Darah Dan Air Mata SUAMIKU

Pagi buta, Ayu mendapat sebuah pesan dari nomor yang tak dikenal masuk ke ponselnya. Ia menggenggam ponselnya erat dengan linangan air mata menetes lalu menatap foto pernikahannya dengan Leo, suaminya, pada dinding kamar mereka yang ada di hadapannya kini.

Ayu menatap file tersebut antara percaya atau tidak namun video dan foto yang masuk pada ponselnya itu sungguh nyata adalah suaminya dan mantan kekasihnya yang bernama Celine berada di apartemen milik suaminya. Pantas ponsel suaminya sejak kemarin susah dihubungi ternyata ia tengah menghabiskan malam dengan Celine.

Sungguh ia terkejut, melihat suaminya tengah polos dan tidur berdua berpelukan dengan Celine, mantan kekasihnya.

Bahkan Ayu ingat jelas kamar yang digunakan dalam gambar tersebut adalah salah satu apartemen suaminya di Jakarta dan di ranjang yang sama pula, dahulu suaminya pernah mengajaknya bercinta kala mereka berkunjung ke sana.

"Ya Tuhan cobaan apa lagi ini. Hiks..hiks..Mas Leo kenapa kamu tega melakukan ini padaku. Terlebih kini ada buah hati kita yang tengah tumbuh di rahimku. Apa kamu ingin membalasku atas kejadian yang lalu antara aku dengan Bram. Padahal itu hanya sebuah fitnah semata, Mas" ucap Ayu sendu berlinang air mata.

Ketika ia keluar dari kamarnya ingin pergi ke taman belakang untuk menenangkan diri sejenak, dirinya tak sengaja mendengar mama mertuanya sedang berbicara dengan seseorang via telepon. Ia mencoba dengar dengan seksama ternyata mertuanya berbicara dengan Celine, mantan kekasih suaminya yang digadang-gadang sebagai calon menantu kesayangan mertuanya itu.

"Leo sudah tiba di Indonesia Tan, karena mendadak hari ini masih ada pekerjaan yang ia harus selesaikan dulu di kantor sepertinya hari ini masih lembur maka ia belum bisa pulang lebih awal ke Mansion" ucap Celine sedikit berbohong.

"Iya tak apa, lagipula kita akan menjalankan rencana kita yang lalu agar perempuan mandul tersebut disiksa bahkan akan aku buat Leo menyuruh bodyguardnya untuk membunuhnya karena telah melukai ibunya" ucap Margareth.

Remuk redam hatinya yang tengah ia rasakan kini. Bak disambar petir di siang bolong suaminya tega mengkhianatinya kala ia tengah mengandung calon bayi yang telah mereka nanti selama ini.

Lalu masalah lain sang mertua akan menghancurkan biduk rumah tangganya bahkan hal ini bisa mengancam keselamatan janin yang ia kandung serta nyawanya sendiri karena ia sangat mengenal suaminya itu yang sangat sayang pada ibunya. Maka sekuat apapun ia membela diri, posisinya sungguh tak mengenakkan.

Dengan segala pertimbangan yang ada akhirnya ia memilih untuk pergi dari kediaman suaminya tanpa pamit dibantu oleh seorang pelayan yang cukup dekat dengannya namun ia tak berpikir bahwa pelayan tersebut adalah salah satu orang kepercayaan mertuanya yang mengelabuinya dengan berpura-pura baik serta berempati pada Ayu Larasati.

Tentu saja cukup mudah bagi mertuanya secara terselubung membuat para bodyguard yang ditempatkan putranya itu terkecoh agar menantu tak diharapkannya itu yang ia cap perempuan mandul segera pergi dari kediaman putranya.

Malam itu Ayu yang tanpa membawa apapun karena tergesa-gesa. Ia hanya tetap memakai cincin pernikahannya dengan Leo bahkan kalung berharga berinsial B yang ia simpan rapat di lemarinya mendadak terlupakan saat tengah kabur. Padahal kalung tersebut peninggalan kisah masa lalu keluarganya menurut info Bu Yanti sebagai kepala panti.

Mengendap-endap lalu melewati beberapa pepohonan sampailah Ayu pada tangga yang menuju pagar samping ke arah belakang kediaman suaminya itu. Ayu perlahan menaiki tangga saat suasana sepi sesuai instruksi pelayan tersebut.

"Hati-hati nyonya muda" ucap pelayan.

Saat melewati tangga dan sudah melewati pagar tembok yang cukup tinggi maka ia meraih tali untuk turun dari sana namun naas saat di tengah akan menuju daratan, Ayu tak konsentrasi memegang talinya sehingga terlepas namun ia masih berusaha meraihnya namun karena licin dan akhirnya ia terjerembab jatuh mendarat tak sempurna pada semak di bawahnya.

Brukkkk...aaa..

"Siapa itu" ucap salah seorang bodyguard mansion suaminya

Ayu berusaha meredam suaranya dengan menggigit bibirnya untuk menahan sakit yang tengah ia rasakan. Lalu ia segera bangkit dan berjalan tertatih-tatih dengan merayap berpegangan pada tembok untuk menuju ke arah jalan besar menemukan taksi atau tumpangan untuk segera pergi jauh dari kediaman suaminya sebelum tertangkap.

"Ya Tuhan, d@rah. Tolong bertahan sayang, jangan tinggalkan mama seorang diri di dunia ini emphh" ucap Ayu Larasati sambil menahan rasa sakit yang menderanya karena ia mengalami pendarahan akibat kejadian naas tadi.

Sungguh ia berjalan cepat karena ia merasa diikuti dari jarak jauh oleh seseorang. Namun ia tak tahu siapa orang tersebut. Ia berpikir itu salah satu bagian bodyguard rahasia suaminya yang mengikutinya.

Tak lama ada sebuah mobil hitam melaju pelan menyusuri jalan yang ia lalui maka ia langsung menstop dan meminta bantuan pada penghuni mobil tersebut untuk menolongnya membawa jauh dari sana segera.

Sang pemilik mobil yang dihentikan Ayu tentu saja terkejut melihat seorang wanita berjalan terseok mendekati mobilnya yang tengah melaju walau dalam kondisi pelan. Ia lihat seksama wanita yang mencegatnya dalam kondisi pendarahan karena di sela kakinya ia melihat darah menetes.

Akhirnya ia mengijinkan supirnya membuka pintu dan tertolonglah Ayu ditemukan oleh Alex Dharma dan Sinta Dharma istrinya membawa Ayu pergi jauh dari sana.

Kala Ayu yang tengah mengalami pendarahan pergi dibawa oleh Alex Dharma, berbeda kondisi dengan di dalam kediaman Leo yang menghebohkan karena Nyonya muda mereka kabur dan lolos dari pantauan mereka.

Kepala bodyguard langsung menghubungi Leo bahwa istrinya kabur. Leo yang tengah berdebat hebat dengan Celine karena ia merasa dijebak tidur bersama mantan kekasihnya itu tentu saja dibuat terkejut dengan berita istrinya kabur dari rumahnya.

Dengan tangan mengepal dan rahang mengeras Leo segera pergi meninggalkan Celine yang tengah mengoceh meminta pertanggungjawaban atas apa yang mereka berdua lakukan semalaman. Leo pergi meninggalkan apartemennya menuju segera ke kediamannya.

Ia memukul kemudi mobilnya kala mendapati kemacetan di jalan bahkan ia mengumpat istrinya berkali-kali serta menelaah kenapa Ayu harus kabur padahal kondisi hubungan mereka mulai membaik walau dalam hati Leo tetap tak terima akan kejadian perselingkuhan Bram dengan Ayu di hotel beberapa bulan silam.

"Haha...akhirnya kamu memutuskan pergi juga perempuan mandul. Semoga John segera mengenyahkanmu dari muka bumi ini juga agar kamu bisa bernostalgia dengan sahabatmu Lintang yang kutabrak beberapa waktu lalu hingga meninggal dan aku akan segera menjadi Nyonya Leo Abraham" ucap Celine penuh senyum smirknya dan tertawa-tawa memenuhi apartemen Leo.