seperti ini? Sungguh tidak biasa!" Jaden menatap sahabatnya dengan curiga.

"Huuhhh!!" Pertama Arsen hanya membuang nafasnya sembari menjatuhkan tubuhnya dengan kasar di kursi ruangan Jaden.

"Ada masalah?" Jaden mengernyit melihat sikap Arsen.

Arsen sempat mengusap wajahnya dengan kasar sebelum menceritakan semuanya pada Jaden tentang pertemuannya dengan dokter Frans tadi.

"Jadi Rose sudah depresi sejak umur delapan belas tahun?"

Arsen mengangguk, dia pun masih tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui.

"Sudah selama itu dan keluarganya sama sekali tidak ada yang tau? Kalau seperti itu, sebenarnya apa saja yang keluarganya lakukan? Terutama Ayahnya itu, bisa-bisanya dia tidak tau keadaan putrinya sendiri!"

"Selama ini Rose memang tidak terlihat seperti orang depresi. Dia pandai menyembunyikan itu dari semua orang!"

"Bukan dia yang pandai, tapi mereka yang tidak menyadarinya atau mungkin memang tak peduli makanya tidak ada yang tau!" Itu adalah pendapat Jaden dari cerita Arsen tadi.

"Aku juga tidak tau tentang hal itu. Selama ini, aku melihat Rose memang selalu menjaga jarak dari keluarganya. Dia terlihat sangat membenci keluarganya makanya aku menganggap itu wajar kalau mereka tidak begitu dekat!" Arsen mengingat setiap tingkah Rose yang selalu mencari gara-gara dengan keluarganya.

"Menurutku, semua sikapnya itu hanyalah cara yang dia gunakan untuk menutupi keadaan yang sebenrnya. Mungkin juga apa yang Rose lakukan itu bukanlah hanya sekedar balas dendam, namun dia ingin mencari sebuah perhatian karena selama ini dia tidak ada yang memperhatikannya!"

"Aku tidak tau, aku benar-benar bingung sekarang ini!" Arsen kembali mengusap wajahnya dengan kasar.

"Apa yang akan kau lakukan setelah tau semuanya?"

"Tentunya aku akan membawanya berobat. Kata dokter Frans, dia masih bisa sembuh dan lepas dari obat-obatan itu. Tapi aku tidak tau bagaimana caranya, Rose pasti menolak!" Pikiran Arsen benar-benar buntu.

Beberapa hari yang lalu, Arsen sempat mengajak Rose untuk berobat dan itu mendapat penolakan keras dari Rose. Arsen jadi tidak yakin kalau niatnya untuk mengajak Rose sembuh bisa diterima oleh Rose dengan baik.

"Sekarang, kau dengar baik-baik apa kata dokter Frans itu. Rose itu hanya butuh orang yang bisa mengerti dirinya. Orang yang bisa dekat secara emosional dan dapat dipercaya sama dia. Dan yang terpenting adalah membuatnya bahagia dengan begitu semua luka yang membuatnya depresi akan menghilang dengan sendirinya. Tapi untuk melakukan itu semua, tentunya kau harus benar-benar mengerti apa yang dia inginkan!"

"Maksudmu?"

"Kau tau tujuannya menikah dengan mu itu untuk apa. Yang dia inginkan hanyalah balas dendan dan membuat Ibu tiri dan saudara tirinya menderita. Itu intinya yang menjadi tujuan dia sebenrnya adalah Karin dan Ibunya. Kalau kau sendiri masih dekat dengan Karin dan kau masih menjalin hubungan dengan Karin, tentu dia tidak akan pernah percaya padamu!" Jaden mengutarakan argumennya dari sudut pandang masalah yang Rose alami.

"Kalau kau memang ingin membantunya dan kau peduli kepadanya, langkah pertama yang harus kau lakukan adalah mengakhiri hubunganmu dengan Karin. Yakinkan Rose kalau kau memang tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Karin. Tapi kalau kau masih mencintai Karin dan suatu saat masih ingin bersatu lagi dengan Karin, lebih baik lupakan saja niatmu untuk membantu Rose sembuh!"

Arsen menyerap semua yang Jaden katakan. Dia tidak menampik sama sekali karena jika dipikir secara logika pun semua yang Jaden katakan itu benar.

Tapi untuk masalah hubungannya dengan Karin, dia memang sudah selesai. Semenjak dia menikah dengan Rose hubungan mereka memang sudah berakhir, tapi kalau untuk menjauh, ada sebagian dari dalam diri Arsen yang menolak.

Dia ingin tetap dekat dengan Karin, karena tentu saja perasannya pada Karin masih utuh. Tapi dia juga tidak bisa mengabaikan tanggung jawabnya sebagai suami kepada Rose.

Arsen memang bukan pria baik, dia juga tidak mencintai Rose sampai detik ini, tapi dia tidak bisa mengecewakan Ibunya. Dia juga tidak ingin menjadi laki-laki seperti Leo.

"Renungkan dulu, mana yang akan kau prioritaskan. Cinta dan masa lalumu, atau istri yang telah kau pilih dan menjadi masa depanmu!".

Arsen hanya mengangguk, dia tentu saja tidak akan mungkin mengambil keputusan dengan sangat cepat karena itu menyangkut perasaannya yang terdalam.

"Baiklah aku pergi dulu!"

"Hmm, jangan gegabah. Pikirkan dengan matang!" Pesan Jaden yang hanya dibalas anggukan oleh Arsen yang berjalan meninggalkan ruangan sahabatnya itu.

"Halo?" Arsen mendapat panggilan dari seseorang ketika dia baru saja masuk ke dalam mobil.

"Arsen, apa bisa kita makan siang bersama hari ini? Ada yang ingin aku bicarakan. Aku tunggu di restoran biasa kalau kau bisa!" Suara Karin mendayu dari seberang sana.

"Baiklah, aku jalan ke sana sekarang!"

Arsen mengendarai mobilnya menuju restoran yang Karin maksud. Restoran itu tak jauh dari kantor Karin dan juga Rose tentunya. Arsen memang sering makan siang disana untuk menemani Karin biasanya. Tapi itu tentu saja sebelum ia menikah dengan Rose.

"Maaf kau terlambat!" Ketika Arsen tiba, Karin sudah berada di sana seorang diri.

"Tidak papa, aku juga baru tiba!" Karin selalu menunjukkan senyum diwajahnya yang tak pernah pudar. Walau hatinya sering tersakiti namun senyum itu selalu bisa menghipnotis Arsen.

"Apa yang ingin kau bicarakan Karin?"

"Kenapa buru-buru sekali Arsen, kita bisa pesan makan dulu. Kita sudah lama tidak makan siang bersama kan?"

"Baiklah" Arsen merasa tidak tega menolak Karin.

Arsen hanya diam saja kala Karin memesan makanan kesukaannya. Karin tentu saja hafal apa saja makanan yang disukai oleh Arsen.

"Kamu masih ingat tentang ini kan?" Karin menyodorkan sebuah dokumen pada Arsen.

"Ini tempat yang kau inginkan, kau mau menjadikan tempat ini sebagai taman edukasi untuk anak-anak sekolah dan juga sebagai sarana amal yang seluruhnya akan disumbangkan untuk anak-anak kurang beruntung diluaran sana!"

"Benar sekali. Dulu kau sangat mendukungku untuk impian ku ini!"

"Tentu aku mendukungmu karena ini adalah hal yang sangat baik. Tujuan mu mulia jadi siapapun akan mendukungmu!" Arsen memang berjanji pada Karin untuk membantunya mewujudkan impiannya itu.

"Kalau begitu, apa kau masih mau membantuku untuk ini Arsen? Anggap saja ini adalah terkahir kalinya aku meminta bantuanmu" Pintar Karin dengan tatapan memohon.

"Baiklah aku akan membantumu!"

"Terima kasih" Karin menggenggam tangan Arsen yang berada di atas meja.

Arsen pun mengangguk dengan senyum tipisnya, tapi di saat itu juga, tak sengaja matanya menatap Rose yang berada tak jauh darinya dengan mata sedang menatap ke arahnya.

1
Amel_
pasangan gay posesifnya lebih parah , cemburunya lEbih bahaya
SasSya
sudah ndekem kaaakkk😃😂
itin
taruhannya nyawa yakan..karna kecewanya pasangan yang sejenis ini lebih nekat dari yang pasangan normal..
luna sudah masuk dalam kehidupan ethan dan resiko pasti ada. sebaiknya luna ada bersama ethan lbh mudah melindunginya ketimbang berjauhan sangat mudah luna utk dicelakai
Rina Wati.S
uda kesana kak n setia nunggu up
Anonymous
kirain up cerita luna🥲
santi.santi: bentar ya kak
total 1 replies
Agnezz
kremasi itu mahal, minimal bisa 20 jt. Kenapa gak dikubur aja lebih murah biayanya. Mungkin Bianca keturunan Tionghwa jadi kalo meninggoy dikremasi.
santi.santi: ini latar luar negeri kak🙏🤭
total 1 replies
shenina
hiihhh seram si tirex malah ngancam2 gituuu
Hanima
aaa mau Luna dan Roseeee 🤭
Sry C'cipit Tea
udah BCA KA...LG nungguin up za..😀😀
Mamanya Raja
sepertinya Kren cerita ny lanjut dong thor
kalea rizuky
bner lun pisah aja jaga mental anakmu apalgi klo Rex ada vidio nganu kn anak mu nanti pasti kecewa
Nureliya Yajid
lanjut
Herman Lim
aduh kasian bgt Ethan ga ada di pihak dia bela Ethan kan kasihan gini di jauhi semua org
Cindy
lanjut
Cahaya
serah lo yh rex juga lluna otan mau jadi playbiy liat aja nanti mau jadi clap clup sana sini paham.kasian si otan sendiruan ama aku aja yh tan aku mau 🤣🤣🤣🤣
Aprisya
idiiikh sok ngambek kayak cewek
SasSya
thaaannnn Kamu harus lebih pintar dri t_rex
harus lebih licik
jumirah slavina
sini peluk💞
tetap semangat ya Tan...
jan pernah berpikir untuk kembali lagi menjadi gay....
kalau pun bercerai sm Luna masih banyak perempuan d'luar sana dan salah satu"y orang yang bakalan menerima kekurangan kamu tapi dengan catatan kamu gak mengulangi kesalahan yang sama...

Etan : gimana klo Aku menikah ma Kamu aja Jum

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
SasSya
menjijikan 🤢🤮🤮
SasSya
👺👺👺😡😡😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!