NovelToon NovelToon
The Great Wife (Istri Hebat)

The Great Wife (Istri Hebat)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Mata-mata/Agen / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Mata elang Layla mengamati pria yang akan menjadi suaminya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tindikan di telinga, tato di lengan, dan aura berbahaya yang terpancar, adalah definisi seorang badboy. Layla mendesah dalam hati. Menikahi pria ini sepertinya akan menjadi misi yang sangat sulit sepanjang karir Layla menjadi agen mata-mata.

Tapi untuk menemukan batu permata yang sangat langka dan telah lama mereka cari, Layla butuh akses untuk memasuki keluarga Bagaskara. Dan satu-satunya cara adalah melalui pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Kamu tega sekali, Layla! Nadin itu adikmu satu-satunya. Kenapa kamu menolak membiayai biaya S2 Nadin di luar negeri?" suara Mama Mita bergetar karena menahan amarah.

Layla menghela napas panjang kemudian berkata. "Ma, aku tidak punya kewajiban untuk membiayai biaya kuliah Nadin, dia bukan anakku. Lagipula Nadin masih punya orang tua yang lengkap, kenapa harus aku yang membiayai biaya kuliahnya?" dahi Layla mengkerut, Layla tak habis pikir dengan cara berpikir sang ibu tiri.

"Kurang ajar kamu Layla! Berani sekali kamu berkata seperti itu!" Mama Mita menunjuk Layla dengan netra menyalak tajam.

"Apa kamu lupa siapa yang sudah merawat kamu selama ini? Setelah ibumu meninggal, mama yang menggantikan posisinya. Kalau tidak ada mama, kamu tidak akan ada di posisi kamu sekarang ini Layla! Jadi kamu jangan jadi anak yang tidak tahu diri! kamu harus membalas budi atas semua kebaikan mama terhadapmu selama ini!" ucap mama Mita lantang.

"Mama salah. Nenek Puspa yang membesarkan aku setelah ibu kandungku meninggal. Mama hanya membantu sesekali saja. Jadi, aku tidak punya hutang budi apapun terhadap mama dan aku tidak harus membayar budi terhadap mama!" Balas Layla seraya menatap Mama Mita dengan sorot mata tajam.

"K-kamu benar-benar tidak tahu berterima kasih, Layla!" wajah mama Mita sudah memerah karena amarah.

"Aku bukannya tidak tahu berterima kasih mah. Tapi dari mana aku bisa mendapatkan biaya kuliah Nadin? Di luar negri pula, pasti biayanya sangat besar, mama tahu sendirikan kalau selama ini aku tidak bekerja. Lagipula perusahaan mana yang mau mempekerjakan lulusan SMA seperti aku?" jawab Layla dengan nada sindiran. Saat Layla ingin melanjutkan kuliahnya dulu, mama Mita adalah orang yang paling vocal menentang keinginan Layla. Mama Mita mengatakan, Layla hanyalah gadis kampung, tidak pantas sekolah tinggi-tinggi.

Berkat kecerdasan yang Layla miliki, diam-diam Layla berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan menggunakan biaya sendiri. Sampai akhirnya Layla bekerja sebagai agen mata-mata dan memiliki penghasilan yang cukup tinggi seperti sekarang.

"Kamu baru saja menjadi istri seorang konglomerat, kamu bisa meminta uang tersebut pada suami atau ayah mertuamu Layla. Biaya kuliah Nadin pasti tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan harta kekayaan keluarga Bagaskara." mama Mita menyarankan.

Layla terdiam sejenak, ucapan mama Mita membuat Layla tak bisa berkata-kata lagi. Suasana hening sejenak, hanya suara mesin pendingin udara yang masih bisa terdengar di ruangan besar nan mewah itu.

"Aku tidak akan melakukan hal itu mah!" Setelah lama menimbang, akhirnya Layla mengambil keputusan.

"Lagi pula Nadin sudah dewasa, jika Ia ingin kuliah di luar negri, harus bisa cari biaya sendiri dong, kalau tidak ada uangnya, ya tidak usah memaksakan diri untuk kuliah di luar negri. Banyak gaya sekali!" cibir Layla dengan bibir yang mencebik.

"Kau bilang apa Layla? Aku banyak gaya?!" netra Nadin menyalak tajam, Nadin yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya dan hanya memperhatikan perdebatan antara mama Mita dan Layla dengan diam, akhirnya tidak bisa menahan diri untuk ikut berbicara.

"Aku bilang kamu banyak gaya!" sengaja Layla dengan suara yang lebih lantang.

"Kurang ajar, berani sekali gadis kampung seperti kamu berkata seperti itu kepadaku!" tangan Nadin sudah melayang di udara, bersiap untuk menampar Layla.

"Siapa yang memberimu keberanian untuk menampar istriku?" namun dengan sigap Adrian berhasil menepisnya.

"Adrian, untung kamu datang tepat waktu. Lihatlah, mereka ingin memerasku." Adu Layla dengan memasang wajah polos dan teraniaya. Mama Mita dan Nadin hanya bisa menelan ludah saat tuduhan Layla tertuju pada mereka.

"Jangan takut Layla, sekarang aku sudah ada di sini. Maaf karena aku telah meninggalkanmu sendirian, mulai sekarang aku berhanji tidak akan membiarkan seorangpun menyakitimu lagi." ucap Adrian seraya membelai wajah cantik sang istri dengan lembut. Kemudian Adrian menatap tajam ke arah mama Mita dan juga Nadin secara bergantian. Tajamnya tatapan Adrian, seakan mampu menembus ke dalam jantung.

"A-Adrian? Kenapa kamu ada di sini?" tanya Nadin terbata. Sebelumnya Nadin sudah mencari tahu tentang Adrian, sejak kemarin pria itu sibuk mengurus Monica di rumah sakit, Nadin tidak menyangka Adrian akan kembali secepat itu. Kalau Nadin tahu Adrian akan datang, Nadin tidak akan punya keberanian untuk menindas Layla.

Bayang-bayang sikap kasar Adrian saat Nadin menemui pria itu di kantor tempo hari, masih menyisakan trauma berat bagi Nadin.

"Ini rumahku, jadi wajar kalau aku ada di rumah ini. Harusnya pertanyaan itu aku tujukan pada kalian berdua, sedang apa kalian di rumahku?" tanya Adrian dengan nada dingin. Mita dan Nadin hanya bisa menelan salivanya dengan susah.

"K-kami baru ingat kalau kami ada urusan, kami akan pulang sekarang. Ayo Nadin." pamit Mita seraya menarik tangan Nadin untuk keluar dari rumah mewah yang kini terasa seperti neraka bagi mereka.

"Tapi mah, bagaimana dengan biaya kuliahku? Papa bilang aku harus meminta pada Layla karena Layla adalah pemegang saham perusahaan terbesar di perusahaan kita sekarang." rengek Nadin.

"Kita pikirkan hal itu nanti saja, kau tidak lihat apa bagaimana cara Adrian menatap kita? Jika kita lebih lama lagi berada di sini, bisa-bisa kita pulang hanya tinggal nama." bisik mama Mita di telinga Nadin. Mendengar ucapan mama Mita, Nadin tidak punya pilihan lain selain ikut mama Mita untuk pergi meski tujuannya meminta biaya kuliah pada Layla belum tercapai.

"Eh, kalian mau ke mana? Kenapa buru-buru sekali?" sindir Layla dengan bibir tersenyum miring. Namun ucapan Layla tak mendapat jawaban dari mama ataupun adik tirinya yang sibuk melarikan diri. Layla sampai terkekeh saat melihat mama Mita dan Nadin nyaris menabrak meja saking terburu-burunya untuk pergi.

"Kenapa kamu melakukan semua ini Layla?" Pertanyaan Adrian membuat senyum di wajah cantik Layla meremang.

"Maksudmu apa Adrian?" Layla balik bertanya.

"Kenapa kamu membiarkan mereka menindasmu? Aku tahu kamu sangat mampu untuk membela diri, kenapa kamu diam saja?" ucap Adrian. Setelah mengenal Layla cukup jauh, Adrian yakin Layla bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.

"Oh, itu. Aku memiliki suami yang akan selalu melindungi aku sekarang, jadi untuk apa aku turun tangan menghadapi mereka secara langsung." balas Layla diiringi senyuman manisnya. Matanya dikedip-kedipkan dengan manja agar Adrian luluh.

"Kamu bisa saja Layla." Adrian mengusap puncak kepala sang istri dengan gemas.

"Kenapa kamu sudah pulang Adrian? Bagaimana dengan Monica?" tanya Layla penasaran.

Mendengar pertanyaan sang istri, Adrian menggeser posisi berdirinya. Tepat di belakang Adrian berdiri seorang wanita cantik yang sangat Layla kenal.

"Monica, kenapa dia ada di rumah ini? Kenapa dia ikut pulang ke rumah ini bersamamu Adrian?" dahi Layla mengkerut.

Bersambung...

1
Anjani
OMG, cuma demi hp Nadin sampel rela tidur sama om-om
Anjani
astaga, ternyata Nadin jadi ani-ani😱
Anjani
semangat Layla💪
Anjani
mungkin ibu kamu kena pelet layla 😂
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Anjani
pak Hendra kayaknya sangat mencintai ibunya Layla, kenapa ibunya Layla malah lebih milih mokondo kaya si indra
Alisha Chanel: Hanya ibunya Layla dan Author yang tahu🤭
total 1 replies
Anjani
pantesan perusahaannya gak berkembang, rupanya di korupsi toh
Alisha Chanel: Susah emang😌
total 1 replies
Anjani
ternyata Indra bisa merasa bersalah juga
Alisha Chanel: Indra juga manusia🤭
total 1 replies
Anjani
dasar laki mokondo gak tahu diri🤬
Anjani
layla keren, gak mudah di tindak kaya pemeran utama waita di novel lain😂
Alisha Chanel: Tapi kurang laris novelnya kak, kayaknya pembaca lebih suka pemeran utama wanita yang teraniaya🤭
total 1 replies
Anjani
semoga ya mom
Alisha Chanel: Aamiin
total 1 replies
Anjani
dasar bucin😂
Anjani
seberat apapun masalah suami istri, akan selesai di atas ranjang 🤭
Alisha Chanel: Betul sekali🤭
total 1 replies
Anjani
suami istri sama saja ternyata
Alisha Chanel: Mereka jodoh😄
total 1 replies
Anjani
emak-emak mau kaya atau miskin mulutnya lemes🤭
Alisha Chanel: Betul, udah bakat alami kayaknya🤣
total 1 replies
Anjani
tidak semudah itu ferguso
Anjani
hebat joshua ush jadi profesor di usia muda, adrian aja blm lulus kuliahnya. semoga layla gak berpaling
Anjani
jangan beri celah pada pebinor
Alisha Chanel: Betul👍
total 1 replies
Anjani
makanya jangan gantung perasaan wanita
Alisha Chanel: Betul
total 1 replies
Anjani
dasar nenek gatel, udah tua pake inplan
Alisha Chanel: Makin dua makin jadi🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!