Alvarez Narendra Erlangga.....
Nayla Kinanti Aurora....
Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.
Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.
Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengganggu
Inilah waktu yang selama ini mereka nantikan, waktu yang telah lama hilang sekarang telah kembali. Al dan Nayla sudah seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara, apa lagi Al tidak segan - segan memberikan kecupan di bibir Nayla saat ada kesempatan. Tak peduli dimana mereka saat ini, sampai akhirnya Festival di mulai dan sudah banyak kerumunan orang yang menghadiri Festival tersebut.
" Sayang, kamu mau main gak? " tanya Al yang terlibat begitu antusias.
" Mainan tembakan aja gimana? " Nayla menarik tangan Al ke salah satu permainan.
" Yank, aku mau boneka beruang! " seru Nayla sangat menginginkan nya.
" Tenang aja Sayang, jangankan boneka beruang, beruang nya sekalian bakal aku kasih buat kamu. " goda Al yang membuat beberapa orang yang mendengarnya tertawa.
" Ish yang bener aja, kalo kamu ngasih aku beruang yang ada malah di terkam. " Sebal Nayla.
" Jangan takut dong, kalo beruang nya itu ganteng kaya aku gimana? " Al kembali menggoda Nayla.
" Mana ada beruang ganteng, modelan semua beruang juga sama.. PENUH BULU.. " ujarnya sembari menekan kata penuh bulu.
" Bercanda Yank.. Ya udah aku ambilin boneka nya. "Al bersiap untuk menembak ke arah boneka beruang yang sedang duduk manis di rak.
Dengan satu tembakan, boneka beruang itu berhasil roboh dari pertahanan nya. Nayla bersorak penuh kegembiraan.
" Yeyyyy. Makasih Sayang, Muach, " Nayla mengecup pipi Al saking bahagianya.
" Ehem ehem.. Cuma pipi doang nih, yang ini di anggurin? " tanya Al sembari menempelkan ujung jari ke bibirnya.
Nayla mendekat lalu berbisik dengan suara menggoda. " Kalo itu nanti di rumah! " ujarnya malu - malu yang langsung membuat Al berbinar. Jadi gak sabar pengen pulang cepat. Batin nya.
Mereka kembali menikmati jalan - jalan di festival yang sudah ramai pengunjung itu. Bahkan Al membelikan Nayla sebuah gantungan sepasang merpati yang di ubah menjadi kalung atas permintaan Al.
" Kenapa harus merpati! " tanya Nayla karena banyak nya motif. Al justru memilih sayap merpati yang Ia ubah jadi kalung.
" Karena aku mau cinta kita kaya sepasang merpati. Meskipun terbang terpisah namun selalu kembali kepada pasangan nya. Aku harap sejauh apapun kita berdua nantinya, kita akan tetap menjaga hati kita. Meskipun banyak rintangan, aku harap kita bisa mengatasinya bersama. " Al mengecup kening Nayla dan memeluk nya. Nayla pun membalas pelukan itu dengan hati yang penuh bahagia. Entah kapan terakhir kali Ia merasa seperti ini.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka sampai tiba - tiba panggilan alam datang di perut Nayla. Apa lagi jika bukan BAB, Nayla pun berpamitan pada Al untuk pergi ke kamar mandi wanita.
Namun saat Ia berlari tanpa sengaja dirinya menabrak seseorang.
" Maaf - maaf , gak sengaja.. " Nayla menunduk minta maaf.
" Lain kali hati - hati do___" ucapan pria itu terhenti saat melihat siapa orang yang menabrak nya.
" Nayla?! "
" Firman.. " astaga, Nayla tak pernah membayangkan jika dirinya akan bertemu salah satu anggota Galaxy Motorcycle. Mimpi apa Ia semalam, apa lagi Ia datang bersama Al. Bagaimana jika rahasianya terbongkar.
" Lo ngapain disini? " tanya Firman tak kalah terkejutnya.
" Ya suka - suka Gue dong, lagian kan ini hari minggu jadi Gue bebas mau kemana. " jawab Nayla ketus meskipun ada rasa gugup di hatinya.
" Lo sendiri? " Firman melirik kanan - kiri seraya mencari dua sejoli yang selalu mengikuti Nayla.
" Arena sama Widia gak ada? " sambung nya.
" Ngapain Lo tanya mereka, pengen nyomot satu? " ketus nya.
" Cielah, dua bestie Lo bukan tipe Gue! " sahut Firman yang meskipun jomblo tapi Ia juga punya tipenya sendiri.
" Yank kok lama s___" ucapan Al menggantung saat Ia melihat Nayla tak sendiri tetapi juga ada seseorang yang sangat Ia kenali.
Al menelan saliva nya melihat Firman yang juga tak kalah terkejutnya dengan dirinya.
" Ngapain Lo disini? Jangan - jangan kalian___? Firman melirik Al dan Nayla secara bergantian.
" Gue di sini pengen lihat festival. Kali aja Gue bisa dapetin cewek disini sebagai pengganti Stefani! " kilah Al yang langsung mendapatkan sorotan tajam dari Nayla. Dia paling tidak suka jika Al menyebutkan nama mantan kekasih nya itu.
" Tunggu.. Ini sih cewek bar - bar ngapain disini? Lo janjian sama dia? " sekarang malah Al yang menyerang Firman untuk melarikan diri. Bisa gawat jika Firman tau bahwa dirinya dan Nayla sedang berkencan.
" Anjrit, Nayla bukan tipe Gue." mendengar Firman membuat Nayla menjadi kesal sendiri.
" Lo kira cowok modelan kaya Lo itu tipe Gue apa? " Nayla yang kesal langsung bergegas memasuki toilet karena panggilan alam yang tidak bisa di kontrol lagi.
" Mike mana? " tanya Al karena biasanya Mike dan Firman memang suka pergi berdua nyari gebetan.
" Mike lagi ada urusan makanya dia gak bisa dateng. Tapi gak papa, kan sekarang ada Lo disini.. " ujar Firman yang secara tidak langsung mengacaukan kencan dirinya dan Nayla.
Al menatap Firman dengan sorot permusuhan. Bisa - bisanya kencan nya dengan Nayla gagal karena satu curut. Apa lagi saat Firman mengajak nya untuk jalan mencari gebetan atau cewek mulus.
Menolak pun tak bisa, jadi Al hanya bisa pasrah kala Firman menarik tangan nya. Jika Ia terus berada di dekat Nayla yang ada Firman akan curiga.
" Kamprett nih curut, apes banget sih Gue ketemu nih orang satu disini.. " gerutu Al dalam hati merutuki sahabat nya itu.
Dan setelah keluar dari toilet, Nayla terus mencari keberadaan Al. Namun tetap tidak kelihatan. Entahlah kemana pria itu pergi.
" Arrgg. Sial, ini pasti kerjaan Firman deh, ganggu orang aja sih. Lagian dia ngapain sih ada disini? " gerutu Nayla dalam hati karena kencan nya gagal.
Mau tidak mau Nayla harus menunggu waktu yang pas untuk mendatangi posisi Al meskipun Ia sendiri tidak tau kemana Firman membawa Al pergi. Saat sedang asik - asik nya berjalan sambil memakan gorengan yang Ia beli, seorang bocah menabrak dirinya.
" Aww! " pekik Nayla.
" Hiks hiks hiks.. " anak itu malah menangis dan membuat Nayla menjadi panik sendiri.
Nayla berjongkok memeluk anak itu. " Maaf ya Sayang, Kakak gak sengaja! " kata Nayla meskipun Ia tidak salah. Tapi mengalah sajalah pada bocil.
" Sudah sudah, jangan nangis. Kakak sekali lagi minta maaf ya, " Nayla menghapus air mata anak itu.
" Orang tua kamu mana? " tanya Nayla kembali karena anak itu sepertinya sendiri.
" Gak tau, aku juga lagi cari Mama! " jawab anak itu spontan yang membuat Nayla bingung sendiri. Mau di tinggal tapi kasihan, gak di tinggal juga gak tau harus berbuat apa.
" Kamu mau ikut sama Kakak gak, kita cari orang tua kamu, yuk.. " ajak Nayla yang tidak tega jika harus meninggalkan bocah lucu itu.
" Mau, tapi beliin es krim ya Kak.. " Ujar nya lugu yang terlihat begitu menggemaskan.
" Iya nanti Kakak belikan berapa pun yang kamu mau. " akhirnya anak itu mengangguk dan menggandeng tangan Nayla.
Jadinya Nayla menemani anak itu saja sembari mencari keberadaan orang tuanya. Niatnya kencan malah jadi baby sister dadakan.
Nayla menggendong anak itu dan mengikuti semua yang Ia inginkan. Mulai dari membelikan nya makanan dan juga beberapa barang seperti topi dan kaca mata. Nayla merasa seperti Mama muda bahkan Ia mulai kepikiran tentang calon anak nya bersama Al nanti.
Tanpa Nayla sadari, ada sepasang mata yang terus memperhatikan nya.
Tiba - tiba..
" Mamaaaa! " seru anak itu sembari memeluk seorang wanita di depan nya. Nayla pun menghampiri nya.
" Ya ampun Sayang, kamu kemana saja sih, Mama cariin tau gak dari tadi. " ujar wanita yang masih tampak muda itu.
" Tadi aku tersesat, Kakak ini yang nolongin aku! "
Wanita itu mendekat ke arah Nayla sembari tersenyum ramah. " Sekali lagi makasih ya. Maaf anak saya sudah merepotkan kamu! "
" Tidak masalah, aku juga seneng kok. Apa lagi anak Kakak lucu banget.. " Nayla berjongkok melihat anak laki-laki yang tampak manis itu.
" Hey.. Tadi kan kita belum sempat kenalan, kalo boleh Kakak tau, nama kamu siapa? " tanya Nayla yang memang sejak tadi tidak menanyakan namanya.
" Nama aku Vino.. Vino Altezza Erlangga! "
Deeegggg
" Erlangga?! "